4th Aldi Aprilianto 5th Muhammad Tanzi Dioris 6th Satria Kencana Sujana
Teknik Informatika Teknik Informatika Teknik Informatika
Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto
Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia
aldiapriliantogalur.234@gmail.com tanzidioris77@gmail.com satriakencanasujana@gmail.com
Abstrak - Mobil seringkali mengalami kerusakan – [3][4] yang menggunakan metode forward chaining dalam
kerusakan kecil yang tidak terasa pada awalnya. Kompleksnya mendiagnosa kerusakan pada mobil. Penulis
berbagai sistem yang terdapat pada mobil membuat sulitnya mengembangkan penelitian tersebut dengan menggunakan
mengetahui letak kerusakan mobil. Meskipun informasi metode dempster shafer dikarenakan metode ini lebih
mengenai kerusakan mobil sudah sangat mudah ditemukan, konsisten terhadap penambahan fakta baru dibandingkan
tetap saja diperlukan keahlian dari seorang pakar mobil untuk metode forward chaining.
melakukan pendekatan yang tepat dalam mendiagnosis
kerusakan mobil. Tetapi jumlah pakar mobil tidak sebanding Sistem pakar ini berbasis website agar memudahkan
dengan yang dibutuhkan. Pemilik mobil juga harus mendatangi pengguna dalam mengaksesnya secara daring. Sistem pakar
seorang pakar sehingga menghabiskan waktu dan biaya ini juga diharapkan dapat memudahkan pengguna mobil
tambahan. Penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian dalam mendeteksi masalah atau kerusakan komponen di
mengenai sistem pakar diagnosa kerusakan mobil yang dalam mobilnya layaknya sedang berkonsultasi dengan
menggunakan metode forward chaining. Sistem pakar ini pakar teknisi mobil. Keakuratan data sangat diunggulkan
dikembangkan dengan menggunakan metode dempster shafer. dalam sistem pakar ini, karena data ciri kerusakan dan jenis
Adapun kelebihan dari sistem pakar dengan metode dempster kerusakan diambil melalui wawancara langsung dengan
shafer adalah sistem yang lebih konsisten dengan penambahan salah satu teknisi yang berpengalaman dalam dunia
fakta baru. Sistem pakar ini berbasis web dengan bahasa otomotif.
pemrograman PHP, basis data MySQL, mendeteksi 7 macam
kerusakan yang terdiri dari 31 jenis kerusakan dan 48 ciri Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil
kerusakan. diagnosa yang mempunyai nilai kepastian dan mampu
Kata Kunci: Sistem Pakar, Teori Dempster Shafer, beradaptasi dengan penambahan fakta tanpa harus merubah
Kerusakan Mobil sistem sebelumnya. Penelitian ini juga diharapkan mampu
memudahkan masyarakat dan membantu teknisi untuk
I. PENDAHULUAN mendeteksi jenis kerusakan mobil sehingga mengurangi
Salah satu penyebab kerusakan parah pada mobil kemungkinan rusaknya komponen penting dalam mobil.
berawal dari kerusakan-kerusakan kecil yang dibiarkan terus II. METODE PENELITIAN
menerus karena dianggap sepele. Kerusakan-kerusakan kecil
tersebut dibiarkan tanpa adanya penanganan lanjut juga A. Pengumpulan Data
akan membuat performa mobil terus menurun dan beresiko Adapun teknik pengumpulan data yang diperoleh sebagai
merusak komponen-komponen penting mobil. Kompleksnya dasar dalam penelitian yang digunakan penulis, diantaranya :
berbagai sistem yang terdapat pada mobil juga membuat
sulitnya mengetahui letak kerusakan mobil bagi orang a. Studi Pustaka. Metode ini dilakukan untuk
awam. mendapatkan data literatur tambahan dari buku acuan
mengenai sistem pakar dan metode dempster shafer.
Sistem pakar adalah sistem yang memindahkan
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk b. Wawancara. Dilakukan untuk mendapatkan data
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti mengenai ciri-ciri yang tampak dari kerusakan mobil, jenis
layaknya seorang pakar[1][9]. Sistem pakar yang kerusakan, serta bobot nilai dari ciri-ciri kerusakan mobil
dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk dengan mewawancarai teknisi berpengalaman dalam dunia
membuat sistem yang berkemampuan diagnosa kerusakan otomotif (Bapak Susilo dari Loxa Service Station).
berdasarkan gejala atau ciri-ciri yang tampak atau dirasakan B. Sistem Pakar
pada mobil. Sistem pakar ini terbatas hanya pada proses
diagnosa dan tidak menggantikan peran teknisi mobil dalam Komponen sistem pakar mengandung beberapa unsur
proses memperbaiki mobil. yang diperlukan agar sistem pakar yang dikembangkan
bekerja selayaknya ahli atau pakar. Komponen-komponen
Sistem pakar ini merupakan pengembangan dari dua tersebut adalah [1][6][7][8]:
penelitian sebelumnya oleh Ida Bagus D. S. dan Ramadiani
b. Basis pengetahuan merupakan basis yang IF tidak ada percikan api dari ruang pembakaran
mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan THEN koil rusak
penyelesaian masalah.
IF mesin tiba-tiba mati dan susah dihidupkan AND pegas
c. Akuisisi pengetahuan adalah pengumpulan, platina patah
perpindahan dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan
masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program THEN platina rusak
komputer. IF pengereman tidak optimal AND penekanan pedal rem
d. Mesin inferensi adalah komponen yang mengandung sangat keras
mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh THEN rem rusak
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.
Adapun keunggulan sistem pakar adalah [10] :
e. Workplace merupakan area dari sekumpulan memori
kerja (working memory) a) Memungkinkan orang awam bias melakukan
pekerjaan seorang pakar.
f. Working memory atau memori kerja merupakan
bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang b) Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan
diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. meningkatkan efisiensi pekerjaan.
g. Fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan c) Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar, atau permasalahan yang rumit.
komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada d) Pengolahan berulang-ulang secara otomatis.
pemakai mengenai jalannya penalaran sehingga dihasilkan
sebuah keputusan. e) Tersedianya pengetahuan pakar bagi masyarakat luas.
h. Perbaikan pengetahuan merupakan sebuah C. Teori dempster shafer
pengetahuan pada sistem pakar yang bisa dirubah kapan saja Metode dempster shafer adalah suatu metode pembuktian
sesuai kebutuhan pada sistem) secara matematika (Kusumadewi, 2003) berdasarkan belief
Tujuan pengembangan sistem pakar adalah untuk functions (fungsi kepercayaan) dan plausible reasoning
memanfaatkan pengetahuan dari seorang pakar yang ahli di (pemikiran yang masuk akal) yang digunakan untuk
bidang tertentu untuk dijadikan sebuah solusi untuk mengkombinasikan bukti (evidence) atau informasi-
memecahkan masalah dari bidang tertentu. Untuk informasi yang terpisah untuk menghitung kemungkinan
membangun sistem yang seperti itu maka dibentuk konsep terjadi dari sebuah peristiwa.
dasar sistem pakar yang mengandung beberapa unsur, Jenis-jenis penalaran sistem pakar yang sudah ada
diantaranya adalah keahlian, ahli, pengalihan keahlian, memiliki model yang lengkap dan data yang berlimpah,
inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Kaidah tetapi jenis penalaran ini memiliki permasalahan dalam hal
produksi akan dituliskan beberapa perintah dalam bentuk konsistensi antara kaidah produksi yang sudah berlaku
jika-maka (IF-THEN). Kaidah ini terdiri dari dua bagian sebelumnya. Ketidakkonsistenan yang disebut adalah akibat
yaitu bagian premis (IF) yang berisi hal atau informasi yang adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang seperti itu
dianggap benar dan bagian dari konklusi (THEN) yang berisi disebut dengan penalaran non monotonis. Contoh penalaran
tentang kesimpulan atau hasil dari premis yang saling nun monotonis adalah penalaran dengan metode forward
berhubungan [5]. Kaidah menyediakan cara formal untuk chaining. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi. mengganti penalaran dengan jenis penalaran teori dempster
Beberapa kaidah produksi yang disusun diantaranya : shafer.
IF mesin sulit dihidupkan Teori dempster shafer umumnya dapat dituliskan dalam
sebuah selang atau jangkauan:
THEN karburator
[Belief, Plausibility]
IF tidak ada stroom dari aki
Belief (Bel) adalah tingkatan pengaruh dari bukti
THEN aki (evidence) yang menopang kepercayaan akan suatu
himpunan proposisi. Jika berbobot 0 maka menunjukkan
IF volume oli selalu berkurang
bahwa tidak ada bukti (evidence), dan berlaku sebaliknya
THEN oli tidak cocok jika berbobot 1 menunjukkan adanya kepastian yang
memperkuat bukti (evidence).
IF mesin tersengal saat dihidupkan
Plausibility (Pls) adalah tingkatan ukuran masuk akal
THEN karburator atas bukti (evidence) dan dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 –
IF dinamo starter tidak berputar Bel(-s). Seperti Belief, nilai plausibily juga berada dalam
selang antara 0 sampai dengan 1. Jika memiliki tingkat belief
THEN dinamo yang tinggi, maka dapat dituliskan dengan Bel(-s)=1,
IF tekanan oli menurun sehingga menghasilkan Pl(-s)=0. Terdapat frame of
discernment pada teori dempster shafer dan dinotasikan
THEN pompa oli
dengan θ (theta). Frame of discernment ini adalah bentuk C07 Laju Kendaraan Tidak Normal
dari semesta pembicaraan dari semua kumpulan hipotesis C08 Mesin Mobil Tidak Bertenaga
yang dibicarakan.
C09 Mesin Sering Menggelitik/Knocking
Misalkan : θ = {A,B,D,F} Volume Oli Selalu Berkurang Padahal Tidak Terjadi
C10
Dengan : Kebocoran
Gambar 3. Tampilan depan untuk memasukkan ciri. {θ} (0,1) { M1, M17, M18, {θ} (0,01)
M19, M25 } (0,09)
0,09 0,09
M3 {M7, M22, M23, M27} = = = 0,473684211
1−0,81 0,19
0,09 0,09
M3{M1, M17, M18, M19, M25} = = = 0,473684211
1−0,81 0,19
0,01 0,01
M3 {θ} = = = 0,052631579
1−0,81 0,19