Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas Critical Book Report mata kuliah Termodinamika ini tepat
pada waktunya. Ringkasan ini berisikan tentang Mesin, Mesin Pendingin, dan
Hukum Termodinamika Kedua. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang topik tersebut.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampuh mata
kuliah Termodinamika atas bimbingan nya kami dapat mengerjakan tugas ini
dengan baik. Serta kepada semua teman – teman yang telah membantu dan
memberikan semangat kepada kami dalam proses pengerjaan tugas ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
1.1.Latar Belakang
Dalam ternodinamika juga terdapat jenis – jenis mesin yang menggunakan
prinsip termodinamika. Seperti mesin stirling, mesin uap, dan motor bakar, selain
itu juga ada yang disebut dengan mesin pendingin. Dalam bab ini juga ada istilah
Hukum kedua dalam Termodinamika. Mesin Kalor adalah nilai kalor yang
diserap lebih besar dari nilai kalor yang di keluarkan, dan jika sistem yang
melakukan kerja, maka akan timbul daur dalam sistem yang disebabkan oleh
gawai mekanis. Mesin kalor memiliki tujuan mengirimkan kerja ke luar dengan
melakukan daur berulang – ulang. Sedangkan kemampuan untuk mengembalikan
sistem ke keadaan awal, yang disebut dengan daur
1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah buku pertama lebih unggul dari buku kedua, dan sebaliknya?
2. Apakah buku pertama memiliki kekurangan jika di bandingkan dengan
buku kedua, dan sebaliknya?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui apakah kelebihan dari buku pertama di bandingkan dengan
buku kedua, dan sebaliknya?
2. Mengetahui apakah kekurangan dari buku pertama jika di bandingkan
dengan buku kedua, dan sebaliknya?
BAB II
PEMBAHASAN
Karena hukum pertama pada satu daur lengkap dan tidak terjadi perubahan
neto dari energi internal, maka :
|W| = |QH| - |QC|
|𝑄𝐻 |− |𝑄𝐶 | |𝑄 |
η= ; η =1 − |𝑄 𝐶 |
|𝑄𝐻 | 𝐻
Mesin Uap
Mesin uap memiliki cara kerja mulai dari perubahan tekanan, dan
perubahan volum air dengan massa tetap kemudian berjalan melalui proses
pengembun, melalui ketel uap, lalu masuk ke kamar pemuaian, dan kembali lagi
ke pengembunan. Dengan pompa, air akan masuk ke ketel yang tekanan dan
temperaturnya lebih tinggi. Di dalam ketel tersebut air akan di panaskan sampai
mendidih, lalu diuapkan. Kedua proses itu berlangsung pada tekanan yang tetap.
Setelah itu, uap yang di hasilkan tadi akan di panaskan dengan tekanan tetap, dan
mengalir ke dalam silinder. Selanjutnya uap akan memuai dengan proses
adiabatik. Di dalam pengembun, uap akan mengembun menjadi air dengan
tekanan dan temperatur sama seperti di proses awal. Penjelasan itu dapat dilihat
melalui skema dan diagram PV di bawah ini;
Proses 5 – 1, terjadi hisapan isobarik kuasi statik. Dalam hal ini berlaku:
P0 V = bR𝜃1
Proses 1 – 2, pemampatan adiabatik kuasi statik n1 mol udara. Berlaku:
𝑦−1 𝑦−1
𝜃1 𝑉1 = 𝜃2 𝑉2
Proses 2 – 3, terjadi pertambahan temperatur dan tekanan yang terjadi
secara isovolum dari n1 mol udara melalui penyerapan kalor |QH|. Proses
ini agar terjadi efek ledakan di dalam mesin bensin.
Proses 3 – 4, Pemuaian adiabatik, terjadi penurunan temperatur dari 𝜃3
menjadi 𝜃4 .
𝑦−1 𝑦−1
𝜃3 𝑉2 = 𝜃4 𝑉1
Proses 4 – 1, terjadi penurunan tekanan dan temperatur secara isovolum.
Proses 1 – 5, pembuangan isobarik kuasi statik pada tekanan atmosfer.
Hal ini ditunjukkan secara skematis. Dalam mesin yang pernah dibuat
yang mampu mengkonversi kalor diambil dari satu tendon menjadi kerja tanpa
membuang kalor ke tandong yang bertemperature lebih rendah. Pertanyaan ini
diambil dari hokum termodinamika ke dua yang telah dirumuskan oleh para ahli
dalam beberapa cara.
Sehingga kalor yang dibebaskan pada temperatur yang lebih tinggi sama
dengan enam kali kerja yang dilakukan. Apabila kerja yang dilakukan motor
listrik, maka untuk setiap joule energy listrik yang dipakai, ada 6 joule kalor yang
dibebaskan, sedangkan jika 1 joule energy listrik hilang melalui sebuah hambatan,
kita hanya mendapatkan paling banyak 1 kalor. Akibatnya kelihatanyya sangat
menguntungkan memanaskan rumah dengan cara mendinginkan udara diluar
rumah. Pernyataan Kelvin-Planck dan Celcius setara dalam berbagai segi.
Kesetaraan pernyataan Kelvin-Planck dan Celcius
B. Ringkasan Buku 2
Menurut hukum pertama termodinamika, jika suatu sistem mengalami
suatu siklus sempurna, maka panas seluruhnya yang disuplai sama seperti kerja
bersih yang dilakukan. Hal ini didasarkan pada konsep prinsip konservasi energi
yang didasarkan pada hasil pengamatan dari kejadian alam. Pada hukum kedua
termodinamika menunjukkan panas netto yang dihasilkan dalam suatu siklus
besarnya sama seperti kerja bersi yang dilakukan.
Mesin Kalor
Mesin kalor adalah sistem yang beroperasi dalam suatu siklus sempurna
dan menghasilkan kerja netto dari suatu suplai panas. Hukum kedua
termodinamika ini menyatakan bahwa suatu sumber panas dan suatu wadah
untuk buangan panas kedua nya diperlukan dalam suatu sistem, karena sejumlah
panas harus selalu dibuang oleh sistem tersebut. Berdasarkan hukum pertama,
dalam suatu siklus yang sempurna yaitu dari persamaan:
∑dQ =∑dW