Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sayyid Abdurahman Archel

NIM : 220702010893
Prodi : Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi

Beberapa perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional berikut ini :
1. Sistem Operasional
Jika berbicara mengenai sistem operasional yang diterapkan Bank Syariah. Jelas bank ini
mengikuti aturan syariat Islam. Semua kegiatan operasional yang dijalankan di bank syariah akan
dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah dikeluarkan melalui fatwa MUI yang diambil
berdasarkan ketentuan-ketentuan syariat Islam.
Sementara dalam Bank Konvensional, hal tersebut tidak berlaku. Bank konvensional akan
dijalankan berdasarkan standar operasional perbankan yang telah ditetapkan Pemerintah dan
tunduk pada aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Hal ini diatur Pemerintah melalui lembaga
keuangan dan pihak-pihak lainnya yang dianggap berkepentingan dengan masalah tersebut.
2. Cara Mengelola Dana
Baik Bank Syariah maupun Bank Konvensional tentunya akan mengelola sejumlah dana, baik itu
yang berasal dari dana nasabah ataupun dana yang dimiliki bank itu sendiri. Pada kenyataannya,
dana ini tentulah harus dikelola dengan sedemikian rupa sehingga bisa memberikan hasil bagi bank
dan menutupi berbagai biaya operasional yang dikeluarkan pihak bank. Namun, dalam sistem
pengelolaan dana ini, terdapat perbedaan antara kedua bank tersebut.
Dalam Bank Syariah, dana nasabah yang diterima dalam bentuk titipan ataupun investasi tidak
bisa dikelola pada semua lini bisnis secara sembarangan. Pengelolaan dan investasi yang dilakukan
bank syariah harus berdasarkan syariat Islam. Di mana lini bisnis yang dipilih haruslah yang
memenuhi aturan syariat Islam.
Sementara dalam Bank Konvensional, pengelolaan dana ini bisa dilakukan pada berbagai lini
bisnis yang dianggap aman dan menguntungkan. Selama pengelolaan dana ini tidak menyalahi
aturan dan hukum yang berlaku maka pihak bank memiliki kebebasan untuk menjalankan dan
mengelola dana tersebut pada berbagai lini bisnis yang dianggap bisa memberikan keuntungan
yang paling maksimal.
3. Cara Membagi Keuntungan
Dalam praktiknya, Bank Syariah tidak menerapkan sistem bunga pada layanan mereka. Bank ini
dijalankan berdasarkan syariat Islam. Penerapan bunga dilarang dan tidak terjadi dalam bank
syariah. Sebab hal tersebut dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam.
Bank Syariah menggunakan sistem bagi hasil dan mendapatkan sejumlah keuntungan dari sistem
tersebut. Keuntungan inilah yang kemudian digunakan pihak bank (selaku pengelola) untuk
membiayai seluruh kegiatan operasional perbankan yang dijalankan.
Sementara dalam Bank Konvensional, jelas dikatakan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 bahwa bank konvensional menjalankan usaha secara konvensional dan memberikan
keuntungan dalam jumlah tertentu dalam bentuk suku bunga bagi nasabahnya.

4. Metode Transaksi
Sesuai dengan ketentuan syariat Islam, transaksi yang terjadi dalam bank syariah tentu akan
berbeda dengan yang terjadi di bank konvensional pada umumnya. Secara khusus, beberapa
transaksi ini telah diatur berdasarkan fatwa MUI, antara lain akad al-Mudharabah (bagi hasil), al-
Musyarakah (perkongsian), al-Musaqat(kerja sama tani), al-Ba’i (bagi hasil), al-Ijarah (sewa-
menyewa), dan al-Wakalah (keagenan).
Hal yang sama tidak akan ditemui dalam bank konvensional. Sebab semua aturan serta kebijakan
transaksi di bank ini telah diatur dan dijalankan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai