1. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
2. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
3. Kami poetra dan poetri Indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.Keputusan tersebut tentu tidak lepas dari peran tokoh-tokoh Sumpah Pemuda.
1. Soenario
Soenario adalah seorang pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan Indonesia
melawan penjajah. Dalam event tersebut, ia menjadi penasihat panitia sekaligus sebagai pembicara.
2. J. Leimena
J. Leimena merupakan mahasiswa aktivis, ketua organisasi Jong Ambon, dan tentunya tergabung
dalam panitia kongres.
3. Soegondo Djojopoespito
Tidak banyak yang tahu bahwa inilah ketua panitia kongres bersejarah tersebut. Soegondo
merupakan aktivis pendidikan, yang kost di rumah Ki Hajar Dewantara.
4. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid merupakan wakil ketua panitia kongres, sekaligus ketua organisasi Jong
JavaUntuk Gamabar/foto belum diketemukan sumbernya.
5. M. Yamin
Muhammad Yamin adalah seorang penyair yang merintis gaya puisi modern di Nusantara. Ia salah
satu aktivis yang gencar mengusung bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di acara Sumpah
Pemuda.
6. Amir Sjarifudin
Aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam hukuman mati. Perwakilan dari Jong Batak ini
banyak menyumbang pemikiran cerdas di Sumpah Pemuda.
Seorang wartawan sekaligus pengarang, yang juga pandai bermain biola. Pada malam penutupan
Sumpah Pemuda, ia memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini
kita kenal sebagai lagu kebangsaan Indonesia Raya.
8. Sm Mangoensarkoro
Tokoh bangsa yang berbicara di acara Sumpah Pemuda mengenai pentingnya pendidikan untuk anak
bangsa.
9. Kasman Singodimedjo
Perinitis keberadaan Pramuka di Indonesia, sekaligus ‘bidan’ lahirnya Tentara Nasional Indonesia.
Dikenal sebagai orator yang ulung.