A. KOMPETENSI INTI
3.4. Memahami konsep suhu, 3.4.1. Menyelidiki pengaruh jenis bahan terhadap kemampuan
pemuaian, kalor, menghantarkan kalor pada peristiwa konduksi.
perpindahan kalor, dan 3.4.2. Membedakan konduksi dan konveksi.
penerapannya dalam 3.4.3. Menjelaskan contoh konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari 3.4.4. Menjelaskan contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
termasuk mekanisme
menjaga kestabilan suhu
tubuh pada manusia dan
hewan
4.4. Melakukan percobaan 4.4.1 Menyelidiki pengaruh jenis bahan terhadap kemampuan
untuk menyelidiki menghantarkan kalor pada peristiwa konduksi.
pengaruh kalor terhadap
suhu dan wujud benda
serta perpindahan kalor
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
Kalor merupakan salah satu bentuk energi dan dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami kalor
berpindah dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Secara umum perpindahan kalor ada 3, yaitu
konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran).
1. Konduksi
Kalor dapat berpindah melalui benda, tetapi partikel-partikel benda itu tidak mengalami perpindahan tempat.
Perpindahan kalor seperti ini disebut konduksi atau hantaran. Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa
disertai dengan perpindahan partikelnya. Proses konduksi ini secara umum terjadi pada logam atau yang bersifat
konduktor (menghantarkan panas). Benda yang baik menghantarkan kalor disebut konduktor. Misalnya: besi,
tembaga, aluminium, dan perak. Benda yang tidak baik menghantarkan kalor disebut isolator. Misalnya: kayu, kaca,
dan plastik.
Dalam konduksi yang berpindah hanyalah energi saja yaitu berupa panas. Saat kita mengaduk teh panas dengan
sendok, maka lama kelamaan tangan kita terasa panas dari ujung sendok yang kita pegang. Atau saat kita membuat
kue menggunakan wadah berupa aluminium yang disimpan di oven juga termasuk proses konduksi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan kalor dengan disertainya perpindahan partikel. Konveksi ini terjadi umumnya
pada zat fluida (zat yang mengalir) seperti air dan udara. Konveksi dapat terjadi secara alami ataupun
dipaksa. Konveksi alamiah misalnya saat memasak air terjadi gelembung udara hingga mendidih dan menguap.
Sedangkan konveksi terpaksa contohnya hair dryer yang memaksa udara panas keluar yang diproses melalui alat
tersebut.
Air merupakan zat cair yang terdiri dari partikel-partikel penyusun air. Saat memasak air dalam panci, api memberikan
energi kepada panci dalam hal ini termasuk proses konduksi. Kemudian panas yang diperoleh panci kemudian
dialirkan pada air. partikel air paling bawah yang pertama kali terkena panas kemudian lama kelamaan akan
memiliki massa jenis yang lebih kecil karena sebagian berubah menjadi uap air. Sehingga saat massa jenisnya lebih
kecil partikel tersebut akan berpindah posisi naik ke permukaan. Air yang masih diatas permukaan kemudian turun ke
bawah menggantikan posisi partikel yang tadi. begitulah seterusnya hingga mendidih dan menguap.
Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara.
Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Kegiatan
tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.
Angin Darat
Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara
di atas laut lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka
terjadilah aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke laut untuk menangkap
ikan.
Angin Laut
Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut ke darat. Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas
darat lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah
aliran udara dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau pantai setelah
menangkap ikan. Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: pada sistem pendinginan mobil
(radiator), pembuatan cerobong asap, dan lemari es.
3. Sumber Belajar
Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013
LKK
Sumber lainya yang relevan (misalnya internet).
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah Discovery
Kegiatan Learning Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan Pembukaan 1. Guru mengucapkan salam kemudian menanyakan kabar peserta didik dan memeriksa
2. Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-7 orang
Mengamati Guru memberikan pertanyaan apresepsi kepada siswa mengenai perpindahan kalor se
sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan rasa ingin ta
1. Mengapa pada saat kita mengaduk teh lama kelamaan sendok menjadi panas?
2. Pada saat merebus air, apa yang menyebabkan air tersebut mendidih?
Relevan dengan jawaban siswa guru menayangkan beberapa contoh perpindahan kalo
konveksi. Siswa diminta melakukan pengamatan yang cermat terhadap contoh perpin
konveksi yang ditampilkan di slide.
Menanya Siswa dimotivasi untuk mengajukan pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya. Pe
1) Ada berapa macam perpindahan kalor yang kalian ketahui? Sebutkan !
2) Bagaimana perpindahan kalor pada beberapa benda dengan bahan yang berbeda? Me
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada pembelajaran hari
ini dengan menyampaikan bahwa pada hari ini kita akan mendiskusikan dan melakuk
kalor secara konduksi dan konveksi dengan alat dan bahan yang telah disiapkan oleh
Mengkomunikasikan Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaann
pendengar yang baik serta diminta untuk menanggapi, memberi masukan atau yang la
Mengasosiasi Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan guru membimbing siswa untuk membua
kelompoknya.
Penutup Guru menunjuk secara acak peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan yang dipe
hari ini.
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menutup salam dan melakukan refleksi terhad
memberikan tugas untuk menyelidiki perpindahan kalor secara radiasi.
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
2. Instrumen
a) Lembar Pengamatan Sikap
Pengamatan perilaku ilmiah
No. Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1. Rasa ingin tahu
Ketelitian dalam melakukan
2.
pengamatan
Ketekunan dan tanggungjawab dalam
3. belajar dan bekerja, baik secara individu
maupun berkelompok
Keterampilan berkomunikasi pada saat
4.
belajar
Skor
No. Keterampilan yang dinilai
1 2 3
1. Merumuskan pertanyaan/masalah
Melakukan pengamatan
2.
dan menganalisis data
3. Mengomunikasikan
Mengkomunikasikan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan
serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hatihati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.7. Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya
dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan serta
dalam kehidupan sehari-hari.
4.10 Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan perubahannya serta pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda.
4.11 Melakukan penyelidikan terhadap cara berisi penambahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan, inferensi, dan
mengomunikasikan hasil penyelidikannya tentang energi panas
benda.
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor.
3. Peserta didik dapat menentukan energi yang dikandung oleh makanan.
4. Peserta didik dapat menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan suhu benda akibat
pemberian kalor.
5. Peserta didik dapat merapkan persamaan kalor untuk kenaikan suhu pada persoalan yang sesuai.
6. Peserta didik dapat menyelidiki karakteristik suhu benda pada saat benda mengalami perubahan
wujud.
7. Peserta didik dapat menentukan kalor untuk perubahan wujud.
8. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh jenis bahan terhadap kemampuan menghantarkan
kalor pada peristiwa konduksi.
9. Peserta didik membedakan konduksi dan konveksi.
10. Peserta didik menjelaskan contoh konduksi dalam kehidupan seharihari.
11. Peserta didik menjelaskan contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
12. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh warna benda terhadap kenaikan suhu benda pada
peristiwa radiasi.
13. Peserta didik dapat menjelaskan 3 contoh cara pemanfaatan radiasi dalam kehidupan.
E. Materi Pembelajaran
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Pengertian Kalor dan Kalori Makanan (3 JP/ 3x40Menit)
Kegiatan Inti
8. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
80’
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
9. Guru membuka diskusi dan meminta siswa melakukan
penyelidikan“Membandingkan Energi Panas Benda”
10. Guru mengarahkan siswa mencari dan merumuskan masalah
Kegiatan Penutup
19. Guru dan siswa mereview tentang hasil kegiatan pembelajaran dan
memberi kesimpulan yang benar.
20. Guru memberikan pujian atau penghargaan kepada kelompok yang 20’
nilainya baik.
21. Guru memberi tugas yang relevan dengan review subbab yang
terdapat pada buka pegangan siswa
Catatan : *Predikat sikap diperoleh bukan dari rata-rata skor sikap, tetapi diambil dari skor yang
sering muncul.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4, dengan rincian sebagai berikut;
1 = kurang konsisten dengan predikat D
2 = mulai konsisten dengan predikat C
3 = konsisten dengan predikat B
4 = selalu konsisten dengan predikat A
1 2 3 4
Aspek
Pengorganisasian Peserta tidak Peserta Informasi Informasi
bisa memahami mengalami disampaikan disampaikan
presentasi kesulitan dengan urutan dengan urutan
karena memahami logis yang dapat logis dan menarik,
informasi tidak presentasi diikuti oleh sehingga sangat
karena peserta.
disampaikan penyampaian mudah dipahami
secara runtut. ide melompat- oleh peserta.
lompat.
Sintaks Pendekatan
Keterampilan Proses
No Sains Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
5) Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru menanyakan
kembali tentang
pengertian kalor yang
telah diketahui oleh
siswa. Misalnya :
“Anak-anak , ada yang
tau tidak apa itu
kalor?”
1) Guru
2. Kegiatan Inti
menunjukkan gambar
Identifikasi fenomena
peristiwa kalor. 1) Siswa
atau gejala
2) Guru meminta mengidentifikasi
beberapa siswa untuk fenomena dari
menjelaskan gambar yang telah
mekanisme kalor. ditunjukkan oleh
guru.
3) Guru meminta 2) Beberapa siswa
siswa untuk menjelaskan
merumuskan gambar yang telah
permasalahan dengan ditunjukkan oleh
arahan guru. guru.
a. Kesimpulan
Guru meminta siswa 2) Siswa
membuat kesimpulan mendengarkan
kegiatan yang telah penjelasan guru.
dilakukan. Misalnya:
“Anak-anak, simpulkan 3) Siswa mencatat
apa yang sudah kalian tugas yang
dapatkan hari ini.” diberikan guru.
c. Tindak Lanjut
Quran.