Anda di halaman 1dari 13

KEBUTUHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL PADA TRIMESTER I, II, III

DOSEN PENGAMPU : NUR CAHYANI ARI LESTARI, S.SIT., M.KES

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

AYU LESTARI
FITRIYANI
NELI WULANSARI
RIAS MUSTIKA
SITI REYHANAH

AKADEMI KEBIDANAN ABDI PERSADA BANJARMASIN


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, dan
anugerah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan judul “Perubahan Psikologis Ibu Hamil
Pada Trimester I,II,III” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini.
Namun berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait, baik secara moril maupun
materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini kami
menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami membutuhkan
kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan datang. Akhir kata, besar harapan
kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, Oktober 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 1
D. Manfaat ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
A. Pengertian Psikologis .................................................................................................. 3
B. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester 1, 2 dan 3....................................... 3
C. Faktor Psikologis Ibu Hamil ....................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan periode krisis yang akan berakhir dengan dilahirkannya bayi.
Selama kehamilan pada umumnya ibu mengalami perubahan, baik fisik maupun psikis yang
tampannya hal tersebut berhubungan dengan perubahan biologis (hormonal) yang
dialaminya. Emosi ibu hamil cenderung labil. Reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan
dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah. Perubahan fisik dan emosional yang
kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan
yang terjadi. Persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat mejadi pencetus berbagai reaksi
Oleh karena itu makala ini kami susun guna mengidentifikasi perubahan dan adaptasi
psikologis pada kehamilan trimester I beserta stress yang terjadi pada kehamilan trimester I,
sehingga kita dapat mengurangi dampak psikologis psikologis mulai dari reaksi emosional
yang ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi?
2. Apa saja perubahan psikologi pada trimester 1,2 dan 3?
3. Bagaimana support keluarga saat ibu hamil?
4. Bagaimana support dari tenaga kesehatan pada klien?
5. Apa rasa aman dan nyaman selama kehamilan ibu?
6. Apa saja persiapan menjadi orang tua?
7. Bagaimana persiapan sibling?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian psikologi.
2. Mengetahui perubahan psikologi pada trimester 1, 2 dan 3.
3. Mengetahui support keluarga.
4. Mengetahui support dari teanaga kesehatan.
5. Mengetahui rasa aman dan nyaman selama kehamilan.
6. Mengetahui apa saja persiapan menjadi orang tua.
7. Mengetahui persiapan sibling.

1
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Menambah wawasan untuk mahasiswa menambah ilmu pengetahuan tentang
perubahan psikologis yang terjadi pada saat ibu hamil
2. Bagi institusi pendidikan
Menambah referensi untuk pembelajaran tentang perubahan psikologi pada saat
ibu hamil.
3. Bagi tenaga kesehatan
Untuk menambah wawasan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan konseling
kepada klien bagaimana perubahan psikologis pada ibu saat hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologis
Psikologis adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku (tampak atau tidak
tampak maupun sadar atau tidak disadari) manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengn lingkungannya. (Mandang, Jenie. 2016)
Psikologi kehamilan adalah tingkah laku ibu hamil dalam masa kehamilannya baik
sebagai dirinya sendiri maupun hubungannya dengan lingkungannya. (Mandang, Jenie. 2016)
Proses adaptasi psikologis pada kehamilan adalah perilaku ibu hamil menyesuaikan diri
dengan lingkungannya melalui fungsi kerja pada organ-organ tubuhnya, dengan tujuan supaya
dapat bertahan hidup. (Mandang, Jenie. 2016)

B. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Pada Trimester I,II Dan III


1. TRIMESTER I
a. Ketidakyakinan/ketidakpastian
Awal kehamilan, merasa tidak yakin dengan kehamilannya, akan berusaha
mencari kepastian bahwa dirinya hamil, dan takut akan kehamilan yang terjadi dan
beharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil dengan
menggunakan tes kehamilan.
b. Ambivalen
Merasa khawatir dengan bertambahnya tanggung jawab dan perasaan dan ketidak
mampuannya untuk menjadi orang tua yang baik, serta takut jika kehamilan ini akan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
c. Fokus pada diri sendiri
Emosi menjadi labil, mood ibu hamil mudah sekali berubah-ubah, banyak waktu
yang dihabiskan untuk tidur.
d. Perubahan seksual
Keinginan seksual menurun, ketakutan akan keguguran menjadi penyebab
pasangan menghindari aktivitas seksual. Apalagi sebelumnya pernah mengalami
keguguran.

2. TRIMESTER II
a. Tanda-tanda kehamilan secara fisik
Dirasakannya keberadaan janin, uterus membesar dengan cepat dan dapat
dirasakan jika diplpasi di daerah abdomen, naiknya berat badan, sudah terasa
pergerakan janin (USG). Janin merupakan bagian terpisah dari dirinya meskipun
janin tetap saja bergantung pada dirinya dan ibu menerimanya.

3
b. Janin sebagai fokus utama
Ibu mulai memperhatikan kesehatan dari janin, lebih mengalhkan perhatiannya ke
janin, lebih mendekatkan hubungannya dengan ibu kandungnya atau wanita yang
pernah atau sedang hamil.
c. Narsisme dan introvert
Lebih selektif akan makannan dan baju yang ingin dipakai, kehilangan
ketertarikan kan pekerjaan, akan lebih sering menghabiskan waktu memikirkan janin.
d. Citra tubuh
Pembesaran abdomen, penebalan pinggan, dan embesaran payudara, perubahan
akan diterima dan dianggap suatu kebanggan bagi pasangan suami dan istri.
e. Perubahan seksual
Bersifat sulit ditebak, karena perasaan seksual itu dapat sewaktu- waktu naik, turun,
atau bahkan tidak berubah. Tetap aman dilakukan jika tidak ada komplikasi.
f. Peningkatan sensitifitas dari labia dan klitoris sera peningktan lumbrikasi vaginal
sebagai hasil dari vasokongesti pelvis
Mual tidak begitu dirasakan
 Ibu sudah mulai merasa sehat
 Mulai bisa menerima kehamilannya
 Merasakan gerakan janin dan merasakn kehadiran bayi sebagai sesorang diluar
dirinya
 Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
 Perut ibu terlalu besar senhingga belum dirasakan beban
 Libido dan gairah seks meningkat
 Merasa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dirinya
 Hubungan sosial meningkat dengan orang lain
 Keterikatan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan peran
barunya

3. TRIMESTER III
a. Semakin peka perasaaannya
b. Tingkat kecemasan semakin meningkat
c. Lebih sering meelus-elus perutnya untuk melindungi janinnya
d. Senang berbicara pada janin
e. Sangat bergantung pada pasangannya
f. Membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya
g. Lebih mudah lelah dan iribilitas
h. Sulit berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru dari bidan

4
i. Mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirakan dan mengasuh anak
setelah dilahirkan
j. Rasa tidak nyaman muncul kembali
k. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahit tepat waktu
l. Ibu tidak sabr menunggu kelahiran bayinya
m. Ibu khawatir bayi akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
n. Ibu semakin ingin menyudahi kehamilannya
o. Merasa sedih karena mungkin terpisah dari bayinya
p. Merasa kehilangan perhatian
q. Tidak sabran dan galau
r. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
s. Aktof mempersiapkan kelahiran bayinya
t. Lobido menurun karena kondisi ibu hamil

C. Faktor Psikologis Ibu Hamil


1. Support Keluarga
Keberadaan ibu dalam keluarga sangat mempengaruhi perubahan dari
perkembangan kehidupan rumah tangga,hal ini disebabkan karena ibu merupakan tiang
penyangga berdirinya suatu rumah tangga.kehidupan keluarga dari seorang ibu yang
sedang mengalami proses kehamilan secara psikologis akan timbul stress dan kecemasan
dari semua anggota keluarga terutama suami sebagai kepala rumah tangga.
Pada saat seperti itu kehadiran dan semua anggota keluarga dan handai taulan
sangat diperlukan oleh seorang ibu hamil. Suport keluarga yang sangat diperlukan oleh
ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. Memberikan perhatian,kasih sayang dan cinta untuk memenuhi kebutuhan psikologis
maupun kebutuhan fisik kepada ibu hamil.
2. Memberikan perlindungan dengan selalu melayani ibu dalam memeriksakan
kehamilannya dan memberikan nasehat untuk tidak mengonsumsi obat-obatan yang
dapat mengganggu perkembangan janin.
3. Memberikan pengertian kepada ibu bahwa apa yang dialami ibu sekarang adalah
sesuatu yang wajar dan alamiah.
4. Memberikan pengertian bahwa keadaan atau ketidaknyamanan yang dialaminya
lambat laun akan hilang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
5. Memberikan dukungan keluarga untuk menjaga keseimbangan emosional ibu selama
periode kehamilannya.

5
2. Support dari Tenaga Kesehatan
Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologis adalah dengan memberi
suport atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi
kehamilannya dan peruibahan yang dirasakannya adalh sesuatu yang normal. Bidan harus
bekerja sama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjalin hubungan
yang terbuka antara bidan dan klien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan
memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.
Bidan juga berfungsi sebagai pasilitator bagi kliennya,bidan dapat membagi
pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri,misalnya jika bidan tersebut juga
pernah merasakan kehamilan, hal ini akan membuat klien mengerti akan fungsi bidan
yang disatu sisi sebagai seorang bidan dan disisi lain sebagai manusia biasa yang juga
merasakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam siklus kehidupan. Bidan juga dapat
menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana
cara ereka sendiri untuk menyelesaikan dan menghadapi masalahnya.
Bidan juga berperan sebagai seorang pendidik,bidan yang memutuskan apa yang
harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya agar selalu waspada
terhadap perubahan yang terjadi, prilakunya dan bahgaimana menghadapi permasalahan
yang timbul akibat kehamilannya.

3. Rasa Nyaman dan nyaman Selama Kehamilan


Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah sang
anak (Richarson, 1993). Semakin banyak bukti menjnjukan bahwa wanita yang
diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya prianya selama hamil akan menunjukan lebih
sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah
melakukan penyesuaian selama masa nifas (Grossman ,Eichler, Winckoff, 1980; May,
1982a).
Ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil (Richarson,
1983).kebutuhan pertama ialah menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai.
Kebutuhan kedua ialah merasa yakin akan penerimaan p[asangannya terhadap sang anak
dan mengasimilasi bayi tersebut kedalam keluarga. Rubin (1975) menyatakan bahwa
wanita hamil harus “memastikan tersedianya akomodasi sosial dan fisik dalam keluarga
dan rumah tangga untuk anggota baru tersebut”

4. Persiapan Menjadi Orang Tua


Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dari masa anak
menjadi orangtua, dan apabila kehamilan berakhir maka akan bertambah tanggung jawab
keluarga. Kehamilan dapat merupakan dorongan atau menjadi konflik pada pasangan
suami istri tergantung pada kemampuan keluarga untuk mempertahankan keseimbangan.

6
Suami akan mengalami perubahan menjadi orang tua, seperti bertambah tanggung
jawab.selama periode prenatal, ibu ialah satu-satunya pihak yang membentuk lingkungan
tempat janin tumbuh dan berkembang. Persatuan simbiosis tertutup antara ibu dan anak
beraakhir pada saat bayi lahir.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi
seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan
menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat
memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks
karena takut mencederai bayinya.
Steele dan Pollack (1968) menyatakan bahwa menjadi orang tua merupakan
proses yang terdiri dari dua komponen. Komponen pertama, bersifat praktis atau
mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik; komponen kedua, bersifat
emosional, melibatkan keterampilan afektif dan kognitif. Kedua komponen ini penting
untuk perkembangan dan keberadaan bayi.
a. Ketrampilan kognitif-motorik
Komponen pertama dalam proses menjadi orangtua melibatkan aktivitas
perawatan anak, seperti memberi makan; menjaganya dari bahaya, memungkinnya
untuk bisa bergerak (steele, polack, 1968). Aktivitas yang berorientasi pada tugas ini
atau keterampilan kognitif-motorik tidak terlihat secara otomatis pada saat bayi lahir.
Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dan budayanya. Banyak
orangtua harus belajar untuk melakukan tugas ini dan proses belajar ini mungkin
sukar bagi mereka. Akan tetapi, hampir semua orangtua yang memiliki keinginan
untuk belajar dan dibantu orang lain menjadi terbiasa dengan aktivitas merawat anak
b. Keterampilan kognitif-afektif
Komponen psikologis dalam menjadi orangtua, sifat keibuan atau kebapakan
tampaknya berakar dari pengalaman orangtua dimasa kecil saat mengalami dan
menerima kasih sayang dari ibunya. Dalam hal ini orangtua bisa dikatakan mewarisi
kemampuan untuk menunjukkan perhatian dan kelembutan. Ketrampilan kognitif-
afektif menjadi orangtua meliputi sikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian
kepada bayinya.

5. Persiapan Sibling
Saudara kandung perlu dipersiapkan terhadap kedatangan adiknya, karena bisa
menibulkan perasaan bersaing atau (sibling rivalry) sibling rivalry timbul karena anak-
anak takut perhatian orang tuanya berubah. Pencegahan kondisi ini dapat dilakukan
dengan cara:
a. Anak diberitahu sejak awal kehamilan.

7
b. Anak tobler diberi kesempatan merasakan bayinya bergerak dalam rahim dan
dijelaskan bahwa rahim tempat khusus bayi tumbuh.
c. Anak dapat membantu baju bayi dilaci atau menyiapkan tempat tidur bayi dan kamar
bayi.
d. bantu anak menyesuaika diri pada perubahan ini.
e. Kenalkan anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya akan cukup
besar untuk diajak bermain.
f. Mengajak anak ketempat periksa hamil, diberi kesempatan mendengarkan DJJ.
Bila saudara kandung sudah sekolah,maka kehamilan akan merupakan urusan
keluarga.pengajaran tentang kehamilan didasarkan kepada tingkat pengertian anak.
Bisa disiapkan buku-buku dirumah, termasuk merasakan gerakan anak,mendengar
DJJ. Biarkan ia hadir waktu melahirkan. Persiapan saudara kandung perlu untuk
menerima bayi baru dengan memberi cukup perhatian oleh orang tuanya agar ia tidak
berprilaku regresif atau agresif.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberadaan ibu dalam keluarga sangat mempengaruhi perubahan dari perkembangan
kehidupan rumah tangga.
Dan Peran bidan dalam perubahan psikologis pada ibu adalah dengan memberi suport
atau dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamilannya
dan peruibahan yang dirasakannya adalh sesuatu yang normal.
Wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya prianya selama hamil akan
menunjukan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan
lebih mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas (Grossman ,Eichler, Winckoff, 1980;
May, 1982a).
Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dari masa anak menjadi
orangtua, dan apabila kehamilan berakhir maka akan bertambah tanggung jawab keluarga.
Saudara kandung perlu dipersiapkan terhadap kedatangan adiknya, karena bisa
menibulkan perasaan bersaing atau (sibling rivalry) sibling rivalry timbul karena anak-anak
takut perhatian orang tuanya berubah.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Mengharapkan agar mahasiswa dapat memahami dan mampu belajar bagaimana
memberikan konseling perubahan psikologis pada ibu hamil.
2. Bagi institusi pendidikan
Mengharapkan agar ilmu ini bisa untuk bahan referensi untuk mengajar tentang
perubahan psikologis pada ibu hamil.
3. Bagi tenaga kesehatan
Mengharapkan agar tenaga kesehatan dapat memberikan konseling ini tentang
perubahan psikologi pada ibu hamil bisa di pahami oleh klien dan sangat jelas dalam
mengaplikasikannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta. Fitramaya
Mandang, Jenni, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bogor. IN MEDIA
Salmah, Hj, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta. EGC

10

Anda mungkin juga menyukai