FORMULASI SHAMPOO DARI EKSTRAK DAUN KAPUK RANDU (Ceiba
pentandra L.) SEBAGAI PENYUBUR RAMBUT
Disusun Oleh :
Luluk Nur Ichda Fauziah (C11800169)
Nourisha Raihana Rahma (C11800174) Rahmatia Candra Dewi (C11800179) Supriyatiningsih (C11800192)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2019 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut merupakan mahkota bagi semua orang, sebab rambut memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan, kehangatan, serta untuk keindahan dan penunjang penampilan (Sari et al. 2016). Rambut mempunyai peran yang sangat penting bagi setiap orang. Biasannya rambut yang indah dapat meningkatkan kepercayaan seseorang. Namun rambut rontok dan kebotakan menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan (Nurjanah and Krisnawati 2014). Survey yang dilakukan oleh jurnal nasional mendapatkan sebanyak 36% wanita dan 16% pria di Indonesia mengalami kerontokan rambut (Kirtishanti, A, and M 2011). Pencegahan rambut rontok dapat melalui pengobatan dari luar dan dari dalam. Pengobatan dari dalam dengan mengkonsumsi obat dan secara injeksi untuk menghentikan kerontokan rambut, serta membantu mengembalikan rambut rontok di kepala. Pengobatan dari luar dilakukan dengan cara terapi topikal menggunakan salep/larutan atau menggunakan kosmetik (hair tonic) untuk mengatasi kerontokan rambut (Diana 2014) salah satunya dengan menggunakan shampoo untuk mengatasi rambut rontok. Shampoo adalah sediaan kosmetik berwujud cair, gel, emulsi, ataupun aerosol ataupun yang mengandung surfaktan sehingga memiliki sifat detergensi, humketan, dan menghasilkan busa. Penggunaan shampoo berbahan dasar kimia dirasa kurang efektif karena akan menimbulkan permasalahan lain pada kulit kepala dan rambut. Shampoo yang dikembangkan dari bahan-bahan alami adalah pengganti terbaik untuk mengurangi shampoo yang berbahhan kimia (Tata et al. 2019). Daun kapuk randu yang masih muda dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan rambut dengan cara digosokkan pada kulit kepala kemudian dipijit-pijit (Kapuk et al. 2014). Tumbuhan randu mengandung polifenol, saponin, damar yang pahit, hidrat arang pada daunnya, dan minyak dalam bijinya (Hardiati, 1986). Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Marchaban, C.J. Soegihardjo, ) menunjukan bahwa daun randu mengandung senyawa golongan saponin, flavonoid, dan fenol. Sari daun randu dapat mempercepat pertumbuhan rambut, tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara sari daun muda dan daun tua dalam mempercepat pertumbuhan rambut.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin memanfaatkan ekstrak daun kapuk
randu sebagai Shampoo untuk penyubur rambut. Pada penelitian ini ekstrak daun kapuk randu memiliki efek dalam membantu pertumbuhan rambut. Tanaman kapuk merupakan tanaman yang melimpah dan bagian daun tanaman tersebut kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, penelitian tentang daun tanaman Kapuk ini sangat menarik untuk dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Apakah daun kapuk randu dapat digunakan sebagai shampoo? 1.3 Tujuan Penelitian Mengetahui manfaat daun kapuk randu sebagai penyubur rambut yang dikemas dalam bentuk sediaan shampoo. 1.4 Luaran Yang Diharapkan 1. Keberhasilan memformulasikan secara optimal sediaan shampoo ekstrak daun kapuk randu. Mengingat dari segi penggunaanya, daun kapuk randu hanyalah bagian dari tanaman yang masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, oleh karena itu dibuat inovasi produk yang bermanfaat. 2. Selain itu program ini diharapkan dapat menghasilkan suatu produk sediaan alam yang bermanfaat untuk kesehatan berupa produk shampoo sebagai penyubur rambut. Sediaan shampoo dari daun kapuk randu ini diharapkan dapat memperkecil tingkat kerontokan rambut pada penggunaan secara terus menerus.