Pada grafik (c) kita dapatkan arus searah yang nilainya makin lama makin mengecil, Arus
semacam ini sering disebut arus transien,
Pada grafik (d) kita dapatkan arus searah yang besarnya berubah-ubah mengikuti pola sinusoidal.
Walaupun arus berubah mengikuti pola sinusoidal, tetapi karena nilai arus selalu positif maka
arus tersebut termasuk arus searah,
Pada grafik (e) arus selalu memiliki arah yang s
ima dan nilainya berubak-ubah mengikuti pola
persegi.
Pada gambar (f) arus selalu memiliki arah yang sama (negatif) dan nilainya berubah-ubah
mengikuti pola segitiga
‘Atus searah yang kita bahas di Kelas dua dibatasi pada arus searah yang besarnya tetap seperti
yang ditunjukkan oleh gambar (a) atau (b).
8.1 Arus bolak-balik
‘Anus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah-ubah secara bergantian. Pada suatu saat arah
arus ke kanan,
smudian berubah menjadi ke kiri, kemudian ke kanan, ke kiri, dan seterusnya.
Kalau digambarkan dalam bentuk kurva, maka contoh kurva arus bolak-balim ditunjukkan dalam
Gambar 8.2
A A
8 §
+f > >
waktu waktu
A A
8 g
waktu waktu
Gambar 8.2 Contoh grafik arus bolak-balik
Pada grafik (a) kita dapatkan arus bolak-balik yang berubah secara sinusoidal, Setengah periode
arus bergerak dalam satu arah dan setengah periode lainnya arus bergerak dalam arah sebaliknya,
Pada grafik (b) kita amati arus bolak-balik yang berubah secara persegi. Dalam setengah periode
300Arus dan tegangan bolak-balik-yaitu arus dan tegangan listrik
yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik.
Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu dalam hukum
Faraday bahwa adanya perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh kumparan akan menyebabkan timbulnya ggl
induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika antara ujung-
ujung kumparan tersebut dihubungkan dengan sebuah kawat
penghantar akan mengalir arus listrik melalui penghantar
tersebut. Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah dibuat
sebuah generator atau dinamo, yaitu suatu alat yang digunakan
untuk mengubah energi mekanik (energi gerak) menjadi
energi listrik.
Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan generator
berbentuk tegangan dan anus listrik sinus soidal, yang berarti
besamya nilai tegangan dan kuat arus listriknya sebagai fungsi
sinus yang sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase vektor).
Diagram fasor adalah menyatakan suatu besaran yang nilainya
berubah secara kontinu, fasor dinyatakan dengan suatu vektor
yang nilainya tetap berputar berlawanan dengan putaran jarum
jam. Apabila generator tersebut dihubungkan dengan suatu
penghantar R dan menghasilkan tegangan maksimum sebesar
Vie Maka tegangan dan arus listrik yang melewati penghantar
tersebut dinyatakan :
V~V,,, sin ot o~ (6.1)
T= 1, sin ot ve (6.2)108 CATATAN 13. ARUS BOLAK-BALIK
E(t) =ZnZsinlut ++ 9), (13.45)
(13.46)
dari diagram fasor.
13.9 Resonansi rangkaian seri RLC
Pada rangkaian seri RLC bila yang digunalan adalah sumber tegangan mala
amplitudo arus yang mengalir tak lain adalah
m5, san
di mana Z dalam Persamaan (13.44) alan memiliki nilai mininm atau Ty,
Xi= (13.48)
nes = (13.49)
Dalam grafik antara Z,, terhadap w/., dapat terlibat balwa semakin kecil nilai
A mala akan semakin tajam puneak kurva resonansinya.
13.10 Daya disipasi rata-rata tegangan bolak-
balik
Daya rate-rata yang terdisipasi pada transmnisi tegangan bolak-balik tak lain
adalah
PY) = £1 = VI = PR. (13.50)