RSUD BENGKALIS
Ditetapkan:
Tanggal Terbit Plt. Direktur RSUD Bengkalis
STANDAR
PROSEDUR 23/09/2019
Dr. Ersan Saputra, TH
OPERASIONAL Pembina Utama Muda
NIP. 19740220N200312 1 007
RSUD BENGKALIS
RSUD BENGKALIS
i. peralatan pekerjaan
1.3 Petugas unit kerja terkait melakukan tinjauan awal untuk
mengidentifikasi semua potensi bahaya yang ada di
lingkungan kerja, dikelompokan sebagai berikut:
a. Fisika: kebisingan, ergonomik, runtuh konstruksi
bahaya
b. Kimia: ledakan, terbakar, dsb
c. Elektrikal: kontak langsung aliran listrik,
hubungan arus pendek dsb
d. Biologi: bahan Berbahaya Beracun (B3)
e. Radiasi: sinar ultra violet, laser dsb
f. Fisiologi: bekerja pada ketinggian, bekerja pada
suhu ekstrim
1.4 Petugas unit kerja terkait melakukan observasi dan
wawancara kepada petugas terkait lainnya untuk
mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai
kemungkinan adanya bahaya yang akan terjadi
1.5 Petugas unit kerja terkait memperkirakan risiko dan
dampak jika terjadi
1.6 Petugas unit kerja terkait memuat daftar semua potensi
bahaya yang telah teridentifikasi
2 PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
2.1. Petugas unit kerja terkait menggunakan matriks
penilaian risiko dengan tingkat kemungkinan :
a. Sangat jarang terjadi, jarang terjadi, mungkin
terjadi, sering terjadi, sangat sering
RSUD BENGKALIS
2.2. Tingkat keparahan :
Negligible: tidak membutuhkan perawatan
medis, tidak mengganggu proses pekerjaan,
tidak ada cidera / luka, indicator : biaya
pengobatan 100 ribu
a. First Aid / Minor: tindakan medis sederhana,
penanganan dengan kotak P3K, pengobatan
dengan daftar obat generic, indikator : biaya
pengobatan < 1 juta
b. Moderate / Medical: membutuhkan perawatan
dokter umum, membutuhkan rawat inap,
laboratorium sederhana, terganggunya
pekerjaan, pengobatan dengan daftar obat
generik, kerugian finansial yang cukup besar,
indikator : biaya pengobatan < 10 juta.
c. Major: membutuhkan perawatan dokter
spesialis, membutuhkan rawat inap,
laboratorium, radiologi, perawatan jangka
panjang (rehabilitasi), hilang hari kerja, cacat
permanen/ sebagian, kerugian finansial yang
besar, indikator: biaya pengobatan 10 - 50 juta.
d. Fatal/catastropik: Membutuhkan perawatan
dokter spesialis, membutuhkan laboratorium,
radiologi, perawatan jangka panjang
(rehabilitasi), meninggal dunia, cacat permanen/
serius, kebocoran B3, kerugian finansial yang
sangat besar, indikator: biaya pengobatan > 50
RSUD BENGKALIS
juta.
2.3. Petugas mengklasifikasi tingkat risiko awal menjadi
“rendah”, “moderate”, tinggi”, “ekstrim”
2.4. Petugas mengendalikan risiko sesuai hirarki
pengendalian risiko
a. Eliminasi : Pengendalian risiko dengan cara
menghilangkan risiko dari sumbernya
b. Subsitusi : pengendalian risiko dengan cara
mengganti bahan / sumber bahan yang
risikonya lebih kecil
c. Engineering : pengendalian risiko dengan
engineering / rekayasa
d. Administrative control : pengendalian risiko
dengan prosedur sistem kerja dan memasang
tanda peringatan
e. APD (Alat Pelindung Diri) : pengendalian risiko
dengan cara memakai APD yang sesuai
dengan jenis dan sumbernya
2.5. Diluar dari 5 (lima) hirarki pengendalian risiko diatas,
manajemen RSUD Bengkalis harus menetapkan
Prosedur Rencana Tanggap Darurat yaitu suatu cara
pengendalian risiko untuk meminimalkan atau
mengurangi dampak negatif suatu kecelakaan /
insiden dalam skala besar
2.6. Hitung risiko sisa dengan cara risiko awal dikurangi
pengendalian yang sudah ada
2.7. Jika risiko sisa sudah termasuk kategori “rendah”
RSUD BENGKALIS
maka tindakan selanjutnya pemantauan terhadap
pengendalian yang sudah ada
2.8. Jika risiko sisa masih ““moderate”, tinggi”, “ekstrim”
maka pengendalian tambahan harus dapat dilaksanakan
3 PERSETUJUAN, PEMANTAUAN DAN UPDATE
PENILAIAN RISIKO
3.1. Petugas memantau penilaian risiko secara periodik
untuk menilai efektifitasnya
3.2. Petugas melakukan pemantauan dan pengukuran
terhadap pengendalian risiko tambahan
3.3. Pengendalian tambahan yang sudah dilaksanakan
dimasukkan ke dalam kolom pengendalian yang
sudah ada dalam proses indentifikasi bahaya dan
aspek dampak berikutnya
3.4. Petugas menyampaian hasil penilaian risiko ke
pimpinan yang terkait di masing unit kerja
3.5. Petugas melakukan penilaian risiko secara on going,
jika terjadi perubahan yang signifikan, dilakukan
revisi.
3.6. Petugas melakukan monitoring hasil penelitian risiko
minimal 6 bulan