Anda di halaman 1dari 150

PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN

KEBERANIAN, KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM


PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD N 2
SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Kiki Listiyani
6101411008

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

i
ABSTRAK

Kiki Listiyani. 2015. Pengembangan sprint gawang untuk menumbuhkan


keberanian, kesenangan, dan percaya diri dalam pembelajaran pada siswa kelas
IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Skripsi Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Rumini, S.Pd, M.Pd.

Kata Kunci : Pengembangan, Keberanian, Kesenangan, Percaya Diri, Sprint


Gawang

Setiap cabang olahraga memerlukan keterampilan, keberanian,


kesenangan dan percaya diri tertentu dalam melakukan, agar hasilnya bisa
maksimal. Namun kenyataannya tidak semua siswa memiliki keberanian,
kesenangan dan percaya diri dalam melakukan gerak dalam cabang olahraga
sprint gawang. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi gawang 50
cm menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa kesulitan
melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu jauh, 3)
siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga
mengubah pola langkah, 4) lantai yang beralaskan paving menjadikan anak takut
jatuh saat melewati gawang karena jatuh di paving lebih sakit daripada di
lapangan yang berumput , 5) siswa kurang percaya diri sehingga saat berlari
akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di depan gawang karena takut gawang
tersebut akan tertabrak lalu roboh. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana pengembangan sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian,
kesenangan, dan percaya diri dalam pembelajaran pada siswa kelas IV SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal?”. Tujuan dari penelitian ini
adalah membuat pengembangan untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan,
dan percaya diri dalam pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2
Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Adapun prosedur
pengembangan produk meliputi analisis produk yang akan diciptakan,
mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba kelompok kecil
dan revisi, uji coba kelompok besar dan produk akhir. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli,
serta menggunakan hasil pengamatan di lapangan yang diperoleh dari siswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase.
Dari hasil pengamatan siswa berani melakukan melakukan sprint
gawang karena menggunakan gawang yang terbuat dari sponge yang tingginya
40 cm. Siswa juga merasa senang karena modifikasi permainan sprint gawang.
Data hasil penelitian keberanian 26,82%, kesenangan 26,56% dan percaya diri
22,40%.
Berdasarkan data hasil penelitian, disimpulkan bahwa pengembangan
media sponge dan model permainan sprint gawang (Kid’s Athletics) sesuai
dengan karakteristik siswa kelas IV Sekolah Dasar yang sangat aktif bergerak
dan senang bermain sehingga dapat dapat menumbuhkan keberanian,
kesenangan, dan percaya diri dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani pada
siswa Sekolah Dasar.

ii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya :

Nama : Kiki Listiyani


NIM : 6101411008
Jurusan/Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan
Judul Skripsi : PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK
MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN DAN
PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA
KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya


sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya
maupun sebagian. Bagian tulisan dalam skripsi ini yang merupakan kutipan dari
karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya sesuai dengan tata
cara pengutipan.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi
akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sanksi hukum sesuai ketentuan
yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.

Semarang,
Yang Menyatakan,

Kiki Listiyani
NIM.6101411008

iii
PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan dalam

sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Yang Mengajukan

Dr. Rumini, S.Pd, M. Pd. Kiki Listiyani


NIP 19700223 199512 2 001 NIM 6101411008

Mengesahkan
Ketua Jurusan PJKR

Drs. Mugiyo Hartono, M. Pd.


NIP 19610903 198803 1 002

iv
PENGESAHAN

Skripsi atas nama Kiki Listiyani NIM 6101411008 Program Studi


Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Judul PENGEMBANGAN
SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN,
KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN PADA
SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN KENDAL telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia
Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
pada hari Senin tanggal 28 September 2015.
Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Dr. H. Harry Pramono, M.Si. Agus Pujianto, S.Pd,


M.Pd.
NIP. 1959 1019 1985 03 1001 NIP.1973 0202 2006 04
1001

Dewan Penguji

1. Dr. H. Harry Pramono, M.Si. (Ketua)


NIP. 1959 1019 1985 03 1001

2. Dony Wira Yudha K, Ph.D. (Anggota)


NIP. 1984 0229 2009 12 1004

3. Dr. Rumini, M.Pd, S.Pd. (Anggota)


NIP. 1970 0223 1995 12 2001

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
 Hidup akan terasa nikmat jika ada rasa syukur di dalam hati, waktu akan
terasa indah jika rasa ikhlas di dalam jiwa, rasa itu ada karena usaha,
usaha ada karena niat, dan niat ada karena doa. Jadi jalanilah hidup
dengan doa, niat, dan usaha (ikhtiar). Insyaallah hidup akan bermakna.

PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua saya Bapak Riyanto dan Ibu Sri
Haryani terima kasih atas bimbingan, dukungan,
doa, dan kasih sayangnya.
2. Kedua adikku tersayang Arif Widiyanto dan Sabilla
Rahmadani.
3. Keluarga besar saya yang senantiasa memberikan
dukungan dan doa.
4. Hardesi Sandi Reza yang senantiasa memberikan
semangat dan motivasi.
5. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga besar SD N 2 Sidodadi atas dukungan
dan kerjasamanya.
7. Teman-teman PJKR 2011.
8. Almamater UNNES.

vi
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha


Penyayang. Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat, taufiq, hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi
yang berjudul “PENGEMBANGAN SPRINT GAWANG UNTUK MENUMBUHKAN
KEBERANIAN, KESENANGAN DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN
KABUPATEN.“
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang
telah memberi kesempatan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang memberikan
dorongan moril, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
4. Dr. Rumini, S.Pd, M.Pd, sebagai pembimbing yang telah memberikan
arahan dan motivasi dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen PJKR FIK UNNES yang secara tulus memberikan
ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
6. Subandiya, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD N 2 Sidodadi Kecamatan
Patean Kabupaten Kendal yang telah memberi kesempatan dan tempat
guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Hardesi Sandi Reza, S.Pd selaku guru penjasorkes SD N 2 Sidodadi
Kecamatan Patean Kabupaten Kendal yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam pelaksanaan penelitian.
8. Para siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten
Kendal, yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan
penelitian.

vii
9. Bapak, Ibu, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan
doa dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam
penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 2015

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
PENGESAHAN ............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 6
1.3 Tujuan Pengembangan ............................................................ 7
1.4 Manfaat Pengembangan .......................................................... 7
1.5 Spesifikasi Produk ................................................................... 8
1.6 Pentingnya Pengembangan ..................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR


2.1 Landasan Teori.................................................................. ....... 10
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran ....................................................... 10
2.1.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran....................................... ..... 10
2.1.1.2 Unsur-unsur Belajar............................................................. ..... 11
2.1.1.3 Ciri-ciri Belajar............................................................................ 12
2.1.1.4 Hasil Belajar............................................................................... 12
2.1.2 Pendidikan Jasmani................................................................... 13
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani................................................ 13
2.1.2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani........................................................ 14
2.1.3 Tahap Perkembangan Anak Sekolah Dasar........................... ... 16
2.1.3.1 Periode Perkembangan Gerak Dasar........................................ 16
2.1.3.2 Kemampuan Gerak Dasar......................................................... 18
2.1.3.3 Perkembangan Koordinasi Gerak.............................................. 19
2.1.3.4 Perkembangan Penguasaan Gerak Dasar................................ 20
2.1.4 Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani......................... 20
2.1.4.1 Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani....... 20
2.1.4.2 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani..... 21
2.1.4.3 Fungsi Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani................... 21
2.1.5 Keberanian, Kesenangan, dan Percaya Diri.............................. 22
2.1.5.1 Keberanian........................................................................ ........ 22
2.1.5.2 Kesenangan...................................................................... ........ 23
2.1.5.3 Percaya Diri....................................................................... ........ 24
2.1.6 Atletik............................................................................... .......... 25
2.1.6.1 Pengertian Atletik.............................................................. ........ 25
2.1.6.2 Pentingnya Atletik Bagi Siswa Sekolah Dasar..................... ..... 26

ix
2.1.7 Sprint Gawang............................................................................ 28
2.1.7.1 Pengertian Sprint Gawang................................................... ..... 28
2.1.7.2 Teknik Dasar Sprint Gawang............................................... ..... 29
2.1.8 Hakikat Bermain................................................................. ....... 34
2.1.8.1 Manfaat Bermain Bagi Anak................................................ ...... 34
2.1.8.2 Pengembangan Dimensi Permainan Atletik.......................... .... 34
2.2 Kerangka Berpikir.............................................................. ........ 36

BAB III METODE PENGEMBANGAN


3.1 Model Pengembangan ............................................................. 38
3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................ 40
3.2.1 Analisis Kebutuhan .................................................................. 41
3.3 Uji Coba Produk ....................................................................... 44
3.3.1 Desain Uji Coba ....................................................................... 44
3.3.1.1 Evaluasi Ahli ............................................................................ 44
3.3.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil .......................................................... 44
3.3.1.3 Revisi Produk Awal .................................................................. 45
3.3.1.4 Uji Coba Lapangan .................................................................. 45
3.3.2 Subjek Uji Coba ....................................................................... 46
3.4 Jenis Data ................................................................................ 46
3.5 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 46
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................. 50

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN


4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba Skala Kecil .......................................... 52
4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil .................................. 69
4.3 Revisi Produk ........................................................................... 71
4.3.1 Revisi Draft Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil .................... 71
4.3.2 Draft Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil ............................... 71
4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba Lapangan ................................ 76
4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba Lapangan .................................... 81
4.6 Prototipe Produk ...................................................................... 82

BAB V KAJIAN DAN SARAN


5.1 Kajian Prototipe Produk ............................................................... 88
5.1.1 Perbedaan Uji Skala Kecil dan Uji Coba Lapangan .................. 90
5.1.2 Aspek-Aspek Dalam PermainanSprint Gawang ....................... 90
5.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk .......................................... 91
5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Lebih
Lanjut..................................... .............................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 95

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Wawancara Guru Penjasorkes............................................................... . 41
3.2 Hasil Observasi Awal Siswa ................................................................... 42
3.3 Lembar Evaluasi Ahli ............................................................................. 48
3.4 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner ....................................... 48
3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................................. 49
3.6 Klasifikasi Presentase……………………………………… ....................... 51
4.1 Wawancara Guru Penjasorkes............................................................... 53
4.2 Hasil Observasi Awal Siswa .................................................................. 54
4.3 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli Draf Produk Awal............................. 61
4.4 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Kecil ................................................. 64
4.5 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Kecil ................................................... 64
4.6 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Kecil ........................................... 65
4.7 Data Rekapitulasi Uji Skala Kecil ........................................................... 65
4.8 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli Sebelum Uji Cob Lapangan ............. 68
4.9 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar ............................................... 78
4.10 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Besar................................................. 79
4.11 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar .............................................. 80
4.12 Data Rekapitulasi Uji Skala Skala Besar ............................................... 81
4.13 Perbedaan Sprint Gawang (Kid’s Athletics) dan Pengembangan
Sprint Gawang ...................................................................................... 87
5.1 Presentase Skala Kecil dan Skala Besar .............................................. 90

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Teknik Lari Gawang.................................................................................. 30
2.2 Bertolak..................................................................................................... 31
2.3 Sikap Badan Melewati Gawang................................................................ 32
2.4 Sikap Mendarat......................................................................................... 33
2.5 Sikap Badan Saat Finish........................................................................... 33
2.6 Skema Kerangka berpikir.......................................................................... 37
3.1 Prosedur pengembangan......................................................................... 40
4.1 Lintasan 1 Melewati Gawang.................................................................... 57
4.2 Lintasan 2 Lari Sprint............................................................................... 57
4.3 Gawang................................................................................................... 57
4.4 Gelang Selang.......................................................................................... 58
4.5 Bendera Warna......................................................................................... 58
4.6 Tali Rafia................................................................................................... 58
4.7 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint
Gawang Uji Coba Skala Kecil.................................................................. 70
4.8 Lintasan 1 Melewati Gawang................................................................... 73
4.9 Lintasan 2 Lari Sprint............................................................................... 73
4.10 Gawang.................................................................................................... 74
4.11 Gelang Selang.......................................................................................... 74
4.12 Bendera Warna........................................................................................ 74
4.13 Tali Rafia.................................................................................................. 75
4.14 Solasi....................................................................................................... 75
4.15 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint
Gawang Uji Coba Lapangan.................................................................... 82
4.16 Lintasan 1 Melewati Gawang................................................................... 84
4.17 Lintasan 2 Lari Sprint............................................................................... 84
4.18 Gawang.................................................................................................... 84
4.19 Gelang Selang.......................................................................................... 85
4.20 Bendera Warna........................................................................................ 85
4.21 Tali Rafia.................................................................................................. 85
4.22 Solasi........................................................................................................ 86

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Usulan Tema dan Judul Skripsi ............................................................. 95
2. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .................................. 96
3. Lembar Pengesahan Proposal................................................................ 97
4. Surat Telah Melakukan Observasi Awal ................................................ 98
5. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 99
6. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian UPTD Kec.Patean ........................... 100
7. Surat Telah Melakukan Penelitian di SD n 2 Sidodadi ........................... 101
8. Hasil Wawancara dan Observasi Guru Penjas ...................................... 102
9. Hasil Observasi Siswa ........................................................................... 104
10. Lembar Evaluasi Ahli Draft Produk Awal ................................................ 106
11. Lembar Evaluasi Ahli Skala Kecil........................................................... 114
12. Hasil Rekapitulasi Kuisioner Ahli............................................................ 122
13. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................ 124
14. Daftar Siswa Uji Skala Kecil ................................................................... 126
15. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Afektif (Skala Kecil) ....... 127
16. Hasil Rekapitulasi Kuisioner Siswa Aspek Kognitif (Skala Kecil) ............ 128
17. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Psikomotor
(Skala Kecil) .......................................................................................... 129
18. Daftar Siswa Uji Skala Besar ................................................................. 130
19. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Afektif (Skala Besar) ...... 131
20. Hasil Rekapitulasi Kuisioner Siswa Aspek Kognitif (Skala Besar) .......... 132
21. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Siswa Aspek Psikomotor
(Skala Besar) ......................................................................................... 133
22. Dokumentasi Observasi Awal ................................................................ 134
23. Dokumentasi Skala Kecil ....................................................................... 135
24. Dokumentasi Skala Besar........................................................................ 137

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani sebagai bagian dari pendidikan berperan penting

dalam membantu para siswa untuk dapat mengalami proses pertumbuhan dan

perkembangan secara optimal. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani

di dalamnya diajarkan beberapa macam cabang yang terangkum dalam

kurikulum Pendidikan Jasmani. Salah satu pembelajaran Pendidikan Jasmani

yang diajarkan yaitu materi atletik. Atletik merupakan induk dari semua cabang

olahraga yang juga diajarkan di sekolah tingkat paling rendah di Sekolah Dasar.

Materi pembelajaran atletik terdiri dari empat nomor utama yaitu jalan, lari,

lompat dan lempar. Salah satu pembelajaran atletik yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah sprint gawang. Sprint gawang merupakan satu jenis

keterampilan lari sambil melewati rintangan dalam ketinggian tertentu,

keterampilan lari gawang memerlukan kemampuan koordinasi yang tinggi,

terutama saat melewati rintangan. Lari sprint gawang terdiri dari dua unsur: lari di

antara gawang dan melewati gawang (yang dapat dirinci menjadi tahap-tahap:

Take-Off (Bertolak), Clerace (Melewati-gawang) dan Landing (Mendarat). Pada

dasarnya, sprint gawang memiliki teknik perpaduan antara lari dan lompat.

Dalam Kurikulum Sekolah Dasar berisi tentang mempraktikkan gerak dasar

atletik sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin, dengan indikator

pencapaian kompetensi adalah melakukan gerakan lari ditempat, melakukan

gerak lari dengan berbagai arah dan kecepatan, melakukan lari dengan berbagai

jarak, mengatur irama langkah dan pernapasan saat lari, dan lari gawang.

1
2

Keterampilan gerak dasar merupakan unsur pembentuk keterampilan

gerak. Keterampilan gerak dasar merupakan landasan penting untuk

mempelajari suatu keterampilan gerak. Kemampuan gerak mendasari

keterampilan, dimana kemampuan tersebut disimpulkan dari tanggapan atau

respon tertentu untuk jenis tugas yang tertentu pula. Jadi jelas bahwa,

kemampuan gerak mempunyai pertalian dengan keterampilan. Keterampilan

gerak dasar merupakan dasar pembentukan keterampilan sprint gawang. Siswa

yang memiliki dasar kemampuan gerak dasar yang baik, akan memiliki

kemampuan yang lebih cepat dalam mempelajari keterampilan sprint gawang

dibandingkan siswa yang kemampuan gerak dasarnya rendah.

Kemampuan gerak dasar juga erat kaitanya dengan kesegaran jasmani

dari komponen gerak keterampilan. Komponen kesegaran jasmani dengan

komponen gerak keterampilan dan motor ability saling berkaitan erat satu

dengan lainnya. Keterampilan gerak olahraga, termasuk keterampilan sprint

gawang sangat dipengaruhi oleh kemampuan gerak dan kesegaran jasmani.

Motor ability (kemampuan gerak dasar) merupakan unsur pembentuk

keterampilan gerak, sedangkan unsur kesegaran jasmani (fisik) merupakan

unsur pendukung berlangsungnya gerak keterampilan.

Tujuan dari setiap proses pembelajaran adalah memperoleh prestasi

yang optimal. Hasil dari proses pembelajaran merupakan hal penting yang akan

dijadikan tolak ukur keberhasilan seorang siswa dalam belajar dan sejauh mana

sistem pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru. Salah satu hal yang

menentukan tingkat keberhasilan siswa adalah peran dari guru, karena fungsi

seorang guru adalah merancang, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran.


3

Guru mempunyai tugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisir

sehingga pengetahuan itu bagian dari sikap siswa.

Masalah yang sering dihadapi seorang guru adalah masih sering merasa

kesulitan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar. Seringkali guru mengalami kesulitan mengenai

masalah yang berhubungan dengan cara bagaimana menarik perhatian siswa

saat pembelajaran berlangsung, menarik minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran, sarana prasarana yang kurang memadai dan cara membantu

siswa mengingat kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang telah

dipelajari. Faktor-faktor seperti minat, motivasi, kemampuan siswa, dan sarana

prasarana menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi pemilihan model

pembelajaran.

Setiap cabang olahraga memerlukan keterampilan, keberanian,

kesenangan dan percaya diri tertentu dalam melakukan, agar hasilnya bisa

maksimal, seperti tinju, pencak silat, karate, sepak bola dan cabang olahraga

yang lain memerlukan hal tersebut. Demikian juga halnya dengan cabang olah

raga sprint gawang, agar hasilnya optimal perlu memiliki keberanian,

kesenangan, dan percaya diri dalam melakukannya. Namun kenyataannya tidak

semua siswa memiliki keberanian, kesenangan dan percaya diri dalam

melakukan gerak dalam cabang olahraga sprint gawang. Hal ini menunjukkan

bahwa dalam pembelajaran sprint gawang mengalami masalah yang harus

dicari solusinya.

Berdasarkan hasil observasi awal dengan guru Hardesi Sandi Reza

S.Pd di SD N 2 Sidodadi tanggal 31 Maret 2015 kurang berhasilnya

pembelajaran sprint gawang tersebut terdapat kesulitan-kesulitan dalam


4

pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami guru antara lain; 1) minimnya

media/alat-alat/peraga/sumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan

pembelajaran, 2) guru kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan

rasa percaya diri dalam melakukan sprint gawang, kecepatan berpengaruh

terhadap sprint gawang. Hasil observasi lainnya guru juga memberikan

pemanasan khusus sebelum ke materi yaitu dengan dengan lari bolak balik

memindahkan benda dan guru memodifikasi pembelajaran menggunakan media

kardus. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi gawang 50 cm

menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa kesulitan

melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu jauh, 3)

siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga

mengubah pola langkah/kaki tumpu saat berlari melewati gawang, 4) lantai yang

beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena

jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5) siswa kurang

percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di

depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh.

Permasalahan yang ada di atas menjadi permasalahan peneliti

bagaimana strategi untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya

diri dalam pembelajaran sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil

pembelajaran. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi menurut situasi

dan kondisi satuan pendidikan yang ada. Yang terpenting dalam pembelajaran

sprint gawang untuk kelas atas (umur 10-13 tahun), unsur yang terkandung

harus mempunyai unsur dasar yang baik melalui pendekatan permainan atau

perlombaan agar siswa merasa senang, berani, percaya diri, tidak jenuh, dan

menciptakan suasana kegembiraan dalam pembelajaran sprint gawang.


5

Setiap strategi aktivitas harus memperhatikan akan pengalaman

gerakan yang menyenangkan (enjoyable) yang cenderung untuk memberi

motivasi yang terbaik bagi anak-anak. Atletik harus disajikan sebagai suatu

pengalaman team/regu yang menarik. Lebih lagi, tuntutan fisik tiap tugas tidak

terlalu tinggi, sehingga memungkinkan setiap anak untuk turut melakukan yang

dimulai dari gerakan yang bersifat elementer sampai kepada taraf/gerakan

efisien yang lebih maju. Aktivitas itu harus mudah untuk dipegangnya serta cepat

untuk disadarinya. Pengalaman yang dimimpikan harus menyediakan sekurang-

kurangnya gerakan dasar dan tantangan gerakan beraneka ragam ditampilkan

dalam suatu suasana spontanitas dan kegembiraan. Hal ini memerlukan suatu

perubahan atau modifikasi.

Tujuan modifikasi pada pembelajaran gerak dasar sprint gawang adalah

untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling banyak

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sifatnya sangat alamiah, dan

semua anak normal biasanya sudah menguasai gerakan dasar ini pada usia-usia

awal mereka, bukan berarti bahwa gerakan dasar tersebut tidak perlu dilatih.

Melatih atau memperbanyak pengalaman anak dalam berjalan dan berlari,

tentunya akan meningkatkan efisiensi dari gerakan itu sendiri, di samping akan

membantu anak dalam meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot-otot

yang digunakan.

Alat yang diperlukan untuk mengarahkan anak pada proses

pembelajaran gerak dasar jalan dan lari, banyak peralatan yang dapat

digunakan, sehingga mengoptimalkan proses pembelajaran serta pengalaman

gerak anak. Alat-alat itu meliputi alat-alat sederhana yang dapat dimanfaatkan

secara mudah seperti kardus, ban,selang, dan bendera dari kertas .


6

Menurut Atletik Bocah-IAAF (2002:5) Kids’ Athletics adalah

menggunakan peraturan perlombaan persatuan atletik seluruh Indonesia (PASI)

yang disesuaikan dengan bentuk perlombaan dan petunjuk teknis dari pusat atau

Jakarta sebagai pelaksana pembuat program dan pelaksana tingkat nasional.

Kids’ Athletics memberikan kegembiraan, latihan-latihan event baru dan gerakan-

gerakan wajib yang beragam memerlukan penguasaan dalam lingkup suatu

team/regu pada lokasi yang berbeda-beda di dalam lingkungan arena lomba.

Dengan gerakan atletik dasar pada Atletik Bocah (lari, lari daya tahan, lompat,

lempar) dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suatu suasana bermain.

Unsur yang terkandung dalam permainan adalah kegembiraan. Tanda-

tanda menuju ke arah permainan yang menggembirakan antara lain:

menanamkan kegembiraan berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan

yang sehat, penuh tantangan, dan keberanian, unsur kegembiraan dan

kepuasan harus tercermin dalam bentuk praktek, dan memberikan kesempatan

untuk unjuk kemampuan atau ketangkasan yang dikuasainya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah di atas, maka

permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. “Bagaimana pengembangan untuk menumbuhkan keberanian dalam

pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal ?”

2. “Bagaimana pengembangan untuk menumbuhkan kesenangan dalam

pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal ?”


7

3. “Bagaimana pengembangan untuk menumbuhkan percaya diri dalam

pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal ?”

1.3 Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan di atas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. “Membuat pengembangan untuk menumbuhkan keberanian dalam

pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal”.

2. “Membuat pengembangan untuk menumbuhkan kesenangan dalam

pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal”.

3. “Membuat pengembangan untuk menumbuhkan percaya diri dalam

pembelajaran sprint gawang pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal”.

1.4 Manfaat Pengembangan

1.4.1 Bagi Guru

Bagi guru Penjasorkes Sekolah Dasar Negeri 2 Sidodadi Kecamatan

Patean Kabupaten Kendal:

1. Meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan

mengembangkan modifikasi pembelajaran dalam rangka pelaksanaan

pembelajaran sprint gawang dengan pembelajaran yang aktif, inofatif,

kreatif dan menyenangkan.

2. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

proporsional. Terutama kreatifitas dalam mengembangkan modifikasi

pembelajaran.
8

1.4.2 Bagi Siswa

Bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Sidodadi Kecamatan

Patean Kabupaten Kendal:

1. Menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri siswa dalam

pembelajarani sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil

pembelajaran.

2. Meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan

Jasmani.

3. Mempermudah siswa dalam menyerap segala informasi yang

disampaikan oleh guru atau pengajar dalam pembelajaran. Sehingga

mampu meningkatkan kemampuanya dalam menguasai teknik

keterampilan dasar sprint gawang.

1.4.3 Bagi Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2 Sidodadi

Sebagai bahan masukan, saran dan informasi terhadap sekolah,

instansi, lembaga pendidikan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar

yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil

belajar siswa.

1.5 Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa

pengembangan media dan model permainan sprint gawang (Kid’s Athletics)

untuk pembelajaran gerak dasar pada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Pengembangan media dan model

permainan sprint gwang adalah permainan untuk pembelajaran gerak dasar yang

di modifikasi dengan menggunakan alat yaitu gawang dari sponge, gelang dari

selang, bendera, dan tali rafia. Bentuk lapangan permainan sprint gawang yaitu
9

persegi panjang dengan panjang ukuran 40 meter dan lebar 2,5 meter. Aturan

permainan sederhana disesuaikan dengan Kid’s Athletics, karaktereristik dan

kemampuan siswa. Dalam pengembangan media dan model permainan gerak

dasar yang dikembangkan yaitu sprint gawang.

1.6 Pentingnya Pengembangan

1.6.1 Bagi Peneliti

Sebagai bekal pengalaman dalam perencanaan pembelajaran

Penjasorkes yang menarik.

1.6.2 Bagi Guru Penjasorkes

Sebagai motivasi guru Penjasorkes untuk mengembangkan

kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran Penjasorkes.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

2.1.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu kata yang cukup akrab dengan semua lapisan

masyarakat. Belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui latihan atau pengalaman (James O. Whittaker:2008:12). Belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Slameto:2008:13).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:13) dari beberapa pendapat para

ahli tentang pengertian belajar dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu

kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Oleh

karenanya, perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa

yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Ali Maksum (2008:11) pembelajaran pada dasarnya adalah

upaya memperkembangkan potensi yang dimiliki anak menjadi sesuatu yang

aktual. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah bantuan

10
11

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku

dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru

mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran

sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat

mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek

psikomotor) seorang peserta didik.

2.1.1.2 Unsur-unsur Belajar

Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni (2010:84) mengatakan belajar

merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur-unsur yang

saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku (Gagne:1977:4).

Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik,

warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan

belajar.

2. Rangsangan (stimulus) merupakan peristiwa yang merangsang

penginderaan peserta didik.

3. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang

berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari

kegiatan belajar sebelumnya.


12

4. Respon adalah suatu tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori.

2.1.1.3 Ciri-ciri Belajar

Syaiful Bahri Djamarah (2008:15) mengatakan jika hakikat belajar adalah

perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang

dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar, antara lain:

(1) Perubahan yang terjadi secara sadar.

(2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.

(3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

(4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

(5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.

(6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

2.1.1.4 Hasil Belajar

Menurut Achmad Rifa’I RC dan Catharina Tri Anni (2010:85) hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami

kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung

pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik

mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang

diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam peserta didikan, perubahan

perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan

belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Tujuan peserta didikan

merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi

produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan Ely,1980).
13

2.1.2 Pendidikan Jasmani

2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan

sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

jasmani, kesehatan dan kesehatan jasmani, kemampuan dan ketrampilan,

kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam

rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha

yang dapat mendorong dan mengembangkan, dan membina potensi-potensi

jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota

masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiatan

jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi

puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang

berkualitas berdasarkan Pancasila (Cholik Mutohir,1992).

Menurut Samsudin (2008:2) Pendidikan Jasmani adalah suatu proses

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan

belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap

siswa.

Menurut Adang Suherman (2000:1) Pendidikan Jasmani pada dasarnya

merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media

untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Pendidikan Jasmani


14

merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi

yang strategis untuk mendidik.

2.1.2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani

Sama halnya dengan pengertian Pendidikan Jasmani, tujuan Pendidikan

Jasmani seringkali dituturkan dalam redaksi yang beragam, namun keragaman

penuturan tujuan Pendidikan Jasmani tersebut pada dasarnya bermuara pada

pengertian Pendidikan Jasmani itu sendiri. Oleh karena itu, tujuan yang ingin

dicapai melalui Pendidikan Jasmani mencakup pengembangan individu secara

menyeluruh. Artinya, cakupan Pendidikan Jasmani tidak melalui hanya aspek

jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual.

Menurut Adang Suherman (2000:20) secara umum tujuan Pendidikan

Jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:

1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai

organ tubuh seseorang (physical fitness).

2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful).

3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang

Pendidikan Jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan

tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab

siswa.

4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.


15

Menurut Samsudin (2008:3) Tujuan Pendidikan jasmani adalah sebagai

berikut:

1. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam

Pendidikan Jasmani.

2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap

sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan

agama.

3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas

pembelajaran Pendidikan Jasmani.

4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja

sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta

strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan,

senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas

(outdoor sducation).

6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

7. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan

orang lain.

8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi

untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.

9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat

rekreatif.
16

2.1.3 Tahap Perkembangan Anak Sekolah Dasar

2.1.3.1 Periode Perkembangan Gerak Dasar

Menurut Yudha M. Saputra (2003:14-17) periode perkembangan gerak

dasar untuk anak usia Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

1. Fase Perkembangan Gerak Dasar Usia 2-7 tahun

Anak berusia 2-7 tahun, pada dasarnya sedang menjalani masa

pertumbuhan, mengalami bertambahnya pengalaman, mereka

bergantung pada instruksi, dan meniru yang lain. Mereka menjadi lebih

terampil dalam menguasai keterampilan gerak dasar. Pola gerak dasar

merupakan pola dasar perilaku yang dapat diamati. Fase perkembangan

gerak dasar dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1) Tingkat awal, merupakan awal dari munculnya kesadaran anak akan

pola gerak dasar, meskipun perpaduan dan koordinasi geraknya masih

belum sempurna.

2) Tingkat dasar, merupakan proses menuju pematangan ke arah pola

gerak dasar. Kesadaran mengenal ruang dan waktu sudah terbentuk,

sehingga gerak koordinasi sudah mulai lebih baik dari pada tahapan

sebelumnya.

3) Tingkat kematangan, merupakan tahap pematangan gerak dasar yang

ditandai dengan semakin efisiennya koordinasi gerak yang dilakukan.

Biasanya, anak yang berada pada fase ini, sudah layak untuk

mendapatkan bentuk-bentuk gerak yang lebih kompleks lagi.

Jadi, pada fase ini anak sudah siap untuk menerima berbagai informasi

dari guru. Melalui kegiatan persekolahan, guru sudah dapat memberikan

program pengembangan keterampilan persepsi motorik, keterampilan


17

gerak dasar, keterampilan multilateral, dan keterampilan terpadu. Pada

tingkat persekolahan, anak usia 6-7 tahun ini dapat dikelompokan pada

usia kelas bawah. Untuk itu program Pendidikan Jasmani yang sesuai

untuk anak usia ini adalah keterampilan gerak dasar, kegiatan bermain,

dan gerak berirama.

2. Fase Transisi Usia 7-10 tahun

Selama masa transisi, anak secara individu mulai dapat

mengkombinasikan dan menerapkan keterampilan gerak dasar yang

terkait dengan perfomanya dalam aktivitas jasmani. Gerakan yang

dilakukan berisikan unsur yang sama, seperti gerak dasar, tetapi dalam

pelaksanaanya lebih akurat dan terkendali. Kemampuan gerak dasar

yang dikembangkan dan diperhalus, dapat diterapkan dalam situasi

bermain dan situasi olahraga kecabangan. Keterampilan berolahraga

pada masa transisi merupakan suatu penerapan sederhana dari gerak

dasar, menuju bentuk-bentuk gerakan yang lebih kompleks dan spesifik.

3. Fase Spesifikasi Usia 10-13 tahun

Pada saat ini, anak sudah dapat menentukan pilihannya akan cabang

olahraga yang sangat disukainya. Secara umum, mereka sudah memiliki

kemampuan dalam koordinasi dan kelincahan yang jauh lebih baik. Atas

dasar pertimbangan pada faktor fisik, kognitif, dan budaya, mereka

memilih untuk lebih mengkhususkan pada salah satu cabang yang

dianggap mampu ia lakukan. Mereka sudah bisa memahami kelebihan

dan kekurangan yang dimilikinya. Anak mulai mencari atau menghindari

aktivitas yang tidak disukainya.


18

2.1.3.2 Kemampuan Gerak Dasar

Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa

lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Kemampuan gerak dasar dibagi

menjadi tiga kategori yaitu: Locomotor, non locomotor , dan manipulatif.

1. Kemampuan Locomotor

Kemampuan locomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu

tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti,

lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari,

skipping, melompat, meluncur, dan lari seperti kuda berlari (gallop).

2. Kemampuan Non locomotor

Kemampuan non locomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak

yang memadai. Kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan

meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan,

melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan, dan lain-

lain.

3. Kemampuan Manipulatif

Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai

macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan

tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan.

Manipulasi obyek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan

tangan-mata, yang mana cukup penting untuk item; berjalan (gerakan

langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari:


19

1) Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang).

2) Gerakan menerima (menangkap) obyek adalah kemampuan penting yang

dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet

(bola medisin) atau macam bola yang lain.

3) Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola. Amung Ma’mun

dan Yudha M. Saputra (2000:20-21)

2.1.3.3 Perkembangan Koordinasi Gerak

Menurut Sugiyanto (2008:4.25-4.26) koordinasi adalah kemampuan

untuk mengontrol gerakan tubuh. Seseorang dikatakan koordinasinya baik

apabila ia mampu bergerak dengan mudah, lancar dalam rangkaian gerakannya,

serta iramanya terkontrol dengan baik. Orang yang koordinasinya baik mampu

melakukan gerak secara efisien, sehingga pada umumnya mampu melakukan

aktivitas gerak fisik dengan baik. Cara mengukur koordinasi biasa dilakukan

melalui penelitian keberhasilan dalam melakukan berbagai pola gerak

ketrampilan yang mencakup unsur kemampuan mengontrol tubuh,

keseimbangan, kelincahan, dan fleksibilitas. Macam-macam ketrampilan bisa

berbentuk gerak memegang, memukul, melempar, menangkap, menyepak,

menggiring bola, memantul-mantulkan bola, berjengkat, dan berbagai gerakan

mengubah posisi tubuh secara cepat.

Di dalam melakukan berbagai gerak ketrampilan seperti tersebut di atas

pada umumnya anak-anak mengalami peningkatan secara berangsur-angsur.

Hasil penilaian terhadap anak laki-laki dan anak perempuan dalam kemampuan

secara umum sampai berumur lebih kurang 11 tahun masih berimbang.


20

2.1.3.4 Perkembangan Penguasaan Gerak Dasar

Menurut Sugiyanto (2008:4.26-4.27) peningkatan kemampuan gerak

dapat diidentifikasi dalam bentuk:

1. Gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efisien.

2. Gerakan bisa dilakukan semakin lancar dan terkontrol.

3. Pola atau gerakan semakin bervariasi.

4. Gerakan semakin bertenaga.

Beberapa macam gerakan yang mulai bisa dilakukan pada masa anak

kecil adalah gerakan-gerakan berjalan, berlari, mendaki, meloncat, berjengket,

mencongklang, lompat tali, menyepak, melempar, menangkap, memantulkan

bola, memukul, dan berenang. Gerakan-gerakan tersebut semakin bisa dikuasai

dengan baik. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan

yang diperoleh untuk melakukan berulang-ulang di dalam aktivitasnya.

Perkembangan kemampuan gerak pada anak-anak bisa diketahui dengan

pengetesan atau pengukuran berlari, meloncat, dan melempar.

2.1.4 Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani

2.1.4.1 Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani

Menurut Supandi (1992:5) mengatakan bahwa strategi belajar mengajar

Pendidikan Jasmani merupakan kegiatan sebelum proses belajar mengajar

dilaksanakan. Tujuannya menciptakan kondisi dan kegiatan belajar yang

memungkinkan murid lancar belajar dan mencapai sasaran belajar. Kegiatan itu

antara lain memilih informasi yang bersifat verbal atau model lain yang seperti

gerak yang akan disampaikan, menetapkan cara-cara pengarahan dan

pembimbingan ke arah yang dikehendaki, dan terakhir menetapkan cara

bagaimana menilai hasil belajar. Memilih dan menetapkan cara-cara pengarahan


21

dan pembinaan itu pada dasarnya berurusan dengan metode pembelajaran yang

dianggap sesuai dengan situasi dan tujuan pengajaran.

2.1.4.2 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Menurut Ega Trisna Rahayu (2013:59) ruang lingkup strategi

pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah:

1. Pemilihan materi, maksudnya adalah materi merupakan salah satu faktor

yang terpenting untuk mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani

yang telah ditentukan.

2. Komunikasi tugas, maksudnya suatu proses dimana suatu jawaban atau

respons dibangkitkan oleh suatu pesan yan diterima.

3. Kemajuan materi, maksudnya adalah untuk memperoleh kemajuan materi

maka perlu dicari hambatan-hambatannya.

4. Umpan balik dan evaluasi, maksudnya adalah untuk mengetahui tujuan

pembelajaran Pendidikan Jasmani tercapai atau tidak.

2.1.4.3 Fungsi Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Menurut Ega Trisna Rahayu (2013:60) fungsi-fungsi strategi Pendidikan

Jasmani, yaitu sebagai berikut:

1. Strategi berfungsi sebagai faktor determinan keberhasilan , maksudnya

strategi mempunyai kedudukan yang cukup menentukan terhadap keberhasilan

proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani.

2. Strategi berfungsi sebagai peletak dasar kegiatan suatu proses belajar

mengajar, maksudnya bagaimana proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani

tersebut berlaku sangat tergantung pada dasar-dasar yang diletakkan pada awal

kegiatannya.
22

3. Strategi berfungsi sebagai patokan atau ukuran keberhasilan, maksudnya

strategi dapat berperan sebagai acuan pelaksanaan dan menjadi patokan untuk

menjalankan proses pengendalian bila terjadi penyimpangan.

2.1.5 Keberanian, Kesenangan, dan Percaya Diri

2.1.5.1 Keberanian

Keberanian berasal dari bahasa latin yaitu cor yang berarti “jantung”, dan

bahasa Perancis corage yang berarti “hati dan jiwa”, atau cuer yang berarti “hati”.

Maksudnya untuk memiliki keberanian harus memiliki hati untuk menghadapi

ketakutan. Menurut Peter Irons (2003) keberanian adalah suatu tindakan

memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu menghadapi

segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena percaya kebenarannya.

Sedangkan menurut Paul Findley keberanian adalah suatu sifat

mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan

menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain. Menurut

Aristoteles “The conquering of beginning of wishdom”, kemampuan menaklukkan

rasa takut merupakan aura dari kebijaksanaan. Artinya orang yang mempunyai

keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-

ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka. Keberanian sejati

dapat diartikan sebagai sikap siap sedia untuk dikoreksi apabila berbuat salah

dan siap meneruskan kebenaran meskipun dari orang-orang yang memiliki

kedudukan rendah (dalam Kris: 2012).

Keberanian Marilynking (dalam Indra: 2010) mengatakan bahwa

keberanian kita secara garis besar dipengaruhi oleh 3 hal yaitu:

1. Visi (vision), yakni tujuan atau goal yang ingin kita capai
23

2.Tindakan nyata (action) berupa usaha yang kita lakukan dalam mengupayakan

tercapainya tujuan

3. Semangat (passion), kondisi untuk tetap bertahan dalam rangka memperoleh

tujuan.

Unsur ini sangat penting untuk dapat belajar sprint gawang secara efektif,

terutama bagi siswa. Tanpa modal keberanian, siswa sulit sekali belajar sprint

gawang, rasa takut sering terdapat pada anak-anak. Anak yang penakut tidak

akan berani melakukan sprint gawang karena adanya faktor yang mempengaruhi

misalnya, tinggi gawang dan jarak antar gawang. Untuk dapat belajar sprint

gawang dengan efektif pupuk dan kembangkanlah rasa keberanian ini. Rasa

takut akan hilang setelah mencoba, ternyata tidak apa-apa, maka rasa takut

akan hilang. Setelah hilang rasa takut maka akan timbul keberanian untuk

mencobanya lagi. Jangalah menghilangkan rasa takut dengan pakasaan. Biarlah

keberanian timbul dari dalam diri mereka baik secara disadari maupun tidak.

Menimbulkan keberanian perlu metode yang tepat dan penuh kesabaran.

2.1.5.2 Kesenangan

Makna teleologis dari kesenangan sebagaimana dinyatakan Aristoteles,

tercapai karena kesenangan diadakan menghasilkan jenis kegiatan di pihak

makh;uk hidup. Spinoza memandang kesenangan sebagai perasaan yang kita

miliki ketika beralih dari kesempurnaan yang sedikit ke yang besar. Freud

beranggapan bahwa manusia bekerja dan seharusnya bekerja menurut “prinsip

kesenangan”.

Kesenangan adalah keadaan dimana seseorang merasakan:

1. Keadaan/perasaan ringan, gembira, nyaman.

2. Kepuasaan.
24

3. Perasaan sebagai akibat terpenuhinya hasrat, keinginan, kebutuhan.

4. Perasaan nikmat sebagai hasil usaha/kegiatan.

5. Perasaan lega karena terlaksana dan terpenuhinya kegitan yang diinginkan,

dikehendaki.

Siswa akan belajar sprint gawang karena ada unsur senang untuk

melakukan olahraga sprint gawang, mereka akan belajar sprint gawang karena

tertarik pada olahraga sprint gawang. Salah satu cara untuk membuat siswa

tertarik yaitu dengan memodifikasi pembelajaran. Tanpa adanya rasa senang

terhadap sprint gawang anak tidak akan mengikuti pembelajaran dengan baik.

Oleh sebab itu seorang pengajar atau guru harus mampu untuk menimbulkan

rasa senang kepada anak didiknya. Setelah timbul rasa senang untuk belajar

sprint gawang, maka gairah untuk belajar sprint gawang diharapkan akan timbul

menjadi besar. Ini akan terjadi apabila anak diberi pembelajaran dengan adanya

unsur bermain. Kesenangan harus timbul dalam jiwa anak, hal ini akan

memberikan kegembiraan yang tak terhingga, kegembiraan ini diperlukan untuk

perkembangan jiwa anak.

2.1.5.3 Percaya Diri

Secara sederhana percaya diri berarti rasa percaya terhadap kemampuan

atau kesanggupan diri untuk mencapai prestasi tertentu (Homby, 1987). Menurut

Komarudin (2013: 69) kepercayaan diri adalah perasaan yang berisi kekuatan,

kemampuan, dan keterampilan untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu

yang dilandasi keyakinan untuk sukses. Seorang pengajar atau guru harus

mempunyai keyakinan bahwa pada hakekatnya setiap anak selalu mempunyai

kepercayaan diri sendiri dapat melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh

orang lain. Untuk dapat belajar sprint gawang kepercayaan pada diri sendiri
25

sangatlah diperlukan. Anak harus berkeyakinan bahwa saya dapat melakukan

sendiri apa yang harus dilakukan tanpa pertolongan orang lain atau guru.

Percaya diri harus ada pada benak masing-masing anak. Tanpa adanya percaya

diri maka akan mengalami kesulitan saat belajar sprint gawang.

2.1.6 Atletik

2.1.6.1 Pengertian Atletik

Menurut Djumidar (2006:1.3) atletik merupakan kegiatan jasmani yang

terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari,

lompat dan lempar. Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani

dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan

lain sebgainya. Menurut Yudha M. Saputra (2003:1-3) atletik merupakan salah

satu aktivitas fisik yang dapat diperlombakan atau dipertandingkan dalam bentuk

kegiatan jalan, lari, lempar, dan lompat.

Untuk menyampaikan pengertian tersebut, guru Pendidikan Jasmani

dapat menggunakan ilustrasi berupa gambar sederhana. Misalnya, ada seorang

manusia yang berasal dari negara Yunani Kuno, dengan ciri khas pakaian

kebesaran. Gambar itu dimaksudkan untuk menanamkan pemahaman kepada

anak bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang pertama kali muncul pada

zaman Yunani Kuno,

Karena atletik ini memiliki beberapa bentuk kegiatan yang beragam, maka

atletik dapat dijadikan sebagai dasar pembinaan cabang olahraga lainnya.

Bahkan, ada yang menyebut atletik sebagai ibu dari cabang olahraga lainnya.

Sebab, keterampilan dasar olahraga, tercakup didalamnya.

Seiring dengan perkembangan olahraga banyak olahragawan

menggunakan gerakan atletik sebagai bentuk gerakan pemanasan. Sesuai


26

dengan tugas gerak yang dilakukan, maka dikenal pula dengan istilah track dan

field yang menunjuk pada kegiatan di lintasan dan lapangan. Bahkan ada yang

mengatakan, kegiatan senam (gymnastics) merupakan komponen atletik.

Untuk lebih memudahkan penyampaian informasi kepada siswa Sekolah

Dasar guru perlu mengutarakannya dengan bahasa yang sederhana agar mudah

dipahami anak. Penggunaan gambar adalah media yang efektif untuk

menyampaikan pesan tersebut. Kedudukan atletik sebagai dan bagi cabang

olahraga lainnya, dapat dilukiskan dalam wujud seorang ibu yang melakukan

cabang lain sebagai anak-anaknya.

Atletik merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat

dikembangkan menjadi kegiatan bermain atau olahraga yang diperlombakan,

dalam bentuk jalan, lari, lempar, dan lompat. Karena atletik merupakan dasar

bagi pembinaan olahraga, maka atletik sangat penting dan perlu diajarkan

kepada anak-anak sejak usia dini. Tentu saja, pembelajaran di Sekolah Dasar

secara khusus disesuaikan dengan kemampuan para siswa.

2.1.6.2 Pentingnya Atletik Bagi Siswa Sekolah Dasar

Atletik dapat menjadi salah satu kegiatan yang digemari dalam

Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar sesuai dengan ciri perkembangannya,

siswa di Sekolah Dasar pada dasarnya sudah terampil melakukan unsur gerakan

atletik. Atletik dapat meningkatkan kualitas fisik siswa sehingga lebih bugar.

Karena itu atletik sering pula dijadikan kegiatan pembuka atau penutup satuan

ajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Atletik dapat menyalurkan unsur

kegembiraan dan sifat-sifat tertentu, seperti kegigihan, semangat berlomba, dll.

Namun tidak jarang, atletik menjadi kegiatan yang membosankan. Untuk

mengatasinya diperlukan kemasan baru dalam bentuk kegiatan menarik dan


27

menyenangkan. Guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam merancang

tugas gerak yang menggembirakan. Tanpa itu, mustahil pembelajaran atletik

akan meningkat. Bahkan, akan tumbuh sikap tidak senang pada anak-anak

terhadap kegiatan atletik.

Perlu disadari bahwa siswa Sekolah Dasar berbeda dengan Sekolah

Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Akhir. Perbedaan itu tampak

dalam ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan baik fisik, psikis, sosial, dan

emosinalnya. Guru perlu memahami karakteristik anak Sekolah Dasar yang

memiliki kekhasan dalam bersikap yang diungkapannya melalui bermain.

Karakteristik inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara keinginan

guru dan anak. Agar pesan tersampaikan, maka guru dapat menggunakan

pendekatan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak Sekolah

Dasar.

Dalam pelaksanaan pembelajaran atletik, kita dapat memanfaatkan alat-

alat yang sederhana. Dengan perlengkapan sederhana yang dapat disediakan

dengan lingkungan sekolah, dan guru dapat mengajar atletik dalam suasana

yang lebih menarik bagi anak. Kreativitas guru sangat diperlukan untuk

melahirkan ide gerak yang mudah dilaksanakan oleh siswa.

Yang teramat penting dari semuanya itu adalah faktor kegembiraan pada

anak yang ditimbulkan dari kegiatan atletik, sehingga anak akan tetap tertarik

dan mulai menyukai atletik. Untuk mewujudkan suasana yang menggembirakan

diperlukan pengembangan atletik yang bernuansa permainan.

Namun, permainan atletik tidaklah berarti sebagai permainan satu-

satunya, yang diperhitungkan. Permainan atletik tidak berdiri sendiri tetapi

menjadi bagian dari satu pelajaran. Guru harus mampu mengemasnya yang
28

disajikan dalam proses pelajar. Kegiatan disajikan dalam bentuk tugas-tugas

gerak yang mudah dimengerti anak dan sesuai dengan keadaan jiwanya. Yudha

M. Saputra (2003:4-5)

2.1.7 Sprint Gawang

2.1.7.1 Pengertian Sprint Gawang

Menurut Eddy Purnomo dan Dapan (2011:57) Lari gawang adalah lari

cepat (sprint) dengan melewati gawang sejumlah 10 buah gawang dengan

ketinggian tertentu dan dipasang di dalam lintasan. Bila dilihat dari jenisnya lari

gawang termasuk dalam nomor lari jarak pendek, karena jarak yang ditempuh

tidak lebih dari jarak-jarak seperti jenis lari cepat yang lain. Sampai saat ini jenis

lari gawang yang biasa dilombakan ditingkat Nasional, Regional, maupun

Internasional adalah 110 m putra, 100 m putri, dan 400 m putra dan putri.

Menurut Carr, G. A. (2003:61) lari gawang modern membutuhkan atlet

bertubuh tinggi yang memiliki teknik lari gawang yang baik dikombinasikan

dengan kemampuan sprint yang unggul. Hal ini khususnya penting dalam lari

gawang 110 meter putra, dimana gawang dengan tinggi 3 kaki (1,067 meter)

digunakan. Sedangkan dalam nomor lari gawang lainnya (100 meter putri dan

400 meter putra dan putri), digunakan gawang yang lebih rendah. Namun dalam

semua nomor, kemampuan sprint merupakan salah satu faktor yang sangat

penting. Teknik lari gawang telah mengalami sedikit perubahan dalam 30 tahun

terakhir. Dalam lari gawang 100/110 meter, atlet elit melakukan tiga langkah di

antara gawang. Mereka juga berusaha meluangkan waktu sebanyak mungkin di

lintasan sprint, dan akibatnya, hanya meluangkan sedikit waktu untuk melayang

melompati gawang. Ini membutuhkan teknik lari gawang yang sangat baik, yang
29

hanya dapat dikembangkan melalui program sprint, lompat, dan latihan

fleksibilitas terkait yang terpusat.

Tinggi gawang dan jarak lomba juga disesuaikan dengan usia dan jenis

kelamin. Atlet remaja menempuh jarak yang lebih pendek dengan menggunakan

gawang yang lebih sedikit dan lebih pendek dari gawang yang digunakan atlet

dewasa. Tinggi gawang, jarak antar gawang, dan jarak lomba untuk putri juga

lebih pendek dari putra. Sedangkan untuk usia, baik putra maupun putri

melangkah secara bertahap ke spesifikasi dewasa. Lari gawang mengajarkan

ritme, langkah, dan tempo; atlet belajar menghargai hitungan dan panjang

langkah. Keuntungan dari latihan lari gawang ini kemudian diarahkan ke nomor

lompat, di mana pengaturan langkah, tempo, dan panjang langkah juga

merupakan faktor yang penting dalam run-up.

Menurut munasifah (2008:41-42) lari gawang merupakan salah satu

cabang atletik yang menggunakan penghalang berupa gawang. Dalam lari

gawang ini pelari harus mempunyai keahlian khusus dan persiapan yang

matang. Gawang biasanya terbuat dari bahan kayu, besi, atau aluminium dengan

berat 3,6-4 kg. Ukuran panjang gawang 1,20m, tinggi 91,4 m, sedangkan

panjang kaki sebagai penye-imbang adalah 70 cm.

2.1.7.2.Teknik Dasar Sprint Gawang

Menurut Dikdik Zafar Sidik (2010:34-38) lari sprint gawang terdiri dari

dua unsur: sprint diantara gawang-gawang dan melewati gawang, dapat dirinci

menjadi tahap-tahap: bertolak, melewati gawang dan mendarat

a) Dalam unsur lari sprint, pelari gawang memfokuskan pada pengulangan tiga

langkah lari percepatan.


30

b) Dalam unsur melewati gawang, pelari gawang berusaha meminimalkan waktu

melayang dan mempersiapkan diri untuk melakukan langkah lari berikutnya.

Tujuan: memaksimalkan lari percepatan menuju ke gawang pertama dan

kecepatan antara gawang-gawang.

Karakteristik Teknik

a) Delapan langkah menuju ke gawang pertama (kaki tumpu ada di posisi depan

pada balok start).

b) Posisi badan tegak dicapai lebih awal daripada saat start lari sprint.

c) Tiga langkah diantara gawang-gawang (pendek-panjang-pendek).

d) Posisi badan tinggi di antara gawang-gawang.

Gambar 2.1 Teknik Lari Gawang

Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox

1. Fase Bertolak (Take Off)

Tujuan: membentuk suatu tranjektori yang memperkecil ketinggian di atas

gawang.

Karakteristik Teknik:

a. Posisi badan tinggi untuk suatu penyerangan (attack).

b. Dorongan lebih banyak ke depan daripada ke atas (berlari melewati

gawang, dan bukannya melompati).


31

c. Sendi-sendi pinggang, lutut dan mata kaki dari kaki-topang diluruskan

sepenuhnya.

d. Paha kaki depan diayun dengan cepat ke posisi horisontal.

Gambar 2.2 Bertolak

Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox

2. Fase Melewati Gawang

Tujuan: memperkecil adanya kecepatan yang hilang dan waktu melayang

di udara.

Karakteristik Teknik:

a. Bertolak tepat depan gawang dengan bola kaki 2/3 dari langkah seluruh

gawang.

b. Tungkai depan diturunkan secara aktif secepat mungkin setelah melewati

gawang.

c. Mendarat aktif dan pada bola kaki (tumit tidak menyentuh tanah pada

saat sentuh tanah).

Kaki Depan

Tujuan: memaksimalkan kecondongan badan ke depan dan untuk

mempersingkat waktu saat melewati gawang.

Karakteristik Teknik
32

a. Tungkai bawah kaki depan secara aktif diluruskan ke depan pada arah

lari.

b. Telapak kaki dari kaki depan ditekuk.

c. Untuk gawang yang lebih tinggi togok dibungkukkan, membungkukkan

togok tidak berlebihan untuk gawang yang lebih rendah.

d. Bahu tetap paralel dengan gawang.

Kaki Belakang

Tujuan: memperkecil tinggi saat melewati gawang dan untuk

mempersiapkan diri untuk mendarat aktif.

Karakteristik Teknik

a. Kaki belakang ditarik mengikuti badan.

b. Paha kaki belakang paralel dengan tanah saat melewati gawang sudut

antara paha dan tungkai bawah kira-kira 90 derajat.

c. Mata kaki dari kaki belakang ditekuk dalam-dalam. Jari-jari kaki dingkat

ke atas.

d. Lutut kaki belakang dipertahankan tetap tinggi saat ini ditarik melewati

gawang.

Gambar 2.3 Sikap Badan Melewati Gawang

Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox


33

3. Fase Mendarat

Tujuan: membuat transisi lari yang cepat.

Karakteristik teknik

a. Tungkai pendarat adalah kaku. Mendarat pada bola kaki.

b. Badan jangan condong ke belakang saat mendarat.

c. Tungkai belakang tetap dilipat sampai saat sentuh tanah kemudian ditarik

dengan cepat dan aktif ke depan.

d. Kontak dengan tanah adalah singkat, langkah pertama agresif.

Gambar 2.4 Sikap Mendarat

Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox

Gambar 2.5 Sikap Badan Saat Finish

Sumber: https://www.google.co.id =gambar+sprint+gawang&client=firefox

Menurut Atletik Bocah-IAAF (2002:9) Lari Sprint/Gawang merupakan lari

estafet dari kombinasi lari sprint dan lari gawang yang cocok untuk kelompok

umur II (10-11 tahun) dan umur III (12-13 tahun).


34

2.1.8 Hakikat Bermain

Menurut Yudha M. Saputra (2003:6) bermain adalah suatu kegiatan

yang menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh anak-anak. Bermain

yang dilakukan secara tertata sangat bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan

dan perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat

berharga untuk anak. Pengalaman itu bisa berupa jalinan hubungan sosial untuk

mengungkapakan perasaannya dengan sesama temannya dan menyalurkan

hasrat.

2.1.8.1 Manfaat Bermain Bagi Anak

Dengan mengetahui manfaat bermain, diharapkan guru dapat melahirkan

ide mengenai cara mengemas kegiatan bermain untuk mengembangkan

bermacam-macam aspek perkembangan anak. Aspek yang dapat dikembangkan

mencakup fisik, intelektual, sosial, emosional, dan moral. Menurut Yudha M.

Saputra (2003:7-9) manfaat bermain sebagai berikut:

1. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Fisik.

2. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Keterampilan.

3. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Intelektual.

4. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Sosial.

5. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Emosi.

6. Manfaat Bermain Untuk Pengembangan Keterampilan Olahraga.

2.1.8.2 Pengembangan Dimensi Permainan Atletik

Menurut yudha M. Saputra (2003:9) permainan memiliki makna

kegembiraan melalui bermain. Kegiatannya membangkitkan daya tarik dan

mempesona anak. Ini semua ditandai dengan enam aspek sebagai berikut:

1. Menempatkan diri pada situasi, gerakan, dan irama tertentu.


35

2. Kegemaran berlomba/berkompetisi/bersaing secara sehat.

3. Kegembiraan dan kepuasan dalam menggunakan alat.

4. Tugas-tugas yang mengandung resiko mengandung tantangan.

5. Kegembiraan atau kepuasan dengan memperlihatkan ketangkasan yang

dikuasainya.

Sudah sejak dahulu kala anak-anak telah tertarik dan berminat terhadap

bertanding/bersaing satu sama lain dalam mencari perbandingan dengan anak

yang lain. Atletik dengan beragam event yang dimilikinya, menyediakan forum

yang bagus sekali bagi macam hubungan interaksi sesama/sebaya demikian.

Bahkan apabila atletik dijadikan suatu aktivitas menarik bagi anak-anak, maka

para pembina olahraga haruslah merencanakan program-program yang

menggabungkan unsur-unsur penting yang memberi motivasi anak-anak untuk

bermain.

Atletik Bocah memberikan kegembiraan; latihan-latihan event baru dan

gerakan-gerakan wajib yang beragam memerlukan penguasaan dalam lingkup

suatu team/regu pada lokasi yang berbeda/beda di dalam lingkungan arena

lomba. Gerakan atletik dasar pada Atletik Bocah (lari, lari daya tahan, lompat,

lempar) dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suasana bermain. IAAF Kids’

Athletics (2002:5)
36

2.2 Kerangka Berpikir

Usia Sekolah Dasar merupakan usia bermain sebagai sarana untuk

tumbuh dan berkembang, baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan

masyarakat. Bermain menjadi kebutuhan mutlak bagi seorang anak, karena di

dalam bermain secara tidak disadari merupakan latihan keterampilan gerak bagi

mereka dan dalam suasana yang menyenangkan seperti yang sudah dijelaskan

di atas. Atas itulah perlu diadakannya strategi pembelajaran melalui berbagai

permainan agar siswa tertarik untuk belajar, khususnya dalam pembelajaran

Penjasorkes.

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Masalah yang sering dihadapi

seorang guru dalam Pendidikan Jasmani umumya dalam modifikasi

pembelajaran atau cara guru menyampaikan materi pelajaran. Biasanya siswa

kurang memahami maksud atau tujuan yang terkandung dalam materi

pembelajaran, apalagi jika materi yang diajarkan sulit dan tidak disukai siswa.

Siswa perlu diberi kebebasan berkreasi tetapi masih dalam materi yang diajarkan

melalui aktivitas bermain agar mereka dapat berkembang dengan modifikasi

pembelajaran sprint gawang melalui permainan diharapkan siswa akan berperan

dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu penulis akan

meneliti bagaimana menyusun strategi untuk menumbukan keberanian,

kesenangan dan percaya diri dalam pembelajaran sprint gawang pada siswa

kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.


37

2.6 Skema Kerangka Berpikir

Pembelajaran
Penjasorkes

Kelemahan Pembelajaran Kesulitan yang di Hadapi


Penjasorkes Siswa

Solusi

Strategi Untuk Menumbukan


Keberanian, Kesenangan, dan
Percaya Diri Pada Sprint Gawang

Media dan Model Permainan


Sprint gawang

Dari Skema kerangka berpikir di atas dapat diketahui pada proses

pembelajaran Penjasorkes mempunyai kelemahan-kelemahan serta kesulitan-

kesulitan yang dialami siswa saat pembelajaran. Sehingga diperlukan solusi

untuk masalah-masalah tersebut melalui strategi untuk menumbuhkan

keberanian, kesenangan, dan percaya diri pada pembelajaran sprint gawang.


BAB III

METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

menghasilkan produk model pembelajaran gerak dasar melalui permainan

modifikasi media Kid’s Athletics “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan

keberanian, kesenangan, dan percaya diri bagi siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono

(2010:9) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research and

development/ R&D), merupakan metodi penelitian yang digunakan untuk

mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam

pendidikan dan pembelajaran.

Langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, dilakukan

dengan cara observasi lapangan dan kajian pustaka.

2. Mengembangkan produk awal (berupa media permainan sprint gawang dan

cara bermain sesuai Kid’s Athletics).

3. Evaluasi ahli dengan menggunakan satu Dosen (Ahli Penjas) dan Guru

Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, serta uji

coba kelompok kecil dengan menggunakan kuisioner, konsultasi, serta

evaluasi yang kemudian akan dianalisis.

4. Revisi produk awal, revisi produk awal dilakukan berdasarkan hasil evaluasi

yang diberikan oleh Dosen (Ahli Penjas) dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi

38
39

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal serta hasil dari uji coba kelompok

kecil, revisi bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan produk awal yang

telah dibuat.

5. Uji coba lapangan atau uji skala besar, dilakukan dengan menggunakan

media dan model produk yang sudah direvisi berdasarkan uji coba skala

kecil.

6. Revisi produk, revisi produk ini dilakukan berdasarkan uji coba skala besar

dan akan menyempurnakan produk akhir.

7. Hasil akhir model dan media pembelajaran pengembangan gerak dasar

sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya

diri bagi siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal yang dihasilkan dari revisi uji lapangan.


40

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan pada model dan media pembelajaran

gerak dasar sprint gawang, dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan

tahapan tersebut adalah :

Analisis Kebutuhan
Kajian pustaka
Observasi dan wawancara

Pembuatan produk awal

Tinjauan ahli Penjas dan Guru Penjas

Ujicoba skala kecil 16 siswa kelas IV SD N 2


Sidodadi

Revisi produk

Uji lapangan 32 siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Revisi produk

Produk akhir media dan model permainan sprint


gawang

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan. Sumber: Sugiyono


41

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh

peneliti dalam melakukan penelitian ini. Analisis kebutuhan dilakukan

untuk menentukan tujuan produk yang akan dikembangkan, pada tahap

ini peneliti melakukan observasi di SDN 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal dengan mengamati pembelajaran gerak dasar pada

siswa di sekolah tersebut.

Tabel 3.1 Wawancara Guru Penjasorkes

Butir Jawaban
1 Ya, materi sprint gawang memang ada dalam kurikulum KTSP.
2 Ya, saya pernah mengajarkan materi tersebut.
3 Ya, kesulitan saya pada minimnya media/ alat-alat/ peraga/ sumber belajar dan
sejenisnya dalam mengembangkan pembelajaran, kesulitan dalam memotivasi siswa
untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berani, dan senang saat pembelajaran sprint
gawang.
4 Ya, sebagian anak merasa senang dengan pembelajaran sprint gawang.
5 Ya, sebagian besar anak merasa takut saat akan melewati gawang karena ukuran
tinggi gawang 50cm terutama anak perempuan.
6 Ya, tentu ukuran tinggi gawang berpengaruh terhadap tingkat ketakutan anak, yang
tentunya setiap anak memiliki tingkat ketakutan yang berbeda-beda.
7 Tidak, walaupun ukuran panjang antar gawang 6m yang sudah ditentukan untuk
anak SD, ada sebagian siswa yang belum mampu melewatinya.
8 Ya, tentu tinggi badan anak berpengaruh saat melakukan sprint gawang, anak yang
pendek akan sedikit kesulitan saat melewati gawang, kebanyakan kaki belakang
mereka mengenai gawangnya.
9 Ya, kecepatan berpengaruh pada saat melewati gawang, anak yang larinya lamban
saat akan melewati gawang tolakannya kurang maksimal sedangkan anak yang
larinya cepat saat melakukan tolakan akan maksimal.
10 Ya, tentu pemanasan khusus harus diberikan seperti lompat kardus dan lari
memindahkan benda.
11 Tidak, ada sebagian siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran sprint gawang
karena keterbatasan sarana dan prasarana sehingga hanya menggunakan media
kardus.
12 Ya, dengan modifikasi dengan menggunakan media kardus.
Sumber: Peneliti
42

Tabel 3.2 Hasil Observasi Awal Siswa


Butir (N=32) Presentase Keterangan

1 32 100% Semua siswa pernah mendapatkan


pembelajaran sprint gawang
2 16 50% 50% siswa berani melakukan sprint gawang
3 18 56.25% 56.25% anak tidak takut melihat gawang
4 17 53.12% 53.12% siswa berani melewati gawang-gawang
tersebut
5 14 43.75% 43.75% siswa yang bisa melewati gawang-
gawng tersebut
6 25 78.12% 78.12% siswa mengganggap jarak tersebut
terlalu jauh
7 20 62.5% 62.5% siswa bisa melewati gawang tersebut

8 27 84.37% 84.37% siswa kesulitan melewati gawang yang


tingginya 50 cm
9 29 90.62% 90.62% bisa melewati gawang dengan tinggi
badan mereka
10 13 37.5% 37.5% anak senang dengan pembelajaran sprint
gawang
11 14 43.75% 43.75% anak yang tertarik mengikuti
pembelajaran sprint gawang
12 19 59.37% 59.37% anak tidak bosan dengan pembelajaran
sprint gawang
13 0 0% Guru tidak pernah memberikan permainan sprint
gawang
Sumber: Peneliti

3.2.2 Pembuatan Produk Awal

Pembuatan produk awal dilakukan berdasarkan hasil analisis tersebut

yaitu pengembangkan media dan model permainan yang digunakan untuk

pembelajaran gerak dasar. Peneliti menggunakan pengembangan media dan

model permainan sprint gawang yang dimodifikasi dengan menggunakan alat

untuk pembelajaran gerak dasar. Dalam pembuatan produk yang dikembangkan,

peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh

satu ahli Pendidikan Jasmani dan satu guru Pendidikan Jasmani yang telah

mempunyai pengalaman mengajar sebagai ahli pembelajaran, serta subjek

penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal.
43

3.2.3 Uji Coba Produk

Pelaksanaan uji coba produk dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu:

(1) menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) menyusun

instrument pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknik analisis data.

3.2.4 Revisi Produk Awal

Setelah melewati uji coba produk, maka akan dilakukan revisi produk awal

hasil dari evaluasi ahli dan uji coba skala kecil sebagai perbaikan produk awal

yang telah diujicobakan.

3.2.5 Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan tahap ini memuat kegiatan uji coba lapangan terhadap

produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa kelas IV

SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal yang berjumlah

32 orang.

3.2.6 Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji lapangan yang telah dilakukan uji coba

kepada siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal

yang berjumlah 32 orang.

3.2.7 Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa

pembelajaran pengembangan gerak dasar melalui media dan model permainan

sprint gawang.
44

3.3 Uji coba Produk

Uji coba produk penelitian bertujuan untuk memperoleh kesesuaian,

efektifitas, dan kebermanfaatan dari produk. Langkah yang dilaksanakan dalam

pelaksanaan uji coba produk ini adalah sebagai berikut :

3.3.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat

kesesuaian, keefektifan, dan manfaat produk yang dikembangkan. Desain uji

coba yang dilaksanakan terdiri dari sebagai berikut :

3.3.1.1 Evaluasi Ahli

Sebelum dilakukan uji coba kepada subjek tehadap produk media dan

model permainan pembelajaran, produk yang telah dibuat dievaluasi terlebih

dahulu oleh satu ahli Penjas (Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd.) dan guru Penjas SD

N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal (Hardesi Sandi Reza, S.Pd).

Variabel yang dievaluasi oleh ahli meliputi peraturan permainan, cara

mengawali permainan, jumlah pemain, serta fasilitas dan peralatan. Untuk

menghimpun data dari para ahli dilakukan dengan cara memberikan draf awal

model dengan disertai lembar evaluasi kepada para ahli. Hasil evaluasi ahli

tersebut yang berupa penilaian dan saran terhadap produk awal yang sudah

dibuat, akan digunakan sebagai dasar pedoman pengembangan produk

selanjutnya.

3.3.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil

Tahapan ini berisi tentang uji coba produk yang telah direvisi oleh para

ahli. Hasil revisi tersebut kemudian diujicobakan kepada siswa kelas IV SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Pada uji coba kelompok kecil ini
45

menggunakan 16 siswa kelas IV sebagai subjeknya. Pengambilan 16 siswa kelas

IV sebagai subjek dilakukan dengan cara acak (simple random sampling).

Sebelum melakukan uji coba kelompok kecil awalnya siswa diberi

penjelasan mengenai media dan model permainan sprint gawang, setelah itu

baru dilakukan uji coba media permainan, setelah selesai melakukan uji coba

siswa melakukan pengisian kuesioner mengenai permainan yang telah

dilakukan. Tujuan dari uji coba adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari

produk yang akan dikembangkan kedepannya.

3.3.1.3 Revisi Produk Awal

Hasil dari evaluasi satu ahli Penjas dan dan guru Penjas SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, serta uji coba kelompok kecil

tersebut dianalisis, selanjutnya dijadikan acuan untuk merevisi produk yang telah

dibuat.

3.3.1.4 Uji Coba Lapangan

Hasil analisis uji coba kelompok kecil serta revisi produk awal,

selanjutnya dilakukan uji coba lapangan yang akan dilakukan dengan subjek

siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.

Seperti pada uji coba kelompok kecil siswa kembali diberikan

penjelasan mengenai media dan model permainan sprint gawang. Setelah

selesai kemudian siswa melakukan pembelajaran permainan sprint gawang

kemudian siswa mengisi kuesioner mengenai permainan yang baru saja

dilakukan.
46

3.3.2 Subjek Uji Coba

Subjek yang digunakan dalam uji coba penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.

2) Uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 16 siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal dipilih menggunakan sample secara

acak (simple random sampling).

3) Uji coba lapangan yang terdiri dari 32 siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal dipilih menggunakan sample secara

acak (simple random sampling).

3.4 Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif yang berupa

alasan dalam memilih jawaban serta saran-saran.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk lembar

evaluasi dan lembar pengamatan dengan menggunakan skala likert. Lembar

evaluasi digunakan untuk mengumpulkan data dari para ahli. Lembar

pengamatan digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji

coba. Alasan memilih lembar pengamatan adalah karena sample merupakan

siswa kelas IV maka dibandingkan menggunakan kuesioner akan didadapatkan

data yang lebih akurat dan valid dengan menggunakan lembar pengamatan dari

jumlah sample sebanyak 32 orang dapat diambil secara serempak oleh empat

orang pengamat yaitu (1) satu orang guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan

Patean Kabupaten Kendal, (2) peneliti, (3) dua orang pembantu peneliti. Selain
47

itu akan mudah memberikan arahan pada siswa kelas IV dan akan

membutuhkan waktu yang singkat dari penggunaan kuesioner. Lembar evaluasi

yang diberikan kepada ahli berbeda, Lembar evaluasi untuk ahli menitikberatkan

pada produk pertama yang dibuat sedangkan untuk siswa kepada kenyamanan

permainan yang dibuat.

Lembar evaluasi yang digunakan untuk ahli berupa aspek-aspek yang

harus dinilai kelayakannya, faktor yang digunakan dalam Lembar evaluasi

berupa kualitas media dan model permainan sprint gawang.

Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang telah disediakan. 1 : tidak baik,

2: kurang baik, 3 : cukup baik, 4 : baik , 5 : sangat baik.

Berikut adalah jumlah butir kuesioner yang akan digunakan pada Lembar

evaluasi ahli :
48

Tabel 3.3 Lembar Evaluasi Ahli Penjas


Skala penilaian
Aspek yang dinilai Komentar
No. 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.
2 Kejelasan petunjuk permainan.
3 Ketepatan memilih model permainan bagi
siswa.
4 Kesesuaian memilih media alat dan
fasilitas yang digunakan.
5 Kesesuaian model permainan untuk
dimainkan siswa.
6 Kesesuaian model permainan dengan
karakteristik siswa.
7 Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa.
8 Mendorong perkembangan aspek afektif
siswa
9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri.
10 Mendorong siswa aktif bergerak.
11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa
berpartisipasi pembelajaran Penjas melalui
pengembangan media“sprint gawang”.
12 Aman untuk digunakan
Sumber : Dony Wira Yudha K (Penelitian 2009)

Lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati siswa

menggunakan skala “Likert” dengan rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik”

sampai dengan “sangat baik” dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang

telah disediakan. 1 : tidak baik, 2: kurang baik, 3 : cukup baik, 4 : baik , 5 : sangat

baik.

Adapun faktor, indikator, dan butir kuesioner yang digunakan untuk siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner


No. Faktor Indikator Jumlah
Menampilkan sikap dalam media dan model pembelajaran
1 Afektif permainan “Sprint Gawang” keberanian, kesenangan dan 3
percaya diri.
Kemampuan siswa melakukan variasi gerak dasar melalui
2 Psikomotor media dan model pembelajaran dalam permainan “Sprint 5
Gawang”.

Kognitif Angket mengenai media dan model pembelajaran


3 10
(kuesioner permainan “Sprint Gawang”
siswa)
49

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Fokus Penelitian Aspek Indikator Sub Indikator


Pengemba-ngan 1. Afeksi - Keberanian 1) Siswa berani mencoba sprint
untuk - Kesenangan gawang
menumbuhkan - Percaya Diri 2) Siswa berani melewati
gawang dengan ketinggian 30
keberanian,
cm
kesenangan, dan 3) Siswa mampu melanjutkan
percaya diri dalam sprint gawang meskipun
pembelajaran gawang jatuh
sprint gawang 4) Siswa berani melakukan 3
langkah di antara gawang
5) Siswa mampu menyelesaikan
keseluruhan sprint gawang

1) Siswa merasa nyaman


melakukan sprint gawang
2) Siswa merasa gembira
melakukan sprint gawang
3) Siswa puas dapat melakukan
sprint gawang
4) Siswa berkeinginan terus
untuk melakukan sprint
gawang
5) Siswa merasa mendapat
kepuasaan dapat melakukan
sprint gawang

1) Siswa mampu melakukan start


ke gawang pertama
2) Siswa merasa mampu dalam
melakukan 3 langkah di antara
gawang
3) Siswa merasa mampu
melewati di atas gawang
4) Siswa merasa mampu
melakukan pendaratan di
tanah
5) Siswa merasa mampu
menyelesaikan sprint gawang

2. mengenai
Kognitif pembelajaran
permainan “Sprint
Gawang”
3. Psiko- Teknik gerakan 1) Start ke gawang pertama
motor sprint gawang a. langkah
b. kecepatan langkah
c. Ketepatan langkah
d. Tolakan anak ke gawang
pertama

2) Langkah antar gawang


a. Jumlah langkah
b. Kecepatan gerakan
c. Gerakan kaki
d. Gerakan tangan
50

3) Sikap badan di atas gawang


a. Keseimbangan
b. Kecongdongan badan
c. Gerakan kaki
d. Gerakan tangan

4) Pendaratan
a. Kecepatan
b. Kecondongan badan
c. Gerakan kaki
d. Gerakan tangan

5) Finish
a. Kecepatan
b. Membusungkan dada
c. Kecondongan badan
d. Gerakan tangan

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian pengembangan ini menggunakan teknik analisis deskriptif

yang berbentuk presentase dan menggunakan analisis kualitatif untuk

menganalisa data yang berupa saran dan alasan dalam memilih jawaban.

Rumus yang digunakan dalam pengolahan data diperoleh dengan rumus

dari Anas Sudijono (2003: 40), dengan rincian sebagai berikut:

𝑓
𝑃 = 𝑁 𝑥 100%

Keterangan:

f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of Case (jumlah frekuensi / banyaknya individu)

P = Angka presentase
51

Hasil presentase yang diperoleh dari rumus diatas akan diklasifikasikan

yang digunakan untuk menarik kesimpulan data penelitian. Adapun klasifikasi

presentase yang di sebutkan oleh Guilford dalam Martin Sudarmono (2010: 56)

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Klasifikasi Presentase


Persentase Klasifikasi Makna
0 - 20% Tidak baik Dibuang
20,1 – 40% Kurang baik Diperbaiki
40,1 – 70% Cukup baik Digunakan (bersyarat)
70,1 – 90% Baik Digunakan
90,1 – 100% Sangat baik Digunakan
Sumber : Gullford dalam Martin Sudarmono (2010: 56).
BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba Skala Kecil

4.1.1 Data Analisis Kebutuhan

Untuk mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses

pembelajaran Penjas di lapangan, serta menemukan pemecahan untuk

permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan. Kegiatan ini

dilakukan dengan cara melakukan observasi pada proses pembelajaran Penjas

di lapangan agar dapat mengetahui permasalahan yang ada dan hal yang

dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Dalam proses pembelajaran Penjas di SD N 2 Sidodadi Kecamatan

Patean Kabupaten Kendal kelas IV pada dasarnya sudah terlaksana cukup baik

kecuali pada pembelajaran atletik materi sprint gawang. Kurang berhasilnya

pembelajaran sprint gawang tersebut terdapat kesulitan-kesulitan dalam

pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami guru antara lain; 1) minimnya

media/alat-alat/peraga/sumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan

pembelajaran, 2) guru kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan

rasa percaya diri dalam melakukan sprint gawang, kecepatan berpengaruh

terhadap sprint gawang. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi

gawang 50 cm menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa

kesulitan melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu

jauh, 3) siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga

mengubah pola langkah/kaki tumpu saat berlari melewati gawang, 4) lantai yang

beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena

52
53

jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5) siswa kurang

percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di

depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh.

Permasalahan yang ada di atas menjadi permasalahan peneliti

bagaimana strategi untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya

diri dalam pembelajaran sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil

pembelajaran. Peneliti mengembangkan model pembelajaran gerak dasar sprint

gawang melalui media dan permainan Kid’s Athletics. Peneliti berharap produk

yang dihasilkan nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, dengan terkondisinya siswa

serta tersampaikannya materi dan mengembangkan keterampilan anak baik

aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Produk yang dihasilkan juga diharapkan

dapat bermanfaat bagi guru SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal dengan menambah pembelajaran dalam bentuk pengembangan media

dan model permainan untuk siswa kelas IV.

Tabel 4.1 Wawancara Guru Penjasorkes


Butir Jawaban
1 Ya, materi sprint gawang memang ada dalam kurikulum KTSP.
2 Ya, saya pernah mengajarkan materi tersebut.
3 Ya, kesulitan saya pada minimnya media/ alat-alat/ peraga/ sumber belajar dan
sejenisnya dalam mengembangkan pembelajaran, kesulitan dalam memotivasi siswa
untuk menumbuhkan rasa percaya diri, berani, dan senang saat pembelajaran sprint
gawang.
4 Ya, sebagian anak merasa senang dengan pembelajaran sprint gawang.
5 Ya, sebagian besar anak merasa takut saat akan melewati gawang karena ukuran
tinggi gawang 50cm terutama anak perempuan.
6 Ya, tentu ukuran tinggi gawang berpengaruh terhadap tingkat ketakutan anak, yang
tentunya setiap anak memiliki tingkat ketakutan yang berbeda-beda.
7 Tidak, walaupun ukuran panjang antar gawang 6m yang sudah ditentukan untuk
anak SD, ada sebagian siswa yang belum mampu melewatinya.
8 Ya, tentu tinggi badan anak berpengaruh saat melakukan sprint gawang, anak yang
pendek akan sedikit kesulitan saat melewati gawang, kebanyakan kaki belakang
mereka mengenai gawangnya.
9 Ya, kecepatan berpengaruh pada saat melewati gawang, anak yang larinya lamban
saat akan melewati gawang tolakannya kurang maksimal sedangkan anak yang
larinya cepat saat melakukan tolakan akan maksimal.
10 Ya, tentu pemanasan khusus harus diberikan seperti lompat kardus dan lari
memindahkan benda.
11 Tidak, ada sebagian siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran sprint gawang
54

karena keterbatasan sarana dan prasarana sehingga hanya menggunakan media


kardus.
12 Ya, dengan modifikasi dengan menggunakan media kardus.
Sumber: Peneliti

Tabel 4.2 Hasil Observasi Awal Siswa


Butir (N=32) Presentase Keterangan

1 32 100% Semua siswa pernah mendapatkan


pembelajaran sprint gawang
2 16 50% 50% siswa berani melakukan sprint gawang
3 18 56.25% 56.25% anak tidak takut melihat gawang
4 17 53.12% 53.12% siswa berani melewati gawang-gawang
tersebut
5 14 43.75% 43.75% siswa yang bisa melewati gawang-
gawng tersebut
6 25 78.12% 78.12% siswa mengganggap jarak tersebut
terlalu jauh
7 20 62.5% 62.5% siswa bisa melewati gawang tersebut

8 27 84.37% 84.37% siswa kesulitan melewati gawang yang


tingginya 50 cm
9 29 90.62% 90.62% bisa melewati gawang dengan tinggi
badan mereka
10 13 37.5% 37.5% anak senang dengan pembelajaran sprint
gawang
11 14 43.75% 43.75% anak yang tertarik mengikuti
pembelajaran sprint gawang
12 19 59.37% 59.37% anak tidak bosan dengan pembelajaran
sprint gawang
13 0 0% Guru tidak pernah memberikan permainan sprint
gawang
Sumber: Peneliti

4.1.2 Diskripsi Draf Produk Awal

Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa media

dan model permainan sprint gawang yang sesuai dengan siswa kelas IV. Tahap

selanjutnya yang dilakukan adalah membuat produk menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Analisis tujuan dan karakteristik pembelajaran gerak dasar sprint gawang

di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.

2. Analisis karakteristik siswa Sekolah Dasar kelas IV .

3. Mengkaji literatur tentang prinsip-prinsip atau cara mengembangkan

modifikasi media dan model permainan gerak dasar sprint gawang.


55

4. Menetapkan prinsip-prinsip untuk mengembangkan media dan model

permainan gerak dasar sprint gawang.

5. Menetapkan tujuan, isi, dan strategi pengelolaan pembelajaran.

6. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

7. Menyusun produk awal media dan model pembelajaran permainan gerak

dasar sprint gawang .

Setelah melalui proses desain dan produksi maka dihasilkan produk awal

pembelajaran media dan model permainan gerak dasar sprint gawang melalui

media “sponge” dan permainan “Kid’s Athletics” yang sesuai dengan siswa kelas

IV. Berikut akan disajikan draf produk awal media dan model permainan gerak

dasar sprint gawang sebelum divalidasi oleh ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.

4.1.3 Draf Produk Awal Permainan Sprint Gawang

4.1.3.1 Pengertian Permainan Sprint Gawang

Pembelajaran sprint gawang dengan model permainan Kid’s Athletics yang

di dalamnya terdapat unsur melatih gerak dasar locomotor dan non-locomotor.

Hakikat dari permainan ini adalah untuk dapat merangsang perkembangan gerak

dasar locomotor yaitu lari untuk siswa dengan cara yang menyenangkan sesuai

dengan karakteristik anak SD melalui Kid’s Athletics. Media dan model

permainan ini adalah melewati rintangan berupa gawang (30 cm) sebanyak 4

buah yang terbuat dari sponge, sambil membawa benda lunak (gelang selang)

untuk tongkat estafet dan berlari,yang dilakukan secara kompetisi oleh dua tim.

Dalam permainan ini tugas setiap pemain yang sudah melewati rintangan adalah

segera berlari melewati bendera ke arah garis finish untuk memberikan benda
56

lunak (gelang selang) ke pemain berikutnya melakukan sama seperti pemain

nomor 1.

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang saling berkompetisi. Dalam 1 tim

berjumlah 8 siswa. Bidang lapangan permainan mempunyai 2 lintasan, lintasan 1

siswa melakukan lari melewati rintangan (gawang sponge), lintasan 2 siswa

melakukan sprint.

Pada awal permainan pemain nomor 1 terlebih dahulu mengambil benda

lunak (gelang selang) di belakang bendera pada garis start sebelum memulai

permainan, kemudian siswa dapat langsung melaksanakan permainan.

Tim yang dinyatakan sebagai pemenang pertandingan adalah tim yang

tercepat melakukan sprint gawang sampai ke garis finish.

4.1.3.2 Tata Cara Permainan

Tata cara pembelajaran permainan Sprint Gawang dimulai dengan

masing-masing tim yang bertanding mempersiapkan 8 anak pada garis start.

Pemain nomor 1 yang berada pada garis start mengambil benda lunak (gelang

selang) dan pemain berikutnya menunggu giliran memerima benda lunak (gelang

selang) dan berlari melewati rintangan (gawang sponge setinggi 30 cm) pada

lintasan 1 sejauh 40 meter dan sprint pada lintasan 2 sejauh 40 meter hingga

garis finish. Apabila setiap anggota tim sudah melakukan permainan dengan

cepat dan benar maka permainan dinyatakan berhasil.

4.1.3.3 Fasilitas dan Perlengkapan Permainan Sprint Gawang

1. Lapangan

Bidang lapangan permainan sprint gawang sangat sederhana dan

mempunyai ukuran 40 meter x 2,5 meter dan mempunyai 2 lintasan. Jarak antar
57

gawang adalah 6 meter. Untuk lintasan 1 adalah lintasan lari gawang, lintasan 2

adalah lintasan lari sprint.

11m 6m 6m 6m 11m
Start
2,5m
40 m

Gambar 4.1 Lintasan 1 melewati gawang.


Sumber : Peneliti

Lari sprint

Finish
2,5m
40m

Gambar 4.2 Lintasan 2 lari sprint.


Sumber : Peneliti

2. Gawang

Gawang yang digunakan merupakan gawang modifikasi yang terbuat

dari sponge warna-warni yang tingginya 30 cm digunakan sebagai rintangan

pada lintasan 1.

30 cm

15 cm
Gambar 4.3 Gawang.
Sumber : Peneliti
58

3. Gelang Selang

Gelang selang dalam permainan ini digunakan sebagai tongkat estafet

yang diberikan oleh pemain kepada pemain berikutnya.

Gambar 4.4 Gelang Selang.


Sumber : Peneliti

4. Bendera Warna

Bendera warna digunakan sebagai tiang pembatas antara lintasan 1 dan

lintasan 2.

Gambar 4.5 Bendera Warna.


Sumber : Peneliti
5. Tali Rafia

Tali rafia digunakan sebagai garis batas lapangan.

Gambar 4.6 Tali Rafia.


Sumber : Peneliti
59

3.4.1.4 Peraturan Permainan

1. Jumlah Pemain

Permainan dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim adalah 8 anak

(tergantung jumlah siswa).

2. Wasit

1) Permainan dipimpin oleh 1 orang wasit.

2) Keputusan wasit mutlak dan harus dipatuhi oleh pemain.

3) Wasit bertugas pula mengarahkan jalannya pertandingan.

4) Wasit berada di garis luar lapangan.

3. Waktu permainan

Tim yang paling cepat melakukan sprint gawang dengan benar.

4. Pelanggaran

1) Siswa tidak melakukan start berdiri.

2) Berlari menuju arah lintasan yang tidak semestinya.

3) Memberikan gelang selang dengan dilempar

5. Perlengkapan Permainan

1) Menggunakan pakaian olahraga.

2) Menggunakan sepatu olahraga.

3) Memakai kaos kaki.

4.1.4 Validasi Ahli

4.1.4.1 Validasi Ahli Draf Produk Awal


Produk awal pengembangan media dan model pembelajaran gerak dasar

sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan “Kid’s Athletics” yang

sesuai dengan siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal sebelum dilakukan uji coba dalam uji kelompok kecil, produk yang

dihasilkan perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang
60

penelitian ini. Peneliti melibatkan satu orang ahli Penjas yang berasal dari dosen,

yaitu (Drs.H Cahyo Yuwono, M. Pd), dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran (Hardesi Sandi

Reza, S. Pd).

Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal media dan

model permainan sprint gawang, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli

Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.

Lembar evaluasi berupa kuesioner dan lembar pengamatan gerak siswa yang

berisi aspek kualitas media dan model permainan, saran, serta komentar ahli

Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal

terhadap media dan model permainan sprint gawang. Hasil evaluasi berupa nilai

dari aspek kualitas media dan model pembelajaran dengan menggunakan skala

likert 1 sampai 5. Caranya dengan memberi tanda check atau contreng pada

salah satu angka yang tersedia pada lembar evaluasi.


61

Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli Draf Produk Awal


Skor Penilaian

No Aspek Penilaian
A B

1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4

2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3

3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5

4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5

5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4

6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5

7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5

8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 4

9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 3 4

10 Mendorong siswa aktif bergerak. 4 3

11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi pembelajaran 4 4


Penjas melalui pengembangan media“sprint gawang”.

12 Aman untuk digunakan 3 3

Jumlah Skor 47 49

Rata-rata 3,91 4.08

Presentase 78.33% 81.66%

NO Alternatif Jawaban Ahli Penjas Ahli Pembelajaran


1 Tidak Baik 0 0
2 Kurang Baik 0 0
3 Cukup Baik 3 3
4 Baik 7 5
5 Sangat Baik 2 4
Keterangan: A=Ahli Penjas, B=Ahli Pembelajaran

4.1.4.2 Diskripsi Data Validasi Ahli Draf Produk Awal

Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan

pedoman untuk menyatakan apakah media dan model pembelajaran permainan

sprint gawang ini dapat digunakan dalam uji coba skala kecil dan uji coba

lapangan. Hasil pengisian kuesioner para ahli dapat dilihat pada lampiran.
62

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli Penjas

didapat rata-rata 3,91 (tiga koma sembilan satu) dan guru Penjas SD N 2

Sidodadi kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran

didapat rata-rata 4,08 (empat koma nol delapan) atau masuk dalam kategori

penilaian “baik” untuk ahli Penjas dan ahli pembelajaran. Dari kedua hasil

tersebut didapat rata-rata 3,99 (tiga koma sembilan sembilan) dan presentase

79,99% (tujuh sembilan koma sembilan sembilan) atau masuk dalam kriteria

“baik” oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media dan model permainan

sprint gawang untuk siswa Sekolah Dasar kelas IV dapat digunakan untuk uji

coba skala kecil. Masukan berupa saran dan komentar pada produk media dan

model permainan sprint gawang sangat diperlukan untuk perbaikan model

tersebut.

4.1.4.3 Revisi Draf Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil

Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran pada produk

atau model seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat segera dilaksanakan

revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran para ahli sebagai berikut:

1. Revisi produk atau model yang dilakukan adalah peneliti menggunakan

solasi agar gawang sponge tidak mudah lepas.

2. Revisi produk atau model yang dilakukan adalah peneliti menggunakan

jarak yang sebenarnya dari garis start ke gawang pertama yaitu 11 m.

4.1.5 Data Uji Coba Kelompok Kecil

Setelah produk media dan model permainan sprint gawang divalidasi oleh

ahli Penjas dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal sebagai ahli pembelajaran serta dilakukan revisi, maka pada tanggal 5
63

Agustus 2015 produk diujicobakan kepada siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal yang berjumlah 16 siswa. Pemilihan

sample dilakukan dengan menggunakan metode sample secara acak (random

sampling).

Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai

permasalahan seperti kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan produk saat

digunakan oleh siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai

dasar melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba lapangan.

Data uji coba kelompok kecil dihimpun dengan menggunakan lembar

pengamatan siswa. Berdasarkan data pada hasil pengisian lembar pengamatan

yang diisi ahli pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal), peneliti serta pembantu peneliti diperoleh presentase

70,83% untuk aspek afektif, 71,87% untuk aspek kognitif, dan 69,37% untuk

aspek psikomotor. Berdasarkan presentase yang di dapat mulai dari aspek

afektif, kognitif dalam kriteria “baik” dan psikomotor masuk dalam kriteria

“cukup baik” atau dapat digunakan (bersyarat) untuk siswa kelas IV SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal.


64

Tabel 4.4 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Kecil


Sampel Butir Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
3 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6
4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 8
7 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
8 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5
9 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
11 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
12 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
14 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7
15 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
16 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
Jumlah 115
Presentase(115/160x100%) 71,87%
Sumber : Uji Skala Kecil

Tabel 4.5 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Kecil


Sampel Indikator Sikap Jumlah
A B C
1 4 3 2 10
2 3 3 2 7
3 2 4 3 9
4 3 2 3 8
5 4 3 3 10
6 2 3 1 6
7 3 3 2 8
8 3 4 2 9
9 4 3 3 10
10 3 3 3 9
11 4 2 3 9
12 4 3 3 10
13 3 3 2 8
14 4 2 1 7
15 4 3 2 89
16 3 3 1 7
Jumlah 136
Presentase(136/192x100%) 70,83%
Sumber : Uji Skala Kecil
Keterangan: A=Keberanian, B=Kesenangan, C=Percaya Diri
65

Tabel 4.6 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Kecil


Sampel Nilai Indikator Psikomotor Jumlah
A B C D E
1 4 4 2 2 3 15
2 3 2 2 3 4 13
3 3 4 3 3 3 16
4 3 2 1 2 4 12
5 3 2 2 4 2 13
6 2 1 2 2 3 10
7 1 2 3 2 3 11
8 3 2 3 2 4 14
9 4 3 4 2 3 16
10 3 3 2 3 4 15
11 4 4 3 3 4 18
12 3 4 3 3 3 16
13 4 2 2 3 4 15
14 2 2 1 3 3 11
15 3 1 2 2 4 12
16 3 2 3 3 4 15
Jumlah 222
Presentase (222/320x100%) 69.37%
Sumber : Uji Skala Kecil

Keterangan: A=Start ke gawang pertama, B= Langkah di antara gawang, C=

Sikap badan di atas gawang, D= Pendaratan, E= Finish

Tabel 4.7 Data Rekapitulasi Uji Coba Skala Kecil (N=16)


Aspek Jumlah
Persentase Kriteria
NO Penilaian siswa
Baik
1 Afektif 16 70,83 %
(digunakan)
Baik
2 Kognitif 16 71,87%
(digunakan)
Cukup Baik (digunakan
3 Psikomotor 16 69,37%
bersyarat)
Sumber: uji coba kelompok kecil

Keseluruhan data yang didapat dari evaluasi ahli Penjas dan ahli

pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal) serta uji coba kelompok kecil digunakan sebagai dasar untuk

memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji lapangan.

Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk media dan model

pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan

“Kid’s Athletics” diuji cobakan dalam skala kecil pada siswa kelas IV di SD N 2
66

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, perlu dicari solusi dan

pemecahannya. Hal itu perlu dilakukan sebagai perbaikan terhadap media dan

model permainan tersebut. Berikut ini adalah berbagai permasalahan dan

kendala setelah produk diuji cobakan pada skala kecil :

1. Dalam uji coba kelompok kecil, siswa pemain belum sepenuhnya bekerja

sama pemain masih berlari tidak sesuai lintasan yang ditentukan.

2. Dalam uji coba kelompok kecil, siswa masih kesulitan dalam memberikan

gelang selang di belakang bendera dan masih ada yang memberikan

gelang selang dengan cara dilempar.

3. Dalam uji coba kelompok kecil bidang permainan kurang luas sehingga

terlalu berdekatan.

Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan ahli pembelajaran (guru Penjas

SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal) pada produk atau

model yang telah diujicobakan ke dalam uji skala kecil, maka dapat segera

dilaksanakan revisi produk. Berikut ini adalah hasil produk media dan model

pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan

“Kid’s Athletics” untuk siswa kelas di IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal , yang telah direvisi berdasarkan saran dari ahli Penjas dan

ahli pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal).

4.1.6 Data Validasi Ahli Sebelum Uji Coba Lapangan

Produk pengembangan media dan model pembelajaran gerak dasar

sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan “Kid’s Athletics” untuk

siswa kelas di IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal

sebelum dilakukan uji coba dalam uji lapangan, produk yang dihasilkan perlu
67

dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penelitian ini.

Peneliti melibatkan satu orang ahli Penjas yang berasal dari dosen, yaitu (Drs.H.

Cahyo Yuwono, M.Pd), dan guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran (Hardesi Sandi Reza, S.Pd).

Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk model permainan

sprint gawang, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli Penjas dan guru

Penjas SD. Lembar evaluasi berupa kuesioner dan lembar pengamatan gerak

siswa yang berisi aspek kualitas media dan model permainan, saran, serta

komentar ahli Penjas dan guru Penjas SD terhadap media dan model permainan

sprint gawang. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek kualitas media dan model

pembelajaran dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5. Caranya dengan

memberi tanda check atau contreng pada salah satu angka yang tersedia pada

lembar evaluasi.
68

Tabel 4.8 Rekapitulasi Lembar Evaluasi Ahli sebelum Uji Coba Lapangan
Skor
Penilaian
No Aspek Penilaian
A B

1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4

2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3

3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5

4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5

5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4

6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5

7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5

8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 5

9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 4 4

10 Mendorong siswa aktif bergerak. 5 5

11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi 4 4


pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint
gawang”.

12 Aman untuk digunakan 3 3

Jumlah Skor 49 52

Rata-rata 4.08 4.33

Presentase 81.6 86.6


6% 6%

NO Alternatif Jawaban Ahli Penjas Ahli Pembelajaran

1 Tidak Baik 0 0

2 Kurang Baik 0 0

3 Cukup Baik 2 2

4 Baik 7 4

5 Sangat Baik 3 6

Keterangan: A=Ahli Penjas, B=Ahli Pembelajaran


69

4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil

4.2.1 Diskripsi Data Validasi Ahli Sebelum Uji Coba Lapangan

Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan

pedoman untuk menyatakan apakah media dan model pembelajaran permainan

sprint gawang ini dapat digunakan dalam uji coba lapangan. Hasil pengisian

kuesioner para ahli dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli Penjas

didapat rata-rata 4,08 (empat koma nol delapan) dan guru SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal sebagai ahli pembelajaran didapat rata-

rata 4,33 (empat koma tiga tiga) atau masuk dalam kategori penilaian “baik”. Dari

kedua hasil tersebut didapat rata-rata 4,20 (empat koma dua puluh) dan

presentase 84,16% (delapan empat koma enam belas) atau masuk dalam kriteria

“baik” oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media dan model permainan

sprint gawang untuk siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal dapat digunakan untuk uji coba lapangan. Masukan berupa

saran dan komentar pada produk media dan model permainan sprint gawang

sangat diperlukan untuk perbaikan terhadap model tersebut. Pada Saat teman

satu regu melakukan sprint gawang mereka bersorak-sorak memberi

semangat. Hal tersebut membuat percaya diri anak semakin bertambah.

Jumlah dari hasil aspek afektif yaitu 70,83% dengan rincian 27,6% dari

indikator keberanian, 24,48% dari indikator kesenangan, dan 18,75%.


70

80.00%
71.87%
69.37%
70.00%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00% 27.60%
24.48%
18.75%
20.00%

10.00%

0.00%
afektif 70,83% kognitif 71,87% psikomotor 69,37%

Gambar 4.7 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint
Gawang Uji Coba Skala Kecil.

4.2.3 Hasil Analisis Uji Coba Skala Kecil

Keseluruhan data yang didapat dari evaluasi ahli Penjas dan ahli

pembelajaran (guru Penjas SD) serta uji coba kelompok kecil digunakan sebagai

dasar untuk memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji coba

lapangan.

Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk media dan model

pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan

“Kid’s Athletics” diuji cobakan dalam skala kecil pada siswa kelas IV di SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, perlu dicari solusi dan

pemecahannya. Hal itu perlu dilakukan sebagai perbaikan terhadap media dan

model permainan tersebut. Berikut ini adalah berbagai permasalahan dan

kendala setelah produk diuji cobakan pada skala kecil :


71

1. Dalam uji coba kelompok kecil, karena gawang terlalu rendah anak tidak

melewati gawang tetapi melompati gawang tersebut.

2. Masih ada beberapa siswa yang memberikan gelang selang tidak dibelakang

bendera dan dengan cara dilempar.

Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan ahli pembelajaran (guru Penjas

SD) pada produk atau model yang telah diujicobakan ke dalam uji skala kecil,

maka dapat segera dilaksanakan revisi produk. Berikut ini adalah hasil produk

pembelajaran gerak dasar sprint gawang melalui media “sponge” dan permainan

“Kid’s Athletics” untuk siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal, yang telah direvisi berdasarkan saran dari ahli Penjas dan

ahli pembelajaran (guru Penjas SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal)

4.3 Revisi Produk

4.3.1 Revisi Draf Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil

Berdasarkan saran dari ahli Penjas dan guru Penjas SD sebagai ahli

pembelajaran pada produk atau model seperti yang telah diuraikan di atas, maka

dapat segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan

saran para ahli sebagai berikut:

1. Revisi produk atau model yang dilakukan adalah peneliti membuat gawang

sponge yang berukuran 40 cm (lebih tinggi dari gawang sebelumnya).

4.3.2 Draf Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil

4.3.2.1 Pengertian Permainan Sprint Gawang

Pembelajaran sprint gawang dengan model permainan Kid’s Athletics

yang didalamnya terdapat unsur melatih gerak dasar locomotor dan non-

locomotor. Hakikat dari permainan ini adalah untuk dapat merangsang


72

perkembangan gerak dasar locomotor yaitu lari untuk siswa dengan cara yang

menyenangkan sesuai dengan karakteristik anak SD melalui Kid’s Athletics.

Media dan model permainan ini adalah melewati rintangan berupa gawang (40

cm) sebanyak 4 buah yang terbuat dari sponge, sambil membawa benda lunak

(gelang selang) untuk tongkat estafet dan berlari,yang dilakukan secara

kompetisi oleh dua tim. Dalam permainan ini tugas setiap pemain yang sudah

melewati rintangan adalah segera berlari melewati bendera ke arah garis finish

untuk memberikan benda lunak (gelang selang) ke pemain berikutnya melakukan

sama seperti pemain nomor 1.

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang saling berkompetisi. Dalam 1 tim

berjumlah 8 siswa. Bidang lapangan permainan mempunyai 2 lintasan, lintasan 1

siswa melakukan lari melewati rintangan (gawang sponge), lintasan 2 siswa

melakukan sprint.

Pada awal permainan pemain nomor 1 terlebih dahulu mengambil benda

lunak (gelang selang) pada garis start sebelum memulai permainan, kemudian

siswa dapat langsung melaksanakan permainan.

Tim yang dinyatakan sebagai pemenang pertandingan adalah tim yang

tercepat melakukan sprint gawang sampai ke garis finish.

4.3.2.2 Tata Cara Permainan

Tata cara pembelajaran permainan Sprint Gawang dimulai dengan masing-

masing tim yang bertanding mempersiapkan 8 anak (tergantung jumlah siswa)

pada garis start. Pemain nomor 1 yang berada pada garis start mengambil benda

lunak (gelang selang) dan pemain berikutnya menunggu giliran memerima benda

lunak (gelang selang) dan berlari melewati rintangan (gawang sponge setinggi 40

cm) pada lintasan 1 sejauh 40 meter dan sprint pada lintasan 2 sejauh 40 meter
73

hingga garis finish. Apabila setiap anggota tim sudah melakukan permainan

dengan cepat dan benar maka permainan dinyatakan berhasil.

4.3.2.3 Fasilitas dan Perlengkapan

1. Lapangan

Bidang lapangan permainan ini sangat sederhana dan mempunyai

ukuran 40 meter x 2,5 meter dan mempunyai 2 lintasan. Jarak antar gawang

adalah 6 meter. Untuk lintasan 1 adalah lintasan lari gawang, lintasan 2 adalah

lintasan lari sprint.

11m 6m 6m 6m 11m
Start
2,5m
40 m

Gambar 4.8 Lintasan 1 melewati gawang.


Sumber : Peneliti

Lari sprint

Finish 2,5m
40m

Gambar 4.9 Lintasan 2 lari sprint.


Sumber : Peneliti
2.Gawang

Gawang yang digunakan merupakan gawang modifikasi yang terbuat

dari sponge warna-warni yang tingginya 40 cm digunakan sebagai rintangan

pada lintasan 1.
74

40 cm

30 cm

Gambar 4.10 Gawang.


Sumber : Peneliti

3. Gelang Selang

Gelang selang dalam permainan ini digunakan sebagai tongkat estafet

yang diberikan oleh pemain kepada pemain berikutnya.

Gambar 4.11 Gelang Selang.


Sumber : Peneliti

4. Bendera Warna

Bendera warna digunakan sebagai tiang pembatas antara lintasan 1 dan

lintasan 2.

Gambar 4.12 Bendera Warna.


Sumber : Peneliti
75

5. Tali Rafia

Tali rafia digunakan sebagai garis batas lapangan.

Gambar 4.13 Tali Rafia.


Sumber : Peneliti

6. Solasi

Digunakan sebagai perekat gawang sponge agar tidak mudah lepas.

Gambar 4.14 Solasi.


Sumber : Peneliti

4.3.2.4 Peraturan Permainan

1. Jumlah Pemain

Permainan dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim adalah 8 anak

(tergantung jumlah siswa).

2. Wasit

1) Permainan dipimpin oleh 1 orang wasit.

2) Keputusan wasit mutlak dan harus dipatuhi oleh pemain.

3) Wasit bertugas pula mengarahkan jalannya pertandingan.

4) Wasit berada di garis luar lapangan.


76

3. Waktu permainan

Tim yang paling cepat melakukan sprint gawang dengan benar.

4. Pelanggaran

1) Siswa tidak melakukan start berdiri.

2) Berlari menuju arah lintasan yang tidak semestinya.

3) Memberikan gelang selang dengan dilempar

5. Perlengkapan Permainan

1) Menggunakan pakaian olahraga.

2) Menggunakan sepatu olahraga.

3) Memakai kaos kaki.

4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba Lapangan

4.4.1 Data Uji Coba Lapangan

Berdasarkan evaluasi para ahli dan hasil uji coba skala kecil langkah

selanjutnya dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan

bertujuan untuk mengetahui keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada

evaluasi ahli serta uji coba kelompok kecil apakah model permainan itu dapat

digunakan dilingkungan sebenarnya.Uji coba lapangan yang dilakukan pada

tanggal 19 Agustus 2015 oleh siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi Kecamatan

Patean Kabupaten Kendal, dengan jumlah sample 32 siswa. Hasil dari aspek

afektif yang didalamnya terdapat 3 unsur yaitu keberanian, kesenangan, dan

percaya diri. Anak berani melewati gawang karena mereka melihat gawang

tersebut terbuat dari sponge yang empuk. Mereka juga tertarik dengan warna

sponge yang warna-warni dan bergambar. Mereka merasa lebih tertantang dan

yakin bisa melewati gawang dengan tinggi 40 cm (lebih tinggi dari gawang pada

waktu uji skala kecil yang semula 30 cm). Selain itu permainan sprint gawang ini
77

dimainkan dengan cara kompetisi beregu jadi mereka sangat senang dan

gembira saat teman satu regu melakukan sprint gawang mereka bersorak-sorak

memberi semangat. Hal tersebut membuat percaya diri anak semakin

bertambah. Data uji coba lapangan dihimpun menggunakan lembar pengamatan

siswa yang terdiri dari pengamatan aspek afektif, kognitif dan psikomotor.

Berdasarkan data pada hasil lembar pengamatan yang diisi oleh pembantu

peneliti diperoleh persentase jawaban yang sesuai dengan aspek yang dinilai

sebesar 76,3 %. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka media dan

model pembelajaran permainan sprint gawang ini telah memenuhi kriteria

“baik”, sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas IV di SD N 2 Sidodadi

Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Berikut tabel hasil kuesioner pada uji

coba lapangan :
78

Tabel 4.9 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Besar

Sampel Nilai Indikator Sikap Jumlah


A B C
1 4 3 4 11
2 3 3 2 8
3 3 4 3 10
4 4 4 3 11
5 4 3 3 10
6 2 4 1 7
7 3 3 4 10
8 4 3 2 9
9 4 3 4 11
10 4 3 3 10
11 3 2 3 8
12 4 3 4 11
13 4 3 2 9
14 2 3 2 7
15 3 3 3 9
16 3 3 1 7
17 3 4 3 10
18 4 3 2 9
19 3 3 2 8
20 2 3 3 8
21 4 3 4 11
22 2 3 2 7
23 4 4 3 11
24 4 4 3 11
25 3 4 3 10
26 3 4 3 10
27 2 3 2 7
28 4 4 3 11
29 3 3 2 8
30 3 2 2 7
31 3 2 3 8
32 2 3 2 7
Jumlah 291
Presentase(291/384x100%) 75,78%
Sumber:Uji Skala Besar
Keterangan: A=Keberanian, B=Kesenangan, C=Percaya Diri
79

Tabel 4.10 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar

Sampel Butir Soal Jumlah


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7
2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
3 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7
4 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
5 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
6 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
8 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6
9 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
11 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
12 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
14 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6
15 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
16 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7
17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
19 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
20 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
22 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
24 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7
25 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
26 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
27 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 7
28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
29 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
31 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7
32 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7
Jumlah 244
Presentase(244/320x100%) 76,25%
Sumber: Uji Skala Besar
80

Tabel 4.11 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Besar


Sampel Nilai Indikator Psikomotor Jumlah
A B C D E
1 4 4 3 3 3 17
2 3 3 2 3 4 15
3 3 2 3 3 4 15
4 3 3 1 2 2 11
5 4 2 2 3 3 14
6 2 2 2 3 3 12
7 2 2 1 2 3 10
8 3 3 3 2 4 15
9 4 4 2 2 3 15
10 3 3 2 3 3 14
11 4 4 3 3 4 18
12 4 4 3 4 4 19
13 4 3 3 4 4 18
14 3 2 3 3 4 15
15 4 1 2 3 4 14
16 3 2 4 3 4 16
17 4 3 4 2 4 17
18 4 3 2 3 3 15
19 3 3 3 3 4 16
20 4 2 2 3 3 14
21 3 3 4 3 4 17
22 4 3 2 4 3 16
23 4 3 3 4 4 18
24 3 3 4 3 4 17
25 4 4 3 3 4 18
26 4 4 3 4 4 19
27 4 3 3 4 3 16
28 3 3 1 3 4 14
29 3 2 2 3 4 14
30 4 3 3 2 3 15
31 3 1 2 3 4 13
32 3 2 3 3 4 15
Jumlah 492
Presentase (492/640x100%) 76.87%
Sumber: Uji Skala Besar

Keterangan: A=Start ke gawang pertama, B= Langkah di antara gawang, C=

Sikap badan di atas gawang, D= Pendaratan, E= Finish


81

Tabel 4.12 Data Rekapitulasi Uji Coba Lapangan (N=32)

NO Aspek Penilaian Total Siswa Persentase


Kriteria (makna)

1. Afektif 32 75,78 % Baik (digunakan)


2. Kognitif 32 76,25 % Baik (digunakan)
3. Psikomotor 32 76,87 % Baik (digunakan)
Sumber: uji coba skala besar

4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba Lapangan

4.5.1 Analisis Hasil Uji Coba Lapangan

Berdasarkan evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil langkah

selanjutnya adalah uji coba lapangan. Uji coba lapangan bertujuan untuk

mengetahui keefektifan perubahan yang telah dilakukan berdasarkan evaluasi

ahli serta uji coba kelompok kecil apakah bahan permainan itu dapat digunakan

dilingkungan sebenarnya. Rekapitulasi aspek afektif didapat rata-rata persentase

75,78% yang masuk dalam kriteria “baik”, aspek kognitif mendapat rata-rata

persentase 76,25% yang masuk dalam kriteria “baik”, dan pada aspek

psikomotor mendapat rata-rata persentase 76,87% yang masuk dalam kriteria

“baik”. Dari ketiga aspek tersebut diperoleh rata-rata persentase 76,3%.

Berdasarkan hasil tersebut maka media dan model permainan sprint gawang ini

masuk dalam kriteria “baik” sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas IV di

SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal. Berikut adalah grafik

hasil pengamatan aspek afeksi, kognisi dan psikomotor pada uji coba lapangan:

Jumlah dari hasil aspek afektif yaitu 70,78% dengan rincian 26,82% dari

indikator keberanian, 26,56% dari indikator kesenangan, dan 22,40%.


82

90.00%

80.00% 76.25% 76.87%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00% 26.82%
26.56%
22.40%
20.00%

10.00%

0.00%
afektif 75,78% kognitif 76,25% psikomotor 76,87%

Gambar 4.15 Diagram Persentase Aspek Media dan Model Permainan Sprint
Gawang Uji Coba Lapangan

4.6 Prototipe Produk

4.6.1 Draf Media dan Model Permainan Sprint Gawang

4.6.1.1 Pengertian Permainan Sprint Gawang

Pembelajaran sprint gawang dengan model permainan Kid’s Athletics

yang didalamnya terdapat unsur melatih gerak dasar locomotor dan non-

locomotor. Hakikat dari permainan ini adalah untuk dapat merangsang

perkembangan gerak dasar locomotor yaitu lari untuk siswa dengan cara yang

menyenangkan sesuai dengan karakteristik anak SD melalui Kid’s Athletics.

Media dan model permainan ini adalah melewati rintangan berupa gawang (40

cm) sebanyak 4 buah yang terbuat dari sponge, sambil membawa benda lunak

(gelang selang) untuk tongkat estafet dan berlari,yang dilakukan secara

kompetisi oleh dua tim. Dalam permainan ini tugas setiap pemain yang sudah
83

melewati rintangan adalah segera berlari melewati bendera ke arah garis finish

untuk memberikan benda lunak (gelang selang) ke pemain berikutnya melakukan

sama seperti pemain nomor 1.

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang saling berkompetisi. Dalam 1 tim

berjumlah 8 siswa (tergantung jumlah siswa). Bidang lapangan permainan

mempunyai 2 lintasan, lintasan 1 siswa melakukan lari melewati rintangan

(gawang sponge), lintasan 2 siswa melakukan sprint.

Pada awal permainan pemain nomor 1 terlebih dahulu mengambil benda

lunak (gelang selang) pada garis start sebelum memulai permainan, kemudian

siswa dapat langsung melaksanakan permainan.

Tim yang dinyatakan sebagai pemenang pertandingan adalah tim yang

tercepat melakukan sprint gawang sampai ke garis finish.

4.6.1.2 Tata Cara Permainan

Tata cara pembelajaran permainan Sprint Gawang dimulai dengan

masing-masing tim yang bertanding mempersiapkan 8 anak pada garis start.

Pemain nomor 1 yang berada pada garis start mengambil benda lunak (gelang

selang) dan pemain berikutnya menunggu giliran memerima benda lunak (gelang

selang) dan berlari melewati rintangan (gawang sponge setinggi 40 cm) pada

lintasan 1 sejauh 40 meter dan sprint pada lintasan 2 sejauh 40 meter hingga

garis finish. Apabila setiap anggota tim sudah melakukan permainan dengan

cepat dan benar maka permainan dinyatakan berhasil.

4.6.1.3 Fasilitas dan Perlengkapan

1. Lapangan

Bidang lapangan permainan ini sangat sederhana dan mempunyai

ukuran 40 meter x 2,5 meter dan mempunyai 2 lintasan. Jarak antar gawang
84

adalah 6 meter. Untuk lintasan 1 adalah lintasan lari gawang, lintasan 2 adalah

lintasan lari sprint.

11m 6m 6m 6m 11m
Start
2,5m
40 m

Gambar 4.16 Lintasan 1 melewati gawang.


Sumber : Peneliti

Lari sprint

Finish 2,5m
40m

Gambar 4.17 Lintasan 2 lari sprint.


Sumber : Peneliti

2.Gawang

Gawang yang digunakan merupakan gawang modifikasi yang terbuat

dari sponge warna-warni yang tingginya 30 cm digunakan sebagai rintangan

pada lintasan 1.

40 cm

30 cm
Gambar 4.18 Gawang.
Sumber : Peneliti
85

3.Gelang Selang

Gelang selang dalam permainan ini digunakan sebagai tongkat estafet

yang diberikan oleh pemain kepada pemain berikutnya.

Gambar 4.19 Gelang Selang.


Sumber : Peneliti
4. Bendera Warna

Bendera warna digunakan sebagai tiang pembatas antara lintasan 1 dan

lintasan 2.

Gambar 4.20 Bendera Warna.


Sumber : Peneliti
5. Tali Rafia

Tali rafia digunakan sebagai garis batas lapangan.

Gambar 4.21 Tali Rafia.


Sumber : Peneliti

6. Solasi
Digunakan sebagai perekat gawang sponge agar tidak mudah lepas.
86

Gambar 4.22 Solasi.


Sumber : Peneliti

4.6.1.4 Peraturan Permainan

1. Jumlah Pemain

Permainan dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim adalah 5 anak

(tergantung jumlah siswa).

2. Wasit

1) Permainan dipimpin oleh 1 orang wasit.

2) Keputusan wasit mutlak dan harus dipatuhi oleh pemain.

3) Wasit bertugas pula mengarahkan jalannya pertandingan.

4) Wasit berada di garis luar lapangan.

3. Waktu permainan

Tim yang paling cepat melakukan sprint gawang dengan benar.

4. Pelanggaran

1) Siswa tidak melakukan start berdiri.

2) Berlari menuju arah lintasan yang tidak semestinya.

3) Memberikan gelang selang dengan dilempar

5. Perlengkapan Permainan

1) Menggunakan pakaian olahraga.

2) Menggunakan sepatu olahraga.

3) Memakai kaos kaki.


87

4.6.1.4 Perbedaan Sprint Gawang (Kid’s Athletics) dan

Pengembangan Sprint Gawang

Tabel 4.13 Perbedaan Sprint Gawang (Kid’s Athletics) dan


Penegembangan Sprint gawang
No Hal yang Membedakan Sprint Gawang (Kid’s Pengembangan
Athletics) Sprint Gawang
1 Gawang Terbuat dari biji plastik Terbuat dari
murni sponge
2 Tinggi Gawang 50 cm 40 cm
3 Gelang Estafet Terbuat dari Terbuat dari selang
karet/plastik lembut
4 Ukuran Gelang Estafet Diameter lingkar luar Diameter lingkar
17 cm luar 30 cm
BAB V

KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian Prototipe Produk

Sesuai dengan standar kompetensi (SK) mempraktikan berbagai

keterampilan permainan olahraga dalam bentuk yang sederhana dan nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya, serta kompetensi dasar (KD) mempraktikan

keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai

kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri. Dalam SK dan KD

di atas disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikan keterampilan olahraga yang

sederhana, dan mempraktikan keterampilan atletik dengan peraturan yang

dimodifikasi, tetapi dalam praktek pembelajaran Penjas SD kelas IV di lapangan

masih cenderung kurang memperhatikan arahan guru karena pada pembelajaran

sprint gawang guru belum menerapkan pembelajaran melalui permainan

sederhana dan modifikasi aturan yang sesuai dengan karakteristik siswa SD

kelas IV itu sendiri, sehingga inti dari pembelajaran belum tersampaikan

sepenuhnya.

Dalam proses pembelajaran Penjas di SD N 2 Sidodadi Kecamatan

Patean Kabupaten Kendal kelas IV pada dasarnya sudah terlaksana cukup baik

kecuali pada pembelajaran atletik materi sprint gawang. Kurang berhasilnya

pembelajaran sprint gawang tersebut terdapat kesulitan-kesulitan dalam

pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dialami guru antara lain; 1) minimnya

media/alat-alat/peraga/sumber belajar dan sejenisnya dalam mengembangkan

pembelajaran, 2) guru kesulitan dalam memotivasi siswa untuk menumbuhkan

rasa percaya diri dalam melakukan sprint gawang, kecepatan berpengaruh

88
89

terhadap sprint gawang. Kesulitan yang dialami siswa yaitu; 1) ukuran tinggi

gawang 50 cm menjadikan anak takut untuk melewati gawang tersebut, 2) siswa

kesulitan melewati semua gawang karena jarak antar gawang 6 m yang terlalu

jauh, 3) siswa merasa tidak percaya diri saat melakukan sprint gawang sehingga

mengubah pola langkah/kaki tumpu saat berlari melewati gawang, 4) lantai yang

beralaskan paving menjadikan anak takut jatuh saat melewati gawang karena

jatuh di paving lebih sakit daripada di lapangan yang berumput , 5) siswa kurang

percaya diri sehingga saat berlari akan melewati gawang tiba-tiba berhenti di

depan gawang karena takut gawang tersebut akan tertabrak lalu roboh.

Dari hasil pengamatan yang ada di atas menjadi permasalahan peneliti

bagaimana strategi untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya

diri dalam pembelajaran sprint gawang sehingga dapat meningkatkan hasil

pembelajaran. Peneliti mengembangkan model pembelajaran gerak dasar sprint

gawang melalui media dan permainan Kid’s Athletics. Peneliti berharap produk

yang dihasilkan nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD N 2

Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten Kendal, dengan terkondisinya siswa

serta tersampaikannya materi dan mengembangkan keterampilan anak baik

aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Produk yang dihasilkan juga diharapkan

dapat bermanfaat bagi guru SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean Kabupaten

Kendal dengan menambah perbendaharaan pembelajaran dalam bentuk

pengembangan media dan model permainan untuk siswa kelas IV. Presentasi

hasil pengamatan skala kecil dan besar dapat dilihat pada tabel berikut:
90

Tabel 5.1 Persentase Skala Kecil dan Skala Besar

HASIL PENGISIAN LEMBAR PENGAMATAN SISWA

No Aspek Uji Skala Kecil Uji Skala Besar

1 Afektif 70,83% 75,78%

2 Kognitif 71,87% 76,25%

3 Psikomotor 69,37% 76,87%

Jumlah Rata-rata 70,69% (Baik) 76,3% (Baik)

5.1.1 Perbedaan Uji Skala Kecil dan Uji Coba Lapangan

1. Uji Skala Kecil

1) Gawang sponge belum menggunakan perekat.

2) Gawang sponge berkukuran tinggi 30 cm.

3) Beberapa siswa memberikan gelang selang dengan cara dilempar.

2. Uji Coba Lapangan

1) Gawang sponge sudah menggunakan perekat.

2) Gawang sponge berukuran tinggi 40 cm.

3) Tidak ada siswa yang memberikan gelang selang dengan cara

dilempar.

5.1.2 Aspek – aspek Dalam Media dan Model Permainan Sprint Gawang:

1) Aspek kognitif: siswa memahami peraturan permainan sprint gawang.

2) Aspek afektif: siswa diharapkan dapat mempunyai sikap keberanian,

kesenangan dan percaya diri.

3) Aspek psikomotorik: siswa dapat mempraktekkan sprint gawang.


91

5.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk

1. Kelebihan Produk

Kelebihan produk media dan model permainan sprint gawang adalah:

1) Model permainan Kid’s Athletics “sprint gawang” menarik bagi siswa kelas

IV karena merupakan permainan yang sesuai dengan karakteristik anak

SD dan dilakukan dengan cara kompetisi.

2) Media dalam model permainan sprint gawang terbuat dari bahan yang

mudah didapat disekitar rumah maupun sekolah serta aman dan mudah

pembuatannya. Sehingga tidak membahayakan bagi siswa.

2. Kekurangan Produk

Peneliti menyadari bahwa produk yang dihasilkan tidak pernah lepas dari

kendala atau kelemahan. Oleh karena itu, peneliti memaparkan beberapa

kelemahan produk sebagai bahan acuan perbaikan untuk penelitian yang akan

datang agar dapat lebih baik. Berikut kelemahan produk pengembangan media

dan model permainan sprint gawang:

1) Siswa yang dituju melakukan permainan ini adalah siswa kelas IV, maka

sebelum melakukan permainan ini guru sebaiknya memberikan

penjelasan kepada siswa tentang tata cara permainan dan memastikan

para siswa paham agar permainan dapat berjalan dengan baik.

2) Penggunaan solasi sebagai perekat gawang sponge sangat tepat supaya

tidak mudah lepas, serta mudah di dapat, tetapi kelemahan dari

penggunaan solasi itu sendiri apabila sudah digunakan sekali dan selesai

permainan akan terjadi kerusakan sehingga tidak dapat digunakan pada

pembelajaran selanjutnya.
92

5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Lebih Lanjut

1. Model permainan Kid’s Athletics “sprint gawang” sebagai produk yang telah

dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif penyampaian

materi pembelajaran pembelajaran atletik untuk siswa SD.

2. Penggunaan model ini dilaksanakan seperti apa yang direncanakan sehingga

dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam

pembelajaran Penjasorkes.

3. Model pembelajaran Kid’s Athletics “sprint gawang” ini dapat memudahkan

siswa bermain atletik karena sesuai dengan karakteristik siswa dan

menumbuhkan keberanian, kesenangan, dan percaya diri.

4. Bagi guru Penjasorkes di SD dan yang sederajatnya diharapkan dapat

mengembangkan model pembelajaran Kid’s Athletics “sprint gawang” agar

lebih menarik, serta mencari alternatif lain yang sesuai dengan karakteristik

anak.

5. Penggunaan model pembelajaran ini harus memperhatikan faktor keamanan

dan keselamatan alat, media belajar, dan sumber belajar yang digunakan.

6. Penggunaan alat dan media pembelajaran disesuaikan dengan kondisi anak

dan memanfaatkan sesuatu yang ada lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar.
93

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan.


Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3.

Adang Suherman. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Departemen


Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Ali Maksum. 2008. Psikologi Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.

Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak Dan Belajar
Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Anas Sudijono. 2003.Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: RinekaCipta.

Djumidar. 2006. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Didik Zafar Sidik. 2010. Mengajar Dan Melatih Atletik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Eddy Purnomo dan Dapan. 2011. Dasar-Dasar Gerak Atletik. Jakarta: Alfamedia.

Ega Trisna Rahayu. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung:


Alfabeta.

Gerry A. Carr. 2003. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Husdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta.

H. Suyono Ds. 2002. IAAF Kids’ Athletics (Atletik Bocah). Jakarta: Staf Set-IAAF
RDC.

Komarudin. 2013. Psikologi Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Munasifah. 2008. Atletik Cabang Lari. Semarang: CV Aneka Ilmu.

Paul Findley. 1995. Mereka Berani Bicara. Bandung: Mizan.

Peter Irons. 2003. Keberanian Mereka Yang Berpendirian. Bandung: Angkasa.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan.


Jakarta: Litera.
94

Sugiyanto. 2008. Perkembangan Dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Yudha M. Saputra. 2003. Pembelajaran Atletik Di Sekolah Dasar. Jakarta:


Direktorat Jenderal Olah Raga, Depdiknas 2001 Setting Penerbit C-10.

Yuniar Ilyas. 2012. Kuliah Akhlak.

Yoyo Bahagia dan Adang Suherman. 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan


Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Depdiknas.
95

Lampiran 1 Usulan Tema dan Judul Skripsi


96

Lampiran 2 Surat Keputusan Dosen Pembimbing


97

Lampiran 3 Pengesahan
98

Lampiran 4 Surat Observasi awal


99

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian


100

Lampiran 6 Surat Rekomendasi Penelitian UPTD Kecamatan Patean


101

Lampiran 7 Surat Telah Melakukan Penelitian


102

Lampiran 8 Tabel Wawancara Guru Penjasorkes

TABEL WAWANCARA GURU PENJASORKES

Narasumber : Hardesi Sandi Reza, S.Pd

Tanggal : 31 Maret 2015

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah materi sprint gawang ada dalam Ya, materi sprint gawang memang
kurikulum pendidikan? ada dalam kurikulum KTSP.
2 Apakah Bapak/Ibu pernah mengajarkan Ya, saya pernah mengajarkan materi
sprint gawang? tersebut.
3 Apakah dalam mengajar sprint gawang Ya, kesulitan saya pada minimnya
Bapak/Ibu mengalami kesulitan? media/ alat-alat/ peraga/ sumber
belajar dan sejenisnya dalam
mengembangkan pembelajaran,
kesulitan dalam memotivasi siswa
untuk menumbuhkan rasa percaya
diri, berani, dan senang saat
pembelajaran sprint gawang.
4 Apakah Anak/Siswa merasa senang Ya, sebagian anak merasa senang
dengan pembelajaran sprint gawang? dengan pembelajaran sprint gawang.
5 Apakah ada Anak/Siswa yang merasa Ya, sebagian besar anak merasa
takut saat pembelajaran sprint gawang? takut saat akan melewati gawang
karena ukuran tinggi gawang 50cm
terutama anak perempuan.
6 Apakah ukuran tinggi gawang Ya, tentu ukuran tinggi gawang
menjadikan anak takut melakukan sprint berpengaruh terhadap tingkat
gawang? ketakutan anak, yang tentunya setiap
anak memiliki tingkat ketakutan yang
berbeda-beda.
7 Apakah ukuran panjang/letak diantara Tidak, walaupun ukuran panjang
gawang yang sebenarnya (6m) anak antar gawang 6m yang sudah
mampu melewati? ditentukan untuk anak SD, ada
sebagian siswa yang belum mampu
melewatinya.
103

8 Apakah tinggi badan anak berpengaruh Ya, tentu tinggi badan anak
terhadap sprint gawang? berpengaruh saat melakukan sprint
gawang, anak yang pendek akan
sedikit kesulitan saat melewati
gawang, kebanyakan kaki belakang
mereka mengenai gawangnya.
9 Apakah kecepatan berpengaruh dalam Ya, kecepatan berpengaruh pada
sprint gawang? saat melewati gawang, anak yang
larinya lamban saat akan melewati
gawang tolakannya kurang maksimal
sedangkan anak yang larinya cepat
saat melakukan tolakan akan
maksimal.
10 Apakah Bapak/Ibu memberikan Ya, tentu pemanasan khusus harus
pemanasan khusus sebelum ke materi diberikan seperti lompat kardus dan
inti lari sprint gawang? lari memindahkan benda.
11 Apakah Anak/Siswa tertarik dengan Tidak, ada sebagian siswa yang tidak
pembelajaran sprint gawang? tertarik dengan pembelajaran sprint
gawang karena keterbatasan sarana
dan prasarana sehingga hanya
menggunakan media kardus.
12 Apakah Bapak/Ibu pernah membuat Ya, dengan modifikasi dengan
modifikasi pembelajaran sprint menggunakan media kardus.
gawang?
104

Lampiran 9 Tabel Hasil Observasi Awal Siswa

TABEL HASIL OBSERVASI AWAL SISWA

Alternatif jawaban
Positif :1
Negatif :0
No Pertanyaan Presentase Keterangan
(N=32)
1 Apakah Bapak/ibu Guru Kamu pernah 32/32x100%= Semua siswa
mengajarkan sprint gawang? 100% pernah
mendapatkan
pembelajaran sprint
gawang
2 Apakah Kamu berani melakukan sprint 16/32x100%= 50% siswa berani
gawang? 50% melakukan sprint
gawang
3 Apakah Kamu takut melihat gawang- 18/32x100%= 56.25% anak tidak
gawang (50cm) tersebut? 56.25% takut melihat
gawang
4 Apakah Kamu berani melewati gawang- 17/32x100%= 53.12% siswa
gawang (50cm) tersebut? 53.12% berani melewati
gawang-gawang
tersebut
5 Apakah Kamu bisa melewati gawang- 14/32x100%= 43.75% siswa yang
gawang (50cm) tersebut? 43.75% bisa melewati
gawang-gawng
tersebut
6 Apakah jarak antar gawang (6m) terlalu 25/32x100%= 78.12% siswa
jauh? 78.12% mengganggap jarak
tersebut terlalu jauh
7 Apakah dengan jarak antar gawang (6m) 20/32x100%= 62.5% siswa bisa
yang jauh Kamu bisa melewati semua 62.5% melewati gawang
gawang? tersebut
8 Apakah Kamu mengalami kesulitan saat 27.31x100%= 84.37% siswa
melewati gawang (50cm)? 84.37% kesulitan melewati
gawang yang
105

tingginya 50 cm
9 Apakah dengan tinggi badanmu, Kamu 29/32x100%= 90.62% bisa
bisa melewati gawang-gawang tersebut? 90.62% melewati gawang
dengan tinggi
badan mereka
10 Apakah Kamu senang dengan 13/32x100%= 37.5% anak senang
pembelajaran sprint gawang? 37.5% dengan
pembelajaran sprint
gawang
11 Apakah Kamu tertarik mengikuti 14/32x100%= 43.75% anak yang
pembelajaran sprint gawang? 43.75% tertarik mengikuti
pembelajaran sprint
gawang
12 Apakah Kamu bosan dengan 19/32x100%= 59.37% anak tidak
pembelajaran sprint gawang? 59.37% bosan dengan
pembelajaran sprint
gawang
13 Apakah Bapak/Ibu Guru Kamu pernah 0/32x100%= Guru tidak pernah
memberikan permainan sprint gawang? 0% memberikan
permainan sprint
gawang
106

Lampiran 10 Lembar Evaluasi Ahli

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN

STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN DAN

PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG PADA SISWA

KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan

keberanian, kesenangan, dan percaya diri

Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal

Evaluator : Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd

Tanggal : 30 Juni 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran

sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri

yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa

kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap

kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai

dengan petunjuk di bawah ini :


107

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.

2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran

umum, serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

A. Kualitas Model Permainan

Skala penilaian
Aspek yang dinilai komentar
No. 1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi



dasar.

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model √


108

permainan bagi siswa.

4 Kesesuaian memilih media alat



dan fasilitas yang digunakan.

5 Kesesuaian model permainan



untuk dimainkan siswa.

6 Kesesuaian model permainan √

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek √

psikomotor siswa.

8 Mendorong perkembangan aspek



afektif siswa

9 Dapat dimainkan siswa putra



maupun putri.

10 Mendorong siswa aktif bergerak. √

11 Meningkatkan minat dan motivasi

siswa berpartisipasi pembelajaran



Penjas melalui pengembangan

media“sprint gawang”.

12 Aman untuk digunakan √


109

B. Komentar dan Saran Umum

Jarak disesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya.

C. Simpulan

Model media permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang, 30 Juni 2015


110

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN

STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN DAN

PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG PADA SISWA

KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN KABUPATEN KENDAL

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan

keberanian, kesenangan, dan percaya diri

Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal

Evaluator : Hardesi Sandi Reza, S.Pd

Tanggal : 30 Juni 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran

sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri

yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa

kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap

kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai

dengan petunjuk di bawah ini :

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.


111

2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran

umum, serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

D. Kualitas Model Permainan

Skala penilaian
Aspek yang dinilai komentar
No. 1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi



dasar.

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model √

permainan bagi siswa.


112

4 Kesesuaian memilih media alat √

dan fasilitas yang digunakan.

5 Kesesuaian model permainan



untuk dimainkan siswa.

6 Kesesuaian model permainan √

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek √

psikomotor siswa.

8 Mendorong perkembangan aspek



afektif siswa

9 Dapat dimainkan siswa putra



maupun putri.

10 Mendorong siswa aktif bergerak. √

11 Meningkatkan minat dan motivasi

siswa berpartisipasi pembelajaran



Penjas melalui pengembangan

media“sprint gawang”.

12 Aman untuk digunakan √

E. Komentar dan Saran Umum

Gawang sponge diberi perekat agar tidak mudah lepas.


113

F. Simpulan

Model media permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang, 30 Juni 2015

Evaluator

(Hardesi Sandi Reza, S.Pd)


114

Lampiran 11 Lembar Evaluasi Ahli

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN

STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN

DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG

PADA SISWA KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN

KABUPATEN KENDAL

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan

keberanian, kesenangan, dan percaya diri

Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal

Evaluator : Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd

Tanggal : 6 Agustus 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran

sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri

yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa

kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap

kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai

dengan petunjuk di bawah ini :


115

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.

2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran

umum, serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

G. Kualitas Model Permainan

Skala penilaian
Aspek yang dinilai komentar
No. 1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi



dasar.

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model √


116

permainan bagi siswa.

4 Kesesuaian memilih media alat



dan fasilitas yang digunakan.

5 Kesesuaian model permainan



untuk dimainkan siswa.

6 Kesesuaian model permainan √

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek √

psikomotor siswa.

8 Mendorong perkembangan aspek



afektif siswa

9 Dapat dimainkan siswa putra



maupun putri.

10 Mendorong siswa aktif bergerak. √

11 Meningkatkan minat dan motivasi

siswa berpartisipasi pembelajaran



Penjas melalui pengembangan

media“sprint gawang”.

12 Aman untuk digunakan √


117

H. Komentar dan Saran Umum

Jarak disesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya.

I. Simpulan

Model media permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang, 6 Agustus 2015

Evaluator

(Drs.H. Cahyo Yuwono, M.Pd)


118

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN

STRATEGI UNTUK MENUMBUHKAN KEBERANIAN, KESENANGAN

DAN PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SPRINT GAWANG

PADA SISWA KELAS IV DI SD N 2 SIDODADI KECAMATAN PATEAN

KABUPATEN KENDAL

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Pembelajaran “Sprint Gawang” untuk menumbuhkan

keberanian, kesenangan, dan percaya diri

Sasaran Program : Siswa kelas IV SD N 2 Sidodadi Kecamatan Patean

Kabupaten Kendal

Evaluator : Hardesi Sandi Reza, S.Pd

Tanggal : 6 Agustus 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran

sprint gawang untuk menumbuhkan keberanian, kesenangan dan percaya diri

yang efektif dan efisien untuk proses pengembangan Penjasorkes bagi siswa

kelas IV yang dimodifikasi. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap

kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai

dengan petunjuk di bawah ini :


119

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.

2. Evaluasi mencakup aspek model media permainan, komentar dan saran

umum, serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

J. Kualitas Model Permainan

Skala penilaian
Aspek yang dinilai komentar
No. 1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi



dasar.

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model √


120

permainan bagi siswa.

4 Kesesuaian memilih media alat √

dan fasilitas yang digunakan.

5 Kesesuaian model permainan



untuk dimainkan siswa.

6 Kesesuaian model permainan √

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek √

psikomotor siswa.

8 Mendorong perkembangan aspek



afektif siswa

9 Dapat dimainkan siswa putra



maupun putri.

10 Mendorong siswa aktif bergerak. √

11 Meningkatkan minat dan motivasi

siswa berpartisipasi pembelajaran



Penjas melalui pengembangan

media“sprint gawang”.

12 Aman untuk digunakan √


121

K. Komentar dan Saran Umum

Gawang sponge diberi perekat agar tidak mudah lepas.

L. Simpulan

Model media permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

√2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang, 6 Agustus 2015

Evaluator

(Hardesi Sandi Reza, S.Pd)


122

Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Ahli Sebelum Uji Lapangan

REKAPITULASI PENGISIAN KUESIONER LEMBAR EVALUASI AHLI

DRAFT PRODUK AWAL

Skor
Penilaian
No Aspek Penilaian
A G

1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4

2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3

3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5

4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5

5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4

6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5

7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5

8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 4

9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 3 4

10 Mendorong siswa aktif bergerak. 4 3

11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi 4 4


pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint
gawang”.

12 Aman untuk digunakan 3 3

Jumlah Skor 47 49

Rata-rata 3,91 4.08

Presentase 78.3 81.6


3% 6%

Keterangan

A : Ahli Penjas

G : Ahli Pembelajaran
123

REKAPITULASI PENGISIAN KUESIONER LEMBAR EVALUASI AHLI

SEBELUM UJI COBA LAPANGAN

Skor
Penilaian
No Aspek Penilaian
A G

1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar. 4 4

2 Kejelasan petunjuk permainan. 3 3

3 Ketepatan memilih model permainan bagi siswa. 4 5

4 Kesesuaian memilih media alat dan fasilitas yang digunakan. 4 5

5 Kesesuaian model permainan untuk dimainkan siswa. 4 4

6 Kesesuaian model permainan dengan karakteristik siswa. 5 5

7 Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. 5 5

8 Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 5

9 Dapat dimainkan siswa putra maupun putri. 4 4

10 Mendorong siswa aktif bergerak. 5 5

11 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi 4 4


pembelajaran Penjas melalui pengembangan media“sprint
gawang”.

12 Aman untuk digunakan 3 3

Jumlah Skor 49 52

Rata-rata 4.08 4.33

Presentase 81.6 86.6


6% 6%

Keterangan

A : Ahli Penjas

G : Ahli Pembelajaran
124

Lampiran 13 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Standar Kompetensi :
Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.

Kompetensi Dasar :
Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat dengan koordinasi
yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama, toleransi,
kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri sendiri.
Fokus Aspek Indikator Sub Indikator
Penelitian
Strategi untuk 1. - Keberanian 6) Siswa berani mencoba
menumbuhkan Afeksi - Kesenangan sprint gawang
keberanian, - Percaya Diri 7) Siswa berani melewati
gawang dengan
kesenangan,
ketinggian 30 cm
dan percaya 8) Siswa mampu
diri dalam melanjutkan sprint
pembeljaran gawang meskipun
sprint gawang gawang jatuh
9) Siswa berani melakukan
3 langkah di antara
gawang
10) Siswa mampu
menyelesaikan
keseluruhan sprint
gawang
6) Siswa merasa nyaman
melakukan sprint
gawang
7) Siswa merasa gembira
melakukan sprint
gawang
8) Siswa puas dapat
melakukan sprint
gawang
9) Siswa berkeinginan terus
untuk melakukan sprint
gawang
10) Siswa merasa mendapat
kepuasaan dapat
melakukan sprint
gawang
6) Siswa mampu
melakukan start ke
125

gawang pertama
7) Siswa merasa mampu
dalam melakukan 3
langkah di antara
gawang
8) Siswa merasa mampu
melewati di atas gawang
9) Siswa merasa mampu
melakukan pendaratan
di tanah
10) Siswa merasa mampu
menyelesaikan sprint
gawang
2. mengenai
Kognitif pembelajaran
permainan
“Sprint
Gawang”
3. Teknik 1) Start ke gawang pertama
Psiko- gerakan sprint e. langkah
motor gawang f. kecepatan langkah
g. Ketepatan langkah
h. Tolakan anak ke gawang
pertama
2) Langkah antar gawang
e. Jumlah langkah
f. Kecepatan gerakan
g. Gerakan kaki
h. Gerakan tangan
3) Sikap badan di atas gawang
e. Keseimbangan
f. Kecongdongan badan
g. Gerakan kaki
h. Gerakan tangan
4) Pendaratan
e. Kecepatan
f. Kecondongan badan
g. Gerakan kaki
h. Gerakan tangan

5) Finish
e. Kecepatan
f. Membusungkan dada
g. Kecondongan badan
h. Gerakan tangan
126

Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Skala Kecil

DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN


PATEAN KABUPATEN KENDAL
(SEBAGAI DSAMPEL UJI COBA SKALA KECIL)

No Nama Jenis Kelamin

1 Aril Yoga Kaswari L


2 Anna Ria D.J P
3 Arif Pramana L
4 Atika Widiastuti P
5 Bagas Prasetiyo L
6 Desi Rahmawati P
7 Dewi Nurwati P
8 Dimas Setiawan L
9 Farel Abdi .A L
10 Febrianto .M L
11 Kidiyanto L
12 Khiril mahda L
13 Nanang .F L
14 Nindia Putri .A P
15 Putri Nurhayati P
16 Refa Dewi .K P
127

Lampiran 15 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Kecil

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA


ASPEK KOGNITIF
UJI SKALA KECIL

Alternatif jawaban:
Positif : 1
Negatif : 0
Butir Soal
No Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aril Yoga Kaswari 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
2 Anna Ria D.J 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
3 Arif Pramana 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6
4 Atika Widiastuti 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7
5 Bagas Prasetiyo 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 Desi Rahmawati 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 8
7 Dewi Nurwati 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
8 Dimas Setiawan 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 5
9 Farel Abdi .A 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
10 Febrianto .M 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
11 Kidiyanto 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
12 Khiril mahda 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
13 Nanang .F 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
14 Nindia Putri .A 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7
15 Putri Nurhayati 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
16 Refa Dewi .K 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
Jumlah 115
Presentase(115/160x100%) 71,87%
128

Lampiran 16 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Kecil

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA


ASPEK AFEKTIF
UJI SKALA KECIL

No Nama Nilai Indikator Sikap Jumlah


Keberanian Kesenangan Percaya
Diri
1 Aril Yoga Kaswari 4 3 2 10
2 Anna Ria D.J 3 3 2 7
3 Arif Pramana 2 4 3 9
4 Atika Widiastuti 3 2 3 8
5 Bagas Prasetiyo 4 3 3 10
6 Desi Rahmawati 2 3 1 6
7 Dewi Nurwati 3 3 2 8
8 Dimas Setiawan 3 4 2 9
9 Farel Abdi .A 4 3 3 10
10 Febrianto .M 3 3 3 9
11 Kidiyanto 4 2 3 9
12 Khiril mahda 4 3 3 10
13 Nanang .F 3 3 2 8
14 Nindia Putri .A 4 2 1 7
15 Putri Nurhayati 4 3 2 89
16 Refa Dewi .K 3 3 1 7
Jumlah 136
Presentase(136/192x100%) 70,83%
129

Lampiran 17 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Kecil

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA


ASPEK PSIKOMOTOR
UJI SKALA KECIL

No Nama Nilai Indikator Psikomotor Jumlah


Star Lang- Sikap Pen- Finish
ke kah ba- dara-
ga- di dan tan
wang anta- di
perta- ra ga- atas
ma wang ga-
wang
1 Aril Yoga Kaswari 4 4 2 2 3 15
2 Anna Ria D.J 3 2 2 3 4 13
3 Arif Pramana 3 4 3 3 3 16
4 Atika Widiastuti 3 2 1 2 4 12
5 Bagas Prasetiyo 3 2 2 4 2 13
6 Desi Rahmawati 2 1 2 2 3 10
7 Dewi Nurwati 1 2 3 2 3 11
8 Dimas Setiawan 3 2 3 2 4 14
9 Farel Abdi .A 4 3 4 2 3 16
10 Febrianto .M 3 3 2 3 4 15
11 Kidiyanto 4 4 3 3 4 18
12 Khiril mahda 3 4 3 3 3 16
13 Nanang .F 4 2 2 3 4 15
14 Nindia Putri .A 2 2 1 3 3 11
15 Putri Nurhayati 3 1 2 2 4 12
16 Refa Dewi .K 3 2 3 3 4 15
Jumlah 222
Presentase (222/320x100%) 69.37%
130

Lampiran 18 Daftar Nama Siswa Skala Besar

DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV SD N 2 SIDODADI KECAMATAN


PATEAN KABUPATEN KENDAL
(SEBAGAI DSAMPEL UJI COBA LAPANGAN)

No Nama Jenis Kelamin

1 Aril Yoga Kaswari L


2 Anna Ria D.J P
3 Arif Pramana L
4 Atika Widiastuti P
5 Bagas Prasetiyo L
6 Desi Rahmawati P
7 Dewi Nurwati P
8 Dimas Setiawan L
9 Farel Abdi .A L
10 Febrianto .M L
11 Kidiyanto L
12 Khiril mahda L
13 Nanang .F L
14 Nindia Putri .A P
15 Putri Nurhayati P
16 Refa Dewi .K P
17 Riyan Dwi .H L
18 Rizky Dani .S L
19 Selly Dwi .S P
20 Septia Virgiyanti P
21 Bayu Septiawan L
22 Dea Lova .R P
23 Ilham Dimas. S L
24 Kendi Dwi .R L
25 Slamet Ananda L
26 Supriyanto L
27 Anna Mariyana P
28 Aprilia Safitri P
29 Juwita Eka .L P
30 Nadia Z.U P
31 Salwa Nadia .O P
32 Via Frestiana P
131

Lampiran 19 Rekapitulasi Aspek Afektif Skala Besar

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA


ASPEK AFEKTIF
UJI SKALA BESAR

No Nama Nilai Indikator Sikap Jumlah


Keberanian Kesenangan Percaya
Diri
1 Aril Yoga Kaswari 4 3 4 11
2 Anna Ria D.J 3 3 2 8
3 Arif Pramana 3 4 3 10
4 Atika Widiastuti 4 4 3 11
5 Bagas Prasetiyo 4 3 3 10
6 Desi Rahmawati 2 4 1 7
7 Dewi Nurwati 3 3 4 10
8 Dimas Setiawan 4 3 2 9
9 Farel Abdi .A 4 3 4 11
10 Febrianto .M 4 3 3 10
11 Kidiyanto 3 2 3 8
12 Khiril mahda 4 3 4 11
13 Nanang .F 4 3 2 9
14 Nindia Putri .A 2 3 2 7
15 Putri Nurhayati 3 3 3 9
16 Refa Dewi .K 3 3 1 7
17 Riyan Dwi .H 3 4 3 10
18 Rizky Dani .S 4 3 2 9
19 Selly Dwi .S 3 3 2 8
20 Septia Virgiyanti 2 3 3 8
21 Bayu Septiawan 4 3 4 11
22 Dea Lova .R 2 3 2 7
23 Ilham Dimas. S 4 4 3 11
24 Kendi Dwi .R 4 4 3 11
25 Slamet Ananda 3 4 3 10
26 Supriyanto 3 4 3 10
27 Anna Mariyana 2 3 2 7
28 Aprilia Safitri 4 4 3 11
29 Juwita Eka .L 3 3 2 8
30 Nadia Z.U 3 2 2 7
31 Salwa Nadia .O 3 2 3 8
32 Via Frestiana 2 3 2 7
Jumlah 291
Presentase(291/384x100%) 75,78%
132

Lampiran 20 Rekapitulasi Aspek Kognitif Skala Besar

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA


ASPEK KOGNITIF
UJI SKALA BESAR
Alternatif Jawaban:
Positif : 1
Negatif : 0
No Nama Butir Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aril Yoga Kaswari 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7
2 Anna Ria D.J 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 6
3 Arif Pramana 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7
4 Atika Widiastuti 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
5 Bagas Prasetiyo 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
6 Desi Rahmawati 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7
7 Dewi Nurwati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
8 Dimas Setiawan 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6
9 Farel Abdi .A 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
10 Febrianto .M 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7
11 Kidiyanto 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
12 Khiril mahda 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7
13 Nanang .K 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
14 Nindia Putri .A 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6
15 Putri Nurhayati 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
16 Refa Dewi .K 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7
17 Riyan Dwi .H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
18 Rizky Dani .S 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
19 Selly Dwi .S 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
20 Septia Virgiyanti 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
21 Bayu Septiawan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
22 Dea Lova .R 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
23 Ilham Dimas. S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
24 Kendi Dwi .R 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7
25 Slamet Ananda 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
26 Supriyanto 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
27 Anna Mariyana 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 7
28 Aprilia Safitri 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
29 Juwita Eka .L 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
30 Nadia Z.U 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
31 Salwa Nadia .O 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7
32 Via Frestiana 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7
Jumlah 244
Presentase(244/320x100%) 76,25%
133

Lampiran 21 Rekapitulasi Aspek Psikomotor Skala Besar

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA


ASPEK PSIKOMOTOR
UJI SKALA BESAR
No Nama Nilai Indikator Psikomotor Jumlah
Star Lang- Sikap Pen- Finish
ke ga- kah di ba- dara-
wang anta- dan di tan
perta- ra ga- atas
ma wang ga-
wang
1 Aril Yoga Kaswari 4 4 3 3 3 17
2 Anna Ria D.J 3 3 2 3 4 15
3 Arif Pramana 3 2 3 3 4 15
4 Atika Widiastuti 3 3 1 2 2 11
5 Bagas Prasetiyo 4 2 2 3 3 14
6 Desi Rahmawati 2 2 2 3 3 12
7 Dewi Nurwati 2 2 1 2 3 10
8 Dimas Setiawan 3 3 3 2 4 15
9 Farel Abdi .A 4 4 2 2 3 15
10 Febrianto .M 3 3 2 3 3 14
11 Kidiyanto 4 4 3 3 4 18
12 Khiril mahda 4 4 3 4 4 19
13 Nanang .F 4 3 3 4 4 18
14 Nindia Putri .A 3 2 3 3 4 15
15 Putri Nurhayati 4 1 2 3 4 14
16 Refa Dewi .K 3 2 4 3 4 16
17 Riyan Dwi .H 4 3 4 2 4 17
18 Rizky Dani .S 4 3 2 3 3 15
19 Selly Dwi .S 3 3 3 3 4 16
20 Septia Virgiyanti 4 2 2 3 3 14
21 Bayu Septiawan 3 3 4 3 4 17
22 Dea Lova .R 4 3 2 4 3 16
23 Ilham Dimas. S 4 3 3 4 4 18
24 Kendi Dwi .R 3 3 4 3 4 17
25 Slamet Ananda 4 4 3 3 4 18
26 Supriyanto 4 4 3 4 4 19
27 Anna Mariyana 4 3 3 4 3 16
28 Aprilia Safitri 3 3 1 3 4 14
29 Juwita Eka .L 3 2 2 3 4 14
30 Nadia Z.U 4 3 3 2 3 15
31 Salwa Nadia .O 3 1 2 3 4 13
32 Via Frestiana 3 2 3 3 4 15
Jumlah 492
Presentase (492/640x100%) 76.87%
134

Lampiran 22 Dokumentasi Observasi Awal

DOKUMENTASI OBSERVASI AWAL


135

Lampiran 23 Dokumentasi Skala Kecil

Pemanasan

Kegiatan Inti
136

Foto Bersama Kepala Sekolah


137

Lampiran 24 Dokumentasi Skala Besar

Pemanasan

Kegiatan Inti

Anda mungkin juga menyukai