Anda di halaman 1dari 6

Nama : Riska Nelly Rahmawati

Nim : 1921040009
Program Studi : PTSP S1 01
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran

Tugas Individu

Pengaplikasian Pendekatan Saintifik Pada Siswa SMK


Dengan Mata Pelajaran Mekanika Teknik

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian pendekatan adalah (1)
proses, perbuatan, cara mendekati; (2) usaha dalam rangka aktivitas pengamatan untuk
mengadakan hubungan dengan orang diteliti, metode-metode untuk mencapai pengertian
tentang masalah pengamatan. Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik
yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya
proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan (Kemendikbud, 2013).
Pendekatan pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pandangan atau sudut pandang berupa
rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan
perlakuan (tindakan kelas) yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar.

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah


yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan
tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah
menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan
dengan jenis-jenis lapangan kerja.

Pada proses penerimaan pelajaran, dibutuhkan adanya suatu bentuk pendekatan yang
digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan demi
tercapainya kompetensi yang ditentukan. Salah satu mata pelajaran yang dapat diajadikan
contoh pada pengaplikasian pendekatan pembelajaran yaitu mata pelajaran Mekanika Teknik
Kurikulum 2013 pada siswa SMK program keahlian Teknik Gambar Bangunan. Pendekatan
yang dapat digunakan pada mata pelajaran ini yaitu Pendekatan Saintifik.
Mekanika Teknik merupakan salah satu mata pelajaran di tingkat Pendidikan
Menengah Kejuruan yang penting untuk dikuasai dan dipahami dengan baik, sebab berkaitan
dengan mata pelajaran lainnya, salah satunya terhadap perencanaan kekuatan bangunan.
Pembelajaran dengan metode saintifik pada pengaplikasian pembelajaran Mekanika Teknik,
dapat memilik karakteristik sebagai berikut:
1) Berpusat pada siswa.
2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip.
3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan
intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
4) Dapat mengembangkan karakter siswa.

Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta


didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari
guru. Langkah pembelajaran pada pendekatan saintifik menggamit beberapa ranah
pencapaian hasil belajar yang tertuang pada kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran
menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil belajar yang
produktif, kreatif, inovatif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi.

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan


pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah
sebagai berikut (Hosnan, 2014: 36).
1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa.
2) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistemik.
3) Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
4) Diperoleh hasil belajar yang tinggi.
5) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide.
6) Untuk mengembangkan karakter siswa.
Adapun pelaksanaan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran Mekanika Teknik
yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut.
1. Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
2. Guru memotivasi siswa, dimana Guru memotivasi dengan memberi wawasan
kepada siswa mengenai hubungan dan manfaat mata pelajaran mekanika teknik di
lapangan. Selain itu guru juga memotivasi siswa untuk bersaing dengan tenaga
kerja dari luar negeri yang sekarang persaingan semakin ketat.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya, dan hubungan/keberlanjutan dengan materi atau kompetensi yang
harus dicapai pada pembelajaran selanjutnya.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau cakupan materi dan kompetensi dasar
yang akan dicapai, pada pertemuan kali ini dan pertemuan yang akan datang untuk
sekitar satu semester.
5. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan, dimana siswa yang
aktif dalam pelajaran akan mendapatkan poin tambahan, serta juga memberitahu
siswa tentang poin penilaian tugas yang akan diberikan kepada siswa.

Kegiatan inti dalam pembelajaran Mekanika Teknik yang dilaksanakan menggunakan


pendekatan saintifik, mencakup 5 kegiatan, yaitu kegiatan 5M. Kegiatan 5M dijabarkan
sebagai berikut.
1. Mengamati. Metode observasi/mengamati mengedepankan pengamatan langsung
pada objek yang akan dipelajari sehingga siswa mendapatkan fakta berbentuk data
yang objektif yang kemudian dianalisis sesuai tingkat perkembangan siswa.
Misalkan Guru memberikan contoh gambar dan kasus materi pelajaran terutama
Konstruksi Rangka Batang di papan tulis, lalu menjelaskan cara menyelesaikan
contoh kasus/latihan soal tersebut. Kemudian siswa mengamati materi yang
sedang dipelajari dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat,
memperhatikan, dsb) dengan atau tanpa alat, yaitu siswa memperhatikan guru
(mendengar, menyimak, membaca, dan melihat) tulisan guru di papan tulis.
2. Menanya. Kegiatan menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Misalkan guru memancing siswa
dengan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sedang diajarkan atau
menyinggung materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya,
kemudian dengan inisiatif sendiri, siswa bertanya mengenai informasi tambahan
yang ingin diketahui salah satunya yaitu bertanya tentang contoh nyata penerapan
Konstruksi Rangka Batang yang ada di lapangan.
3. Mengumpulkan Informasi/Eksperimen. Kegiatan mengumpulkan informasi
merupakan tindak lanjut dari kegiatan menanya. Kegiatan ini dilakukan dengan
menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai
cara. Misalkan guru menuliskan latihan soal di papan tulis lalu meminta siswa
untuk bersama-sama menghitung, selain itu juga dengan memberikan tugas
individu kepada siswa dan meminta untuk mengerjakan tugas dengan cara analitis
(menghitung), kemudian siswa melakukan kegiatan menghitung, yaitu bersama-
sama menghitung contoh latihan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis.
4. Mengasosiasi/Menalar. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada
kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalan memori. Penalaran
adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakata-fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Misalkan
membimbing siswa dalam mengolah informasi yang diperoleh mengenai materi
yang sedang dipelajari, salah satunya yaitu setelah kegiatan eksperimen guru
meminta siswa untuk mencocokan hasil pengerjaan tugas menghitung Konstruksi
Rangka Batang dengan cara analitis harus sesuai dengan cara grafis. Guru
membimbing siswa untuk menalar bahwa hasil pekerjaan menggunakan cara
analitis dan grafis saling berkaitan, kemudian siswa mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan mengenai materi yang sedang dipelajari, salah satunya dengan
mencocokan hasil pekerjaan tugas individu menghitung Konstruksi Rangka
Batang dengan cara analitis dan grafis.
5. Mengomunikasikan. Kemampuan mengomunikasikan adalah kemampuan
menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, baik secara lisan maupun
tulisan. Misalkan guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang sudah
dipelajari untuk mengetahui apakah siswa sudah paham atau belum, kemudian
siswa menjawab pertanyaan dari guru sesuai dengan yang diketahuinya.
Disamping itu, pendekatan saintifik juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang
dapat dipahami agar dapat dijadikan pembelajaran bagi tenaga pendidik, yaitu sebagai
berikut.
1. Kelebihan
a.) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-
keterampilan dan proses-proses kognitif.
b.) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan
melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
c.) Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh
kepercayaan bekerjasama dengan yang lainnya.
d.) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan
gagasan-gagasan.
e.) Mendorong siswa berpikir kreatif.
f.) Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
g.) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki
dan berhasil.
h.) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.
i.) Dapat memandu siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan
perencanaan yang matang, pengumpulan data, analisis data untuk
menghasilkan kesimpulan.
j.) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.
k.) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar.
l.) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
m.) Membina kepekaan siswa terhadap problematika yang terjadi di lapangan
atau dilingkungan.
n.) membina kemampuan siswa dalam berargumentasi dan komunikasi.
o.) membiasakan siswa menanggung resiko pembelajaran.

2. Kekurangan
a.) Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa
yang kurang pandai, akan mengalami kesilitan berpikir atau mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.
b.) Dapat menghambat laju pembelajaran yang menyita waktu.
c.) Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori
atau pemecahan masalah lainnya.
d.) Apabila terdapat siswa yang kurang berminat terhadap materi yang
dipelajari, dapat menyebabkan pembelajaran menjadi tidak efektif.
e.) Beberapa siswa masih tergantung dengan penjelasan guru dan belum siap
dengan kegiatan mandiri.
f.) Kendala/keterbatasan yang ditemui guru dalam penilaian pembelajaran yaitu
untuk penilaian sikap, guru harus senantiasa mengamati siswa selama
pembelajaran maupun diluar pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai