Gambar 1: gambaran HPA Bullosa Pemphigoid perbesaran 40x (kiri) dan 400x (kanan) dengan
pewarnaan HE. Terlihat adanya early cleft pada epitel (kiri) dan proses akantolisis pada membran
basal epitel (kanan).
Pada fase awal terbentuknya bula, terdapat rongga bula pada subepidermal
epitel. Pada membran basalis terlihat banyak adanya sel sel inflamasi termasuk
eosinofil. (Christopher, dkk : 2019)
Gambar 2: gambaran HPA Bullosa Pemphigoid perbesaran 40x (kiri) dan 400x (kanan) dengan
pewarnaan HE. Terlihat adanya early bulla pada subepidermal (kiri) dan sel sel inflamasi termasuk
eosinofil (kanan).
Pada saat bula sudah membesar terlihat adanya fibrin dan sel sel inflamasi
didalam serum bula. (Vaishnani dan Bosamiya : 2009).
Gambar 3: gambaran HPA Bullosa Pemphigoid perbesaran 40x (kiri) dan 400x (kanan) dengan
pewarnaan HE. Terlihat adanya bulla pada subepidermal (kiri) dan sel sel inflamasi dan fibrin didalam
bula (kanan).
Ditemukan juga adanya kolagen tipe IV pada basal membran bula. (Vaishnani
dan Bosamiya : 2009).
Gambar 4: gambaran HPA Bullosa Pemphigoid perbesaran 40x (kiri) dan 400x (kanan) dengan
pewarnaan imunohistokimia untuk kolagen tipe IV. Terlihat adanya kolagen tipe IV pada membran
basal.
Pada perwarnaan imunofluoresens ditemukan adanya deposit IgG pada
membran basal bula. Vaishnani dan Bosamiya : 2009).
Gambar 5: gambaran HPA Bullosa Pemphigoid perbesaran 40x (kiri) dan 400x (kanan)
dengan pewarnaan imunofluoresens. Terlihat adanya deposit igG pada membran basal (kiri)
dan rongga bula (kanan).
Jignesh B Vaishnani and Sanjay S Bosamiya. Indian J Dermatol. 2009 Apr-Jun; 54(2): 186–
188. (Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2807162/, 17
September 2019)
Drs. Christopher P. Crum and Marisa R. Nucci are joined by new editors Scott R. Granter,
Brooke E. Howitt, Mana M. Parast, and Theonia K. Boyd. 2019. Diagnostic
Gynecologic and Obstetric Pathology 3rd Edition. Philadhelphia : Elsevier