Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM SISTEM VIDEO

PERCOBAAN 3

“VIDEO KOMPOSIT”

Kelompok 2 TT 3A

Evie Noer Maulina


1331130013

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015
PERCOBAAN 3
VIDEO KOMPOSIT

Tujuan :
1.1 Mengenal dasar video komposit.
1.2 Mengukur video komposit dan tegangan standart.
1.3 Menentukan parameter video komposit.

Peralatan yang Digunakan :


1 VCD/VTR (MAIWA LCD-K232)

1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe

1 Kabel penghubung RCA - BNC (75 )

Diagram Rangkaian :

OSCILLOSCOPE

VCD/VCR
Pendahulan :
Konstruksi Sinyal Video Komposit
Sinyal video komposit mengandung variasi
variasi sinyal kamera (informasi
(i nformasi gambar), pulsa-
 pulsa pengosongan (blanking 
(blanking ),
), dan pulsa-pulsa penyelarasan (sinkronisasi).
o o o
d d d Pulsa
ut tui tui penyelarasan
li l l
p p p
m m
Pulsa m
A A pengosongan A

Sinyal kamera
(gambar)

Waktu Waktu Waktu

Gambar 1 Tiga kumpulan sinyal video komposit adalah variasi sinyal kamera, pulsa-pulsa
 pengosongan, dan pulsa-pulsa penyelarasan. ( a) Sinyal kamera (informasi
gambar) untuk satu garis horisontal, (b
( b) Pulsa pengosongan H ditambahkan ke
sinyal kamera, (c
(c) Pulsa penyelarasan H ditambahkan ke pulsa pengosongan.
Pulsa penyelarasan
penyelarasan
Sinyal horisontal
kamera
s
ru Ujung penyelarasan
a
o
d
tui Level pengosongan
l
p
m
a
u
ta
a Pulsa pengosongan
n horisontal
a
g
n
a
g
e
T
Puncak putih

1/15.750 Waktu
detik

Gambar 2 Sinyal video komposit untuk dua garis horisontal


Pada gambar 2, nilai amplitudo tegangan dan arus yang berurutan diperlihatkan untuk
 pemayaran dua garis horisontal dalam bayangan, karena waktu meningkat dalan arah
horisontal, amplitudonya berubah untuk naungan putih, kelabu, atau hitam pada gambar.
Mulai dari yang paling kiri pada waktu nol, sinyal pada level putih dan berkas pemayaran
 berada disebelah kiri bayangan (citra). Begitu garis pertama dipayar dari kiri ke kanan,
diperoleh variasi sinyal kamera dengan berbagai amplitudo yang sesuai dengan informasi
gambar yang diperlukan. Setelah penjejakkan (trace
( trace)) horisontal menghasilkan sinyal kamera
yang diinginkan untuk satu garis, berkas pemayaran berada di sebelah kanan bayangan
(image atau
image atau citra). Kemudian pulsa pengosongan disisipkan guna mengembalikan amplitudo
sinyal video ke atas sampai ke level hitam,
hita m, sehingga pengulangan jejak dapat dikosongkan.
Setelah waktu pengosongan cukup lama untuk mencakup pengulangan jejak, tegangan
 pengosongan dilepas. Maka berkas pemayaran berada di sebelah kiri, siap untuk memayar
garis berikutnya. Dengan cara ini masing-masing garis horisontal dipayar secara berturut-
turut. Perhatikan bahwa garis kedua memperlihatkan informasi gambar gelap di dekat level
hitam.
Berkenaan dengan waktu, amplitudo-amplitudo sinyal tepat setelah pengosongan pada
gambar 2 menunjukkan informasi yang sesuai dengan sisi kiri pada awal garis pemayaran.
Tepat sebelum pengosongan, variasi sinyal bersesuaian dengan sisi kanan. Informasi yang
tepat ditengah-tengah garis pemayaran adalah setengah waktu antara pulsa-pulsa
 pengosongan.
H Pulsa penyelarasan
penyelarasan
horisontal 0,08 H 
100

Serambi depan Serambi belakang


% 0,02 H  0,06 H 
, 75
o
d
ut
il
p 50 Informasi Pulsa pengosongan
m gambar horisontal 0,16 H 
A
25

Waktu

Gambar 3. Rincian pengosongan horisontal dan pulsa-pulsa penyelarasan.

Rincian periode pengosongan horisontal seperti gambar 3. Interval yang ditandai H adalah
waktu yang diperlukan untuk memayar satu garis lengkap termasuk penjejakan dan
 pengulangan jejak

Gambar 4. Rincian pulsa-pulsa penyelarasan dan pengosongan untuk medan yang berurutan
dalam pemayaran vertikal.
Pulsa-Pulsa Penyelarasan dalam Waktu Pengosongan V
Pulsa-pulsa penyelarasan yang disisipkan di dalam sinyal video komposit selama
 pulsa pengosongan vertikal yang lebar diperlihatkan pada gambar 4. Ini mencakup pulsa-
 pulsa untuk menyamakan, pulsa-pulsa penyelarasan vertikal dan beberapa pulsa penyelarasan
horisontal. Sinyal-sinyalnya diperlihatkan pada interval waktu di akhir satu medan dan yang
 berikutnya, untuk melukiskan apa yang terjadi selama waktu pengosongan vertikal. Kedua
sinyal yang diperlihatkan satu di atas yang lainnya adalah sama, kecuali untuk pergeseran
setengah garis antara medan yang berurutan yang diperlukan untuk pemayaran terjalin garis-
garis ganjil.
Dimulai dari kiri pada gambar 4, keempat garis pemayaran horisontal yang terakhir
 pada dasar raster yang diperlihatkan bersama pulsa-pulsa pengosongan dan penyelarasan
horisontal yang diperlukan. Segera setelah menyusul garis visibel terakhir, sinyal video
dibuat menjadi hitam oleh pulsa pengosongan vertikal dalam rangka persiapan untuk
 pengulangan jejak vertikal.
Periode pengosongan vertikal dimulai dengan suatu kelompok 6 pulsa pemayaran,
yang terpisah pada interval setengah garis.
Berikutnya adalah pulsa penyelarasan vertikal bergerigi yang sesungguhnya
menghasilkan flyback 
menghasilkan  flyback  vertikal
  vertikal dalam rangkaian pemayaran. Gerigi juga terjadi pada interval
setengah garis. Dengan demikian, pulsa penyelarasan vertikal yang lengkap lebarnya adalah
tiga garis.
Mengikuti penyelarasan vertikal adalah suatu kelompok lain yang terdiri dari enam
 pulsa penyamaan dan suatu rentetan pulsa horisontal.
Selama periode pengosongan vertikal keseluruhan, tidak ada informasi gambar yang
dihasilkan, sebab level sinyal adalah hitam atau lebih hitam daripada hitam sehingga
 pengulangan jejak vertikal dapat dikosongkan.
dikosongkan.
Dalam sinyal di puncak, pulsa pertama adalah suatu garis penuh yang diluar pulsa
 penyelarasan horisontal sebelumnya; dalam sinyal di bawah untuk medan berikutnya, pulsa
 pertama adalah sejauh setengah garis. Beda waktu setengah garis ini antara medan-medan
genap dan ganjil berlanjut melalui semua pulsa berikutnya, sehingga pulsa-pulsa
 penyelarasan vertikal untuk medan-medan yang berurutan diatur
diat ur waktunya untuk pemayaran
terjalin garis ganjil.
Pengosongan
Pengosongan V dan Pemayaran
Pemayaran V (V Blanking and V Scanning)
Pulsa penyelarasan vertikal yang bergerigi memaksa rangkaian defleksi vertikal untuk
memulai  flyback. Akan tetapi,  flyback umumnya tidak akan mulai dengan dimulainya
 penyelarasan vertikal karena pulsa penyelarasan harus membangun muatan di dalam sebuah
kapasitor guna memicu rangkaian-rangkaian pemayaran. Jika kita asumsikan bahwa  flyback
vertikal dimulai dengan pinggiran leading dari gerigi ketiga, maka waktu dari satu garis
 berlalu selama penyelarasan vertikal sebelum  flyback dimulai. Juga enam pulsa untuk
menyamakan yang sama dengan tiga garis terjadi sebelum penyelarasan vertikal. Jadi 3 + 1 =
4 garis dikosongkan di dasar gambar, tepat sebelum pengulangan jejak vertikal dimulai.
Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk  flyback tergantung pada rangkaian
 pemayaran, namun waktu pengulangan jejak vertikal yang khas adalah 5 garis. Begitu
 pengulangan jejak berkas pemayaran dari dasar ke puncak raster, dihasilkan lima garis
horisontal lengkap. Pengulangan jejak vertikal ini dapat diselesaikan dengan mudah selama
waktu pengosongan vertikal.
Dengan 4 garis dikosongkan di dasar sebelum  flyback dan 5 garis dikosongkan selama
 flyback, 12 garis tersisa dari total 21 selama selama pengosongan vertikal. Ke 12 garis kosong
ini berada di puncak raster pada permukaan penjejakan vertikal arah ke bawah.
Ringkasnya, 4 garis dikosongkan pada dasar dan 12 garis di puncak dalam masing-
masing medan. Di dalam kerangka total dari dua medan, 8 garis dikosongkan di dasar dan 24
garis di puncak. Garis-garis pemayaran yang dihasilkan selama penjejakan vertikal, tetapi
yang dijadikan hitam oleh pengosongan vertikal, membentuk batang-batang hitam di puncak
dan di dasar gambar.
Tinggi gambar sedikit berkurang dengan pengosongan, dibandingkan dengan raster
yang tidak dikosongkan. Akan tetapi tingginya dapat diperbaiki dengan mudah dengan
memperbesar amplitudo dari bentuk gelombang gigi gergaji untuk pemayaran vertikal.

Prosedur Percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Set-up peralatan seperti pada gambar di bawah, hubungkan video out VCR/VCD
dengan input CRO. OSCILLOSCOPE

VCD/VCR

3. Hubungkan CH1 pada oscilloskop dengan input CRO.


4. Kemudian ON-kan instrumen.
5. Atur CRO hingga sesuai agar gambar sinyal yang keluar pada oscilloskop mudah
diamati (gunakan saklar MODE pada posisi TV-H dan atau TV-V, sesuai dengan
gambar yang diamati).
6. Pada saat melihat gelombang sinkronisasi horisontal letakkan saklar MODE pada
 posisi TV-H, sedangkan untuk melihat gelombang sinkronisasi vertikal letakkan
saklar MODE pada posisi TV-V.
7. Amati dan gambar pulsa-pulsa sinkronisasi dan pengosongan horisontal, pulsa
 pengosongan vertikal, serambi depan dan belakang, dan informasi gambar.
8. Hitunglah V/div dan T/div pada gambar pulsa-pulsa sinkronisasi yang telah diamati.
9. Gambar bentuk-bentuk gelombang tersebut pada data hasil laporan dan tentukan
tegangannya.

Data Hasil Percobaan :


Hasil praktikum :
Hasil Gambar Keterangan
Keterangan
Gelombang V/div = 10 V
sinkronisasi T/div = 250 µs
vertikal

Gelombang V/div = 10 V
sinkronisasi T/div = 5 µs
horizontal
Analisa Hasil Percobaan
Percobaan
1. Gambar sinkronisasi Vertikal

Sinkronisasi vertikal
Pengosongan Vertikal

1 div = 4H

Waktu H
Sinkronisasi vertikal terdiri atas beberapa ½ H. Untuk mendapat 1/2 H maka
waktu H dibagi ½. Dapat dilihat pada gambar bahwa 1 div terdapat 4 H dengan nilai
1 div = 250µs.
H = 250µs / 4 = 62,5 µs
1/2H = 62,5 µs / 2 = 31,25 µs
Sinkronisasi Vertikal
Sinkronisasi vertikal terdiri dari 6 x 1/2H yang dibalikkan fasanya. Sinkronisasi
vertikal adalah sebesar 3 x (6 x 1/2H) = 3 (6 x 31,25 µs) = 562,5 µs.
Dari hasil praktikum diperoleh bahwa nilai dari ½H adalah 31,25 µs dan diperoleh
nilai sinkronisasi vertikal sebesar 526,5 µs.
Pengosongan
Pengosongan Vertikal
Pengosongan vertikal pada gambar diatas terdapat 6,8 div. Sehingga pengosongan
vertikal = 6,8 div x 250 µs = 1,7 ms. Ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk
 pengulangan vertikal dari bawah ke atas diperlukan waktu
waktu sebesar 1,7 ms.
Berdasarkan teori waktu pengosongan vertikal adalah 8 persen dari masing-
masing medan V (1/60 detik). Sehingga waktu pengosongan vertikla total adalah 1/60
x 0,08 = 1,3 ms.
Pada hasil praktikum menunjukkan bahwa waktu pengosongan vertikal adalah
sebesar 1,8 ms. Hasil ini sudah mendekati dari teori namun terdapat selisih dari hasil
 praktikum dengan hasil teori, hal ini dikarenakan alat praktikum yang kurang
memadai dan keterbatasan dalam praktikum.

2. Gambar sinkronisasi Horizontal

Pemayaran Horizontal

Pengosongan Horizontal

Sinkronisasi warna

Sinyal informasi

Serambi Depan
Serambi Belakang

Sinkronisasi Horizontal
Pemayaran Horizontal
Waktu pemayaran dari gambar pertama diatas adalah 6,4 div dimana 1 div=10µs.
Maka waktu pemayaran horizontal = 6,4
6,4 div x 10
10 µs = 64 µs.
Pemayaran horizontal diperoleh dari sinkronisasi horizontal bertemu dengan
sinkronisasi horizontal berikutnya. Dimana pemayaran horizontal = 64 µs.
Menghitung frekuensinya dengan 1 / 64 µs = 15625 Hz.
Berdasarkan teori dengan menganggap 525 garis untuk suatu pasangan medan
yang berurutan yang mana adalah sebuah kerangka, kita dapat mengalikan laju
kerangka sebesar 30 dengan 525 yang menghasilkan garis-garis yang sama 15750
dipayar dalam 1 detik. Frekuensi 15750 Hz ini alahan laju pada mana berkas elektron
menyelesaikan siklus gerak horizontalnya dari kiri ke kanan dan kembali lagi ke kiri.
Dengan demikian rangkaian-rangkaian defleksi horizontal untuk salah satu tabung
kamera atau tabung gambar bekerja pada 15750Hz.
Berdasarkan teori waktu yang diperlukan untuk pengosongan horizontal
mendekati 16 persen dari tiap garis horizontal (H). Waktu horizontal total adalah 63,5
µs, termasuk penjejakan dan pengulangan jejak. Maka waktu pengosongan untuk
setiap garis adalah 63,5 x 0,16 = 10,2 µs. Waktu pengosongan H ini berarti bahwa
 pengulangan jejak
je jak dari kanan ke kiri harus selesai dalam 10,2 µs sebelum mulainya
informasi gambar visible selama pemayaran dari kiri ke kanan.
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh waktu pemayaran horizontal adalah
sebesar 64 µs. Maka waktu pengosongan setiap garis adalah 64 x 0,16 = 10,24 µs.
Hasil praktikum ini sudah mendekati dengan hasil teori, namun ada sedikit selisih
diantaranya. Hal ini dikarenakan alat praktikum yang kurang memadai dan
keterbatasan dalam praktikum.
Serambi Depan dan Serambi Belakang
Untuk menghitung serambi depan dan serambi belakang dapat dilihat dari gambar
kedua untuk lebih jelasnya. Dari hasil praktikum serambi depan terdiri dari 0,2 div,
dengan nilai 1 div = 5 µs. Jadi waktu serambi depan adalah 0,2 x 5 µs = 1 µs.
Sedangkan serambi belakang terdiri dari 0,4 div. Maka waktu serambi belakang
adalah 0,4 x 5 µs = 2 µs.
Sinkronisasi Horizontal
Sinkronisasi horizontal terdiri dari 1 div, dimana 1 div= 5 µs. Maka, sinkronisasi
horizontal = 1 x 5 µs = 5 µs.
Pengosongan
Pengosongan Horizontal
Dari gambar diatas pengosongan horizontal terdiri dari 1,2 div, dimana 1 div =
10µs. Maka pengosongan horizontal adalah 1,2 x 10 µs = 12 µs.
Berdasarkan teori, waktu pengosongan H berarti jejak kanan ke kiri harus selesai
dalam waktu 10,2 µs sebelum mulainya informasi gambarvisible selama pemayaran
dari kiri ke kanan. Nilai 10,2 µs ini diperoleh dari 16 persen waktu pemayaran
horizontal. Sedangkan pada praktikum diperoleh nilai sebesar 12 µs. terdapat selisih
 pada hasil teori dan praktikum, hal ini dikarenakan keadaan alat yang kurang
memadai dan keterbatasan praktikum.
Berdasarkan praktikum diperoleh frekuensi pemayaran horizontal sebesar 15625
Hz. Hasil praktikum ini mendekati dari hasil teori dengan selisih sebesar 125 Hz. Hal
ini disebabkan oleh alat praktikum yang kurang memadai dan keterbatasan dalam
 praktikum.

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Video komposit terdiri dari variasi sinyal yang terdiri dari informasi gambar, pulsa
 pengosongan horizontal, pulsa pengosongan
pengosongan vertikal,pulsa penyelarasan (sinkronisasi)
horizontal dan vertikal, luminan, krominan dan burst.
2) Hasil dari sinkronisasi vertikal adalah sebagai berikut :
  Nilai H = 62,5 µs dan nilai 1/2 H = 31,25
31,25 µs
 Sinkronisasi vertikal = 562,5 µs berasal dari nilai ½H yang dibalikan fasanya.
 Waktu pengosongan vertikal = 1,7 ms
3) Hasil dari sinkronisasi Horizontal adalah sebagai berikut :
 Waktu pengosongan horizontal = 64 µs
 Waktu pengosongan setiap garis =10,24 µs
 Waktu serambi depan = 1 µs dan serambi belakang = 2 µ s
 Sinkronisasi horizontal = 5 µs
 Frekuensi pemayaran horizontal = 15.625 Hz
Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan hasil nilai yang diperoleh tidak selalu persis
dengan hasil nilai pada teori namun sudah mendekati dengan teori. Hal ini dikarenakan alat
 praktikum yang kurang memadai dan keterbatasan dalam praktikum. Sebaiknya dilakukan
 pengecekan terlebih dahulu pada alat dan bahan.

Anda mungkin juga menyukai