Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.

3 Tahun 2017

FAKTOR RISIKO HYGIENE PERORANGAN SANTRI TERHADAP


KEJADIAN PENYAKIT KULIT SKABIES DI PESANTREN AL-
BAQIYATUSHSHALIHAT TANJUNG JABUNG BARAT
TAHUN 2017
Parman1, Hamdani, Irwandi Rachman, Angga Pratama

Abstract
Background: Scabies incident at boarding school Al-Baqiyatushshalihat Tanjung
Jabung West in 2015-2016 there are 200 cases. The aim of this study is the
relationship of individual hygiene students with the incidence of skin diseases of
skabies in Pesantren Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Year 2017.
Method: This research is a quantitative research with case control approach Data
collection method is done by distributing questioner then analyzed by Univariat
and Bivariat. The case population in this study is all santri who suffer from
scabies in Al-Baqiyatushship Pesantren in 2017. The control population is santri
who do not suffer from scabies in Al-Baqiyatushshalihat boarding school.
Sampling method using total sampling method. Data were analyzed univariat and
bivariate with chi-square test. Result: The results showed that there was a
correlation between skin hygiene (p-value = 0,004; OR = 3,125; 95% CI = 1,943-
6,542), hand hygiene and nail (p-value = 0,001; OR = 3,473; 95% CI = 1,669-
7,225), genital hygiene (p-value = 0,002; OR = 3,762; 95% CI = 1,668-8,574),
clothing hygiene (p-value = 0,000; OR = 4,062; 95% CI = 1,926-8,571), hygiene
(p-value = 0.000; OR = 4,316; 95% CI = 2,045-9,108), cleanliness of bed and bed
linen (p-value = 0,000; OR = 13,895; 95% CI = 5,721-33,747) with incidence of
Scabies Skin Disease in Al-Baqiyatushshalihat Pesantren Tanjung Jabung Barat.
Conclusion: Personal hygiene is a risk factor for scabies events. Bed and bedding
hygiene is the highest risk variable for the incidence of scabies.
Keywords: Scabies incident, individual hygiene

PENDAHULUAN pada tahun 2009 adalah 4,6%-


Skabies merupakan penyakit 12,95% dan skabies menduduki
infeksi kulit menular yang urutan ketiga dari 12 penyakit kulit
disebabkan tungau betina Sarcoptes tersering, dijumpai 704 kasus scabies
scabiei varieta hominis yang yang merupakan 5,77 % dari seluruh
termasuk dalam kelas Arachnida. kasus baru. Pada tahun 2011 dan
Penyakit ini paling tinggi terjadi di 2013 prevalensi scabies adalah 6 %
negara-negara tropis yang dan 3,9 %. Skabies di Indonesia
merupakan negara endemik penyakit menduduki urutan ke tiga dari 12
skabies. Prevalensi skabies di seluruh penyakit kulit tersering3.
dunia dilaporkan sekitar 300 juta Saat ini angka kejadian skabies
kasus per tahun1. Di Negara Asia meningkat lebih tinggi dari 20 tahun
seperti India, prevalensi skabies yang lalu, dan banyak ditemukan
sebesar 20,4%. Zayyid (2010)2 pada panti asuhan, asrama (pondok
melaporkan sebesar 31% prevalensi pesantren), penjara, rumah sakit,
skabies pada anak berusia 10-12 serta tempat-tempat dengan sanitasi
tahun di Penang, Malaysia. buruk4. Tinggal bersama dengan
Prevalensi skabies di Indonesia sekelompok orang seperti di
menurut Departemen Kesehatan RI pesantren memang berisiko mudah
tertular penyakit skabies5. Tempat-
1
tempat yang menjadi favorit bagi
STIKES Harapan Ibu, Jambi
243
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

sarcoptes scabei adalah daerah- memiliki kebersihan pakaian kurang


daerah lipatan kulit, seperti telapak baik berisiko 2,679 kali lebih tinggi
tangan, kaki, selangkangan, lipatan terkena skabies jika dibandingkan
paha, lipatan perut, ketiak dan daerah dengan santri yang memiliki
vital. kebersihan pakaian baik. Nilai OR
Penyakit skabies dapat antara kebersihan handuk dengan
ditularkan secara langsung (kontak skabies sebesar 2,719, artinya santri
kulit dengan kulit) misalnya berjabat yang kebersihan handuknya kurang
tangan, tidur bersama, dan melalui baik berisiko 2,719 kali lebih tinggi
hubungan seksual. Penularan secara terkana skabies jika dibandingkan
tidak langsung (melalui benda), dengan santri yang kebersihan
misalnya pakaian, handuk, sprei, handuknya baik. Nilai OR antara
bantal, dan selimut yang dipakai kebersihan tempat tidur dan sprei
secara bersamaan 1,6. dengan skabies sebesar 3,823, artinya
Menurut Potter & Perry (2010) santri yang kebersihan tempat tidur
faktor yang berperan dalam tingginya dan spreinya kurang baik berisiko
prevalensi skabies terkait dengan 3,823 kali terkena skabies jika
personal hygiene7. Kebiasaan atau dibandingkan dengan santri yang
perilaku santri yang berhubungan kebersihan tempat tidur dan spreinya
dengan perawatan diri seperti baik.
intensitas mandi, pemakaian handuk, Berdasarkan data dari Pondok
pakaian, alat mandi, dan Pesantren Al-Baqiyatushshalihat
perlengkapan tidur secara bersamaan. Tanjung Jabung Barat pada tahun
Higiene atau kebersihan adalah 2015-2016 menunjukkan bahwa
upaya untuk memelihara hidup sehat jumlah santri sebanyak 1.600 santri
yang meliputi kebersihan pribadi, dengan jumlah laki-laki sebanyak
kehidupan bermasyarakat, dan 700 santri dan perempuan sebanyak
kebersihan kerja. Pada higiene 900 santri. 3 penyakit paling tinggi di
perseorangan yang cukup penularan Pondok Pesantren Al-
skabies lebih mudah terjadi. Baqiyatushshalihat antara lain 1)
Melakukan kebiasaan seperti Skabies sebanyak 200 santri, 2)
kebiasaan mencuci tangan, mandi Maag sebanyak 150 santri dan 3)
menggunakan sabun, menganti Sesak Nafas sebanyak 140 santri11.
pakaian dan pakaian dalam, tidak Hasil survei yang dilakukan oleh
saling bertukar pakaian, kebiasaan peneliti pada tanggal 05 Maret 2017
keramas menggunakan shampo, tidak menunjukkan bahwa jumlag skabies
saling bertukar handuk dan kebiasaan di Pondok Pesantren Al-
memotong kuku, dapat mengurangi Baqiyatushshalihat sebanyak 63
resiko terkena skabies8. santri.
Hasil penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil survey awal
oleh Putri (2011)9 diperoleh nilai OR yang dilakukan di Pesantren Al-
sebesar 5,96, artinya responden yang Baqiyatushshalihat, dari 25 santri
higiene perseorangan baik 5,96 kali didapatkan 10 santri menggunakan
tidak terkena skabies dibandingkan handuk yang bersamaan, sebanyak 6
dengan higiene perseorangan yang santri tidak mengganti pakaian
cukup. Hasil penelitian yang setelah mandi, terdapat 5 orang santri
dilakukan oleh Rohmawati (2010)10, menggunakan peralatan mandi
diperoleh nilai OR antara kebersihan seperti sabun batangan secara
pakaian dengan kejadian skabies bergantian.
sebesar 2,679, artinya santri yang
244
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Berdasarkan latar belakang di Perbandingan jumlah sampel dan


atas, penulis tertarik untuk kontrol 1:1 sehingga 63 kasus dan 63
melakukan penelitian dengan judul kontrol. Cara pengambilan sampel
“faktor risiko hygiene perorangan menggunakan metode total sampling.
santri terhadap kejadian penyakit
kulit skabies di Pesantren Al- HASIL DAN PEMBAHASAN
Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Univariat
Barat Tahun 2017”. Hasil analisis univariat
menunjukkan bahwa sebanyak 50%
METODOLOGI PENELITIAN responden menderita scabies (kasus),
Penelitian ini merupakan 42,1% responden memiliki
penelitian kuantitatif dengan kebersihan kulit kurang baik, 50%
pendekatan case control Penelitian responden memiliki kebersihan
ini dilaksanakan pada bulan Mei tangan dan kuku kurang baik, 31,0%
2017 di Pesantren Al- responden memiliki kebersihan
Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung genital kurang baik, 45,2%
Barat. Metode pengumpulan data responden memiliki kebersihan
dilakukan dengan penyebaran pakaian kurang baik, 47,6%
kuesioner kemudian dianalisa secara responden memiliki kebersihan
Univariat dan Bivariat. Populasi handuk kurang baik, 57,9%
kasus dalam penelitian ini adalah responden memiliki kebersihan
seluruh santri yang menderita skabies tempat tidur dan sprei kurang baik.:
di Pesantren Al-Baqiyatushshalihat
pada 6 bulan terakhir (November Bivariat
2016 - April 2017) sejumlah 63 Hubungan antara Kebersihan Kulit
orang santri. Populasi kontrol adalah dengan Kejadian Penyakit Skabies
santri yang tidak menderita scabies.
Tabel 1. Hubungan Kebersihan Kulit dengan Kejadian Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Kejadian Skabies OR (95%
Total p-
No Kebersihan Kulit Kasus Kontrol CI) (LL-
value
n % n % n % UL)
1 Kurang Baik 35 55,6 18 28,6 53 42,1 0,004 3,125
2 Baik 28 44,4 45 71,4 73 57,9 (1,493-
Total 63 100 63 100 126 100 6,542)

Hasil analisis hubungan dengan kejadian penyakit kulit


kebersihan kulit dengan kejadian skabies di Pesantren Al-
skabies menunjukkan bahwa dari 63 Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung
responden yang menderita skabies Barat Tahun 2017. Perhitungan risk
(kasus) terdapat 35 (55,6) responden estimate didapatkan nilai OR = 3,125
memiliki kebersihan kulit kurang (OR >1) dengan 95% CI 1,493-6,542
baik. Dari 63 responden yang tidak menunjukkan bahwa responden yang
menderita skabies (kontrol) terdapat memiliki kebersihan kulit kurang
18 (28,6%) responden memiliki baik mempunyai risiko 3,125 kali
kebersihan kulit kurang baik. lebih besar menderita skabies jika
Hasil uji statistik didapatkan dibandingkan dengan responden
nilai p-value = 0,004, berarti pada yang memiliki kebersihan kulit baik.
alpa 5% terlihat ada hubungan yang
signifikan antara kebersihan kulit
245
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Hubungan Kebersihan Tangan dan Kulit Skabies


Kuku dengan Kejadian Penyakit
Tabel 2 Hubungan Kebersihan Tangan dan Kuku dengan Kejadian Skabies
di Pesantren Al-Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017

Kebersihan Kejadian Skabies OR (95%


Total p-
No Tangan dan Kasus Kontrol CI) (LL-
value
Kuku n % n % n % UL)
1 Kurang Baik 35 55,6 18 28,6 53 42,1 0,004 3,125
2 Baik 28 44,4 45 71,4 73 57,9 (1,493-
Total 63 100 63 100 126 100 6,542)

Hasil analisis hubungan dan kuku dengan kejadian penyakit


kebersihan tangan dan kuku dengan kulit skabies di Pesantren Al-
kejadian skabies menunjukkan Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung
bahwa dari 63 responden yang Barat Tahun 2017. Perhitungan risk
menderita skabies (kasus) terdapat 41 estimate didapatkan nilai OR = 3,473
(65,1) responden memiliki (OR >1) dengan 95% CI 1,669-7,225
kebersihan tangan dan kuku kurang menunjukkan bahwa responden yang
baik. Dari 63 responden yang tidak memiliki kebersihan tangan dan kuku
menderita skabies (kontrol) terdapat kurang baik berisiko 3,473 kali lebih
22 (34,9%) responden memiliki besar menderita skabies jika
kebersihan tangan dan kuku kurang dibandingkan dengan responden
baik. yang memiliki kebersihan tangan dan
Hasil uji statistik didapatkan kuku baik
nilai p-value = 0,001, berarti pada Hubungan Kebersihan Genital
alpa 5% terlihat ada hubungan yang dengan kejadian Penyakit Kulit
signifikan antara kebersihan tangan Skabies
Tabel 3 Hubungan Kebersihan Genital dengan Kejadian Skabies di
Pesantren Al-Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Kejadian Skabies OR (95%
Kebersihan Total p-
No Kasus Kontrol CI) (LL-
Genital value
n % n % n % UL)
1 Kurang Baik 28 44,4 11 17,5 39 31,0 0,002 3,782
2 Baik 35 55,6 52 82,5 87 69,0 (1,668-
Total 63 100 63 100 126 100 8,574)

Hasil analisis hubungan signifikan antara kebersihan genital


kebersihan genital dengan kejadian dengan kejadian penyakit kulit
skabies menunjukkan bahwa dari 63 skabies di Pesantren Al-
responden yang menderita skabies Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung
(kasus) terdapat 28 (44,4) responden Barat Tahun 2017. Perhitungan risk
memiliki kebersihan genital kurang estimate didapatkan nilai OR = 3,782
baik. Dari 63 responden yang tidak (OR >1) dengan 95% CI 1,668-8,574
menderita skabies (kontrol) terdapat menunjukkan bahwa responden yang
11 (17,5%) responden memiliki memiliki kebersihan genital kurang
kebersihan genital kurang baik. baik berisiko 3,782 kali lebih besar
Hasil uji statistik didapatkan menderita skabies jika dibandingkan
nilai p-value = 0,002, berarti pada dengan responden yang memiliki
alpa 5% terlihat ada hubungan yang kebersihan genital baik
246
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Hubungan Kebersihan Pakaian Skabies


dengan Kejadian Penyakit Kulit
Tabel 4 Hubungan Kebersihan Pakaian dengan Kejadian Skabies di
Pesantren Al-Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Kejadian Skabies OR (95%
Kebersihan Total p-
No Kasus Kontrol CI) (LL-
Pakaian value
n % n % n % UL)
1 Kurang Baik 39 61,9 18 28,6 57 45,2 0,000 4,062
2 Baik 24 38,1 45 71,4 69 54,8 (1,926-
Total 63 100 63 100 126 100 8,571)

Hasil analisis hubungan skabies di Pesantren Al-


kebersihan pakaian dengan kejadian Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung
skabies menunjukkan bahwa dari 63 Barat Tahun 2017. Perhitungan risk
responden yang menderita skabies estimate didapatkan nilai OR = 4,062
(kasus) terdapat 39 (61,9) responden (OR >1) dengan 95% CI 1,926-8,571
memiliki kebersihan pakaian kurang menunjukkan bahwa responden yang
baik. Dari 63 responden yang tidak memiliki kebersihan pakaian kurang
menderita skabies (kontrol) terdapat baik berisiko 4,062 kali lebih besar
18 (28,6%) responden memiliki menderita skabies jika dibandingkan
kebersihan pakaian kurang baik. dengan responden yang memiliki
Hasil uji statistik didapatkan kebersihan pakaian baik
nilai p-value = 0,000, berarti pada Hubungan Kebersihan Handuk
alpa 5% terlihat ada hubungan yang dengan Kejadian Penyakit Kulit
signifikan antara kebersihan pakaian Skabies
dengan kejadian penyakit kulit
Tabel 5 Hubungan Kebersihan Handuk dengan Kejadian Skabies di
Pesantren Al-Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Kejadian Skabies OR (95%
Kebersihan Total p-
No Kasus Kontrol CI) (LL-
Handuk value
n % n % n % UL)
1 Kurang Baik 41 65,1 19 30,2 60 47,6 0,000 4,316
2 Baik 22 34,9 44 69,8 66 52,4 (2,045-
Total 63 100 63 100 126 100 9,108)

Hasil analisis hubungan skabies di Pesantren Al-


kebersihan handuk dengan kejadian Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung
skabies menunjukkan bahwa dari 63 Barat Tahun 2017. Perhitungan risk
responden yang menderita skabies estimate didapatkan nilai OR = 4,316
(kasus) terdapat 41 (65,1) responden (OR >1) dengan 95% CI 2,045-9,108
memiliki kebersihan handuk kurang menunjukkan bahwa responden yang
baik. Dari 63 responden yang tidak memiliki kebersihan handuk kurang
menderita skabies (kontrol) terdapat baik berisiko 4,316 kali lebih besar
19 (30,2%) responden memiliki menderita skabies jika dibandingkan
kebersihan handuk kurang baik. dengan responden yang memiliki
Hasil uji statistik didapatkan kebersihan handuk baik.
nilai p-value = 0,000, berarti pada Hubungan Kebersihan Tempat
alpa 5% terlihat ada hubungan yang Tidur dan Sprei dengan Kejadian
signifikan antara kebersihan handuk Penyakit Kulit Skabies
dengan kejadian penyakit kulit
247
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Tabel 6 Hubungan Kebersihan Tempat Tidur dan Sprei dengan Kejadian


Skabies di Pesantren Al-Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung Barat Tahun
2017
Kebersihan Kejadian Skabies OR (95%
Total p-
No Tempat Tidur Kasus Kontrol CI) (LL-
value
dan Sprei n % n % n % UL)
1 Kurang Baik 54 85,7 19 30,2 73 57,9 0,000 13,895
2 Baik 9 14,3 44 69,8 53 42,1 (5,721-
Total 63 100 63 100 126 100 33,747)

Hasil analisis hubungan laki-laki dan rata-rata umur


kebersihan tempat tidur dan sprei responden adalah 12,52 tahun.
dengan kejadian skabies Penyebaran tungau skabies adalah
menunjukkan bahwa dari 63 dengan kontak langsung oleh
responden yang menderita skabies penderita skabies atau dengan kontak
(kasus) terdapat 54 (85,7) responden tak langsung seperti melalui
memiliki kebersihan tempat tidur dan penggunaan handuk bersama, alas
sprei kurang baik. Dari 63 responden tempat tidur, dan segala hal yang
yang tidak menderita skabies dimiliki pasien skabies.
(kontrol) terdapat 19 (30,2%) Skabies cenderung tinggi pada
responden memiliki kebersihan anak-anak usia sekolah, remaja
tempat tidur dan sprei kurang baik. bahkan orang dewasa. Penyakit kulit
Hasil uji statistik didapatkan skabies merupakan penyakit yang
nilai p-value = 0,000, berarti pada mudah menular. Penyakit ini dapat
alpa 5% terlihat ada hubungan yang ditularkan secara langsung (kontak
signifikan antara kebersihan tempat kulit dengan kulit) misalnya berjabat
tidur dan sprei dengan kejadian tangan, tidur bersama, dan melalui
penyakit kulit skabies di Pesantren hubungan seksual. Penularan secara
Al-Baqiyatushhalihat Tanjung tidak langsung (melalui benda),
Jabung Barat Tahun 2017. misalnya pakaian, handuk, sprei,
Perhitungan risk estimate didapatkan bantal, dan selimut6.
nilai OR = 13,895 (OR >1) dengan Pada penelitian ini banyak
95% CI 5,721-33,747 menunjukkan sebagian santri mengalami skabies
bahwa responden yang memiliki karena para santri yang tinggal di
kebersihan tempat tidur dan sprei asrama pondok pesantren Al-
kurang baik berisiko 13,895 kali Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung
lebih besar menderita skabies jika Barat kurang baik menjaga perilaku
dibandingkan dengan responden hidup bersih dan sehat. Kebiasaan
yang memiliki kebersihan tempat tersebut menyangkut pinjam
tidur dan sprei baik. meminjam barang santri lain yang
dapat mempengaruhi timbulnya
Pembahasan penyakit menular seperti pakaian,
Gambaran Penyakit Kulit Skabies sabun mandi dan handuk. Para santri
Hasil penelitian menunjukkan dapat menghindari penyakit skabies
bahwa sebesar 50% responden dengan menjaga kebersihan
menderita scabies dan sebesar 50% pakaiannya dengan rajin mencuci
responden tidak menderita scabies. dan menjemur pakaian sampai kering
Berdasarkan karakteristik responden dibawah terik matahari.
menunjukkan bahwa sebanyak
52,4% responden berjenis kelamin
248
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

Hubungan Kebersihan Kulit Berdasarkan hasil penelitian


dengan Kejadian Penyakit Skabies menunjukkan bahwa ada hubungan
Berdasarkan hasil penelitian antara kebersihan tangan dan kuku
menunjukkan bahwa ada hubungan dengan kejadian skabies. Nilai odd
antara kebersihan kulit dengan ratio (OR) sebesar 3,473 maka dapat
kejadian skabies. Nilai odd ratio diketahui bahwa responden yang
(OR) sebesar 3,125 maka dapat memiliki kebersihan tangan dan kuku
diketahui bahwa responden yang kurang baik berpeluang 3,473 kali
memiliki kebersihan kulit kurang lebih tinggi menderita skabies jika
baik berpeluang 3,125 kali lebih dibandingkan dengan responden
tinggi menderita skabies jika yang memiliki kebersihan tangan dan
dibandingkan dengan responden kuku baik.
yang memiliki kebersihan kulit baik. Dari hasil penelitian
Hasil penelitian ini juga sejalan menunjukkan bahwa sebagian besar
dengan hasil penelitian Frenki responden tidak memperhatikan
(2011)12 tentang hubungan personal kebersihan tangan dan kuku mereka.
hygiene santri dengan kejadian Sehingga dengan mudah timbulnya
penyakit kulit infeksi scabies dan penyakit Scabies. Untuk itu
tinjaun sanitasi lingkungan pesantren diharapkan santri menjaga
darel hikmah kota Pekanbaru tahun kebersihan tangan dan kuku sehingga
2011. Hasil penelitian menunjukkan dapat mencegah penularan penyakit
bahwa terdapat hubungan antara scabies.
kebersihan Genitalia dengan kejadian
penyakit kulit Scabies dengan nilai p Hubungan Kebersihan Genital
= 0,025. dengan Kejadian Penyakit Skabies
Dari hasil wawancara pada saat Berdasarkan hasil penelitian
penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa ada hubungan
sebagian santri tidak memperhatikan antara kebersihan genital dengan
kebersihan kulit mereka, hal ini kejadian skabies. Nilai odd ratio
mungkin dipengaruhi oleh (OR) sebesar 3,782 maka dapat
ketidakktahuan mereka terhadap diketahui bahwa responden yang
timbulnya dan penyebaran penyakit memiliki kebersihan genital kurang
kulit khususnya penyakit kulit baik berpeluang 4,062 kali lebih
Scabies. Pada santri yang praktik tinggi menderita skabies jika
mandinya buruk infestasi sarcoptes dibandingkan dengan responden
scabiei lebih mudah terjadi, yang memiliki kebersihan genital
frekuensi mandi yang jarang dapat baik.
memudahkan kuman untuk datang Hasil penelitian ini sejalan
dan berkembang biak kerena pada dengan penelitian yang dilakukan
dasarnya kuman sangat menyukai oleh Sajida (2012)13 yang
daerah lembab dan bau yang menyatakan bahwa ada hubungan
disebabkan oleh keringat. Untuk itu antara kebersihan genital dengan
diharapkan kepada santri untuk kejadian scabies. Dari penghitungan
menjaga kebersihan kulit dengan Odds Ratio diperoleh nilai OR
mandi 2x sehari agar dapat sebesar 3,800 atau OR > 1, hal ini
mencegah terjadinya scabies. menunjukkan bahwa kebersihan
genital merupakan faktor risiko
Hubungan Kebersihan Tangan dan terjadinya scabies. Sehingga dapat
Kuku dengan Kejadian Penyakit dijelaskan bahwa responden dengan
Skabies kebersihan genital buruk 4x lebih
249
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

beresiko terkena scabies daripada kontak tak langsung sehingga


resonden dengan kebersihan genital mempengaruhi kejadian skabies4.
baik. Dari hasil penelitian
Dari Penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa hygiene
bahwa responden masih kurang perorangan atau kebersihan pribadi
dalam hal kebersihan Genitalia. Hal merupakan faktor risiko penyakit
ini disebabkan karena kurangnnya Scabies. Hal ini sesuai dengan teori
pengetahuan responden dalam hal yang dikemukanan oleh
kebersihan Genitalia, mereka Notoatmodjo (2012) bahwa perilaku
biasanya menjemur pakaian dalam manusia dalam menjaga kebersihan
mereka di kamar mandi, sehingga pribadi seperti kebersihan pakaian
pakaian dalam tidak kering dengan juga ikut mempengaruhi penyebaran
baik sehingga mudah timbulnya penyakit Scabies.
penyakit kulit Scabies. Menjaga kebersihan pakaian
dengan baik, dapat menurunkan
Hubungan Kebersihan Pakaian risiko santri untuk terkena skabies.
dengan Kejadian Penyakit Skabies Sehingga pakaian berperan dalam
Berdasarkan hasil penelitian transmisi tungau skabies melalui
menunjukkan bahwa ada hubungan kontak tak langsung sehingga
antara kebersihan pakaian dengan mempengaruhi kejadian skabies.
kejadian skabies. Nilai odd ratio Bagi santri diharapkan agar santri
(OR) sebesar 4,062 maka dapat selalu menjaga personal hygiene
diketahui bahwa responden yang seperti menjaga kebersihan pakaian
memiliki kebersihan pakaian kurang dan tidak bergantian pakaian dengan
baik berpeluang 4,062 kali lebih santri yang lain sehingga terhindar
tinggi menderita skabies jika dari penyakit kulit santri.
dibandingkan dengan responden
yang memiliki kebersihan pakaian Hubungan Kebersihan Handuk
baik. dengan Kejadian Penyakit Skabies
Hasil penelitian ini sejalan Berdasarkan hasil penelitian
dengan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan
oleh Rohmawati (2010), yang antara kebersihan handuk dengan
menunjukkan bahwa ada hubungan kejadian skabies. Nilai odd ratio
antara kebersihan pakaian dengan (OR) sebesar 4,316 maka dapat
kejadian skabies. Hasil penelitian diketahui bahwa responden yang
juga diperoleh nilai OR sebesar memiliki kebersihan handuk kurang
2,679, artinya santri yang memiliki baik berpeluang 4,316 kali lebih
kebersihan pakaian kurang baik tinggi menderita skabies jika
berisiko 2,679 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden
terkena skabies jika dibandingkan yang memiliki kebersihan handuk
dengan santri yang memiliki baik.
kebersihan pakaian baik. Menurut Hasil penelitian ini sejalan
Handoko (2007), menjaga kebersihan dengan penelitian yang dilakukan
pakaian dengan baik, dapat oleh Rohmawati (2010)
menurunkan risiko santri untuk menunjukkan bahwa bergantian
terjangkit skabies. Hal ini sesuai handuk mempunyai risiko
dengan teori yang menyebutkan terkenapenyakit skabies sebesar
bahwa pakaian berperan dalam 2,719 kali bila dibandingkan dengan
transmisi tungau skabies melalui yang tidak bergantian handuk. Santri
Pondok Pesantren Al-muayyad
250
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

memiliki kebiasaan menjemur Kecamatan Medan Denai Kota


handuk di dalam kamar, dan tidak Medan Tahun 2012.
semua santri memiliki alat mandi Dari hasil penelitian proporsi
sendiri-sendiri, jadi saat santri mandi kebersihan tempat tidur dan sprei
menggunakan alat mandi bergantian yang baik dengan tidak mengalami
dengan teman santri, saling skabies sebanyak 69,8%, sedangkan
bergantian handuk karena santri tidak proporsi kebersihan tempat tidur dan
mengetahui bahwa kutu sarcoptes sprei yang kurang baik dan
scabiei dapat bertahan hidup pada menderita skabies sebanyak 85,7%.
handuk dan dapat menularkan Responden kurang baik dalam
penyakit skabies. menjaga kebersihan tempat tidur dan
Dari hasil wawancara bahwa sprei dikarenakan responden
masih ada sebagian santri yang beranggapan bahwa kasur dan sprei
dalam satu kamar masih masih bersih sehingga responden
menggunakan handuk bersama-sama tidak menjemur dan mencuci sprei 2
dengan teman sekamar, sehingga minggu sekali. Selain itu responden
penyakit kulit scabies dapat dengan memiliki pengetahuan yang kurang
mudah menular dari satu orang ke baik bahwa kasur dan sprei harus
orang yang lain. Maka dari itu dijemur 2 minggu sekali. Kurangnya
diharapkan bagi santri diharapkan pengetahuan responden dikarenakan
agar santri selalu menjaga personal kurangnya sosialisasi dari tenaga
hygiene seperti selalu menjaga kesehatan setempat, hal tersebut
kebersihan handuk dan tidak dikarenakan kurangnya tenaga
bergantian handuk dengan yang lain, kesehatan sehingga tidak bisa
sehingga terhindar dari penyakit kulit menjangkau semua wilayah kerjanya
santri. termasuk pondok pesantren Al-
Baqiyatushhalihat Tanjung Jabung
Hubungan Kebersihan Tempat Barat.
Tidur dan Sprei dengan Kejadian Untuk itu disarankan kepada
Penyakit Skabies Pondok Pesantren agar memberikan
Berdasarkan hasil penelitian informasi kepada santri agar
menunjukkan bahwa ada hubungan menjemur tempat tidur dan mencuci
antara kebersihan tempat tidur dan sprei 2 minggu sekali dan
sprei dengan kejadian skabies. Nilai mengundang petugas kesehatan
odd ratio (OR) sebesar 13,895 maka untuk memberikan penyuluhan
dapat diketahui bahwa responden kepada santri tentang penyebab
yang memiliki kebersihan tempat skabies sehingga pengetahuan santri
tidur dan sprei kurang baik tentang skabies meningkat.
berpeluang 13,895 kali lebih tinggi
menderita skabies jika dibandingkan KESIMPULAN
dengan responden yang memiliki Kebersihan kulit kurang baik
kebersihan tempat tidur dan sprei berisiko lebih besar menderita
baik. skabies jika dibandingkan dengan
Hasil penelitian ini sejalan yang memiliki kebersihan kulit baik.
dengan penelitian yang dilakukan Kebersihan tangan dan kuku kurang
oleh Agsa Sajida (2012) yang baik berisiko lebih besar menderita
menunjukkan bahwa ada hubungan skabies jika dibandingkan dengan
antara tempat tidur dan sprei dengan kebersihan tangan dan kuku baik.
kejadian skabies di Kelurahan Denai Kebersihan genital kurang baik
berisiko lebih besar menderita
251
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017

skabies jika dibandingkan dengan Aesculapius FK UI. Hal 164-


kebersihan genital baik. Kebersihan 187
pakaian kurang baik berisiko lebih Putri, Btari, Sekar., 2011. Hubungan
besar menderita skabies jika Hygiene Perorangan, Sanitasi
dibandingkan dengan kebersihan Lingkungan dan Status Gizi
pakaian baik. Kebersihan handuk terhadap Kejadian Skabies
kurang baik berisiko lebih besar Pada Anak. Artikel Penelitian
menderita skabies jika dibandingkan Kedokteran. Fakultas
dengan kebersihan handuk baik. Kedokteran. Universitas
Kebersihan tempat tidur dan sprei Diponegoro, Semarang
kurang baik berisiko lebih besar Rohmawati, Riris, Nur., 2010.
menderita skabies jika dibandingkan Hubungan antara Faktor
dengan kebersihan tempat tidur dan Pengetahuan dan Perilaku
sprei baik dengan Kejadian Skabies di
Pondok Pesantren Al-Muayyad
DAFTAR PUSTAKA Surakarta. Skripsi Program
Chosidow, 2009. Skabies. The New Studi Kesehatan Masyarakat.
England Journal Of Medicine. Surakarta: Universitas
35,1-16 Muhammadiyah Surakarta
Zayyid, MM, Saadah, RS, Adil, AR, Pondok Pesantren Al-
Rohela, M & Jamaiah, I 2010, Baqiyatushshalihat Tanjung
‘Prevalence of scabies and Jabung Barat, 2016. Data
head lice among children in a Penyakit Skabies pada tahun
welfare home in Pulau Pinang, 2015-2016.
Malaysia’, Trop Biomed, Vol. Frenki. 2011. Hubungan Personal
27, No. 3, Hal. 442- 446 Hygiene Santri Dengan
KepMenKes RI, 2014. Profil Kejadian Penyakit Kulit Infeksi
Kesehatan Indonesia Tahun Scabies Dan Tinjauan Sanitasi
2013. Jakarta. Hal 8 Lingkungan Pondok Pesantren
Handoko, 2006. Skabies. Dalam: Darel Hikmah Kota
Ilmu Penyakit Kulit dan Pekanbaru. Diperoleh tanggal
Kelamin (EdisiV). Editor: 21 Agustus 2017 dari
Djuanda, A., Hamzah, M., http://repository.usu.ac.id/bitstr
Aisah, S., Fakultas Kedokteran eam/123
Universitas Indonesia, Jakarta, 456789/30846/5/Chapter%20I.
122-125 pdf.
Qamar, M, 2007. Pesantren. Notoatmodjo, S, 2012. Kesehatan
Yogyakarta: Erlangga. Hal 10- Masyarakat Ilmu dan Seni.
50 Jakarta: Rineka Cipta. Hal 65-
Djuanda, A, 2010. Ilmu Penyakit 96
Kulit Dan Kelamin Fakultas Sajida, Agsa., 2012. Hubungan
Kedokteran Universitas Personal Hygiene dan Sanitasi
Indonesia. Jakarta: Universitas Lingkungan dengan Keluhan
Indonesia. Hal 122-125 Penyakit Kulit di Kelurahan
Potter & Perry, 2010. Fundamental Denai Kecamatan Medan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Denai Kota Medan Tahun
Medika. Hal 169-174. 2012. Skripsi Penelitian.
Mansjoer, Arif, 2000. Kapita Selekta Medan: Fakultas Kesehatan
Kedokteran. Jakarta : Media Masyarakat Universitas
Sumatera Utara. Halaman 87
252
Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren
Al-Baqiyatushshalihat Tanjung Jabung Barat Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai