PERCOBAAN 3
“VIDEO KOMPOSIT”
Kelompok 2 TT 3A
2015
PERCOBAAN 3
VIDEO KOMPOSIT
Tujuan :
1.1 Mengenal dasar video komposit.
1.2 Mengukur video komposit dan tegangan standart.
1.3 Menentukan parameter video komposit.
Diagram Rangkaian :
OSCILLOSCOPE
VCD/VCR
Pendahulan :
Konstruksi Sinyal Video Komposit
Sinyal video komposit mengandung variasi
variasi sinyal kamera (informasi
(i nformasi gambar), pulsa-
pulsa pengosongan (blanking
(blanking ),
), dan pulsa-pulsa penyelarasan (sinkronisasi).
o o o
d d d Pulsa
ut tui tui penyelarasan
li l l
p p p
m m
Pulsa m
A A pengosongan A
Sinyal kamera
(gambar)
Gambar 1 Tiga kumpulan sinyal video komposit adalah variasi sinyal kamera, pulsa-pulsa
pengosongan, dan pulsa-pulsa penyelarasan. ( a) Sinyal kamera (informasi
gambar) untuk satu garis horisontal, (b
( b) Pulsa pengosongan H ditambahkan ke
sinyal kamera, (c
(c) Pulsa penyelarasan H ditambahkan ke pulsa pengosongan.
Pulsa penyelarasan
penyelarasan
Sinyal horisontal
kamera
s
ru Ujung penyelarasan
a
o
d
tui Level pengosongan
l
p
m
a
u
ta
a Pulsa pengosongan
n horisontal
a
g
n
a
g
e
T
Puncak putih
1/15.750 Waktu
detik
Waktu
Rincian periode pengosongan horisontal seperti gambar 3. Interval yang ditandai H adalah
waktu yang diperlukan untuk memayar satu garis lengkap termasuk penjejakan dan
pengulangan jejak
Gambar 4. Rincian pulsa-pulsa penyelarasan dan pengosongan untuk medan yang berurutan
dalam pemayaran vertikal.
Pulsa-Pulsa Penyelarasan dalam Waktu Pengosongan V
Pulsa-pulsa penyelarasan yang disisipkan di dalam sinyal video komposit selama
pulsa pengosongan vertikal yang lebar diperlihatkan pada gambar 4. Ini mencakup pulsa-
pulsa untuk menyamakan, pulsa-pulsa penyelarasan vertikal dan beberapa pulsa penyelarasan
horisontal. Sinyal-sinyalnya diperlihatkan pada interval waktu di akhir satu medan dan yang
berikutnya, untuk melukiskan apa yang terjadi selama waktu pengosongan vertikal. Kedua
sinyal yang diperlihatkan satu di atas yang lainnya adalah sama, kecuali untuk pergeseran
setengah garis antara medan yang berurutan yang diperlukan untuk pemayaran terjalin garis-
garis ganjil.
Dimulai dari kiri pada gambar 4, keempat garis pemayaran horisontal yang terakhir
pada dasar raster yang diperlihatkan bersama pulsa-pulsa pengosongan dan penyelarasan
horisontal yang diperlukan. Segera setelah menyusul garis visibel terakhir, sinyal video
dibuat menjadi hitam oleh pulsa pengosongan vertikal dalam rangka persiapan untuk
pengulangan jejak vertikal.
Periode pengosongan vertikal dimulai dengan suatu kelompok 6 pulsa pemayaran,
yang terpisah pada interval setengah garis.
Berikutnya adalah pulsa penyelarasan vertikal bergerigi yang sesungguhnya
menghasilkan flyback
menghasilkan flyback vertikal
vertikal dalam rangkaian pemayaran. Gerigi juga terjadi pada interval
setengah garis. Dengan demikian, pulsa penyelarasan vertikal yang lengkap lebarnya adalah
tiga garis.
Mengikuti penyelarasan vertikal adalah suatu kelompok lain yang terdiri dari enam
pulsa penyamaan dan suatu rentetan pulsa horisontal.
Selama periode pengosongan vertikal keseluruhan, tidak ada informasi gambar yang
dihasilkan, sebab level sinyal adalah hitam atau lebih hitam daripada hitam sehingga
pengulangan jejak vertikal dapat dikosongkan.
dikosongkan.
Dalam sinyal di puncak, pulsa pertama adalah suatu garis penuh yang diluar pulsa
penyelarasan horisontal sebelumnya; dalam sinyal di bawah untuk medan berikutnya, pulsa
pertama adalah sejauh setengah garis. Beda waktu setengah garis ini antara medan-medan
genap dan ganjil berlanjut melalui semua pulsa berikutnya, sehingga pulsa-pulsa
penyelarasan vertikal untuk medan-medan yang berurutan diatur
diat ur waktunya untuk pemayaran
terjalin garis ganjil.
Pengosongan
Pengosongan V dan Pemayaran
Pemayaran V (V Blanking and V Scanning)
Pulsa penyelarasan vertikal yang bergerigi memaksa rangkaian defleksi vertikal untuk
memulai flyback. Akan tetapi, flyback umumnya tidak akan mulai dengan dimulainya
penyelarasan vertikal karena pulsa penyelarasan harus membangun muatan di dalam sebuah
kapasitor guna memicu rangkaian-rangkaian pemayaran. Jika kita asumsikan bahwa flyback
vertikal dimulai dengan pinggiran leading dari gerigi ketiga, maka waktu dari satu garis
berlalu selama penyelarasan vertikal sebelum flyback dimulai. Juga enam pulsa untuk
menyamakan yang sama dengan tiga garis terjadi sebelum penyelarasan vertikal. Jadi 3 + 1 =
4 garis dikosongkan di dasar gambar, tepat sebelum pengulangan jejak vertikal dimulai.
Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk flyback tergantung pada rangkaian
pemayaran, namun waktu pengulangan jejak vertikal yang khas adalah 5 garis. Begitu
pengulangan jejak berkas pemayaran dari dasar ke puncak raster, dihasilkan lima garis
horisontal lengkap. Pengulangan jejak vertikal ini dapat diselesaikan dengan mudah selama
waktu pengosongan vertikal.
Dengan 4 garis dikosongkan di dasar sebelum flyback dan 5 garis dikosongkan selama
flyback, 12 garis tersisa dari total 21 selama selama pengosongan vertikal. Ke 12 garis kosong
ini berada di puncak raster pada permukaan penjejakan vertikal arah ke bawah.
Ringkasnya, 4 garis dikosongkan pada dasar dan 12 garis di puncak dalam masing-
masing medan. Di dalam kerangka total dari dua medan, 8 garis dikosongkan di dasar dan 24
garis di puncak. Garis-garis pemayaran yang dihasilkan selama penjejakan vertikal, tetapi
yang dijadikan hitam oleh pengosongan vertikal, membentuk batang-batang hitam di puncak
dan di dasar gambar.
Tinggi gambar sedikit berkurang dengan pengosongan, dibandingkan dengan raster
yang tidak dikosongkan. Akan tetapi tingginya dapat diperbaiki dengan mudah dengan
memperbesar amplitudo dari bentuk gelombang gigi gergaji untuk pemayaran vertikal.
Prosedur Percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Set-up peralatan seperti pada gambar di bawah, hubungkan video out VCR/VCD
dengan input CRO. OSCILLOSCOPE
VCD/VCR
Gelombang V/div = 10 V
sinkronisasi T/div = 5 µs
horizontal
Analisa Hasil Percobaan
Percobaan
1. Gambar sinkronisasi Vertikal
Sinkronisasi vertikal
Pengosongan Vertikal
1 div = 4H
Waktu H
Sinkronisasi vertikal terdiri atas beberapa ½ H. Untuk mendapat 1/2 H maka
waktu H dibagi ½. Dapat dilihat pada gambar bahwa 1 div terdapat 4 H dengan nilai
1 div = 250µs.
H = 250µs / 4 = 62,5 µs
1/2H = 62,5 µs / 2 = 31,25 µs
Sinkronisasi Vertikal
Sinkronisasi vertikal terdiri dari 6 x 1/2H yang dibalikkan fasanya. Sinkronisasi
vertikal adalah sebesar 3 x (6 x 1/2H) = 3 (6 x 31,25 µs) = 562,5 µs.
Dari hasil praktikum diperoleh bahwa nilai dari ½H adalah 31,25 µs dan diperoleh
nilai sinkronisasi vertikal sebesar 526,5 µs.
Pengosongan
Pengosongan Vertikal
Pengosongan vertikal pada gambar diatas terdapat 6,8 div. Sehingga pengosongan
vertikal = 6,8 div x 250 µs = 1,7 ms. Ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk
pengulangan vertikal dari bawah ke atas diperlukan waktu
waktu sebesar 1,7 ms.
Berdasarkan teori waktu pengosongan vertikal adalah 8 persen dari masing-
masing medan V (1/60 detik). Sehingga waktu pengosongan vertikla total adalah 1/60
x 0,08 = 1,3 ms.
Pada hasil praktikum menunjukkan bahwa waktu pengosongan vertikal adalah
sebesar 1,8 ms. Hasil ini sudah mendekati dari teori namun terdapat selisih dari hasil
praktikum dengan hasil teori, hal ini dikarenakan alat praktikum yang kurang
memadai dan keterbatasan dalam praktikum.
Pemayaran Horizontal
Pengosongan Horizontal
Sinkronisasi warna
Sinyal informasi
Serambi Depan
Serambi Belakang
Sinkronisasi Horizontal
Pemayaran Horizontal
Waktu pemayaran dari gambar pertama diatas adalah 6,4 div dimana 1 div=10µs.
Maka waktu pemayaran horizontal = 6,4
6,4 div x 10
10 µs = 64 µs.
Pemayaran horizontal diperoleh dari sinkronisasi horizontal bertemu dengan
sinkronisasi horizontal berikutnya. Dimana pemayaran horizontal = 64 µs.
Menghitung frekuensinya dengan 1 / 64 µs = 15625 Hz.
Berdasarkan teori dengan menganggap 525 garis untuk suatu pasangan medan
yang berurutan yang mana adalah sebuah kerangka, kita dapat mengalikan laju
kerangka sebesar 30 dengan 525 yang menghasilkan garis-garis yang sama 15750
dipayar dalam 1 detik. Frekuensi 15750 Hz ini alahan laju pada mana berkas elektron
menyelesaikan siklus gerak horizontalnya dari kiri ke kanan dan kembali lagi ke kiri.
Dengan demikian rangkaian-rangkaian defleksi horizontal untuk salah satu tabung
kamera atau tabung gambar bekerja pada 15750Hz.
Berdasarkan teori waktu yang diperlukan untuk pengosongan horizontal
mendekati 16 persen dari tiap garis horizontal (H). Waktu horizontal total adalah 63,5
µs, termasuk penjejakan dan pengulangan jejak. Maka waktu pengosongan untuk
setiap garis adalah 63,5 x 0,16 = 10,2 µs. Waktu pengosongan H ini berarti bahwa
pengulangan jejak
je jak dari kanan ke kiri harus selesai dalam 10,2 µs sebelum mulainya
informasi gambar visible selama pemayaran dari kiri ke kanan.
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh waktu pemayaran horizontal adalah
sebesar 64 µs. Maka waktu pengosongan setiap garis adalah 64 x 0,16 = 10,24 µs.
Hasil praktikum ini sudah mendekati dengan hasil teori, namun ada sedikit selisih
diantaranya. Hal ini dikarenakan alat praktikum yang kurang memadai dan
keterbatasan dalam praktikum.
Serambi Depan dan Serambi Belakang
Untuk menghitung serambi depan dan serambi belakang dapat dilihat dari gambar
kedua untuk lebih jelasnya. Dari hasil praktikum serambi depan terdiri dari 0,2 div,
dengan nilai 1 div = 5 µs. Jadi waktu serambi depan adalah 0,2 x 5 µs = 1 µs.
Sedangkan serambi belakang terdiri dari 0,4 div. Maka waktu serambi belakang
adalah 0,4 x 5 µs = 2 µs.
Sinkronisasi Horizontal
Sinkronisasi horizontal terdiri dari 1 div, dimana 1 div= 5 µs. Maka, sinkronisasi
horizontal = 1 x 5 µs = 5 µs.
Pengosongan
Pengosongan Horizontal
Dari gambar diatas pengosongan horizontal terdiri dari 1,2 div, dimana 1 div =
10µs. Maka pengosongan horizontal adalah 1,2 x 10 µs = 12 µs.
Berdasarkan teori, waktu pengosongan H berarti jejak kanan ke kiri harus selesai
dalam waktu 10,2 µs sebelum mulainya informasi gambarvisible selama pemayaran
dari kiri ke kanan. Nilai 10,2 µs ini diperoleh dari 16 persen waktu pemayaran
horizontal. Sedangkan pada praktikum diperoleh nilai sebesar 12 µs. terdapat selisih
pada hasil teori dan praktikum, hal ini dikarenakan keadaan alat yang kurang
memadai dan keterbatasan praktikum.
Berdasarkan praktikum diperoleh frekuensi pemayaran horizontal sebesar 15625
Hz. Hasil praktikum ini mendekati dari hasil teori dengan selisih sebesar 125 Hz. Hal
ini disebabkan oleh alat praktikum yang kurang memadai dan keterbatasan dalam
praktikum.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Video komposit terdiri dari variasi sinyal yang terdiri dari informasi gambar, pulsa
pengosongan horizontal, pulsa pengosongan
pengosongan vertikal,pulsa penyelarasan (sinkronisasi)
horizontal dan vertikal, luminan, krominan dan burst.
2) Hasil dari sinkronisasi vertikal adalah sebagai berikut :
Nilai H = 62,5 µs dan nilai 1/2 H = 31,25
31,25 µs
Sinkronisasi vertikal = 562,5 µs berasal dari nilai ½H yang dibalikan fasanya.
Waktu pengosongan vertikal = 1,7 ms
3) Hasil dari sinkronisasi Horizontal adalah sebagai berikut :
Waktu pengosongan horizontal = 64 µs
Waktu pengosongan setiap garis =10,24 µs
Waktu serambi depan = 1 µs dan serambi belakang = 2 µ s
Sinkronisasi horizontal = 5 µs
Frekuensi pemayaran horizontal = 15.625 Hz
Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan hasil nilai yang diperoleh tidak selalu persis
dengan hasil nilai pada teori namun sudah mendekati dengan teori. Hal ini dikarenakan alat
praktikum yang kurang memadai dan keterbatasan dalam praktikum. Sebaiknya dilakukan
pengecekan terlebih dahulu pada alat dan bahan.