KEGIATAN 1
Tabel 3.1 Melakukan telaah buku panduan Early Warning System (EWS)
RSUD Tengku Rafia’an Kabupaten Siak.
Kegiatan : Melakukan telaah buku panduan Early Warning System
(EWS) RSUD Tengku Rafia’an Kabupaten Siak.
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan Hard Copy buku panduan EWS RSUDUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak
41
2. Uraian :
Dalam melakukan telaah buku panduan EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak, saya melakukan kegiatan menginventaris/ mengarsipkan
buku panduan EWS RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak dengan
menggunakan teknik kroscek. Sebelumnya saya terlebih dahulu
menanyakan buku panduan tersebut kepada pemegang program kerja PAP
(Pelayanan dan Asuhan Pasien), dan memperoleh data dalam bentuk file
(soft copy), kemudian saya memprint buku panduan tersebut. Pada saat
saya mencetak buku panduan tersebut saya tidak menyembunyikan data
yang saya peroleh (transparan), tidak mengurangi atau menambahkan
(jujur) isi buku panduan tersebut kemudian saya mengecek kesesuaian isi
buku tersebut apakah telah sesuai dengan data yang saya terima, dengan
menerapkan nilai jujur, transparan dan jelas (nilai dasar akuntabilitas)
seperti terlampir pada gambar di bawah ini:
42
dan berdiskusi, dengan menerapkan nilai komunikasi, konsultasi,
kerjasama, kejujuran, sopan dan santun (nilai dasar etika public)
Seperti terlampir pada gambar di bawah ini.
43
3.1.c berdiskusi dengan sejawat dokter umum
44
panduan tersebut yang harus segera dilaksanakan. Jika terdapat hal hal
yang perlu diperbaiki akan didiskusikan kembali di kemudian hari bersama
dengan atasan dan pemegang program kerja PAP. Kegiatan diskusi cukup
efektif untuk menelaah isi buku panduan EWS agar didapatkan buku
panduan yang efektif, efisien dan berkualitas, sehingga metode diskusi
dapat digunakan (action) dikemudian hari untuk melakukan kegiatan ini.
Hal ini sesuai dengan nilai dasar komitmen mutu dengan teknik PDCA
seperti terlampir pada gambar di bawah ini
45
dasar anti korupsi) seperti terlampir pada gambar di bawah ini
46
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan telaah buku panduan EWS RSUD Tengku
Rafi’an Kabupaten Siak telah memberikan penguatan nilai-nilai organisasi
yaitu sebagai dasar dan acuan dalam pelaksanaan EWS di lingkungan
Rumah Sakit sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan secara
efektif,efisien dan berkualitas untuk dapat mewujudkan Rumah Sakit
dengan pelayanan yang prima
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Isi buku panduan tidak dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam
pelaksanaan EWS
2. Tidak terdapat keseragaman dalam pelaksanaan EWS oleh semua
pihak yang melaksanakan EWS di lingkungan Rumah Sakit.
3. Tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat SOP
4. Pelaksanaan EWS berjalan tidak efektif, efisien dan berkualitas (tidak
memberikan hasil yang optimal)
Jika EWS tidak berjalan dengan baik hal tersebut akan berdampak
terhadap kepuasan dan keselamatan pasien.
KEGIATAN 2
Tabel 3.2 Mengusulkan draft/ Rancangan SOP EWS yang belum ada
kepada atasan
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan hard copy SOP EWS yang telah ditanda
tangani atasan
47
publik (profesional, hormat sopan, santun, berorientasi kepada kepuasan
pasien), Nasionalisme (menghormati orang lain, tidak bertentangan
dengan hukum), anti korupsi (jujur, peduli). Komitmen mutu (efektif,
efisien)
2. Uraian :
Dalam menyusun rancangan/ draft SOP EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak yang belum ada saya akan menggunakan teknik
kroscek dengan menerapkan nilai mandiri, jujur, transparan, jelas dan
tanggung jawab. Saya memulainya dengan membaca dan memahami isi
buku panduan EWS yang ada, dan berdasarkan hasil diskusi dengan
atasan dan teman sejawat sebelumnya didapat kesimpulan bahwa belum
terdapat SOP EWS di RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak. Kemudian
saya mulai mencari bahan yang relevan dan menyusun rancangan/ draft
SOP EWS. Dalam melaksanakan proses ini saya tidak
menyembunyikan data yang saya peroleh, draft/rancangan SOP yang
dibuat dapat dilihat oleh siapa saja dan sesuai atau tidak
bertentangan dengan isi buku panduan EWS yang ada, setelah draft
saya susun kemudian saya cek kesesuaian dengan isi buku panduan
EWS yang ada. Seperti terlampir pada gambar di bawah ini
48
Dalam menyusun rancangan/ draft SOP EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak yang belum ada, saya melakukannya secara efektif
dengan teknik berpikir kreatif, keinginan saya untuk memiliki SOP EWS,
saya berfikir bagaimana cara agar setiap tenaga medis dan paramedis
yang memberikan pelayanan di RSUD Tengku Rafi’an dapat menggunakan
sistem yang sama dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.
Kemudian saya mencari bahan rujukan dari buku panduan EWS dan
internet. saya melakukan rapat penyusunan draft SOP EWS RSUD Tengku
Rafi’an dengan atasan, teman sejawat serta pemegang program kerja
Pelayanan dan Asuhan Pasien (pokja PAP) untuk meningkatkan nilai
efektifitas,efisiensi dan mutu (kualitas) dari draft /rancangan SOP EWS
yang telah saya susun.
49
Saya berkumpul dengan atasan teman sejawat serta rekan pokja PAP
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kemudian melakukan
diskusi dengan atasan, teman sejawat serta rekan pokja PAP, pada saat
melaksanakan diskusi saya memaparkan data/ informasi yang saya peroleh
dari berbagai sumber rujukan secara jujur, menghormati hak orang lain,
isi draft/ rancangan tidak bertentangan dengan hukum,aturan atau norma
yang berlaku serta berorientasi pada kepuasan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan oleh petugas di Rumah Sakit, menerima
pendapat/menghargai setiap masukan atau pendapat yang diberikan oleh
atasan sejawat maupun rekan pokja PAP serta menuangkannya dalam
bentuk tulisan (notulen hasil diskusi) seperti terlampir pada gambar di
bawah ini
50
Selanjutnya saya melakukan konsultasi serta meminta persetujuan atasan,
sebelumnya saya meminta izin untuk bertemu atasan kepada sekretaris
beliau, setelah mendapatkan izin saya masuk ke ruangannya dengan
mengetuk pintu dan menunjukkan sikap hormat saya dengan
mengucapkan salam ketika mau masuk keruangan atasan, saya
menerapkan 5S dalam melakukan komunikasi terhadap atasan
(salam,sapa, senyum, sopan dan santun). Kemudian saya
menyampaikan rancangan/ draft SOP yang telah dibuat dengan jelas,
dimana isi draft/rancangan SOP yang saya buat berorientasi kepada
kepuasaan pasien, saya membuatnya secara professional dimana isi
draft/rancangan tersebut sesuai/tidak bertentangan dengan isi buku
panduan EWS dan membuat pelaksanaan EWS menjadi lebih efektif,
efisien dan berkualitas. Saat melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan atasan, saya memusatkan perhatian, menghindari gangguan
komunikasi, membuat suasana yang menyenangkan dengan mensilentkan
telpon seluler, menggunakan bahasa tubuh yang benar. Berdiskusi dan
bekerjasama dengan atasan serta menerima saran dan masukan dari
atasan dengan baik, sopan dan santun.
51
4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan menyusun draft/ rancangan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak, antara lain :
1. SOP yang ada digunakan sebagai standarisasi cara yang dilakukan
oleh dokter RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap pasien
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan
oleh saya peribadi dan dokter lainnya dalam melaksanakan EWS
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan EWS organisasi
secara keseluruhan
4. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan EWS
5. Menciptakan ukuran standar kinerja yang harus dilakukan serta
membantu dalam proses evaluasi dalam pelaksanaan EWS
6. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang harus dilakukan
dalam melaksanakan EWS
7. SOP dapat digunakan sebagai parameter untuk menilai mutu pelayanan
yang diberikan
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan menyusun rancangan/draft SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak telah memberikan penguatan nilai-nilai
organisasi yaitu sebagai dasar dan acuan dalam EWS di lingkungan
Rumah Sakit sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan secara
efektif,efisien dan berkualitas untuk dapat mewujudkan Rumah Sakit yang
berkualitas, Profesional, dan Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Tidak ada dasar hukum bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
EWS
2. Tidak terdapatnya pedoman yang berkualitas dalam melaksanakan
EWS
3. Tugas pegawai atau tim unit kerja dalam melaksanakan EWS menjadi
tidak lancar
52
4. Dapat terjadi kegagalan, kesalahan, keraguan dan tidak efisien dalam
pelaksanaan EWS
5. tidak terjaganya konsistensi tingkat penampilan kinerja dalam
melaksanakan EWS
KEGIATAN 3
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan Hard Copy undangan, power point
sosialisasi SOP EWS dan notulen hasil sosialisasi SOP
hard copy SOP EWS, form EWS
53
1. Nilai dasar : Akuntabilitas (integritas tinggi, transparan, jelas, penuh
tanggung jawab, adil dan konsisten), Nasionalisme (menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, menghargai orang lain, tidak
diskriminatif, sabar dan berjiwa besar), Etika public (professional, sopan,
santun, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, Komitmen
mutu (efektif, efisien), Anti korupsi ( disiplin, tidak nepotisme dan adil)
2. Uraian :
Dalam membantu atasan mensosialisasikan SOP EWS kepada dokter
penanggungjawab pasien (DPJP), dokter jaga IGD, dokter jaga ruangan
dan perawat, saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan atasan
menentukan waktu pertemuan agar tidak mengganggu kepentingan dan
pelayanan publik. Setelah mengatur waktu pertemuan saya
bertanggung jawab untuk membuat surat undangan rapat dan
menyebarkan undangan tersebut. Didalam membuat surat, saya
membuatnya dengan cermat dan teliti didalam mengetiknya sehingga
tidak ada kesalahan dalam pengetikan, dalam menyiapkan materi
sosialisasi saya akan melakukannya secara jujur, transparan, jelas dan
penuh tanggung jawab (tidak menyembunyikan data yang saya peroleh,
materi yang dibuat dapat dilihat oleh siapa saja dan sesuai atau tidak
bertentangan dengan isi buku panduan EWS) dengan menggunakan
teknik persentasi. Saya mengumpulkan seluruh dokter spesialis, dokter
umum dan kepala ruangan yang hadir di ruangan aula UPTD RSUD
Tengku Rafi’an, tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Mempersiapkan materi, sarana, prasarana yang dibutuhkan, melakukan
ilustrasi yang sesuai mengenai EWS, memberikan kesempatan kepada
teman sejawat dan perawat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi untuk
memberikan pertanyaan, memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang
diberikan teman sejawat, mencatat masukan dan saran yang diberikan
oleh teman sejawat dan perawat.
54
(gambar 3.3.a Melakukan persiapan presentasi sosialisasi SOP EWS)
Dalam membantu atasan mensosialisasikan SOP EWS RSUD Tengku
Rafi’an, saya akan melakukannya dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menghormati hak orang lain,
menghargai pendapat orang lain, sabar dan berjiwa besar jika terjadi
perdebatan saat sosialisasi dilakukan dengan menggunakan teknik
diskusi. Saya juga akan melakukannya secara professional, sopan,
santun, serta tidak diskriminatif terhadap teman sejawat dan kepala
ruangan yang hadir dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut. Saya
berkumpul dengan teman sejawat dan kepala ruangan, Saya memberikan
kesempatan kepada teman sejawat dan kepala ruangan untuk bertanya,
Saya menjawab pertanyaan yang diberikan, Saya menerima semua
masukan dan saran yang diberikan oleh teman sejawat dan kepala
ruangan serta menuangkannya dalam bentuk tulisan (notulen hasil diskusi)
55
(gambar 3.3.b melakukan diskusi/ Tanya jawab saat sosialisasi EWS
dengan menghormati, menghargai, mendengar pendapat orang lain,
sabar, berjiwa besar dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar)
56
pelaksanaan pelayanan kepada pasien.
Pada saat saya mendistribusikan SOP dan form EWS ke setiap ruang
perawatan yang ada di rumah sakit, saya akan melakukannya dengan
efektif karena saya bertemu langsung/ bertatap muka secara langsung
dengan kepala ruangan dan langsung memberikan dan meletakkan SOP
dan form EWS di atas meja di setiap ruang perawatan, sehingga tidak ada
alasan karena hilang atau tercecer. Hal tersebut untuk memudahkan
petugas kesehatan saat memberikan pelayanan kepada pasien.
57
(gambar 3.3.c melakukan diskusi dengan koordinator dokter jaga, dan
kepala ruangan tentang hal yang belum dipahami dengan menerapkan
nilai professional, sopan, santun, kerjasama, komunikasi dan
konsultasi)
58
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan sosialisasi pelaksanaan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak telah memberikan penguatan nilai-nilai
organisasi yaitu sebagai pengendalian dalam pelaksanaan EWS di
lingkungan Rumah Sakit sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan
secara efektif,efisien dan berkualitas untuk dapat memberikan kontribusi
positif terhadap visi RSUD mewujudkan rumah sakit yang berkualitas
Profesional, dan Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan dan misi RSUD
yaitu Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional
dengan mengutamakan keselamatan pasien.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Tidak tersampaikannya keseragaman informasi dalam pelaksanaan
EWS oleh semua pihak yang melaksanakan EWS di lingkungan Rumah
Sakit.
2. Tidak terdapatnya pemerataan pemahaman dan keberhasilan
pelaksanaan EWS secara menyeluruh di setiap ruangan di rumah sakit.
3. Tidak seluruh ruangan perawatan yang ada di rumah sakit dapat
meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan
4. Tidak seluruh ruangan perawatan yang ada di rumah sakit dapat
meningkatkan tingkat keselamatan pasien saat dirawat di rumah sakit.
59
KEGIATAN 4
Tabel 3.4 Pelaksanaan SOP EWS oleh dokter jaga IGD, dokter jaga
ruangan dan perawat ruangan
Kegiatan : Pelaksanaan SOP EWS oleh dokter jaga IGD, dokter jaga
ruangan dan perawat ruangan
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan, foto dokumen, Hard Copy form EWS
RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak
1. Nilai dasar :
Akuntabilitas (integritas tinggi, penuh tanggung jawab dan konsisten),
Nasionalisme (menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
menghargai orang lain, tidak membeda-bedakan orang berdasarkan
agama, suku, kebangsaan, hubungan kedekaan, jabatan, serta status
ekonomi pasien), Etika public (professional, leadership, kompeten,sopan
santun, bertanggung jawab, serta mengutamakan tingkat kepuasan
pasien), Komitmen mutu (efektif, efisien dan berkualitas) ( Anti Korupsi
(tidak melakukan nepotisme, adil).
2. Uraian :
EWS merupakan sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal,
dan pengambilan keputusan selanjutnya. Untuk membantu atasan dalam
pelaksanaan SOP EWS, saya melakukan inovasi yaitu membuat
instrument pengawasan pelaksanaan EWS berupa lembar observasi
EWS (form EWS) agar pelaksanaan SOP EWS berjalan efektif.
Parameter yang diukur dalam EWS diantaranya: frekuensi napas,
saturasi oksigen, penggunaan alat bantu O2, suhu, tekanan darah
sistolik, denyut jantung dan tingkat kesadaran, EWS memiliki scoring
yang menentukan asuhan yang akan diberikan kepada pasien, yaitu:
60
Skor Monitoring frekuensi Petugas
Atau 3 dalam
1 parameter
61
Selanjutnya saya melakukan pemeriksaan sesuai dengan kompetensi saya
sebagai seorang dokter umum dan melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab . Pada saat melakukan pemeriksaan terhadap pasien
saya memberikan perlakuan yang sama dan tidak ada bedanya (adil)
misalnya karena pasien tersebut bayar sehingga saya memberikan
pelayanan paripurna terhadap pasien tersebut, sedangkan untuk pasien
yang gratis atau tidak bayar akan saya lalaikan. Saya mendatangi pasien
dengan baik dan ramah (menyapa pasien, mengucapkan salam dan
memberikan senyuman) dan memperkenalkan diri kepada pasien.
Kemudian saya melakukan anamnesis (menggali informasi mengenai
penyakit pasien) secara lengkap dan sistematis dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saya menanyakan keluhan yang
dirasakan oleh pasien dengan sopan santun dan profesional, menggali
setiap informasi yang saya butuhkan untuk mengetahui penyakit pasien,
saya mengajukan pertanyaan terbuka ataupun tertutup terhadap pasien
untuk mendapatkan data/ informasi selengkap lengkapnya mengenai
penyakit pasien. kemudian saat melakukan pemeriksaan fisik saya
bekerjasama dan saling tolong menolong dengan perawat untuk
mengumpulkan data/ informasi mengenai penyakit pasien secara
cermat,tepat,teliti, benar dan lengkap. Kemudian, saya memutuskan
(leadership) untuk melakukan pemerikaan penunjang terhadap pasien jika
dibutuhkan. sebelum itu dilaksanakan saya berdiskusi dan meminta
persetujuan dari pasien terlebih dahulu terhadap pemeriksaan yang akan di
lakukan. Saya jelaskan kepada pasien tentang pemeriksaan apa yang akan
dilaksanakan, manfaat, resiko, efek samping, biaya dan ketidaknyamanan
yang akan dirasakan oleh pasien akibat pemeriksaan tersebut. Saya
menghargai pendapat/keputusan yang diambil oleh pasien setelah
diskusi dilaksanakan. Setelah seluruh pemeriksaan selesai dilaksanakan
saya jelaskan kepada pasien hasil kesimpulan dari pemeriksaan secara
jelas, saya memberikan pasien kesempatan untuk bertanya mengenai
penyakitnya dan saya memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut
dengan baik sehingga pasien mengetahui penyakitnya dan rencana yang
62
akan dilakukan oleh dokter untuk mengatasi penyakit tersebut. Kemudian
saya jelaskan kepada pasien dan keluarganya untuk berdoa karena semua
proses dan hasil pengobatan tuhan TME yang menentukan setelah
manusia berupaya. saya melakukan pelaksanaan komunikasi efektif ini
dengan menerapkan nilai persatuan (menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, kemanusiaan (bekerjasama dan tolong menolong),
kerakyatan (menghargai pendapat) dan ketuhanan (berdoa) seperti
terlampir pada gambar di bawah ini:
63
EWS yang ada, kemudian saya melakukan konsul ke dokter spesialis
secara lengkap, jelas dan sistematis kemudian saya mencatat hasil konsul
(therapy/obat) yang diberikan oleh dokter spesialis secara jelas, benar,
lengkap, tepat dan teliti
64
memberikan kontribusi positif terhadap visi RSUD yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak yang Berkualitas, Profesional,
dan Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan” dan misi RSUD yaitu
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. EWS tidak akan berjalan secara efektif, efisien dan berkualitas
2. Menurunkan mutu pelayanan rumah sakit
3. Menurunkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit
KEGIATAN 5
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan Hard Copy undangan dan notulen
rapat evaluasi
65
ruangan, seharusnya akan dilakukan rapat evaluasi pelaksanaan SOP
EWS setelah 1 bulan yang seharusnya akan dilaksanakan pada 15 Juli
2019, tetapi karena keterbatan waktu aktualisasi maka dilakukan rapat
evaluasi setelah 2 minggu pelaksanaan berjalan. Rapat evaluasi ini
berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan
SOP EWS di semua ruang rawatan yang ada di rumah sakit, dan untuk
mengetahui kendala/masalah/hambatan yang ada selama pelaksanaan
yang belum dapat terselesaikan dan bersama sama mencari alternative
pemecahan/solusi terhadap kendala/masalah/hambatan yang ada.
Dalam membantu atasan melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS
saya melakukannya dengan transparan, jelas dan konsisten. Rapat
evaluasi ini akan dilaksanakan secara konsisten/kontiniu/terus
menerus setiap 1 kali sebulan dengan melibatkan atasan, seluruh dokter
umum, kepala ruangan yang ada yang terlibat dalam pelaksanaan EWS.
Setelah mengatur waktu pertemuan saya bertanggung jawab untuk
membuat surat undangan rapat dan menyebarkan undangan tersebut.
Saya mengumpulkan atasan, dokter umum dan kepala ruangan yang
hadir di ruangan aula UPTD RSUD Tengku Rafi’an, tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
66
Dalam membantu atasan melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS,
saya akan melakukannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, menghormati hak orang lain, menghargai pendapat
orang lain, sabar dan berjiwa besar dengan menggunakan teknik
diskusi. Saya berkumpul dengan atasan, coordinator dokter jaga dan
beberapa kepala ruangan tepat waktu pukul 08.30 di ruang pelayanan
RSUD Tengku Rafian untuk melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS.
Saya memberikan salam, menyapa dan tersenyum kepada semua orang
yang ikut dalam rapat tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian
masalah/hambatan/kendala oleh koordinator dokter jaga, dan masing2
kepala ruangan selama pelaksanaan SOP EWS ini dilaksanakan, Saya
mendengarkan dan memusatkan perhatian pada saat peserta rapat
mulai menyampaikan masalah/hambatan/kendala yang mereka hadapi saat
pelaksanaan di ruangan. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai
pemecahan masalah yang ada bersama atasan dan pokja PAP, saat
melakukan diskusi saya menghormati dan menghargai pendapat orang
lain, sabar dan berjiwa besar jika terjadi perbedaan pandangan/ pendapat
yang sulit untuk disatukan. Selama diskusi berlangsung saya selalu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selama diskusi
berlangsung kami berusaha untuk selalu bekerjasama dan saling tolong
menolong demi kelancaran pelaksanaan EWS ini dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien. Saya
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan secara sopan dan
santun serta menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyinggung
perasaan. Saya memberikan jawaban secara professional dan kompeten
dengan memberikan contoh secara langsung mengenai pelaksanaan EWS
yang kurang jelas atau kurang dimengerti oleh peserta rapat, sampai
mereka memahami sesuai dengan SOP yang ada. Saya menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan oleh peserta rapat dengan jelas,detil dan
lengkap, tidak membedakan antara peserta yang satu dengan peserta yang
lainnya (tidak diskriminatif/ tidak ada peserta rapat yang pertanyaannya
67
tidak saya jawab). Jika terjadi benturan/perbedaan pendapat yang sulit
untuk disatukan diambil jalan tengah yang terbaik untuk kesehatan dan
keselamatan pasien (misalnya ruangan ICU dan kamar operasi tetap
menggunakan catatan pelaporan sebagaimana biasanya). Pada saat
melakukan diskusi saya tidak pernah memotong pembicaraan orang
lain dan tidak menggunakan bahasa tubuh yang dapat memancing
emosi orang lain saat melihatnya.
Rapat berjalan efisien (seluruh kepala ruangan, atasan dan coordinator
dokter jaga berkumpul dalam satu waktu sehingga tidak memerlukan
banyak waktu dalam proses evaluasi pelaksanaan EWS ini. Efektif (seluruh
yang terlibat dalam keberhasilan pelaksaan komunikasi efektif ini
berkumpul dalam satu tempat yang sama, sehingga tidak ada yang akan
ketinggalan informasi yang penting tentang pelaksanaan EWS) berkualitas
(jika terdapat masalah/hambatan/kendala dipecahkan secara bersama
sama oleh atasan, coordinator dokter jaga dan seluruh kepala ruangan,
tidak hanya pemikiran dua/tiga orang saja, sehingga tentunya akan
memberikan hasil yang lebih baik).
68
4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak, antara lain :
1. Mengetahui setiap kekurangan ataupun kesalahan yang dilakukan
dalam pelaksanaan EWS
2. Dengan mengetahui masalah/hambatan/kesulitan yang ada sehingga
dapat diberikan alternative penyelesaian masalah yang ada sehingga
terdapat perbaikan dalam pelaksanaan selanjutnya
3. Mengurangi tingkat kesalahan/ human error yang dapat terjadi dalam
pelaksanaan EWS
4. EWS dapat berjalan secara efektif, efisien dan berkualitas
5. Meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
6. Meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan
7. Meningkatkan tingkat keselamatan pasien saat dirawat di rumah sakit
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan evaluasi pelaksanaan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an telah memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu
sebagai penilaian dalam pelaksanaan EWS di lingkungan Rumah Sakit
sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan secara efektif,efisien dan
berkualitas untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap visi RSUD
yaitu rumah sakit yaitu Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Siak yang Berkualitas, Profesional, dan Terpercaya dalam
Pelayanan Kesehatan” dan misi RSUD yaitu Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan profesional dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Tidak Mengetahui setiap kekurangan ataupun kesalahan yang
dilakukan dalam pelaksanaan EWS
2. Dengan tidak diketahuinya masalah/hambatan/kesulitan yang ada
sehingga tidak dapat diberikan alternative penyelesaian masalah yang
69
ada sehingga tidak terdapat perbaikan dalam pelaksanaan selanjutnya
3. Dapat terjadi kesalahan/ human error dalam pelaksanaan EWS
4. EWS tidak berjalan secara efektif, efisien dan berkualitas
5. Menurunnya mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
6. Menurunnya tingkat keselamatan pasien saat dirawat di rumah sakit
70