Anda di halaman 1dari 3

BAB III.

METODE PENELITIAN

1.1 Tempat Atau Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasetika Program Studi
Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
1.2 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorium
1.3 Alat Dan Bahan
1.3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas,
neraca analitik, chamber, kertas saring, mortir dan porselen, waterbath, oven,
rotavapor, pH meter.
1.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk persiapan ekstrak daun kapuk randu dan
pembuatan shampoo antara lain : Daun kapuk randu, etanol 96%, methanol 70%,
Carbopol 940, Sodium lauril sulfat, Propilenglikol, Metil paraben, Aqua destilata.
1.4 Prosedur Kerja
1.4.1 Pembuatan Simplisia
Daun kapuk randu segar yang diperoleh dilakukan sortasi basah, untuk
memisahkan bahan-bahan asing dari tanaman. Selanjutnya daun kapuk randu
dicuci satu persatu dibawah air mengalir hingga bersih, lalu dirajang atau dipotong
kecil-kecil. Daun kapuk randu yang telah dirajang kemudian dikeringkan dengan
cahaya matahari secara tidak langsung, lalu dilakukan sortasi kering untuk
memisahkan benda asing dan pengotor lain yang masih tertinggal. Simplisia
kemudian diblender dan diayak dengan ayakan 60 mesh, hingga diperoleh serbuk
simplisia daun kapuk randu yang halus (Depkes,1989).
1.4.2 Pembuatan Ekstrak kental daun kapuk randu
serbuk simplisia daun kapuk randu (C. petandra L) diekstrkasi dengan
etanol 96% selama 3 x 24 jam, dimana setiap 1 x 24 jam dilakukan penyaringan,
yang selanjutnya dilakukan pemekatan dengan menggunakan Rotary evaporator.
Selanjutnya ekstrak yang diperoleh digabungkan dan ditimbang beratnya untuk
ditentukan besar rendemennya (Hamsidi 2018).
1.4.3 Uji senyawa ekstrak daun kapuk randu
1.4.3.1 uji flavonoid
Sampel daun kapuk randu halus sebanyak 200 mg diekstrak
dengan 5 mL etanol dan dipanaskan selama lima menit di dalam tabung
reaksi. Selanjutnya ditambah beberapa tetes HCL pekat. Kemudian
ditambahkan 0,2 g bubuk Mg. Hasil positif ditunjukkan dengan timbulnya
warna merah tua selama 3 menit. Uji flavonoid dilakukan menurut Cai
(Marlinda, Sangi, and Wuntu 2012).
1.4.3.2 uji saponin
Sampel daun kapuk randu halus sebanyak 2 g dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan akuades hingga seluruh
sampel terendam, dididihkan selama 2-3 menit, dan selanjutnya
didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat. Hasil positif ditunjukkan
dengan terbentuknya buih yang stabil (Marlinda et al. 2012).
1.4.3.3 uji fenol
Sejumlah sampel (0,1 gr) diekstrak dengan 20 ml metanol 70%.
Larutan yang dihasilkan diambil sebanyak 1 ml kemudian ditambahkan 2
tetes larutan FeCl3 5%. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya
warna hijau atau hijau kebiruan (Nugrahani, Andayani, and Hakim 2016).
1.4.4 Pembuatan Sediaan Shampoo Ekstrak Daun Kapuk Randu
Tabel 1. Formulasi Sediaan Shampoo Ekstrak Daun Kapuk Randu
Formula (%)
Bahan Fungsi
F0 F1 F2 F3
Ekstrak daun
0 1 2 3 Zat aktif
kapuk randu
Carbopol 940 0,7 0,7 0,7 0,7 Pengental
SLS 10 10 10 10 Surfaktan
Propilen glikol 15 15 15 15 Pelembab
Metil paraben 0,1 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Pipermint oil 0,5 0,5 0,5 0,5 Pewangi
Ad Ad Ad Ad
Aquadest Pelarut
100 100 100 100
Carbopol ditaburkan dalam air panas ad mengmbang (M1),
larutkan metal paraben dalam air panas ad larut (M2), larutkan Sodium
Lauryl Sulfat dalam air (M3) campurkan M1+M2+M3 aduk ad homogen
(M4), tambahkan M4 ke dalam Propilenglikol sedikit demi sedikit, hingga
homogen setelah itu tambahkan ekstrak daun kapuk randu dan aduk ad
homogen, masukkan sisa aquadest kedalam campuran bahan tersebut ke
dalam wadah dan beri pipermint oil beberapa tetes (Fauziah 2019).
1.4.5 uji sifat fisik shampoo ekstrak daun kapuk randu
1.4.5.1 uji organoleptic
Pada uji organoleptis, dilakukan dengan melihat perubahan
bentuk, warna, bau sediaan shampoo pada hari ke-1, 3, 5, 7, 14, 21, 28 hari
penyimpanan (Budiman et al. 2015).
1.4.5.2 uji ph
pH shampoo diukur menggunakan PH meter terkalibrasi pada
suhu konstan. Pengukuran dilakukan pada hari ke-0 dan 30 (Suryati and
Saptarini 2016).
1.4.5.3 Pengukuran Viskositas
Pengukuran Viskositas dilakukan dengan menggunakan alat
viscometer Brookfield dengan menempatkan sediaan shampoo yang akan
diperiksa dalam beaker glass (± 200 ml), kemudian diletakkan dibawah alat
viscometer Brookfield model DV-E dengan tongkat pemutar (spindle)
yang sesuai. Spindel dimasukkan ke dalam sediaan sampai terendam
(Rashati 2016).
1.4.5.4 Tinggi Busa
Sediaan shampoo ekstrak daun kappuk randu dicampurkan dengan
sedikit air suling kedalam gelas ukur tertutup. Campuran tersebut dikocok
selama 20 detik dngan cara membalikkan gelas ukur secara beraturan.
Tinggi busa terbentuk diamati (tinggi busa awal) dan 5 menit kemudian
diamati kembali (tinggi busa akhir) (Kartikasari and Yuspitasari 2017).

Anda mungkin juga menyukai