Anda di halaman 1dari 30

BAB III

MENGAKTUALISASIKAN NILAI DASAR PNS

A. Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar PNS


Dalam melakukan implementasi aktualisasi nilai dasar untuk
rancangan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas Nasionalisme Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak peran mentor maupun coach dalam memberrikan
arahan serta bimbingan sangat besar untuk pencapaian aktualisasi
nilai dasar ANEKA. Hal ini bisa terwujud berkat kerjasama yang saling
bersinergi secara baik dengan mentor maupun coach sehingga semua
kegiatan dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Adapun kegiatan-kegiatan yang sudah berhasil diaktualisasikan di
lingkungan RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak sesuai dengan
rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut :

KEGIATAN 1

Tabel 3.1 Melakukan telaah buku panduan Early Warning System (EWS)
RSUD Tengku Rafia’an Kabupaten Siak.
Kegiatan : Melakukan telaah buku panduan Early Warning System
(EWS) RSUD Tengku Rafia’an Kabupaten Siak.

Tanggal : 14-15 Mei 2018

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan Hard Copy buku panduan EWS RSUDUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak

1. Nilai dasar :Akuntabilitas (tanggung jawab, jujur, transparan dan


jelas), nasionalisme (bekerjasama, tidak diskiriminatif), etika publik
(komunikasi, konsultasi dan kerjasama; kejujuran, dan sopan santun),
Komitmen Mutu (meningkatkan mutu/ kualitas), anti korupsi (jujur,
tanggung jawab dan berani).

41
2. Uraian :
Dalam melakukan telaah buku panduan EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak, saya melakukan kegiatan menginventaris/ mengarsipkan
buku panduan EWS RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak dengan
menggunakan teknik kroscek. Sebelumnya saya terlebih dahulu
menanyakan buku panduan tersebut kepada pemegang program kerja PAP
(Pelayanan dan Asuhan Pasien), dan memperoleh data dalam bentuk file
(soft copy), kemudian saya memprint buku panduan tersebut. Pada saat
saya mencetak buku panduan tersebut saya tidak menyembunyikan data
yang saya peroleh (transparan), tidak mengurangi atau menambahkan
(jujur) isi buku panduan tersebut kemudian saya mengecek kesesuaian isi
buku tersebut apakah telah sesuai dengan data yang saya terima, dengan
menerapkan nilai jujur, transparan dan jelas (nilai dasar akuntabilitas)
seperti terlampir pada gambar di bawah ini:

(gambar 3.1a mengecek kesesuaian isi buku panduan yang telah


diprint dengan jujur,jelas dan transparan)
Dalam menanyakan buku panduan EWS RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten
Siak kepada pemegang program kerja PAP dengan menggunakan teknik
komunikasi efektif. Saya mengetuk pintu ruangan kerja pokja PAP
kemudian mengucapkan salam, kemudian saya menyapa dan meminta
file buku panduan komunikasi efektif secara sopan dan santun. Pada saat
meminta dan memindahkan file buku panduan EWS saya melakukannya
dengan penuh perhatian, menghindari gangguan komunikasi, membuat
suasana yang menyenangkan, menggunakan bahasa tubuh yang benar

42
dan berdiskusi, dengan menerapkan nilai komunikasi, konsultasi,
kerjasama, kejujuran, sopan dan santun (nilai dasar etika public)
Seperti terlampir pada gambar di bawah ini.

(gambar 3.1.b menanyakan buku panduan EWS ke pokja PAP dengan


sopan,santun, penuh perhatian)
Selanjutnya, dalam melakukan telaah buku panduan EWS RSUD Tengku
Rafi’an Kabupaten Siak, saya melakukan diskusi dengan teman sejawat
mengenai isi buku panduan yang telah ada untuk meningkatkan nilai
efektifitas,efisiensi dan mutu (kualitas) dari isi buku panduan tersebut. Saya
berkumpul dengan teman sejawat, kemudian melakukan diskusi dengan
teman sejawat, pada saat melaksanakan diskusi saya menghargai setiap
masukan atau pendapat yang diberikan oleh teman sejawat, tidak
melakukan tindakan diskriminatif (tidak membedakan teman sejawat
berdasarkan hubungan kedekatan, status ekonomi, golongan ataupun ras)
sesuai dengan nilai dasar nasionalisme seperti terlampir pada gambar di
bawah ini

43
3.1.c berdiskusi dengan sejawat dokter umum

3.1.d berdiskusi dengan sejawat dokter spesialis dan dokter umum


Kemudian, dalam melakukan telaah buku panduan EWS RSUD Tengku
Rafi’an Kabupaten Siak, saya menggunakan teknik PDCA agar
pelaksanaan kegiatan telaah buku panduan EWS dapat berlangsung
secara efektif. saya berencana (plan) melakukan diskusi dengan atasan
dan teman sejawat mengenai isi buku panduan yang telah ada untuk
meningkatkan nilai efektivitas,efisiensi dan mutu (kualitas) dari isi buku
panduan tersebut, kemudian saya melakukan (do) diskusi dengan teman
sejawat dengan menghargai setiap masukan atau pendapat yang diberikan
oleh atasan dan teman sejawat, tidak diskriminatif (tidak membedakan
teman sejawat berdasarkan hubungan kedekatan, status ekonomi,
golongan ataupun ras). Hasil diskusi dengan atasan dan teman sejawat
(check) mengenai isi buku panduan tersebut adalah bahwa isi buku
panduan tersebut jelas, ringkas, bermanfaat sehingga belum diperlukan
perbaikan saat ini. Hanya tinggal realisasi/ pelaksanaan dari isi buku

44
panduan tersebut yang harus segera dilaksanakan. Jika terdapat hal hal
yang perlu diperbaiki akan didiskusikan kembali di kemudian hari bersama
dengan atasan dan pemegang program kerja PAP. Kegiatan diskusi cukup
efektif untuk menelaah isi buku panduan EWS agar didapatkan buku
panduan yang efektif, efisien dan berkualitas, sehingga metode diskusi
dapat digunakan (action) dikemudian hari untuk melakukan kegiatan ini.
Hal ini sesuai dengan nilai dasar komitmen mutu dengan teknik PDCA
seperti terlampir pada gambar di bawah ini

(gambar 3.1.e Berdiskusi dengan teman sejawat dan atasan secara


efektif, efisien dan berkualitas dalam melakukan telaah buku panduan
komunikasi efektif)
Saya membaca dan memahami isi buku panduan EWS RSUD Tengku
Rafi’an Kabupaten Siak. Kemudian saya berkonsultasi dengan atasan
mengenai apa yang tidak saya mengerti tentang isi buku panduan tersebut
dengan sopan, santun, penuh perhatian, dan menerima masukan yang
diberikan oleh atasan. saya cerna semua yang atasan saya harapkan
tentang pelaksanaan EWS ini untuk tujuan keselamatan dan kepuasan
pasien. Saya melaksanakan telaah isi buku panduan ini secara jujur/ tidak
curang (tidak merubah isi buku panduan tersebut karena kepentingan
pribadi ataupun atasan), dengan penuh tanggung jawab dan berani
melakukan perubahan untuk mulai melaksanakan EWS ini di lingkungan
RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak sesuai dengan maksud buku
panduan tersebut yaitu untuk keselamatan dan kepuasan pasien (nilai

45
dasar anti korupsi) seperti terlampir pada gambar di bawah ini

(gambar 3.1.f menginventaris/ mengarsipkan buku panduan EWS


secara mandiri (tidak diintervensi oleh atasan) dan berani
melaksanakan isi buku panduan EWS tersebut)

3. Kualitas Produk Kegiatan


Menghasilkan buku panduan EWS RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak
yang efektif, efisien dan berkualitas
4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan melakukan telaah buku panduan EWS RSUD Tengku
Rafi’an Kabupaten Siak, antara lain :
1. Terdapatnya acuan bagi saya secara pribadi dalam melaksanakan EWS
selama melaksanakan tugas
2. Terdapat keseragaman dalam pelaksanaan EWS oleh semua pihak
yang melaksanakan EWS di lingkungan Rumah Sakit.
3. Membuat SOP sesuai dengan isi buku panduan tersebut.
4. Dengan melakukan telaah buku panduan tersebut membuat isi buku
panduan tersebut lebih dipahami, dimengerti dan dapat dilaksanakan
dengan efektif, efisien dan berkualitas
5. Terjaminnya tingkat keselamatan pasien dan meningkatkan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit

46
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan telaah buku panduan EWS RSUD Tengku
Rafi’an Kabupaten Siak telah memberikan penguatan nilai-nilai organisasi
yaitu sebagai dasar dan acuan dalam pelaksanaan EWS di lingkungan
Rumah Sakit sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan secara
efektif,efisien dan berkualitas untuk dapat mewujudkan Rumah Sakit
dengan pelayanan yang prima
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Isi buku panduan tidak dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam
pelaksanaan EWS
2. Tidak terdapat keseragaman dalam pelaksanaan EWS oleh semua
pihak yang melaksanakan EWS di lingkungan Rumah Sakit.
3. Tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat SOP
4. Pelaksanaan EWS berjalan tidak efektif, efisien dan berkualitas (tidak
memberikan hasil yang optimal)
Jika EWS tidak berjalan dengan baik hal tersebut akan berdampak
terhadap kepuasan dan keselamatan pasien.

KEGIATAN 2

Tabel 3.2 Mengusulkan draft/ Rancangan SOP EWS yang belum ada
kepada atasan

Kegiatan : Mengusulkan draft/ Rancangan SOP EWS yang belum


ada kepada atasan

Tanggal : 16-23 Mei 2019

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan hard copy SOP EWS yang telah ditanda
tangani atasan

1. Nilai dasar :Akuntabilitas (tanggung jawab, transparan, jelas), Etika

47
publik (profesional, hormat sopan, santun, berorientasi kepada kepuasan
pasien), Nasionalisme (menghormati orang lain, tidak bertentangan
dengan hukum), anti korupsi (jujur, peduli). Komitmen mutu (efektif,
efisien)
2. Uraian :
Dalam menyusun rancangan/ draft SOP EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak yang belum ada saya akan menggunakan teknik
kroscek dengan menerapkan nilai mandiri, jujur, transparan, jelas dan
tanggung jawab. Saya memulainya dengan membaca dan memahami isi
buku panduan EWS yang ada, dan berdasarkan hasil diskusi dengan
atasan dan teman sejawat sebelumnya didapat kesimpulan bahwa belum
terdapat SOP EWS di RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak. Kemudian
saya mulai mencari bahan yang relevan dan menyusun rancangan/ draft
SOP EWS. Dalam melaksanakan proses ini saya tidak
menyembunyikan data yang saya peroleh, draft/rancangan SOP yang
dibuat dapat dilihat oleh siapa saja dan sesuai atau tidak
bertentangan dengan isi buku panduan EWS yang ada, setelah draft
saya susun kemudian saya cek kesesuaian dengan isi buku panduan
EWS yang ada. Seperti terlampir pada gambar di bawah ini

(gambar 3.2.a. Mengecek kesesuaian isi buku panduan yang telah


ditelaah dengan rancangan/draft SOP EWS dengan jujur,jelas,
transparan dan bertanggung jawab dan gambar sedang menyusun
draft/rancangan SOP EWS secara mandiri dan jujur)

48
Dalam menyusun rancangan/ draft SOP EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak yang belum ada, saya melakukannya secara efektif
dengan teknik berpikir kreatif, keinginan saya untuk memiliki SOP EWS,
saya berfikir bagaimana cara agar setiap tenaga medis dan paramedis
yang memberikan pelayanan di RSUD Tengku Rafi’an dapat menggunakan
sistem yang sama dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.
Kemudian saya mencari bahan rujukan dari buku panduan EWS dan
internet. saya melakukan rapat penyusunan draft SOP EWS RSUD Tengku
Rafi’an dengan atasan, teman sejawat serta pemegang program kerja
Pelayanan dan Asuhan Pasien (pokja PAP) untuk meningkatkan nilai
efektifitas,efisiensi dan mutu (kualitas) dari draft /rancangan SOP EWS
yang telah saya susun.

(gambar 3.2.b. Pesiapan pelaksanaan rapat draft SOP EWS


menyiapkan undangan, materi dan absensi rapat)

49
Saya berkumpul dengan atasan teman sejawat serta rekan pokja PAP
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kemudian melakukan
diskusi dengan atasan, teman sejawat serta rekan pokja PAP, pada saat
melaksanakan diskusi saya memaparkan data/ informasi yang saya peroleh
dari berbagai sumber rujukan secara jujur, menghormati hak orang lain,
isi draft/ rancangan tidak bertentangan dengan hukum,aturan atau norma
yang berlaku serta berorientasi pada kepuasan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan oleh petugas di Rumah Sakit, menerima
pendapat/menghargai setiap masukan atau pendapat yang diberikan oleh
atasan sejawat maupun rekan pokja PAP serta menuangkannya dalam
bentuk tulisan (notulen hasil diskusi) seperti terlampir pada gambar di
bawah ini

(gambar 3.2.c Berdiskusi dengan atasan, teman sejawat dan teman


pokja PAP dengan menghargai,mengormati pendapat orang lain, tidak
diskriminatif, beriorentasi pada kepuasan pasien dan membuat
notulen hasil rapat)

50
Selanjutnya saya melakukan konsultasi serta meminta persetujuan atasan,
sebelumnya saya meminta izin untuk bertemu atasan kepada sekretaris
beliau, setelah mendapatkan izin saya masuk ke ruangannya dengan
mengetuk pintu dan menunjukkan sikap hormat saya dengan
mengucapkan salam ketika mau masuk keruangan atasan, saya
menerapkan 5S dalam melakukan komunikasi terhadap atasan
(salam,sapa, senyum, sopan dan santun). Kemudian saya
menyampaikan rancangan/ draft SOP yang telah dibuat dengan jelas,
dimana isi draft/rancangan SOP yang saya buat berorientasi kepada
kepuasaan pasien, saya membuatnya secara professional dimana isi
draft/rancangan tersebut sesuai/tidak bertentangan dengan isi buku
panduan EWS dan membuat pelaksanaan EWS menjadi lebih efektif,
efisien dan berkualitas. Saat melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan atasan, saya memusatkan perhatian, menghindari gangguan
komunikasi, membuat suasana yang menyenangkan dengan mensilentkan
telpon seluler, menggunakan bahasa tubuh yang benar. Berdiskusi dan
bekerjasama dengan atasan serta menerima saran dan masukan dari
atasan dengan baik, sopan dan santun.

(gambar 3.2.d meminta persetujuan atasan terhadap draft/ rancangan


SOP EWS secara sopan,santun,professional)
3. Kualitas Produk Kegiatan
Menghasilkan draft/ rancangan SOP EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak yang efektif, efisien dan berkualitas

51
4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan menyusun draft/ rancangan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak, antara lain :
1. SOP yang ada digunakan sebagai standarisasi cara yang dilakukan
oleh dokter RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap pasien
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan
oleh saya peribadi dan dokter lainnya dalam melaksanakan EWS
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan EWS organisasi
secara keseluruhan
4. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan EWS
5. Menciptakan ukuran standar kinerja yang harus dilakukan serta
membantu dalam proses evaluasi dalam pelaksanaan EWS
6. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang harus dilakukan
dalam melaksanakan EWS
7. SOP dapat digunakan sebagai parameter untuk menilai mutu pelayanan
yang diberikan
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan menyusun rancangan/draft SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak telah memberikan penguatan nilai-nilai
organisasi yaitu sebagai dasar dan acuan dalam EWS di lingkungan
Rumah Sakit sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan secara
efektif,efisien dan berkualitas untuk dapat mewujudkan Rumah Sakit yang
berkualitas, Profesional, dan Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Tidak ada dasar hukum bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
EWS
2. Tidak terdapatnya pedoman yang berkualitas dalam melaksanakan
EWS
3. Tugas pegawai atau tim unit kerja dalam melaksanakan EWS menjadi
tidak lancar

52
4. Dapat terjadi kegagalan, kesalahan, keraguan dan tidak efisien dalam
pelaksanaan EWS
5. tidak terjaganya konsistensi tingkat penampilan kinerja dalam
melaksanakan EWS

KEGIATAN 3

Tabel 3.3 Membantu Atasan dalam mensosialisasikan SOP


pelakanaan EWS kepada DPJP, dokter jaga IGD, dokter jaga ruangan,
perawat/bidan ruangan.

Kegiatan : Membantu Atasan dalam mensosialisasikan SOP


pelaksanaan EWS kepada DPJP, dokter jaga IGD, dokter
jaga ruangan, perawat/bidan ruangan.

Tanggal : 24 Mei – 14 Juni 2019

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan Hard Copy undangan, power point
sosialisasi SOP EWS dan notulen hasil sosialisasi SOP
hard copy SOP EWS, form EWS

53
1. Nilai dasar : Akuntabilitas (integritas tinggi, transparan, jelas, penuh
tanggung jawab, adil dan konsisten), Nasionalisme (menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, menghargai orang lain, tidak
diskriminatif, sabar dan berjiwa besar), Etika public (professional, sopan,
santun, menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama, Komitmen
mutu (efektif, efisien), Anti korupsi ( disiplin, tidak nepotisme dan adil)
2. Uraian :
Dalam membantu atasan mensosialisasikan SOP EWS kepada dokter
penanggungjawab pasien (DPJP), dokter jaga IGD, dokter jaga ruangan
dan perawat, saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan atasan
menentukan waktu pertemuan agar tidak mengganggu kepentingan dan
pelayanan publik. Setelah mengatur waktu pertemuan saya
bertanggung jawab untuk membuat surat undangan rapat dan
menyebarkan undangan tersebut. Didalam membuat surat, saya
membuatnya dengan cermat dan teliti didalam mengetiknya sehingga
tidak ada kesalahan dalam pengetikan, dalam menyiapkan materi
sosialisasi saya akan melakukannya secara jujur, transparan, jelas dan
penuh tanggung jawab (tidak menyembunyikan data yang saya peroleh,
materi yang dibuat dapat dilihat oleh siapa saja dan sesuai atau tidak
bertentangan dengan isi buku panduan EWS) dengan menggunakan
teknik persentasi. Saya mengumpulkan seluruh dokter spesialis, dokter
umum dan kepala ruangan yang hadir di ruangan aula UPTD RSUD
Tengku Rafi’an, tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Mempersiapkan materi, sarana, prasarana yang dibutuhkan, melakukan
ilustrasi yang sesuai mengenai EWS, memberikan kesempatan kepada
teman sejawat dan perawat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi untuk
memberikan pertanyaan, memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang
diberikan teman sejawat, mencatat masukan dan saran yang diberikan
oleh teman sejawat dan perawat.

54
(gambar 3.3.a Melakukan persiapan presentasi sosialisasi SOP EWS)
Dalam membantu atasan mensosialisasikan SOP EWS RSUD Tengku
Rafi’an, saya akan melakukannya dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menghormati hak orang lain,
menghargai pendapat orang lain, sabar dan berjiwa besar jika terjadi
perdebatan saat sosialisasi dilakukan dengan menggunakan teknik
diskusi. Saya juga akan melakukannya secara professional, sopan,
santun, serta tidak diskriminatif terhadap teman sejawat dan kepala
ruangan yang hadir dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut. Saya
berkumpul dengan teman sejawat dan kepala ruangan, Saya memberikan
kesempatan kepada teman sejawat dan kepala ruangan untuk bertanya,
Saya menjawab pertanyaan yang diberikan, Saya menerima semua
masukan dan saran yang diberikan oleh teman sejawat dan kepala
ruangan serta menuangkannya dalam bentuk tulisan (notulen hasil diskusi)

55
(gambar 3.3.b melakukan diskusi/ Tanya jawab saat sosialisasi EWS
dengan menghormati, menghargai, mendengar pendapat orang lain,
sabar, berjiwa besar dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar)

Selanjutnya, saya bersama-sama dengan tim pokja PAP mendistribusikan


SOP dan form EWS ke seluruh ruangan(adil/ tidak hanya sebagian
ruangan saja) yang ada di rumah sakit dengan integritas tinggi dan
penuh tanggung jawab. Pada saat saya mendistribusikan SOP dan form
EWS ke setiap ruang perawatan yang ada di rumah sakit saya
melakukannya dengan ramah (menyapa, menyalam dan memberikan
senyuman) sopan dan santun. Kemudian meminta koordinator dokter
jaga dan setiap kepala ruangan untuk kerjasama dengan seluruh
anggotanya agar selalu menggunakan SOP dan form EWS dalam

56
pelaksanaan pelayanan kepada pasien.
Pada saat saya mendistribusikan SOP dan form EWS ke setiap ruang
perawatan yang ada di rumah sakit, saya akan melakukannya dengan
efektif karena saya bertemu langsung/ bertatap muka secara langsung
dengan kepala ruangan dan langsung memberikan dan meletakkan SOP
dan form EWS di atas meja di setiap ruang perawatan, sehingga tidak ada
alasan karena hilang atau tercecer. Hal tersebut untuk memudahkan
petugas kesehatan saat memberikan pelayanan kepada pasien.

(gambar 3.3.c Memberikan SOP EWS secara langsung dengan efektif)


Kemudian saya melakukan diskusi dengan koordinator dokter jaga, dan kepala
ruangan tentang hal yang belum dipahami dan memberikan penjelasan
terhadap hal tersebut dengan baik, jelas dan professional, dengan
memusatkan perhatian kepada lawan bicara, menghindari gangguan
komunikasi, membuat suasana yang menyenangkan dan tidak mendikte,
sehingga orang lain tidak merasa tersinggung dengan apa yang disampaikan
serta menggunakan bahasa tubuh yang benar.

57
(gambar 3.3.c melakukan diskusi dengan koordinator dokter jaga, dan
kepala ruangan tentang hal yang belum dipahami dengan menerapkan
nilai professional, sopan, santun, kerjasama, komunikasi dan
konsultasi)

3. Kualitas Produk Kegiatan


Menghasilkan sosialisasi SOP EWS RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak
yang efektif, efisien dan berkualitas
4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan melakukan sosialisasi buku panduan EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak, antara lain :
1. Tersampaikannya keseragaman informasi dalam pelaksanaan EWS
oleh semua pihak yang melaksanakan EWS di lingkungan Rumah Sakit.
2. Dengan melakukan sosialisasi SOP tersebut membuat isi SOP lebih
dipahami, dimengerti dan dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien
dan berkualitas oleh semua pihak yang melaksanakan EWS di
lingkungan Rumah Sakit.
3. Terjaminnya tingkat keselamatan pasien dan meningkatkan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit
4. Meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit secara
menyeluruh tidak hanya bagian tertentu saja

58
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan sosialisasi pelaksanaan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak telah memberikan penguatan nilai-nilai
organisasi yaitu sebagai pengendalian dalam pelaksanaan EWS di
lingkungan Rumah Sakit sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan
secara efektif,efisien dan berkualitas untuk dapat memberikan kontribusi
positif terhadap visi RSUD mewujudkan rumah sakit yang berkualitas
Profesional, dan Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan dan misi RSUD
yaitu Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional
dengan mengutamakan keselamatan pasien.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Tidak tersampaikannya keseragaman informasi dalam pelaksanaan
EWS oleh semua pihak yang melaksanakan EWS di lingkungan Rumah
Sakit.
2. Tidak terdapatnya pemerataan pemahaman dan keberhasilan
pelaksanaan EWS secara menyeluruh di setiap ruangan di rumah sakit.
3. Tidak seluruh ruangan perawatan yang ada di rumah sakit dapat
meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan
4. Tidak seluruh ruangan perawatan yang ada di rumah sakit dapat
meningkatkan tingkat keselamatan pasien saat dirawat di rumah sakit.

59
KEGIATAN 4

Tabel 3.4 Pelaksanaan SOP EWS oleh dokter jaga IGD, dokter jaga
ruangan dan perawat ruangan

Kegiatan : Pelaksanaan SOP EWS oleh dokter jaga IGD, dokter jaga
ruangan dan perawat ruangan

Tanggal : 15 Juni – 15 Juli 2019

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan, foto dokumen, Hard Copy form EWS
RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak

1. Nilai dasar :
Akuntabilitas (integritas tinggi, penuh tanggung jawab dan konsisten),
Nasionalisme (menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
menghargai orang lain, tidak membeda-bedakan orang berdasarkan
agama, suku, kebangsaan, hubungan kedekaan, jabatan, serta status
ekonomi pasien), Etika public (professional, leadership, kompeten,sopan
santun, bertanggung jawab, serta mengutamakan tingkat kepuasan
pasien), Komitmen mutu (efektif, efisien dan berkualitas) ( Anti Korupsi
(tidak melakukan nepotisme, adil).
2. Uraian :
EWS merupakan sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal,
dan pengambilan keputusan selanjutnya. Untuk membantu atasan dalam
pelaksanaan SOP EWS, saya melakukan inovasi yaitu membuat
instrument pengawasan pelaksanaan EWS berupa lembar observasi
EWS (form EWS) agar pelaksanaan SOP EWS berjalan efektif.
Parameter yang diukur dalam EWS diantaranya: frekuensi napas,
saturasi oksigen, penggunaan alat bantu O2, suhu, tekanan darah
sistolik, denyut jantung dan tingkat kesadaran, EWS memiliki scoring
yang menentukan asuhan yang akan diberikan kepada pasien, yaitu:

60
Skor Monitoring frekuensi Petugas

0 Min 12 jam Perawat jaga

Total 1-4 Min 4-6 jam Perawat jaga

Total 5-6 Min 1 jam Perawat jaga, dokter jaga

Atau 3 dalam
1 parameter

7+ Lanjutkan observasi / Perawat jaga, dokter


monitoring tanda-tanda jaga, DPJP (Dokter
vital, setiap ½ jam spesialis)

Di dalam pelaksanaan SOP EWS, sebagai dokter jaga ruangan awalnya


saya mendapatkan informasi dari perawat ruangan tentang total skor
EWS 3 dalam satu parameter atau ≥ 5 dan juga kondisi pasien melalui
telepon konsul ruangan. Sebelumnya, perawat ruangan sudah mengisi
form EWS sesuai dengan hasil pemeriksaan kepada pasien. Dengan
tidak menunda-nunda waktu, saya langsung datang ke ruang
perawatan yang menelepon. Kemudian saya langsung melakukan
kroscek lembar form EWS yang sudah di isi oleh perawat ruangan
apakah telah lengkap atau sesuai dengan SOP dan form EWS yang ada
dengan penuh tanggung jawab, konsisten dan integritas tinggi.

(gambar 3.4.a kroscek kesesuaian pelaksanaan EWS dengan SOP


EWS yang ada dengan integritas tinggi, tanggung jawab dan
konsisten)

61
Selanjutnya saya melakukan pemeriksaan sesuai dengan kompetensi saya
sebagai seorang dokter umum dan melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab . Pada saat melakukan pemeriksaan terhadap pasien
saya memberikan perlakuan yang sama dan tidak ada bedanya (adil)
misalnya karena pasien tersebut bayar sehingga saya memberikan
pelayanan paripurna terhadap pasien tersebut, sedangkan untuk pasien
yang gratis atau tidak bayar akan saya lalaikan. Saya mendatangi pasien
dengan baik dan ramah (menyapa pasien, mengucapkan salam dan
memberikan senyuman) dan memperkenalkan diri kepada pasien.
Kemudian saya melakukan anamnesis (menggali informasi mengenai
penyakit pasien) secara lengkap dan sistematis dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saya menanyakan keluhan yang
dirasakan oleh pasien dengan sopan santun dan profesional, menggali
setiap informasi yang saya butuhkan untuk mengetahui penyakit pasien,
saya mengajukan pertanyaan terbuka ataupun tertutup terhadap pasien
untuk mendapatkan data/ informasi selengkap lengkapnya mengenai
penyakit pasien. kemudian saat melakukan pemeriksaan fisik saya
bekerjasama dan saling tolong menolong dengan perawat untuk
mengumpulkan data/ informasi mengenai penyakit pasien secara
cermat,tepat,teliti, benar dan lengkap. Kemudian, saya memutuskan
(leadership) untuk melakukan pemerikaan penunjang terhadap pasien jika
dibutuhkan. sebelum itu dilaksanakan saya berdiskusi dan meminta
persetujuan dari pasien terlebih dahulu terhadap pemeriksaan yang akan di
lakukan. Saya jelaskan kepada pasien tentang pemeriksaan apa yang akan
dilaksanakan, manfaat, resiko, efek samping, biaya dan ketidaknyamanan
yang akan dirasakan oleh pasien akibat pemeriksaan tersebut. Saya
menghargai pendapat/keputusan yang diambil oleh pasien setelah
diskusi dilaksanakan. Setelah seluruh pemeriksaan selesai dilaksanakan
saya jelaskan kepada pasien hasil kesimpulan dari pemeriksaan secara
jelas, saya memberikan pasien kesempatan untuk bertanya mengenai
penyakitnya dan saya memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut
dengan baik sehingga pasien mengetahui penyakitnya dan rencana yang

62
akan dilakukan oleh dokter untuk mengatasi penyakit tersebut. Kemudian
saya jelaskan kepada pasien dan keluarganya untuk berdoa karena semua
proses dan hasil pengobatan tuhan TME yang menentukan setelah
manusia berupaya. saya melakukan pelaksanaan komunikasi efektif ini
dengan menerapkan nilai persatuan (menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, kemanusiaan (bekerjasama dan tolong menolong),
kerakyatan (menghargai pendapat) dan ketuhanan (berdoa) seperti
terlampir pada gambar di bawah ini:

(gambar 3.4.b Memeriksa dan berdiskusi dengan pasien mengenai


penyakitnya dengan menghormati, menghargai, mendengarkan
pendapat pasien, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar)

Setelah melakukan assesment pasien sesuai kompetensi dan menentukan


kondisi pasien, jika diperlukan saya akan melakukan konsul dengan dokter
penanggung jawab (dokter spesialis). Semua data/ informasi yang saya
peroleh mengenai penyakit pasien saya tulis di status pasien (EWS) secara
lengkap, jelas, dan sistematis (tulisan harus bisa di baca) sesuai dengan
SOP yang ada. Sebelum saya melakukan konsultasi dengan dokter
spesialis saya mengecek kembali isi status pasien (EWS) yang telah saya
periksa, apakah telah lengkap atau sesuai dengan SOP yang ada.
Setelah isinya lengkap, jelas dan sistematis sesuai dengan SOP dan Form

63
EWS yang ada, kemudian saya melakukan konsul ke dokter spesialis
secara lengkap, jelas dan sistematis kemudian saya mencatat hasil konsul
(therapy/obat) yang diberikan oleh dokter spesialis secara jelas, benar,
lengkap, tepat dan teliti

(gambar 3.4.c Konsultasi kepada DPJP mengenai kondisi pasien


secara profesional, sopan santun dan kompeten )
3. Kualitas Produk Kegiatan
Menghasilkan pelaksanaan EWS RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak
yang efektif, efisien dan berkualitas
4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan melakukan EWS RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten
Siak, antara lain :
1. Meningkatkan mutu pelayanan RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak
2. Terselenggaranya salah satu unsure yang menjadi penilaian akreditasi
Rumah Sakit (pokja PAP) dengan baik
3. Pasien merasa puas tehadap pelayanan yang diberikan
4. Keselamatan pasien terjamin dengan melakukan deteksi dini kondisi
pasien
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan pelaksanaan SOP penggunaan EWS RSUD Tengku
Rafi’an dan menerapkan nilai-nilai ANEKA di dalamnya diharapkan dapat

64
memberikan kontribusi positif terhadap visi RSUD yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak yang Berkualitas, Profesional,
dan Terpercaya dalam Pelayanan Kesehatan” dan misi RSUD yaitu
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. EWS tidak akan berjalan secara efektif, efisien dan berkualitas
2. Menurunkan mutu pelayanan rumah sakit
3. Menurunkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit

KEGIATAN 5

Tabel 3.5 Membantu atasan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan


SOP EWS oleh dokter jaga IGD, dokter jaga ruangan, perawat/bidan
ruangan

Kegiatan : Membantu atasan dalam melakukan evaluasi


pelaksanaan SOP EWS oleh dokter jaga IGD, dokter jaga
ruangan, perawat/bidan ruangan

Tanggal : 28 Juni 2019

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan dan Hard Copy undangan dan notulen
rapat evaluasi

1. Nilai dasar :Akuntabilitas (transparan, jelas dan konsisten), Anti


korupsi (jujur dan peduli), Nasionalisme (bahasa Indonesia yang baik
dan benar, menghormati hak orang lain, menghargai pendapat orang
lain, sabar dan berjiwa besar),Etika publik (professional, leadership, tidak
diskriminatif, sopan, santun, serta mengutamakan kualitas), Komitmen
mutu (efektif, efisien dan berkualitas).
2. Uraian :
Setelah dilaksanakan sosialisasi EWS dan dilaksanakan disetiap

65
ruangan, seharusnya akan dilakukan rapat evaluasi pelaksanaan SOP
EWS setelah 1 bulan yang seharusnya akan dilaksanakan pada 15 Juli
2019, tetapi karena keterbatan waktu aktualisasi maka dilakukan rapat
evaluasi setelah 2 minggu pelaksanaan berjalan. Rapat evaluasi ini
berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan
SOP EWS di semua ruang rawatan yang ada di rumah sakit, dan untuk
mengetahui kendala/masalah/hambatan yang ada selama pelaksanaan
yang belum dapat terselesaikan dan bersama sama mencari alternative
pemecahan/solusi terhadap kendala/masalah/hambatan yang ada.
Dalam membantu atasan melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS
saya melakukannya dengan transparan, jelas dan konsisten. Rapat
evaluasi ini akan dilaksanakan secara konsisten/kontiniu/terus
menerus setiap 1 kali sebulan dengan melibatkan atasan, seluruh dokter
umum, kepala ruangan yang ada yang terlibat dalam pelaksanaan EWS.
Setelah mengatur waktu pertemuan saya bertanggung jawab untuk
membuat surat undangan rapat dan menyebarkan undangan tersebut.
Saya mengumpulkan atasan, dokter umum dan kepala ruangan yang
hadir di ruangan aula UPTD RSUD Tengku Rafi’an, tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.

(Gambar 3.5.a. Undangan, absensi dan notulen hasil rapat evaluasi


pelaksanaan EWS)

66
Dalam membantu atasan melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS,
saya akan melakukannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, menghormati hak orang lain, menghargai pendapat
orang lain, sabar dan berjiwa besar dengan menggunakan teknik
diskusi. Saya berkumpul dengan atasan, coordinator dokter jaga dan
beberapa kepala ruangan tepat waktu pukul 08.30 di ruang pelayanan
RSUD Tengku Rafian untuk melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS.
Saya memberikan salam, menyapa dan tersenyum kepada semua orang
yang ikut dalam rapat tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian
masalah/hambatan/kendala oleh koordinator dokter jaga, dan masing2
kepala ruangan selama pelaksanaan SOP EWS ini dilaksanakan, Saya
mendengarkan dan memusatkan perhatian pada saat peserta rapat
mulai menyampaikan masalah/hambatan/kendala yang mereka hadapi saat
pelaksanaan di ruangan. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai
pemecahan masalah yang ada bersama atasan dan pokja PAP, saat
melakukan diskusi saya menghormati dan menghargai pendapat orang
lain, sabar dan berjiwa besar jika terjadi perbedaan pandangan/ pendapat
yang sulit untuk disatukan. Selama diskusi berlangsung saya selalu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selama diskusi
berlangsung kami berusaha untuk selalu bekerjasama dan saling tolong
menolong demi kelancaran pelaksanaan EWS ini dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien. Saya
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan secara sopan dan
santun serta menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyinggung
perasaan. Saya memberikan jawaban secara professional dan kompeten
dengan memberikan contoh secara langsung mengenai pelaksanaan EWS
yang kurang jelas atau kurang dimengerti oleh peserta rapat, sampai
mereka memahami sesuai dengan SOP yang ada. Saya menjawab seluruh
pertanyaan yang diberikan oleh peserta rapat dengan jelas,detil dan
lengkap, tidak membedakan antara peserta yang satu dengan peserta yang
lainnya (tidak diskriminatif/ tidak ada peserta rapat yang pertanyaannya

67
tidak saya jawab). Jika terjadi benturan/perbedaan pendapat yang sulit
untuk disatukan diambil jalan tengah yang terbaik untuk kesehatan dan
keselamatan pasien (misalnya ruangan ICU dan kamar operasi tetap
menggunakan catatan pelaporan sebagaimana biasanya). Pada saat
melakukan diskusi saya tidak pernah memotong pembicaraan orang
lain dan tidak menggunakan bahasa tubuh yang dapat memancing
emosi orang lain saat melihatnya.
Rapat berjalan efisien (seluruh kepala ruangan, atasan dan coordinator
dokter jaga berkumpul dalam satu waktu sehingga tidak memerlukan
banyak waktu dalam proses evaluasi pelaksanaan EWS ini. Efektif (seluruh
yang terlibat dalam keberhasilan pelaksaan komunikasi efektif ini
berkumpul dalam satu tempat yang sama, sehingga tidak ada yang akan
ketinggalan informasi yang penting tentang pelaksanaan EWS) berkualitas
(jika terdapat masalah/hambatan/kendala dipecahkan secara bersama
sama oleh atasan, coordinator dokter jaga dan seluruh kepala ruangan,
tidak hanya pemikiran dua/tiga orang saja, sehingga tentunya akan
memberikan hasil yang lebih baik).

(Gambar 3.5.b. Rapat Evaluasi pelaksanaan SOP EWS)

3. Kualitas Produk Kegiatan


Menghasilkan evaluasi pelaksanaan SOP EWS RSUD Tengku Rafi’an
Kabupaten Siak yang efektif, efisien dan berkualitas

68
4. Manfaat
Manfaat dari kegiatan melakukan evaluasi pelaksanaan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an Kabupaten Siak, antara lain :
1. Mengetahui setiap kekurangan ataupun kesalahan yang dilakukan
dalam pelaksanaan EWS
2. Dengan mengetahui masalah/hambatan/kesulitan yang ada sehingga
dapat diberikan alternative penyelesaian masalah yang ada sehingga
terdapat perbaikan dalam pelaksanaan selanjutnya
3. Mengurangi tingkat kesalahan/ human error yang dapat terjadi dalam
pelaksanaan EWS
4. EWS dapat berjalan secara efektif, efisien dan berkualitas
5. Meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
6. Meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan
7. Meningkatkan tingkat keselamatan pasien saat dirawat di rumah sakit
5. Pencapaian Visi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan evaluasi pelaksanaan SOP EWS RSUD
Tengku Rafi’an telah memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu
sebagai penilaian dalam pelaksanaan EWS di lingkungan Rumah Sakit
sehingga pelaksanaan EWS dapat berjalan secara efektif,efisien dan
berkualitas untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap visi RSUD
yaitu rumah sakit yaitu Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Siak yang Berkualitas, Profesional, dan Terpercaya dalam
Pelayanan Kesehatan” dan misi RSUD yaitu Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan profesional dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
6. Analisa dampak
Dampak jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan nilai nilai ANEKA, maka :
1. Tidak Mengetahui setiap kekurangan ataupun kesalahan yang
dilakukan dalam pelaksanaan EWS
2. Dengan tidak diketahuinya masalah/hambatan/kesulitan yang ada
sehingga tidak dapat diberikan alternative penyelesaian masalah yang

69
ada sehingga tidak terdapat perbaikan dalam pelaksanaan selanjutnya
3. Dapat terjadi kesalahan/ human error dalam pelaksanaan EWS
4. EWS tidak berjalan secara efektif, efisien dan berkualitas
5. Menurunnya mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
6. Menurunnya tingkat keselamatan pasien saat dirawat di rumah sakit

70

Anda mungkin juga menyukai