Anda di halaman 1dari 26

LAMPIRAN TUGAS INDIVIDU

Agar gagasan tentang pendekatan HOTS dapat direalisasikan secara nyata di kelas untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, maka paparan terdahulu anda harus diberikan Ciri Spesifik
dan Ciri Spesifik dan Contoh nyata realistic apa yang dilakukan guru dan siswa
1. Ciri Spesifik dan Contoh perilaku guru dan siswa dalam mempraktekkan pendekatan saintifik
(5M) dalam pembelajaran 
Ciri Spesifik dan Contoh perilaku guru dan siswa mengamati, 
Ciri Spesifik dan Contoh perilaku guru dan siswa menanya, 
Ciri Spesifik dan Contoh perilaku guru dan siswa mengumpulkan informasi,
Ciri Spesifik dan Contoh perilaku guru dan siswa menalar/ mengasosiasikan, dan 
Ciri Spesifik dan Contoh perilaku guru dan siswa mengkomunikasikan
2.   Ciri Spesifik dan Contoh perilaku guru dan siswa dalam mempraktekkan 
Ciri Spesifik dan Contoh membuka pelajaran dengan pertanyaan–pertanyaan yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, 
Ciri Spesifik dan Contoh mengakhiri pelajaran dengan pertanyaan–pertanyaan yang mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, 
perilaku guru brainstorming pada pertengahan pelajaran untuk mendorong siswa menemukan
ide dan berpikir kreatif, 
Ciri Spesifik dan Contoh   tugas untuk siswa berbasis open ended
3.  Berikan susunan Sintak pembelajaran yang bercirikan Strategi pembelajaran yang diterapkan
untuk pembelajaran HOT
4. Model Model pembelajaran yang bercirikan Strategi pembelajaran yang diterapkan untuk
pembelajaran HOTS
5. Ciri Spesifik dan Contoh salah satu sintak model pembelajaran apa saja yang bercirikan Strategi
pembelajaran yang diterapkan untuk pembelajaran HOTS
7. Buatlah instrumen evaluasi berbasis HOTS yang memuat
1) analisis KI dan KD).
2) kisi-kisi soal.
3) memilih stimulus yang tepat dan kontekstual.
4) menulis butir pertanyaan yang sesuai dengan kisi-kisi soal.
5) membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban 
8. Buat 2 buah soal yang menuntut penalaran yang lebih tinggi (HOTS) untuk masing-masing mata
pelajaran di Sekolah Dasar
9. Ciri Spesifik dan Contoh   Jaringan Tema K13 yang siap digunakan untuk pembelajaran HOTS 
10. Ciri Spesifik dan Contoh   Silabus K13 yang siap digunakan untuk pembelajaran HOTS 
11. Ciri Spesifik dan Contoh   Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 yang siap
digunakan untuk pembelajaran HOTS
12. sebutkan Landasan dan Permendikbud atau peraturan apa saja yang berkaitan pembelajaran
HOTS
13. Ciri Spesifik dan Contoh assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran),  
14. Ciri Spesifik dan Cotoh assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), 
15. Ciri Spesifik dan Contoh assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).
Jawaban:
1. Riski emilia dan bu rusdiana.
Ciri ciri spesifik  pembelajaran dengan pendekatan saintifik memuat aktivitas 
a. Mengamati
b. menanya  c.mengumpulkan informasi atau mencoba 
d.mengasosiasikan atau mengolah informasi dan 
e.mengomunikasikan.

Ciri lainnya:
 Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
 Proses pembelajaran membentuk konsep diri siswa
 Kegiatan pembelajaran untuk menghindari verbalisme
 Proses belajar menawarkan siswa kesempatan untuk berasimilasi dan
menggabungkan konsep hukum serta prinsip
 Kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
para siswa atau siswi nya.
 Proses pembelajaran pembelajaran an untuk mengembangkan motivasi siswa dan
motivasi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
 Memberikan seluruh siswanya kesempatan untuk melatih kemampuan  mereka
dalam berkomunikasi 
 Terdapat sebuah proses memprediksi konsep hukum serta prinsip yang sudah
dibangun oleh para siswanya ke dalam struktur kognitif.
a) Ciri spesifik : 
 peserta didik menggunakan panca indra yang sesuai dengan materi yang sedang
dipelajari.  
Contohnya :
 Kegiatan belajar melihat mendengar meraba membau.

b) Ciri spesifik : 
 peserta didik merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui atau belum
dapat dilakukan terkait dengan fenomena fenomena yang diamati.
  Hasil kegiatan ini adalah serangkaian pertanyaan peserta didik yang relevan dengan
indikator indikator KD.
  Pada langkah ini guru membantu peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan
daftar hal-hal yang perlu atau ingin diketahui agar dapat melakukan atau menciptakan
sesuatu.
Contoh nya :
 Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang
menghendaki jawaban berupa pengetahuan faktual konseptual maupun prosedural sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.

c) Ciri spesifik : 
 Peserta didik mengumpulkan data melalui berbagai teknik misalnya melakukan eksperimen
mengamati objek atau kejadian atau aktivitas wawancara dengan narasumber membaca
buku pelajaran dan sumber lain diantaranya buku,referensi,kamus,ensiklopedia,media
massa atau serangkaian data statistik. 
 Guru menyediakan sumber sumber belajar lembar kerja works at media alat peraga atau
peralatan eksperimen dan sebagainyguru juga membimbing dan mengarahkan peserta
didik untuk mengisi lembar kerja menggali informasi tambahan yang dapat dilakukan
secara berulang-ulang sampai peserta didik memperoleh informasi atau data yang
dibutuhkan.
 Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan oleh peserta didik.
Contohnya : 
 melakukan eksperimen,membaca sumber lain selain buku teks,mengamati objek atau
kejadian,aktivitas wawancara dengan narasumber.
d) Ciri spesifik :
 peserta didik menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mereka rumuskan.
 Pada langkah ini guru mengajarkan agar peserta didik dapat menghubungkan data atau
informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan.
 Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan simpulan yang merupakan jawaban atas
pertanyaan yang dirumuskan pada langkah menanya.
Contohnya : 
 mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
 Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
e) ciri spesifik :
 Peserta didik menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada secara
lisan dan atau tertulis atau melalui media lain.
 Pada tahapan pembelajaran ini peserta didik dapat juga memajang atau memamerkan
hasilnya di ruang kelas atau mengunggah atau mengoper pada blog yang dimiliki.
 Guru memberikan umpan balik meluruskan memberikan penguatan serta memberikan
penjelasan atau informasi lebih luas.
 Guru membentuk peserta didik untuk menentukan butir-butir penting dan simpulan yang
akan dipresentasikan baik dengan atau tanpa memanfaatkan teknologi informasi.
 Contohnya :
 Menyampaikan hasil pengamatan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan
tertulis atau media lainnya.

2. (Uwais) 
Ciri spesifik dan contoh  perilaku  guru dan siswa dalam mempraktekkan 
a)    Ciri spesifik dan contoh Membuka pelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan  yang mengarah 
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Membuka kelas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Membuka pelajaran
adalah usaha yang dilakukan guru untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari. Komponen membuka kelas meliputi
menarik perhatian, membangkitkan motivasi dan apersepsi.
Untuk memberikan stimulus kepada siswa agar dapat berfikir secara HOTS, guru dapat
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat adanya idea atau gagasan. Siswa
diperintahkan untuk mengkreasi gagasan suatu permasalahan yang akan dibahas. Misalnya
mengenai pembelajaran PKN dengan Materi Pokok : Sistem hukum dan peradilan di Indonesia.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: Mengembangkan sikap sadar hukum
sesuai dengan nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil. Untuk memberikan
keterampilan berpikir tingkat tinggi guru memberikan apersepsi dengan menanyakan
“Bagaimana menurut pendapat kalian ketika menjumpai seseorang yang kena operasi lalu
lintas disebabkan tidak membawa SIM dan tidak menggunakan helm saat mengendarai sepeda
motor?”
Bentuk pertanyaan diatas merupakan pertanyaan awal membuka pelajaran yang mengarah
kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi  siswa atau  HOTS.
b)  Ciri spesifik dan contoh Mengakhiri  pelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan  yang mengarah 
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menutup pelajaran kegiatan yang dilakukan guru untuk
mengakhiri proses KBM. Bagian penutup harus dipersiapkan dengan baik tidak tergesa-gesa
dan mendadak ditutup. Komponen-komponen dalam dalam menutup pelajaran seperti:
merangkum, menyampaikan pembelajaran berikutnya, dan memberikan pertanyaan untuk
memberikan semangat pelajaran berikutnya.
Untuk  mengembangkan keterampilan HOTS siswa , Guru harus mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan materi pembelajaran.  Guru mengingatkan kembali tentang komitmen yang
sudah dibangun,   Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menunjukkan
komitmen,  Guru memberikan tugas, Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya., 
Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
c)   Perilaku guru brainstorming pada pertengahan pelajaran untuk  mendorong siswa menemukan
ide dan berpikir kreatif.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat minat dan perkembangan psikologis peserta didik.
Dalam kegiatan inti tersebut aktivitas brainstorming penting dilakukan dalam menstimulasi
keterampilan HOTS anak didik. Brainstorming sendiri adalah metode untuk menginspirasi
pemecahan masalah secara kreatif dengan mendorong anggota kelompok dalam hal ini siswa
untuk mengeluarkan ide kreatif yang spontanitas.
Adapun cara yang dapat ditempuh guru untuk mendorong siswa menemukan ide dan berpikir
kreatif adalah Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang anggotanya dipilih secara
heterogen.  Guru menayangkan video kasus peradilan Angelina Sondakh.  Siswa dalam
kelompok mengamati tayangan video, kemudian mengidentifikasi serta menyelaraskan kasus
dalam tayangan video dengan ketentuan konstitusional yang ada,  selanjutnya guru meminta
siswa bekerja sama dan berdiskusi tentang sistem hukum Indonesia sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, penggolongan hukum sesuai dengan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sumber dan subyek hukum
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.  Siswa di
dalam kelompok menyampaikan gagasan upaya dan niatan untuk menumbuhkan sikap positif
dan sikap sadar hukum berkaitan dengan nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan di
Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
secara adil berdasarkan tayangan video, dan pengalamannya mengembangkan nilai sikap
sadar hukum sesuai dengan nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai
dengan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil.  Siswa
melaksanakan diskusi kelas untuk berbagi informasi tentang hasil diskusi kelompok dalam
rangka membangun sikap positif, sikap sadar hukum, dan sikap disiplin.  Siswa membangun
komitmen untuk menerapkan sikap positif dan sikap sadar hukum berkaitan dengan nilai-nilai
dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta bersikap disiplin terhadap aturan sebagai cerminan
sistem hukum dan peradilan di Indonesia.
d) Ciri spesifik dan  contoh tugas siswa  berbasis open ended
Open ended adalah pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode
atau penyelesaian yang benar lebih daripada satu. Tujuan dari pembelajaran open ended ini
adalah membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematik siswa semaksimal
mungkin. Tugas pekerjaan rumah yang diberikan guru kepada murid yang berbasis open ended
diharapkan membawa siswa untuk menjawab permasalahan dengan banyak cara, sehingga
mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu
yang baru. Salah satu contoh soal open ended adalah:
Soal
Seekor sapi beratnya 360 Kg, berapa ekor kambing yang kamu perlukan agar jumlah semua
berat badanya sama dengan berat badan sapi itu?
Penyelesaian:
Jawaban 1
Siswa dapat memisahkan berat ekor kambing  sama dengan 30 kg dan melakukan coba-coba
dengan penjumlahan berulang sebagai berikut:
30+30+30…+30=360 (diperlukan 12 ekor kambing)
Jawaban 2
Siswa yang sudah cukup paham dan terampil dengan konsep pembagian, dapat langsung
menggunakan alogaritma pembagian yaitu: 360 : 30 = 12
Jadi diperlukan 12 ekor kambing dengan berat badan masing-masing 30 kg

3. (Munirah)
Sintaks Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Creative problem solving sebagai proses memiliki langkah-langkah sintak operasional yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
Menurut Jackson, et al (2006) ada 4 tahapan dalam model CPS yaitu:
1)      question formulation (memformulasikan pertanyaan), dimana akan dikemukakan berbagai
pertanyaan yang mengerucut pada pertanyaan “bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah?”;
2)       idea generation (mengembangkan ide), yang meliputi dua hal yaitu analogi dan teknik
mengembangkan ide-ide yang diolah berdasarkan pertanyaan awal, kemudian ide-ide tersebut
disusun menjadi urutan prioritas untuk menyelesaikan suatu masalah;
3)      evaluation and action planning (evaluasi dan merencanakan tindakan), dimana pada tahap ini
dilakukan evaluasi terhadap ide-ide yang muncul untuk kemudian dipilih menjadi rencana tindakan;
dan
4)      action implementation (melaksanakan tindakan), yaitu menerapkan rencana tindakan yang telah
ditentukan sebelumnya dalam menyelesaikan masalah.
Giangreco, et al (1994) menyatakan tahapan model CPS yang diadaptasi dari pendapat Osborn
(1993) dan Parnes (1992) meliputi:
1)      Visionizing or Objective-Finding (menemukan visi atau tujuan), dimana pada tahap awal ini,
pemecah masalah (problem solver) meningkatkan kesadaran mereka melalui pengimajinasian
(membayangkan) tantangan-tantangan potensial yang diberikan. Hal tersebut dapat dilakukan
melalui proses identifikasi tujuan dari tantangan atau masalah yang diberikan.
2)      Fact-Finding (menemukan fakta), dimana pemecah masalah mengumpulkan informasi sebanyak
mungkin tentang tantangan atau masalah yang dipilih dengan menggunakan semua persepsi dan
indera mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui pertanyaan “siapa, apa, dimana, kapan, mengapa,
dan bagaimana”. Pemecah masalah menyelesaikan tahap ini dengan mengidentifikasi fakta-fakta
yang mereka yakini paling relevan dengan tantangan atau masalah.
3)      Problem-Finding (menemukan masalah), dimana tujuan dari tahap ini adalah untuk memperjelas
tantangan atau masalah dengan mendefinisikan kembali dengan cara yang baru dan berbeda.
Dalam hal ini pemecah masalah dapat mengajukan pertanyaan “Dalam hal apa saya/kami
mungkin …?”; dan dengan menanyakan pertanyaan “Mengapa?” atau “Apa yang ingin benar-
benar saya/kami capai?”. Proses ini diulang sampai pemecah masalah menyajikan kembali
masalah dengan cara yang paling masuk akal dan paling menarik bagi mereka.
4)      Idea-Finding (menemukan ide), tahap ini tujuannya adalah untuk menghasilkan ide sebanyak
mungkin yang berpotensi digunakan untuk memecahkan tantangan. Pada tahap ini pemecah
masalah mencoba untuk membuat koneksi baru antara ide-ide melalui analogi, manipulasi ide,
ataupun membuat asosiasi baru dari ide orang.
5)      Solution-Finding (menemukan solusi), dimana pada tahapan ini pemecah masalah akan
mempertimbangkan berbagai kriteria dan dipilih untuk mengevaluasi kelebihan dari ide-ide yang
dikemukakan. Pemecah masalah menggunakan kriteria untuk membantu dalam memilih solusi
terbaik.
6)      Acceptance-Finding (menemukan penerimaan), dimana pemecah masalah memperbaiki solusi
supaya lebih mudah diterapkan. Tujuannya adalah untuk mengubah ide menjadi tindakan melalui
pengembangan dan pelaksanaan rencana tindakan. Tahapan ini menghasilkan kesimpulan akhir
sebagai penyelesaian dari masalah atau tantangan yang telah diberikan.

No. 4 ( Ato Wartoni)


Soal:
Model Model pembelajaran yang bercirikan Strategi pembelajaran yang diterapkan untuk
pembelajaran HOTS
Jawaban:
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik,
sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah
1. model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning),
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/inquiry Learning) adalah memahami
konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya
untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Langkah kerja (sintak) model pembelajaran penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:
a. Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
2. model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL),
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai
kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata
untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan,dan kontekstual (Tan Oon Seng,
2000).
Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012) sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
3. model Pembelajaran Berbasis Projek (Project- based Learning/PJBL).
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik
dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah
dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya
dipresentasikan kepada orang lain.
Penerapan project-based learning sebagai berikut:
a. Topik/ materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan
mudah di desain menjadi sebuah proyek/ karya yang menarik
b. Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja, (satu peserta didik
menghasilkan satu proyek)
c. Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan 3-4 pertemuan)
d. Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan proyek bermuara
pada peningkatan hasil belajar
e. Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek diusahakan tersedia di
lingkungan sekitar dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/ sampah yang tidak terpakai agar
menjadi bernilai guna
f. Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan, menemukan dan
menyampaikan produknya kepada orang lain
No 5 LAILA HAJIDAH
Salah satu contoh model pembelajaran yang bercirikan Strategi pembelajaran yang diterapkan
untuk pembelajaran HOTS adalah Model Pembelajaran Discovery Learning.Model
pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan,
melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. 
# Ciri Spesifik Model Pembelajaran Discovery Learning ada tiga yaitu :
1. Mengeksplorasi serta memecahkan masalah dalam menciptakan, menggabungkan, dan
juga menggeneralisasi pengetahuan,
2. Berpusat pada setiap peserta didik.
3. Kegiatan dalam menggabungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang
sudah ada.
# Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning
Sintak model Discovery Learning:
a)      Pemberian rangsangan (Stimulation);
b)      Pernyataan/Identifikasi masalah(Problem Statement);
c)      Pengumpulan data (Data Collection);
d)     Pengolahan data (Data Processing);
e)      Pembuktian(Verification), dan
f)       Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
 
 
 
 
NO 7. Pa Rasidi dan pa Alpi
 Instrumen evaluasi berbasis HOTS:
1. Analisis KI dan KD
2. Kisi-kisi soal
3. Stimulus  yang  tepat  dan  kontekstual
4. Butir  pertanyaan  yang  sesuai  dengan  kisi-kisi  soal
5. Pedoman  penskoran  (rubrik)  atau kunci  jawaban

Mata Pelajaran         : Matematika


Kelas/Semester        : 1/1
Tema/Sub tema        : Kegemaranku/ Gemar Bernyanyi dan Menari
Pembelajaran                       : 6 (enam)
Kompetensi 4.4 Menyelesaikan duduk kasus kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
Dasar penjumlahan dan pengurangan bilangan melibatkan bilangan cacah hingga
dengan 99

Materi Operasi hitung pengurangan

Indikator Soal 4.4.2 Menyelesaikan duduk kasus dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan pengurangan

Level Kognitif C3
Soal :
 3.  Paman memetik 10 mangga, tapi sayang, 3 mangga jatuh dari pohon.Berapa sisa mangga paman?
 4.  Lani merawat 6 ekor angsa. demam isu hujan lalu, 3 bebek mati. Berapa sisa bebek Lani?
 Pedoman Penskoran
Nomo Uraian Jawaban / Kata Kunci Skors
r

3. 10 – 3 = 7 20

4. 6–3=3 20

Total Skors 40

 
 
 
 
 
NO. 8 ibu Silfi
 
 
 
 
No 9. Pa Abidin dan Suherly
 
 
 
 
 
 
No 10. Pa Anto
10. AHMADIYANTO
Ciri Spesifik Silabus K13 yang mengintegrasikan pembelajaran HOTS terlihat pada proses
pembelajaran berlangsung terutama kegiatan awal dan kegiatan inti pembelajaran serta pada
proses penilaian berupa adanya stimulus kepada siswa baik berupa teks cerita, tabel atau grafik.
Dalam silabus tersebut juga diintegrasikan penguatan pendidikan karakter (PPK), literasi, dan
kecakapan abad 21 (4C) dalam kegiatan pembelajaran. Dari silabus tersebut, kemudian dirancang
sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dari low order thinking skill (LOTS) menuju
higher order thinking skill (HOTS). Berdasarkan Permendikbud No. 22/2016 tersebut, Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria
mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar
menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.
Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS) merupakan program yang dikembangkan sebagai upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan
kualitas lulusan.
Dalam proses pengembangan silabus, langkah – langkah yang dapat dilakukan anatara lain
sebagai berikut:
1. Mengkaji SK dan KD
2. Mengidentifikasi materi pelajaran
3. Melakukan pemetaan kompetensi
4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
5. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
6. Penentuan jenis penilaian
7. Menentukan alokasi waktu
8. Menentukan sumber belajar
 
 
CONTOH SILABUS TEMATIK BERBASIS HOTS UNTUK KELAS VI 
 
Tema 4 : GLOBALISASI
Subtema 1: GLOBALISASI DI SEKITARKU
 
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
 
Mata 
Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
3.3 Menelaah keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.
4.3 Mengampanyekan manfaat keanekaragaman sosial, budaya, dan ekonomi.
1.3.1 Menerima keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
2.3.1 Mengikuti sikap toleran dalam keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
3.3.1 Menganalisis keberagaman ekonomi masyarakat.
3.3.2 Mengidentifikasi contoh keberagaman ekonomi masyarakat.
4.3.1 Mendiskusikan keberagaman ekonomi masyarakat.
4.3.2 Menuliskan contoh keberagaman ekonomi masyarakat. • Sikap- sikap yang perlu
di kembangkan dalam keberagaman ekonomi. 
• Contoh keberagamanan ekonomi.
• Keberagaman ekonomi daerah setempat. 
• Sikap yang perlu dikembangkan dalam hal keberagaman ekonomi.
• Pentingnya menghargai atas keberagaman ekonomi. • Membaca cerita dan
mendiskusikan keberagaman ekonomi
• Mengidentifikasi contoh-contoh keberagaman ekonomi di lingkungan sekitar
• Melakukan diskusi dan menganalisis untuk memecahkan masalah. Sikap:
• Jujur
• Disiplin  
• Tanggung Jawab
• Santun
• Peduli
• Percaya diri
• Kerja Sama
 
Jurnal:
• Catatan pendidik tentang sikap peserta didik saat di sekolah maupun informasi dari orang lain
Penilaian Diri:
• Peserta didik mengisi daftar cek tentang sikap peserta didik saat di rumah, dan di sekolah
 
Pengetahuan 
Tes tertulis
 
• Kerja sama sosial budaya Indonesia diwilayah ASEAN
• Teks eksplanasi.
• Proses menghasilkan dan menyalurkan energi listrik.
• Reklame
• Keberagaman ekonomi
• Poster
• Saling menghargai keberagaman ekonomi masyarakat Indonesia.
 
Keterampilan 
 Praktik/Kinerja
 
• mengkomunikasikan
• Menyimpulkan hasil
• Mencari informasi 24 JP • Buku Guru
• Buku Siswa
• Aplikasi Media SCI
• Internet
• Lingkungan
Bahasa Indonesia 3.2  Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan
dibaca
4.2  Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara
lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat  efektif 3.2.1
Menganalisis teks penjelasan (ekspalanasi) ilmiah.
3.2.1 Memahami isi teks penjelasan (eksplanasi ) ilmiag yang didengar dan di baca.
4.2.1 Mempresentasikan informasi penting dari teks eksplanasi.
4.2.2 Menuliskan informasi yang terdapat pada teks eksplanasi.                                                                    
• Teks eksplanasi ilmiah tentang proses menghasilkan energi listrik dari
PLTA.
• Teks bacaan  yang berjudul ” “Menyalurkan Energi Listrik”.
• Penggunaan kosakata baku dan kalimat efektif. 
• Teks bacaan  yang berjudul “Dunia tanpa Batas”.
• Teks bacaan  yang berjudul ”  “Batik, Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia” .             
• Teks eksplanasi ilmiah tentang proses terputusnya aliran listrik dari teks berjudul “Mengapa
Mati Lampu?”. • Menemukan informasi penting pada bacaan.
• Membaca teks dan menggambarkan isi teks secara visual.
Ilmu Pengetahuan Alam 3.6 Menjelaskan cara menghasilkan,  menyalurkan, dan
menghemat energi listrik.
4.6 Menyajikan karya tentang berbagai cara melakukan penghematan energi dan usulan
sumber alternatif energi listrik. 3.6.1  mengetahui cara menghasilkan energi listrik
3.6.2  mengidentifikasi cara menghasilkan energi listrik.
4.6.1  Melaporkan hasil pengamatan tentang cara menghasilkan energi listrik dengan benar.
4.6.2  menuliskan hasil pengamatan tentang cara menghasilkan energi listrik dengan benar.
• Cara menghasilkan energi listrik.
• Cara menyalurkan energi listrik dari model rangkaian listrik. • Mengidentifikasi
proses menghasilkan energi listrik.
• Mengidentifikasi proses menyalurkan energi listrik.
Ilmu Pengetahuan Sosial 3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di
bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.
3.3.1  Menjelaskan peran Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama di bidang
sosial budaya dalam lingkup ASEAN.
3.3.2  Mengidentifikasi peran Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama di bidang sosial
budaya dalam lingkup ASEAN.
4.3.1  Menampilkan peran Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama di bidang sosial
budaya dalam lingkup ASEAN.
4.3.2. Menuliskan hasil analisis tentang peran Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama di
bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN. • Peran Indonesia dalam
berbagai bentuk kerja sama di bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN.
• Berbagai bentuk kerja sama di bidang sosial budaya dalam lingkup ASEAN.
• sikap percaya diri dan kewajiban untuk saling menghargai yang perlu dimiliki di era
globalisasi. • Menemukan contoh-contoh kerja sama Indonesia dengan negara-
negara ASEAN, di bidang kebudayaan.
• Menemukan informasi dan mendiskusikan kerja sama Indonesia dengan negara-negara
ASEAN di bidang kebudayaan
Seni Budaya dan Prakarya 3.1 Memahami reklame
4.1 Membuat reklame 3.1.1  Mengidentifikasi ciri- ciri reklame.
3.1.2  Mengetahui perbedaan reklame dan bukan reklamae. 
4.1.1  Menyebutkan cara pembuatan reklame.
4.1.2  Mempraktikkan pembuatan reklame dengan tepat. • Teks bacaan  tentang
batik di indonesia. 
• Reklame. 
• Ciri- ciri  reklame.
• Langkah- langkah pembuatan poster. • Mendiskusikan kriteria reklame yang
baik
• Membuat poster untuk memamerkan kebudayaan
 
 
 
 
Mengetahui
Kepala Sekolah,
 
 
 
………………………………
NIP. ………………………… Balangan,   19 Nopember 2021
Guru Kelas VI  
 
 
 
………………………………
NIP………………………….
 
 
 
 
 
 
 
No 11. bu Jumi
Ciri-ciri spesifik dari RPP kurikulum 2013 adalah harus terintegrasi dengan PPK, Literasi, 4C dan
HOTS.  (Contoh RPP Kelas VI SD)
Contoh RPP K13 yang siap digunakan untuk pembelajaran HOTSFormat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
 Satuan Pendidikan  :  SDN Sungai Jingah 4
Mata Pelajaran      :  5/1/1 (Tema/Sub Tema/PB untuk SD) Kelas/ Semester               
:  VI/I
Materi Pokok          :  - Keterampilan membaca dan menulis lanjut ( Unit 1)
- Macam-macam sifat magnet Alokasi Waktu                     : 
1 pembelajaran (6 x 35 menit)
 A.      Kompetensi Inti (KI)
1.       Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.   Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya, serta cinta tanah
air.
3.   Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda- benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4.   Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan
yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
 B.      Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
 
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1 Kompetensi Pengetahuan  
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
3.6 Mencermati petunjuk dan isi 3.6.1     Mengidentifikasi  
teks formulir (pendaftaran, jenis-jenis  
kartu anggota, pengiriman teks formulir.
uang melalui bank/kantor 3.6.2     Membedakan    
jenis-jenis     teks
formulir.

 
  pos, daftar riwayat hidup, 3.6.3 Menetukan kegunaan
dsb.) formulir
  3.6.4     Menyimpulkan isi teks
IPA formulir.
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat  
magnet dalam kehidupan IPA
sehari-hari. 3.5.1     Mengidentifikasi jenis-
jenis magnet berdasarkan
gambar.
3.5.2     Membedakan 
jenis-jenis   magnet
berdasarkan gambar.
3.5.3     Menentukan jenis-jenis
magnet.
3.5.4     Menganalisis jenis-jenis
magnet.
2 Kompetensi Keterampilan  
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
4.6 Mengisi teks formulir 4.6.1     Mengumpulkan
(pendaftaran, kartu informasi jenis-jenis
anggota, pengiriman uang formulir dari berbagai
melalui bank/kantor pos, sumber.
daftar riwayat hidup, dll.) 4.6.2     Merancang formulir
sesuai petunjuk sesuai petunjuk pengisian
pengisiannya. 4.6.3     Menyajikan formulir.
   
IPA  
4.5 Membuat laporan hasil  
percobaan tentang sifat- IPA
sifat magnet dan 4.5.1     Mengumpulkan        
penerapannya dalam macam-macam informasi
kehidupan sehari- hari. tentang jenis magnet.
4.5.2     Melakukan  
pengamatan  tentang
informasi jenis magnet.
4.5.3     Melakukan  
eksplorasi   informasi
tentang jenis magnet.
4.5.4     Menyajikan peta pikiran
eksplorasi
tentang jenis magnet.

 
 
C.      Tujuan Pembelajaran
1.           Melalui kegiatan    mengamati contoh  teks   formulir, peserta
didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis teks formulir dengan percaya diri.
2.           Melalui kegiatan    mengamati contoh  teks   formulir, peserta
didik mampu membedakan jenis-jenis teks formulir dengan percaya diri.
 
3.           Melalui kegiatan mengamati contoh teks formulir, peserta didik mampu menetukan
kegunaan formulir berbagai jenis teks formulir (ekskul, lomba, dan lain-lain) secara
cermat.
4.           Melalui kegiatan diskusi kelompok tentang formulir, peserta didik mampu
menyimpulkan isi teks formulir dengan benar.
5.           Melalui percobaan sederhana tentang magnet, peserta didik mampu
mendefinisikan pengertian magnet dengan percaya diri.
6.           Melalui kegiatan mengamati tiruan magnet, peserta didik mampu mengidentifikasi
jenis-jenis magnet dengan percaya diri.
7.           Melalui kegiatan mengamati tiruan magnet, peserta didik mampu membedakan
jenis-jenis magnet berdasarkan bentuknya dengan teliti.
8.           Melalui kegiatan mengamati tiruan magnet, peserta didik mampu menentukan arti
simbol U dan S pada magnet dengan percaya diri .
9.           Melalui diskusi kelompok tentang magnet, peserta didik dapat menemukan
penerapan jenis-jenis magnet dalam kehidupan sehari-hari dengan dilandasi rasa
tanggung jawab.
 D.            Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia
-          Keterampilan membaca dan menulis lanjut (unit 1)
-          Isi teks formulir
IPA
-          Jenis-jenis magnet
-          Penerapan penggunaan magnet
 
E.       Metode Pembelajaran
Model pembelajaran    : Discovery learning Pendekatan                   : Saintifik
Metode                         : Tanya jawab, diskusi, penugasan, dan wawancara
 F.       Media Pembelajaran
Media :
-          Magnet paku
-          Gambar macam-macam bentuk magnet
 
-          Teks bacaan magnet
-          Macam-macam formulir
-          Contoh formulir
 Alat :
-        Lembar kerja peserta didik
-        Gambar magnet
 
G.     Sumber belajar
1.          Buku Guru Tema 5. Wirausaha Kelas VI Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2018, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018: 7-12
2.          Buku Siswa Tema 5. Wirausaha Kelas VI Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2018, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018: 6-14
3.          Lingkungan sekitar (lingkungan sekolah)
4.          Unit Pembelajaran Bahasa Indonesia. Trampil Membaca dan Menulis Lanjut.
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan 2019.
5.          Unit Pembelajaran IPA. Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Direktorat Pembinaan
Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2019.
6.          Perangkat komputer dan jaringan internet
 H.      Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
 
TAHAP KEGIATAN ALOKASI
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan Pendahuluan:  
(persiapan/orientasi) Ø  Guru mengucap salam. (Religius) 25’
Ø  Guru menyapa siswa dan
menanyakan kabar.
Ø  Berdo’a dipimpin oleh seorang siswa
yang
datang paling awal. (Religius)
Ø  Peserta didik membaca surat-surat
pendek dengan bimbingan guru.
(bagi peserta didik muslim) (Religius)
Ø  Peserta didik menyanyikan lagu
Indonesia Raya.

 
  (Nasionalisme)  
Ø  Peserta didik melakukan tepuk PPK. ( PPK)
Ø  Guru mengecek kehadiran peserta didik.
(Disiplin)
Ø  Kegiatan literasi yaitu membaca buku non
pelajaran selama 15 menit (Literasi Baca
Tulis)
Ø  Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
akan dilakukan meliputi kegiatan menentukan
jenis formulir, dan menelaah isi teks formulir.
mengamati, mengidentifikasi bentuk magnet,
menjelaskan sifat-sifat magnet,
(Communication)
Apersepsi Ø  Guru melakukan tanya jawab dengan peserta 7’
didik
-          Siapa yang pernah mengikuti lomba?
-          Dimana kalian pernah mengikuti
lomba?
-          Lomba apa saja yang pernah kalian
lakukan?
-          Apa yang kalian lakukan sebelum
mengikuti lomba?( Critical,Creative
thingking)
Ø  Guru mengapresiasi semua jawaban peserta
didik.

Motivasi Ø Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari 5’


ini yaitu tentang jenis-jenis teks formulir,
macam-macam bentuk magnet, sifat-sifat
magnet dan penerapan magnet dalam
kehidupan sehari-hari.

B. Kegiatan Inti

Tahap 1 Ø Peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok 10’


Pemberian dengan cara membilang angka 1 sampai
Rangsangan dengan 3 .
Ø Peserta didik diberi stimulus tentang
pengalamannya mengisi formulir lomba FLS2N.
Guru memberikan bebarapa contoh formulir
yang sudah terisi di bagikan kepada setiap

 
  kelompok (Mengamati)  
Ø Peserta didik melakukan curah pendapat
tentang formulir “Lomba FLS2N” untuk menggali
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan formulir.
(Transfer knowledge, menanya)
Pertanyaan yang diajukan antara lain:
a.     Apa saja yang kalian isi di formulir?
b.     Siapa yang menanda tangani formulir itu?
c.     Apa yang akan terjadi apabila data di
formulir diisi tidak lengkap? Dst.

Tahap 2 Ø  Peserta didik diberi motivasi untuk mengajukan 10’


Identifikasi pertanyaan tentang formulir (Critical thinking,
Masalah Creativity,menanya)
(Problem Peserta didik diharapkan dapat mengajukan
Statement) pertanyaan seperti berikut ini.
a. Jenis –jenis formulir itu apa saja?
b. Apa sajakah yang diisikan di dalam teks
formulir?
Ø Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis
magnet, membedakan jenis- jenis
magnet,menganalisa jenis- jenis magnet.

Tahap 3 Pengumpulan Ø  Peserta didik berdiskusi dengan anggota 25’


Data (Data Collection) kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas
pada LKPD 1. Pengumpulan data dilakukan
melalui bahan bacaan yang terdapat pada
buku pegangan siswa dan pengalaman pribadi
peserta didik. (Problem solving,
mengumpulkan data, literasi baca tulis).
Tahap 4 Pengolahan Ø Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada 70’
Data (Data Processing) LKPD 1.
Ø Guru bercerita singkat tentang penghargaan
kepada peserta lomba berupa pin magnet.
Guru
mengajukan bebarapa pertanyaan:

 
  -          Pernahkah kalian bermain  
magnet?
-          Dimana kalian bermain magnet?
-          Mengapa pin bisa menempel?
-          Apa yang terjadi jika magnet
terpasang terbalik...dst
Ø Peserta didik berdiskusi untuk
menganalisis jenis- jenis magnet pada
LKPD 2 (mengolah data, Problem
solving, collaboration)
Ø  Peserta didik mengumpulkan hasil kerja
kelompok pada LKPD 1 dan 2
Ø  Guru mengajak siswa untuk melakukan
peregangan terlebih dahulu sebelum
melanjutkan kegiatan pembelajaran
dengan cara unjuk yel-yel dari masing-
masing kelompok.
Ø  Peserta didik merancang petunjuk formulir
yang akan disajikan pada LKPD 1
(mengolah data, Critical thinking,
Creativity, Collaboration)
Ø  Peserta didik merancang peta pikiran
tentang jenis- jenis magnet pada LKPD 3
(mengolah data, Critical thinking,
Creativity, Collaboration)
Ø Pendidik melakukan pengamatan untuk
menilai
sikap peserta didik.
Tahap 5 Ø  Kelompok yang dapat menyelesaikan 30’
Pembuktian tugas paling awal mempresentasikan
(Verification) hasil kerjanya dalam merancang teks
formulir pada LKPD 1 di depan kelas,
sementara kelompok yang lain
memberikan tanggapan
(communication)
Ø  Peserta didik memajang hasil karya
kelompok (LKPD 1) pada kumpulan
portofolio peserta didik di dinding.
Ø  Guru mengajak peserta didik ke halaman

 
  sekolah untuk melaksanakan kegiatan  
walking gallery.
Ø  Kegiatan diawali dengan memajang hasil
karya kelompok LKPD 3 (peta pikiran)
pada pohon yang dipilih sendiri oleh
peserta didik menggunakan pines.
Pohon yang telah dipilih tersebut
dijadikan sebagai studio masing-
masing kelompok.
Ø  Ketua kelompok membagi tugas anggota
kelompoknya. Satu anggota berperan
sebagai narasumber, sedangkan
anggota kelompok yang lain berperan
sebagai wartawan. Peserta didik yang
berperan menjadi narasumber bertugas
di studio untuk memberikan informasi
kepada para wartawan.
Ø  Dengan arahan dari guru, semua
wartawan berkunjung pada salah satu
studio yang ditunjuk secara bergiliran.
Ø  Kelompok narasumber melakukan
presentasi dan memberikan penjelasan
hasil kerja kelompok, peserta didik yang
berperan sebagai wartawan
memberikan respon dengan
memberikan tanggapan (Transfer
Knowledge, communication)
Ø  Setelah kegiatan walking galery selesai,
peserta
didik kembali ke kelas.
Tahap 6 Ø  Dengan bimbingan dari guru, peserta 20’
Menarik Simpulan didik membuat simpulan pelajaran hari
(Generalization) ini (Integritas)
Ø  Peserta didik menuliskan kesimpulan
tentang jenis-jenis teks formulir dan
magnet pada lembar yang telah
disediakan guru. ( Creativity and
Innovation)
Ø  Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

 
C. Penutup

Ø  Kegiatan refleksi pembelajaran 8’


Ø  Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan hari itu. Dalam
kegiatan refleksi, guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan
-          Apa yang kamu pelajari hari ini?
-          Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran ini?
-          Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
-          Informasi apa yang ingin kamu ketahui lebih lanjut?
-          Bagaimana caramu untuk mendapatkan informasi tersebut?
Ø  Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan refleksi dapat dijawab
siswa secara lisan maupun tulisan. Jika guru menginginkan siswa
menulis jawaban pertanyaan refleksi sebaiknya peserta didik memiliki
buku tulis khusus untuk refleksi
Ø  Peserta didik mendapat informasi rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya belajar bersama orang tua.
Ø  Guru memilih siswa yang aktif dan kreatif dalam KBM serta memberinya
reward
Ø  Menyanyikan lagu daerah (Nasionalisme)
Ø  Salam PPK ( PPK)
Ø  Mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing – masing untuk mengakhiri pembelajaran.
( Religius)
Ø  Salam penutup

I.        Penilaian
a.        Teknik Penilaian (terlampir)
1)         Sikap
Penilaian sikap dilaksanakan dengan teknik observasi yang ditulis dalam jurnal
harian untuk sikap : cermat, percaya diri, tanggung jawab
2)         Keterampilan
Penilaian keterampilan dalam pembelajaran ini menggunakan penilaian produk.
3)         Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam pembelajaran ini menggunakan
penilaian tes lisa dan tes tulis
b.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.          Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar minimal (KBM) setelah
melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran, maka akan diberikan pembelajaran
tambahan (remidialteaching) terhadap IPK yang belum tuntas, kemudian diberikan
tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
1)              Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara
2)              Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes yang terakhir
3)              Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi
yang
berminat untuk memberikan keadilan
  Contoh Program Remedial
 
Sekolah                      : SDN Sungai Jingah 4
Kelas / semester       : VI (Enam) / 1 (Satu) Tema/ Subtema/ PB : 5 /
1/1
Tanggal evaluasi       : .............................................
Bentuk soal evaluasi   : .............................................
Materi soal evaluasi : .............................................
KD/ Indikator             : .............................................
KKM                           : .............................................
 
 
    Nilai IPK Bentuk Nilai  
No Nama ulangan yang tindakan setelah Ket
peserta belum remedial remedial
didik dikuasai

1 Ahnaf          
Maulana
Abhista

2 Alfyanza          
Rahmat
Any P.

3 Amin Nur          
Azlina

4 Ardiyanto          

5 Ernanda          
Cyntia
Trisna D.

6 Erviananda          
Fitra A.
7 Esza Gusty          
Bintang P.

8 Fadila          
Nurisky
Ayu C.

9 Fauzia          
Nafa
Indrasari

10 Naya Melni          
Selviani

11 Ngabdah          
Laylul
Farokhah

12 Novan Dwi          
Saputra

13 Nurul          
Assyifa Al
Qolbi

14 Priska          
Pitasari

15 Zaskia          
Meyta
Amalia
2.          Pengayaan
 Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KBM (Ketuntasan
Belajar Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman pemahaman dan
keterampilan memecahkan persoalan yang lebih komplek, yaitu:
1.          Buatlah rancangan formulir pendaftaran suatu perlombaan seolah-olah kamu
sebagai panitianya!
2.          Jelaskan keterkaitan isi formulir rancanganmu dengan jenis lomba yang
diadakan!
3.          Buatlah rancangan solusi bagi peserta yang akan mendaftar tetapi belum
memiliki identitas sah untuk mengisi formulir pendaftaran!
 
 
 
 
Mengetahui,
Kepala SDN Sungai Jingah 4
 
 
 
 
…………………………………………….
NIP.
 
Banjarmasin, ……………………..
 
Guru Kelas VI
 
 
 
 
………………………………………….
NIP.
 
 
 
 
 
Catatan Kepala Sekolah :
 
No. 12 Pa (Hepni)
Landasan/dasar hukum dari pembelajaran HOTS adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang  
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik Konselor.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2008
   tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun
   2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2016
   tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2016
   tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2016
   tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2016
   tentang Standar Penilaian Pendidikan.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
    2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013
     Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
   2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan.
18. Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun
   2018 tentang Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi GTK Tahun 2018.
No 13. Pa Tajuddin
Ciri Spesifik dan Contoh  assessment of learning (penilaian akhir  pembelajaran)

Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran


selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun atau di akhir peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu.
Ciri Spesifik  assessment of learning:
Setiap pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan terhadap
pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, berarti pendidik tersebut melakukan
assessment of learning.
Contoh  assessment of learning:
Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan
assessment of learning (penilaian hasil belajar).
 Penilaian yang disertai dengan angka atau huruf nilai (sumatif)
 Membandingkan prestasi satu siswa dengan standar
 Hasil dapat dikomunikasikan kepada siswa dan orang tua
 Dilakukan pada akhir unit pembelajaran

 
 No 14.Latipah
Ciri Spesifik dan Contoh  assessment  for  learning (penilaian untuk pembelajaran), 

menurut Black dan William, yaitu;


1. Keterlibatan aktif dari siswa dalam kegiatan belajarnya;
2. Provinsi umpan balik yang efektif untuk siswa;
3. Pengaruh dari penilaian dalam memotivasi rasa percaya diri siswa,
yang juga memberikan pengaruh penting dalm pembelajaran;
4. Keterbatasan diri siswa untuk mengasses dirinya sendiri dan mengerti
bagaimana untuk meningkatkannya;
5. Penambahan jam mengajar untuk memperhitungkan hasil penilaian.

Menurut (Harun Rasyid, Mansur)  memberikan sepuluh ciri utama dalam penilaian untuk belajar,
yaitu:
1. Harus menjadi bagian dari perencanaan mengajar dan belajar yang
efektif
2. Harus memusatkan bagaimana kegiatan siswa belajar
3. Harus dikenali sebagai praktik di kelas
4. Harus diketahui sebagai kunci kemampuan profesional guru
5. Harus peka dan bersifat membangun karena penilaian akan berdampak
pada aspek emosional
6. Harus memperhitungkan arti penting motivasi belajar siswa
7. Harus menyampaikan komitmen tujuan belajar dan membagi pemahaman tentang kriteria
penilaian
8. Siswa menerima bimbingan bersifat membangun tentang bagaimana
cara menjadi lebih baik
9. Pengembangan kemampuan siswa untuk penilaian pribadi sehingga
mereka dapat merefleksi dan menata diri sendiri
10. Harus mengetahui keseluruhan kemampuan yang perlu diperoleh
siswa.

Contohnya:
Berbagai bentuk
penilaian formatif, misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk kuis merupakan
contoh-contoh assessment for learning (penilaian untuk proses belajar).
No 15. ibu Mili pa Rahmatullah
Ciri Spesifik dan Contoh  assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).

Assessment as learning memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for 


learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses 
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan 
peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. 
Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. 
Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh 
assessment as learning. Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat 
dilibatkan dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian
sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang 
harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal
 Dimulai ketika siswa menjadi sadar akan tujuan pengajaran dan kriteria kinerja melibatkan
 Penetapan tujuan, memantau kemajuan, dan merefleksikan hasil.
 Menyiratkan kepemilikan dan tanggung jawab siswa untuk menggerakkan pemikirannya ke
depan (metakognisi)
 Terjadi selama proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai