PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rambut sehat dan indah merupakan keinginan setiap manusia. Rambut sehat mempunyai
siklus pertumbuhan rambut yang panjang dan kelembaban yang cukup. Pertumbuhan rambut terjadi
karena sel-sel daerah matriks atau umbi rambut secara terus menerus membelah. Rambut
mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah panjang lalu rontok dan kemudian
terjadi pergantian rambut baru. Pertumbuhan rambut diharapkan berlangsung dengan optimal
sehingga dihasilkan rambut yang sehat dan terhindar dari kerontokkan dan kebotakkan yang
merupakan salah satu kelainan dalam rambut yang banyak terjadi baik pada pria maupun wanita. Hal
ini umumnya disebabkan oleh kondisi fisiologis,stress emosional maupun fisik, kekurangan nutrisi,
gangguan hormonal dan obat (Harrison 2009).
Istilah kosmetika berasal dari kata Yunani yakni “Kosmetikos” yang berarti “Keahlian dalam
menghias”. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,
dituangkan, dipercikan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada bahan atau
bagian badan manusia dengan maksud membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Sedangkan kosmetika tradisional adalah
kosmetika tradisional yang dapat dibuat sendiri, langsung dari bahan-bahan yang segar atau bahan-
bahan yang telah dikeringkan, buah-buahan atau tanaman yang ada disekitar kita. Kosmetika ini
diolah menurut resep dan cara pengolahan yang turun temurun dari nenek moyang.
Pomade merupakan sutau sediaan kosmetik yang masuk dalam kategori wax bassed cream
yang sedang diminati para pria untuk dapat membuat penampian rambut yang rapi. Jenis pomade
muai dikenal pada tahun 1800-an atau sekitar abad ke-19.Pomade merupakan sebuah produk hair
styler yang lebih identik dengan pria. Pomade terbuat dari bahan dasar besswax .Berbeda dengan
minyak rambut enis gel dan wax , minyak rambut jenis pomade menggunakan bahan dasar besswax
yang akan memberi kesan rapih,licin,dan mengkilap sehingga menimbulkan kesan basah dan klimis
bagi para pria .
Asal mula nama pomade ini berasa dari kata bahasa inggris yang berarti salep , merupakan
zat berminyak atau lilin yang digunakan untuk gaya rambut . Pomade membuat rambut terlihat licin ,
mengkilap, dan klimis . Sifat dari kaku dari pomade membuat gaya rambut terlihat rapi , sementara
siat pelembab tahan lama membuat rambut lebih bertekstur. (Rosi,2015). Berdasarkan basisnya ,
pomade dikategorikan menjadi 2 macam , yakni water based dan oil based (scrivo E ,2011) . Oil
based merupakan produk pomade klasik yang mengandung minyak dan wax , sedangkan pomade
yang modern adalah water based yang mengandung polimer larut air dan wax ( Baran R &
MaibachHI,2010) . Water based memilliki keuntungan yaitu lebih mudah untuk dicuci , lebih berasa
ringan dan ebih aman dengan kemungkinan tidak terjadinya acne (Scrivo E ,2011)
Di zaman yang serba modren kebanyakan masyarakat lebih sering menggunakan pomade
yang mengandung banyak bahan kimia yang merusak rambut , dengan kata lain masyarakat tidak
mengetahui jantung pisang kepok memiliki kandungan alam yang sangat aman untuk rambut
ditambah lagi jika jantung pisang kepok dikombinasikan dengan minyak kelapa VCO (virgin coconut
oil) .
Jantung pisang adalah bunga yang dihasilkan oleh Pokok Pisang (Musa sp.) yaitu sejenis
tumbuhan dari keluarga Musaceae yang berfungsi untuk menghasilkan buah pisang. Jantung Pisang
dihasilkan semasa proses pisang berbunga dan menghasilkan tandan pisang sehingga lengkap.
Metabollit sekunder Jantung pisang kepok flavonid , krumin, dan zat fenol lainnya.
Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO) sering digunakan
masyarakat untuk perawatan rambut , karena minyak VCO memiliki kandungan asam laurat yang
cukup tinggi .Struktur asam ini cenderung mudah diserap kedalam kulit atau batang rambut . Minyak
kelapa sendiri sering digunakan masyarakat untuk melembapkan rambut ,menyuburkan rambut dan
banyak lagi manfaat yang ada di dalam minyak kelapa VCO.Sedangkan jantung pisang kepok sendiri
jarang digunakan atau diketahui masyarakat manfaatnya , kandungan flavanoid yang ada dijantung
pisang kepok bermanfaat untuk penyuburan rambut sehingga rambut terlihat lebih banyak dan
lebat.
Untuk membuat penampilan rambut yang rapi , segar serta klimis yakni sediaan pomade
yang dibuat dari bahan alam yaitu dengan cara mencapurkan ekstrak kelopak jantung pisang kepok
dengan penambahan minyak kelapa vco (virgin coconut oil) yang berkhasiat dapat menyuburkan
rambut serta membuat rambut terlihat lebih klimis .
Berdasarkan hal tersebut , maka dilakukan penelitian ini yang membuktikan bahwa ekstrak
kelopak jantung pisang dengan penambahan minyak kelapa VCO dapat menyuburkan rambut serta
menjaga kelembapan rambut dan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan menjadi sediaan
farmasi dalam bentuk pomade.
1.5 Hipotesis
Berdasarkan Perumusan masalah diatas , maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
Ekstrak kelopak jantung pisang kepok dan minyak kelapa VCO (Virgin coconut oil)
dapat diformuasikan sebagai pomade dalam bentuk sediaan krim
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali diyatakan lain simplisia merupakan bahan
yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia
pelikan atau mineral.
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan
atau eksudat tumbuhan. Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang secara spontan keluar dari
tumbuhan atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat nabati lain yang
dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya (Ditjen POM, 1995).
Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan. Contohnya adalah minyak ikan dan madu (Gunawan, 2010).
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral
yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana. Contohnya serbuk seng dan
serbuk tembaga (Gunawan, 2010).
b) Sortasi basah
Sortasi basah adalah pemilihan hasil panen ketika tanaman masih segar. Sortasi
dilakukan terhadap:
− Tanah atau kerikil,
− Rumput-rumputan
− Bahan tanaman lain atau bagian lain dari tanaman yang tidak digunakan, dan
− Bagian tanaman yang rusak (dimakan ulat atau sebagainya)
c) Pencucian
Pencucian simplisia dilakukan untuk membersihkan kotoran yang melekat, terutama
bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan juga bahan-bahan yang tercemar
peptisida. Cara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah
mikroba awal simplisia. Misalnya jika air yang digunakan untuk pencucian kotor,
maka jumlah mikroba pada permukaan bahan simplisia dapat bertambah dan air
yang terdapat pada permukaan bahan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan
mikroba. Bakteri yang umum terdapat dalam air adalah Pseudomonas, Bacillus,
Streptococcus, Enterobacter, dan Escherichia.
d) Pengubahan bentuk
Pada dasarnya tujuan pengubahan bentuk simplisia adalah untuk memperluas
permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan maka bahan baku akan semakin
cepat kering. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin
perajangan khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang
dikehendaki.
e) Pengeringan
Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan sebagai berikut:
− Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang
dan bakteri.
− Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat
aktif .
− Memudahkan dalam hal pengolahan proses selanjutnya (ringkas, mudah
disimpan, tahan lama, dan sebagainya).
f) Sortasi kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan.
Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yang terlalu gosong atau bahan yang
rusak.
2.4 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dan bagian
tumbuhan obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Zat-zat aktif tersebut
terdapat di dalam sel, namun sel tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan begitu pula
ketebalannya sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu untuk
mengekstraksinya ( Tobo F, 2001).
Ekstraksi adalah pemurnian suatu senyawa. Ekstraksi cairan-cairan merupakan suatu
teknik dalam suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut
kedua (biasanya organik), yang pada dasarnya tidak saling bercampur dan menimbulkan
perpindahan satu atau lebih zat terlarut (solut) ke dalam pelarut kedua itu. Pemisahan itu
dapat dilakukan dengan mengocok-ngocok larutan dalam sebuah corong pemisah selama
beberapa menit (Shevla, 1985).
Salah satu metode yang digunakan untuk penemuan obat tradisional adalah metode
ekstraksi. Pemilihan metode ekstraksi tergantung pada sifat bahan dan senyawa yang akan
diisolasi. Sebelum memilih suatu metode, target ekstraksi perlu ditentukan terlebih dahulu.
Ada be berapa target ekstraksi, diantaranya (Sarker SD, dkk., 2006):
1. Senyawa bioaktif yang tidak diketahui
2. Senyawa yang diketahui ada pada suatu organisme
3. Sekelompok senyawa dalam suatu organisme yang berhubungan secara struktural.
Semua senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh suatu sumber tetapi tidak
dihasilkan oleh sumber lain dengan kontrol yang berbeda, misalnya dua jenis dalam marga
yang sama atau jenis yang sama tetapi berada dalam kondisi yang berbeda. Identifikasi
seluruh metabolit sekunder yang ada pada suatu organisme untuk studi sidik jari kimiawi
dan studi metabolomik.
Proses ekstraksi khususnya untuk bahan yang berasal dari tumbuhan adalah sebagai
berikut:
1. Pengelompokan bagian tumbuhan (daun, bunga, dll), pengeringan dan penggilingan
bagian tumbuhan.
2. Pemilihan pelarut
3. Pelarut polar: air, etanol, metanol, dan sebagainya.
4. Pelarut semipolar: etil asetat, diklorometan, dan sebagainya.
5. Pelarut nonpolar: n-heksan, petroleum eter, kloroform, dan sebagainya
c) Perkolasi
Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi secara perlahan dalam sebuah
perkolator (wadah silinder yang dilengkapi dengan kran pada bagian bawahnya).
Pelarut ditambahkan pada bagian atas serbuk sampel dan dibiarkan menetes
perlahan pada bagian bawah. Kelebihan dari metode ini adalah sampel senantiasa
dialiri oleh pelarut baru. Sedangkan kerugiannya adalah jika sampel dalam
perkolator tidak homogen maka pelarut akan sulit menjangkau seluruh area. Selain
itu, metode ini juga membutuhkan banyak pelarut dan memakan banyak waktu.
d) Soxhlet
Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam sarung
selulosa (dapat digunakan kertas saring) dalam klonsong yang ditempatkan di atas
labu dan di bawah kondensor. Pelarut yang sesuai dimasukkan ke dalam labu dan
suhu penangas diatur di bawah suhu reflux. Keuntungan dari metode ini adalah
proses ektraksi yang kontinyu, sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil
kondensasi sehingga tidak membutuhkan banyak pelarut dan tidak memakan banyak
waktu. Kerugiannya adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi
karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik didih.
2.5 Rambut
Rambut adalah dari salah satu zat protein yang disebut keratin atau horney.
Pertumbuhan rambut setiap orang berbeda -beda . Jika rambut sehat , maka perumbuhan
normalnya adalah ½ inci (1 ¼ cm ) setiap bulannya .Hal itu , akan sangat dipengaruhi juga
oleh usia , jenis kelamin , ras , dan iklim.
c) Akar Rambut
Merupakan bagian rambut
yang berada di dalam kulit dan
tertahan di dalam folikel/kantong
rambut. Akar rambut adalah bagian
rambut yang tertanam atau ber-ada
didalam kulit jangat. Bagian-bagian
dari akar rambut adalah sebagai
berikut:
a) Folikel Rambut
Adalah suatau saluran yang menyerupai kantong dan melindungi tunas
rambut serta tertanam di dalam dermis (lapisan dalam kulit). Folikel ini terdiri
dari sel-sel tanduk yang pipih dan bening
b) Umbi Rambut
Adalah bagian bawah folikel/kantong rambut yang punya mulut seperti
corong memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada lapisan
epidermis. Gunanya untuk menghisap atau menyerap udara serta penim-bunan
kotoran dan sebum.
c) Papil Rambut
Adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat sel-sel
pigmen melanin (zat warna pada rambut).
d) Pembuluh Darah
Adalah saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi zat makanan
untuk keperluan sel-sel lapisan epidermis.
e) Kelenjar Minyak
Adalah suatu saluran yang berguna untuk memberikan kelembutan rambut.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan
kulit dan rambut dan melindungi kulit dari bakteri.
f) Zat Warna Rambut
Adalah tempat untuk membuat warna pada rambut atau disebut sebagai sel
melanin.
g) Berdasarkan kelembabannya, rambut dibagi dalam empat tipe besar yaitu
sebagai berikut:
a) Rambut Berminyak (Oily Hair)
Rambut berminyak sering dikaitkan dengan kelenjar minyak yang terlalu aktif
karena kadar hormon yang lebih tinggi. Tipe rambut ini rata di kepala dan sering
kali terlihat lepek serta berketombe. Dan karena banyaknya minyak, debu dan
kotoran menjadi lebih mudah menempel. Akibatnya, rambut pun semakin
terlihat kusam, lemas dan tidak hidup.
b) Rambut Kering (Dry Hair)
Rambut tipe ini begitu mudah kusut, sulit disisir dan sangat rapuh. Sering juga
rambut terlihat pecah-pecah dan tidak sehat. Penyebabnya bisa karena terlalu
sering perawatan atau treatment di salon, seperti bolak-balik dicat, dikeriting
atau karena terlalu sering keramas. Akibatnya, kadar minyak rambut menjadi di
bawah normal dan rambut menjadi kurang kelembabannya. Penyebab lain, bisa
juga karena faktor kesehatan seperti gizi buruk (kwashiorkor), anorexia atau
karena cuaca yang sangat kering.
c) Rambut Kombinasi (Combination Hair)
Yaitu rambut yang memiliki kombinasi antara rambut berminyak dan rambut
kering. Biasanya, rambut jenis ini, bagian yang dekat dengan kulit kepala
berminyak, sedangkan ujungnya kering.
2.6 Kosmetika
Istilah kosmetika berasal dari kata Yunani yakni “Kosmetikos” yang berarti “Keahlian
dalam menghias”, itu pula sebabnya mungkin angkasa dinamakan cosmos, karena berhiasan
bintang-bintang. Maka para ahli berpendapat bahwa definisi dari kosmetika itu pada
dasarnya diseluruh dunia sama. Berdasarkan asal katanya definisi kosmetika ini sesuai pula
dengan yang telah diputuskan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (1976:220) yakni;
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada bahan atau
bagian badan manusia dengan maksud membersihkan, memelihara, menambah daya tarik
atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Sedangkan obat dirumuskan
sebagai bahan, zat atau benda yang dipakai untuk diagnosis, pengobatan dan pencegahan
suatu penyakit atau bahan, zat yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh.
Sementara definisi kosmetika dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No.
445/Menkes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut: “Kosmetika adalah sediaan atau
paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku,
bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan
baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit”.
Sedangkan kosmetika tradisional adalah kosmetika tradisional yang dapat dibuat
sendiri, langsung dari bahan-bahan yang segar atau bahan-bahan yang telah dikeringkan,
buah-buahan atau tanaman yang ada disekitar kita. Kosmetika ini diolah menurut resep dan
cara pengolahan yang turun temurun dari nenek moyang misalnya; minyak kelapa dan
minyak kemiri. Selain kosmetika-kosmetika yang murni di atas ada pula kosmetika
tradisional ini yang sudah dicampur dengan bahanbahan kimia misalnya, bahan pengawet,
sehingga kosmetika tersebut jadi tahan lama. Kesulitan yang dijumpai dalam memakai
kosmetika tradisional ini ialah pemakainya yang kurang praktis karena membutuhkan waktu
yang agak lama, sebab bila akan dipakai baru dibuat dan susah dalam penyimpanan
sehingga tidak semua orang mau melakukannya sebagaimana halnya kosmetika modern.
Tetapi kebaikan atau efek positifnya sangat memberi makna kepada pemakai karena secara
umum kosmetika tradisional tidak memberikan pengaruh yang negatif kepada kulit kepala
dan rambut.
3.2.1 Tempat
Diakukan penelitian di Laboratorium Penelitian Institut Kesehatan Helvetia
3.2.2 Waktu
Penelitian ini diakukan pada bulan Maret – April 2019
3.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan daam penelitian ini meliputi :
R/ Paraffin Solidium
Cera alba
Vasein Album
Parfum
BHT