Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan adalah sebuah organisasi yang mempunyai tujuan tertentu


yang ingin dicapai untuk memenuhi kepentingan bersama. Secara umum,
tujuan perusahaan adalah hanya untuk mendapatkan kentungan atau laba.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, jika perusahaan hanya ingin mendapatkan
keuntungan, sudah tidak relevan dikarenakan perusahaan juga harus melihat
faktor dari pemegang saham, bukan hanya perusahaan itu sendiri. Pada
perusahaan go public nilai suatu perusahaan dapat dikaitkan dengan nilai
saham di pasar. Dengan adanya para pemegang saham, perusahaan berusaha
untuk lebih memikirkan tentang strategi yang efektif dan efisien untuk di
masa datang. Berdasarkan hal ini maka tujuan perusahaan yang sesuai adalah
untuk memaksimalkan nilai suatu perusahaan. Karena salah menentukan
suatu tujuan maka akan menyebabkan kesalahan strategi diambil.

Menurut Zaki Baridwan (2004:17) “Laporan keuangan merupakan


ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
transaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.” Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan dapat
digunakan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan. Kinerja laporan
keuangan adalah bentuk dari gambaran kondisi keuangan perusahaan yang
dapat dianalisis oleh alat-alat analisis keuangan. Dengan adanya kinerja
laporan keuangan, maka kondisi keuangan perusahaan dapat terlihat sisi
positif dan negatif pada suatu periode tertentu. Penilaian kinerja keuangan
adalah salah satu strategi yang diambil oleh manajer perusahaan terhadap para
pemegang saham untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Berdasarkan salah satu strategi mengenai penilaian kinerja keuangan
memiliki tujuan dan manfaatnya. Tujuan dari penilaian kinerja keuangan
adalah mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas
usaha. Ada pula manfaatnya adalah sebagai gambaran secara umum laporan
keuangan perusahaan mengenai berhasil atau tidaknya perusahaan
menjalankan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Ada beberapa cara untuk mengetahui penilaian kinerja, yaitu Return on


Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS), Earning Per
Share (EPS), dan Economic Value Added (EVA).

Nilai perusahaan (value of firm) adalah nilai dari laba yang diperoleh
dan diharapkan pada masa datang yang dihitung pada masa sekarang dengan
memperhatikan tingkat bunga dan tingkat resiko. Salah satu cara untuk
menaikan nilai kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan metode Nilai
Tambah Ekonomis atau Economic Value Added (EVA).

Sebagai penilai kinerja perusahaan Economic Value Added (EVA)


memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut, Economic Value Added (EVA)
tidak membutuhkan data pembanding seperti standar industri atau data dari
perusahaann lain, memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan
memperhitungkan biaya modal sebagai konsekuensi investasi, dan
perhitungannya relatif mudah dilakukan, tetapi perhitungan biaya modal
memerlukan data yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam.

Disamping adanya keunggulan dari Economic Value Added (EVA), ada


pula kelemahannya, Economic Value Added (EVA) hanya menggambarkan
penciptaan nilai pada suatu periode tertentu. Nilai suatu perusahaan
merupakan suatu akumulasi Economic Value Added (EVA) selama umur
perusahaan. Dengan demikian bisa saja perusahaan tersebut memiliki EVA
pada tahun berjalan positif tapi nilai perusahaan tersebut rendah karena EVA
pada tahun berikutnya negatif. Dengan demikian, dalam menggunakan EVA
untuk menilai kinerja, harus melihat EVA masa sekarang dan masa depan.
Proses perhitungan EVA memerlukan estimasi biaya modal. Estimasi ini sulit
dilakukan terutama untuk perusahaan yang belum go public.
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan
BUMN dalam industri konstruksi, engineering, infrastruktur, investasi, dan
realty. Di dalam industri konstruksi, PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
memiliki aktivitas dengan cakupan yang luas yaitu jalan tol, jembatan,
pelabuhan, bandara, bangunan penyaluran air, pabrik semen, pabrik-pabrik,
dan fasilitas industri lain. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk juga merupakan
salah satu perusahaan yang sudah go public. Oleh karena itu, para pemilik
saham ingin berinvestasi melalui saham karena adanya rasa aman.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menganalisis


Economic Value Added (EVA) sebagai alat ukur penilaian kinerja keuangan
dengan judul “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE
ADDED) PADA SEKTOR KONSTRUKSI (PERIODE 2014 – 2018)”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disampaikan
rumusan masalah adalah bagaimana kinerja keuangan pada sektor konstruksi
periode 2014 – 2018 yang diukur dengan menggunakan metode Economic
Value Added (EVA)?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi masalah hanya pada


pengukuran kinerja keuangan pada 2 perusahaan sektor konstruksi yaitu PT.
Adhi Karya dan PT. Waskita Karya dengan menggunakan metode Economic
Value Added (EVA) selama periode 2014 – 2018.

1.4 Tujuan Penulisan


Dalam penelitian ini peneliti memiliki tujuan yaitu untuk
membandingkan kinerja keuangan pada sektor konstruksi periode 2014 –
2018 yang diukur dengan menggunakan metode Economic Value Added
(EVA).

1.5 Manfaat Penulisan


1. Manfaat Akademis
Untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan pemikiran mengenai
Economic Value Added (EVA).
2. Manfaat Praktis
Sebagai gambaran mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Adhi Karya
(Persero) dan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sehingga para pihak
terkait yang membutuhkan data dan informasi dapat mengambil keputusan
pada periode yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai