• Gesekan : gaya antara benda-benda yang bergerak, bersentuhan satu dengan yang lain.
• Hambatan listrik : gesekan/hambatan yang dialami elektron dari inti-inti dalam kawat
logam;
Dengan peristiwa-peristiwa ini sistem dapat berelaksasi dari suatu keadaan tidak
seimbang ke keadaan seimbang. Peristiwa ini juga disebut efek disipasi, karena pada
peristiwa itu energi hilang dari sistem masuk ke lingkungan. Efek-efek ini tidak mungkin
dicegah seluruhnya Proses yang bersifat kuasistatik dan tidak disertai efek disipasi dikatakan
bersifat reversibel. Setiap proses yang tidak memenuhi persyaratan ini disebut non-reversibel.
Semua peristiwa alam bersifat nonreversibel. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan
suatu proses alam dan mencoba membalikkannya. Pada pembalikan ini hukum ke-2
dilanggar, karena itu pembalikan tersebut tidak mungkin terjadi. Proses-proses alam yang
terpenting dapat dikategorikan menjadi 5 kelompok besar :
• Kelompok ke-1: Usaha isotermik Proses-proses dimana usaha yang terjadi pada sistem
secara isotermik diubah menjadi kalor, yang kemudian diteruskan ke keliling. Misal: cairan
kental yang tidak diisolasikan yang diaduk. Sehingga usaha yang terdapat pada fluida
seluruhnya menjadi kalor, yang kemudian didisipasikan ke lingkungan. Proses ini non-
reversibel, karena jika reversibel maka berarti bahwa lingkungan dapat melepaskan Q Joule
yang oleh sistem akan dikonversikan seluruhnya menjadi W. Hal ini bertentangan dengan
hukum ke-2
• Kelompok ke-2: Usaha adiabatik Proses-proses dimana usaha yang terjadi diubah menjadi
energi-dalam sistem secara adiabatik. Misalnya: Fluida kental yang terisolasi di aduk. (contoh
lain: lihat Zemansky).
Usaha luar yang diadakan pada sistem seluruhnya diubah menjadi energi-dalam.
Proses ini non-reversibel, sebab seandainya reversibel maka berarti sistem dapat
menyerahkan kembali energi tersebut dan mengubahnya 100% menjadi usaha. Hal ini
bertentangan dengan hukum ke-2. Seandainya reversibel, maka kita akan dapat memperoleh
usaha dari 1 sumber kalor saja. Hal ini di "larang" hukum ke-2.
• Kelompok ke-3: Proses-proses dimana energi-dalam diubah menjadi usaha, yang kemudian
berubah lagi menjadi energi- dalam.
Semua proses dalam alam bersifat non-reversibel : proses reversibel tidak terdapat di
alam. Namun demikian ide ini tetap dipakai dalam termodinamika seperti halnya dalam
mekanika dimana selalu dimisalkam bahwa katrol tidak bergesekan, tali tidak mempunyai
massa dan sebagainya.
Terdapat dua proses dalam teori Termodinamika yang memegang peranan penting
yaitu usaha luar dan pertukaran kalor. Apa arti usaha luar berlangsung secara kuasistatik?
Pada proses tersebut, perubahan volum harus berlangsung lambat sehingga sistem setiap saat
berada dalam keadaan seimbang. Gas mengembangkan dan menekan pegas. Pada proses
pertukaran kalor secara kuasistatik suhu sistem harus diubah menjadi lambat hingga sistem
setiap saat tetap berada dalam keadaan seimbang. Hal ini berarti bahwa harus disediakan RK
yang tak terhingga yang suhunya masing-masing berbeda sedikit.
Setiap mesin kalor memerlukan paling sedikit dua buah RK untuk dapat beroperasi.
Tidak mungkin mesin kalor hanya dengan 1 RK. Karena itu efesiensi mesin kalor selalu lebih
kecil dari satu.
Sebelumnya telah dibahas syarat-syarat agar suatu proses bersifat reversible. Jika kita
perhatikan kembali siklus-siklus tersebut, misalnya siklos OTTO dan siklus Diesel, akan
tampak bahwa sema siklusnya bersifat non-reversible.
1. Siklus Otto
Kalor Q1 dan Q2 masing-masing diserap dan diberikan dalam proses isokhorik yang
disertai perubahan suhu. Siklus OTTO di batasi oleh dua garis lengkung adiabatic dan dua
garis lurus isokhorik. Dimulai dari titik a, maka :
Garis lurus bc dan da masing-masing adalah garis lurus untuk pemanasan dan
pendinginan isokhorik.
2. Siklus Diesel
Siklus untuk mesin diesel ditunjukkan pada gambar diatas, siklus pada mesin diesel
dibatasi oleh dua garis lengkung adiabatic dan satu garis lurus isobaric serta satu garis lurus
isokhorik. Dimulai dari titik a, maka :
Siklus termodinamika adalah proses yang terjadi pada sistem sehingga akhirnya
sistem kembali pada keadaan awalnya. Prinsip siklus termodinamika ini kali pertama
dijelaskan oleh seorang insinyur Perancis bernama Sadi Carnot dan disebut siklus Carnot.
Siklus Carnot adalah suatu siklus ideal reversibel yang terdiri atas dua proses isotermal dan
proses adiabatik, seperti terlihat pada Gambar 9.9. Siklus Carnot ini merupakan salah satu
prinsip dasar siklus termodinamika yang digunakan untuk memahami cara kerja mesin
Carnot. Perhatikanlah
Pada gambar tersebut suatu gas ideal berada di dalam silinder yang terbuat dari bahan
yang tidak mudah menghantarkan panas. Volume silinder tersebut dapat diubah dengan cara
memindahkan posisi pistonnya. Untuk mengubah tekanan gas, diletakkan beberapa beban di
atas piston. Pada sistem gas ini terdapat dua sumber kalor yang disebut reservoir suhu tinggi
(memiliki suhu 300 K) gas memiliki temperatur tinggi (300 K), tekanan tinggi (4 atm), dan
volume rendah (4 m3).