Menentukan tema dapat dilakukan dengan beberapa cara. Akan tetapi, tidak ada cara terbaik untuk menentukan suatu tema, itu tergantung pada situasi dan kondisi, karena pembelajaran tematik pada dasarnya tergantung pada situasi dan kondisi kelas, sekolah, guru atau lingkungan, sehingga prosedur penentuan tema sesuai untuk situasi dan kondisi setempat. Menurut tim Puskur Depdiknas (2006), mengidentifikasi tema dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada setiap mata pelajaran, yang kedua adalah mengidentifikasi subjek yang tepat. Cara kedua, guru menentukan tema artikulasi terlebih dahulu, menentukan Dengan tema ini, guru dapat bekerja sama dengan siswa sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Perbedaan antara metode pertama dan metode kedua adalah penentuan subjeknya. Pendekatan pertama adalah mengidentifikasi tema setelah guru menerjemahkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator. Tema ditentukan setelah melihat keterkaitan antara kompetensi dalam satu disiplin ilmu dan kompetensi dalam disiplin lain. Metode kedua adalah dengan mengidentifikasi tema terlebih dahulu, kemudian mencari keterkaitan antara tema dan kemampuan dasar melalui indikator masing-masing disiplin ilmu. Jika guru memutuskan topik terlebih dahulu, guru dapat memilih topik: Topik-topik dalam kurikulum Pertanyaan Masalah – masalah Acara khusus Minat siswa Literatur
Sebagaimana dijelaskan oleh Subroto dan Herawati (1978), topik dalam
pembelajaran topik juga dapat dikembangkan berdasarkan kriteria sebagai berikut: Minat siswa seringkali dapat dijadikan kriteria untuk menentukan topik, seperti hari libur. Kegiatan liburan sangat menyenangkan bagi siswa. Banyak siswa yang bisa melakukannya, seperti bermain bola, pergi ke lapangan, dll. Kepentingan seorang guru berkaitan dengan sekolah, siswa, atau proses pembelajaran, yang disesuaikan dengan pemahaman siswa. Misalnya, guru dapat memilih tema kolaborasi sekolah. Guru dapat mengajukan pertanyaan seperti apa yang dijual koperasi sekolah? Apa kelebihan koperasi sekolah? Kebutuhan siswa, seperti perselisihan antar siswa, membutuhkan solusi dan solusi. Siswa dapat dilibatkan dalam menyelesaikan perselisihan antar siswa. Oleh karena itu, pertarungan bisa dijadikan sebagai tema. Selain kriteria tersebut, menurut Subroto dan Herawati (1978), beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan mata pelajaran, yaitu: Penetapan mata pelajaran tersebut merupakan hasil percampuran berbagai disiplin ilmu. Tema ditetapkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan tema dan menyampaikan program. Tema-tema tersebut sesuai dengan karakteristik belajar siswa, sehingga perkembangan anak dapat dimanfaatkan secara optimal. Tema harus memiliki pertanyaan yang cukup sehingga terdapat berbagai kemungkinan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif daripada proses pengajaran dan pembelajaran konvensional. Penentuan subjek dapat dicapai melalui prosedur yang diusulkan Subroto dan Herawati (1978) sebagai berikut: 1. Mengembangkan minat siswa pada suatu topik. 2. Pertimbangkan sumber daya yang diperlukan. Siapkan rencana antisipatif, seperti kunjungan lapangan, jika perlu. 3. Tentukan apa yang sudah diketahui siswa dan apa yang ingin mereka ketahui. 4. Identifikasi kekhawatiran tentang topik, pemahaman, nilai, pengetahuan, atau sikap tertentu. 5. Identifikasi cara untuk mengeksplorasi masalah dan mempertimbangkan keterampilan yang harus dimiliki siswa siswi. 6. Kumpulkan sumber belajar. 7. Pertanyaan Fokus Referensi. 8. Ulangi penilaian dan review hasilnya pada kegiatan akhir
Ada tiga model penentuan tema, yaitu:
Tema ditentukan oleh guru dan dikembangkan dalam sub-sub tema Tema ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa-siswi Tema ditentukan oleh siswa-siswi Daftar Pustaka Pembelajaran Tematik, Paket 5 Konsep Dasar Pemetaan Tema, http://eprints.radenfatah.ac.id/379/5/Paket%205.pdf , Diakses pada Tanggal 10 Maret 2022 Pukul 20.34.