Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Mobil

Mitsubishi dengan Metode Dempster Shafer


Berbasis Web
1st Zidni Iman Sholihati 2nd Rizki Wahyudi 3rd Aziz Afian Nagita
Teknik Informatika Teknik Informatika Teknik Informatika
Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto
Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia
zidni.imani@gmail.com rizkiw@amikompurwokerto.ac.id aafiannagita@gmail.com

4th Aldi Aprilianto 5th Muhammad Tanzi Dioris 6th Satria Kencana Sujana
Teknik Informatika Teknik Informatika Teknik Informatika
Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto
Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia
aldiapriliantogalur.234@gmail.com tanzidioris77@gmail.com satriakencanasujana@gmail.com

Abstrak - Mobil seringkali mengalami kerusakan – Sistem pakar ini merupakan pengembangan dari dua
kerusakan kecil yang tidak terasa pada awalnya. Kompleksnya penelitian sebelumnya oleh Ida Bagus D. S. dan Ramadiani
berbagai sistem yang terdapat pada mobil membuat sulitnya [3][4] yang menggunakan metode forward chaining dalam
mengetahui letak kerusakan mobil. Meskipun informasi sistem diagnosis kerusakan pada mobil. Penulis
mengenai kerusakan mobil sudah sangat mudah ditemukan, mengembangkan sistem pakar yang menggunakan metode
tetap saja diperlukan keahlian dari seorang pakar mobil untuk dempster shafer dikarenakan sistem pakar ini lebih
melakukan pendekatan yang tepat dalam mendiagnosis konsisten terhadap penambahan fakta baru dibandingkan
kerusakan mobil. Tetapi jumlah pakar mobil tidak sebanding metode forward chaining.
dengan yang dibutuhkan. Pemilik mobil juga harus mendatangi
seorang pakar sehingga tidak efisien waktu dan biaya. Maka dari Sistem pakar ini berbasis website agar memudahkan
itulah diperlukan sistem pakar dalam bidang diagnosa pengguna dalam mengaksesnya secara daring. Sistem pakar
kerusakan mobil. Penelitian sistem pakar ini adalah ini juga diharapkan dapat membantu pengguna mobil dalam
pengembangan dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai mendeteksi masalah atau kerusakan komponen di dalam
sistem pakar diagnosa kerusakan pada mobil yang menggunakan mobilnya layaknya sedang berkonsultasi dengan pakar
metode forward chaining. Sistem pakar ini dikembangkan teknisi mobil. Keakuratan data sangat diunggulkan dalam
dengan implementasi metode dempster shafer. Kelebihan sistem sistem pakar ini, karena data ciri kerusakan dan jenis
pakar dengan metode dempster shafer adalah sistem yang lebih kerusakan diambil melalui wawancara langsung dengan
konsisten dengan penambahan fakta baru. Sistem pakar ini
salah satu teknisi yang berpengalaman dalam dunia
berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP, basis data
MySQL, mendeteksi 7 macam kerusakan yang terdiri dari 31
otomotif.
jenis kerusakan dan 48 ciri kerusakan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil
Kata Kunci: Sistem Pakar, Teori Dempster Shafer, diagnosa yang mempunyai nilai kepastian dan mampu
Kerusakan Mobil beradaptasi dengan penambahan fakta tanpa harus merubah
sistem sebelumnya. Penelitian ini juga diharapkan mampu
I. PENDAHULUAN memudahkan masyarakat dan membantu teknisi untuk
Salah satu penyebab kerusakan parah pada mobil terjadi mendeteksi jenis kerusakan mobil sehingga mengurangi
berawal dari kerusakan-kerusakan kecil yang dibiarkan terus kemungkinan rusaknya komponen penting dalam mobil.
menerus karena dianggap sepele. Kerusakan-kerusakan kecil II. METODE
yang dibiarkan tanpa adanya penanganan lanjut juga akan
membuat performa mobil terus menurun dan beresiko A. Pengumpulan Data
merusak komponen-komponen penting mobil. Kompleksnya Adapun teknik pengumpulan data yang diperoleh sebagai
berbagai sistem yang terdapat pada mobil juga membuat dasar dalam penelitian yang digunakan penulis, diantaranya :
sulitnya mengetahui letak kerusakan mobil bagi orang
awam. a. Studi Pustaka. Metode ini dilakukan untuk
mendapatkan data literatur tambahan dari buku acuan
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi mengenai sistem pakar dan metode dempster shafer.
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti b. Wawancara. Dilakukan untuk mendapatkan data
layaknya seorang pakar[1][9]. Sistem pakar yang mengenai ciri-ciri yang tampak dari kerusakan mobil, jenis
dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk kerusakan, serta bobot nilai dari ciri-ciri kerusakan mobil
membuat sistem yang berkemampuan diagnosa kerusakan dengan mewawancarai teknisi berpengalaman dalam dunia
berdasarkan gejala atau ciri-ciri yang tampak atau dirasakan otomotif (Bapak Susilo dari Loxa Service Station).
pada mobil. Sistem pakar ini terbatas hanya pada proses B. Sistem Pakar
diagnosa dan tidak menggantikan peran teknisi mobil dalam
proses memperbaiki mobil. Komponen sistem pakar mengandung beberapa unsur
yang diperlukan agar sistem pakar yang dikembangkan

XXX-X-XXXX-XXXX-X/XX/$XX.00 ©20XX IEEE


bekerja selayaknya ahli atau pakar. Komponen-komponen IF tekanan oli menurun
tersebut adalah [1][6][7][8]:
THEN pompa oli
a. User interface merupakan mekanisme yang
digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk IF oli mesin cepat menetes jika mobil sedang berhenti
berkomunikasi. THEN lampu indikator oli
b. Basis pengetahuan merupakan basis yang IF tidak ada percikan api dari ruang pembakaran
mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan
penyelesaian masalah. THEN koil rusak

c. Akuisisi pengetahuan adalah pengumpulan, IF mesin tiba-tiba mati dan susah dihidupkan AND pegas
perpindahan dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan platina patah
masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program THEN platina rusak
komputer.
IF pengereman tidak optimal AND penekanan pedal rem
d. Mesin inferensi adalah komponen yang mengandung sangat keras
mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. THEN rem rusak
e. Workplace merupakan area dari sekumpulan memori Adapun keunggulan sistem pakar adalah [10] :
kerja (working memory) a) Memungkinkan orang awam bias melakukan
f. Working memory atau memori kerja merupakan pekerjaan seorang pakar.
bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang b) Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan
diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. meningkatkan efisiensi pekerjaan.
g. Fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan c) Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar, atau permasalahan yang rumit.
komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada
pemakai mengenai jalannya penalaran sehingga dihasilkan d) Pengolahan berulang-ulang secara otomatis.
sebuah keputusan. e) Tersedianya pengetahuan pakar bagi masyarakat luas.
h. Perbaikan pengetahuan merupakan sebuah C. Teori dempster shafer
pengetahuan pada sistem pakar yang bisa dirubah kapan saja
sesuai kebutuhan pada sistem) Metode dempster shafer merupakan suatu teori
matematika untuk pembuktian (Kusumadewi, 2003)
Tujuan pengembangan sistem pakar adalah untuk berdasarkan belief functions (fungsi kepercayaan) dan
memanfaatkan pengetahuan dari seorang pakar yang ahli di plausible reasoning (pemikiran yang masuk akal) yang
bidang tertentu untuk dijadikan sebuah solusi untuk digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi
memecahkan masalah dari bidang tertentu. Untuk atau bukti yang terpisah untuk mengakulasi kemungkinan
membangun sistem yang seperti itu maka dibentuk konsep dari suatu peristiwa.
dasar sistem pakar yang mengandung beberapa unsur,
diantaranya adalah keahlian, ahli, pengalihan keahlian, Ada beberapa jenis penalaran dengan model yang
inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Kaidah lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya
produksi akan dituliskan beberapa perintah dalam bentuk banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara
jika-maka (IF-THEN). Kaidah ini terdiri dari dua bagian lengkap dan konsisten. Ketidakkonsistenan yang disebut
yaitu bagian premis (IF) yang berisi hal atau informasi yang adalah akibat adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang
dianggap benar dan bagian dari konklusi (THEN) yang berisi seperti itu disebut dengan penalaran non monotonis. Untuk
tentang kesimpulan atau hasil dari premis yang saling mengatasi ketidak konsistenan tersebut maka dapat
berhubungan [5]. Kaidah menyediakan cara formal untuk menggunakan penalaran dengan teori dempster shafer.
mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi. Secara umum teori dempster shafer ditulis dalam suatu
Beberapa kaidah produksi yang disusun diantaranya : interval:
IF mesin sulit dihidupkan [Belief, Plausibility]

THEN karburator Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam


mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka
IF tidak ada stroom dari aki mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai
THEN aki 1 menunjukkan adanya kepastian.

IF volume oli selalu berkurang Plausibility (Pls) dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 – Bel(-s)
Plausibily juga bernilai 0 sampai 1. Jika kita yakin akan -s,
THEN oli tidak cocok maka dapat dikatakan bahwa Bel(-s)=1, dan Pl(-s)=0. Pada
teori dempster shafer ada frame of discernment yang
IF mesin tersengal saat dihidupkan
dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta
THEN karburator pembicaraan dari sekumpulan hipotesis.
IF dinamo starter tidak berputar Misalkan : θ = {A,F,D,B}
THEN dinamo Dengan :
A = Alergi; C15 Tekanan Oli Pada Mesin Menurun

B = Flu; C16 Terdapat Rembesan Oli Pada Pack Bak Penampung


C17 Oli Mesin Cepat Menetes Jika Mobil Sedang Berhenti
D = Demam;
C18 Asap Putih Mengepul Pada Kenalpot Jika Mesin Hidup
B = Bronkitis;
C19 Indikator Temperatut Jarum Petunjuk Pada Posisi Hidup
Tujuan kita adalah mengkaitkan ukuran kepercayaan C20 Kipas Pendingin Bergoyang
elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung
C21 Mesin Terasa Panas
mendukung tiap-tiap elemen. Sebagai contoh, panas
mungkin hanya mendukung {F,D,B}. Untuk itu perlu adanya C22 Mengeluarkan Bunyi Menderit
probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya Terjadi Bersentuhnya Antara Tali Kipas Dan Pully
mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua C23
Kering
subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset dari
θ semuanya berjumlah 2n. Kita harus menunjukan bahwa C24
Terdapat Rembesaan Air Pendingin Antara Water Pump
jumlah semua m sama dengan 1 (∑M = 1). Andaikan tidak Dengan Blok Mesin
ada informasi apapun untuk memilih keempat hipotesis C25 Temperatur Over Heat Mesin Menjadi Panas
tersebut, maka nilai:
C26 Terjadi Tetesan Air Pada Bawah Mesin
m{θ} = 1,0 Cairan Pendingin Berwarna Coklat Dan Cairan
C27
Jika kemudian diketahui bahwa panas merupakan gejala Pendingin Sangat Panas Dari Biasanya
dari flue, demam, dan bronkitis dengan m = 0,8, maka: C28 Tidak Ada Stroom Dari Aki
m{F,D,S} = 0,8 C29 Tidak Ada Percikan Api Dari Ruang Pembakaran

m{θ} = 1 – 0,8 = 0,2 C30 Tegangan Listrik Berkurang


C31 Mesin Tiba-Tiba Mati Dan Susah Dihidupkann
Andaikan diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1
sebagai fungi densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari C32 Pegas Platina Patah Karena Lama Digunakan
θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka kita dapat C33 Stroom Aki Lemah
membentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3.
C34 Aki Berkurang Dan Sering Tekor
Perhitungan m3 bisa dilihat pada rumus (1):
C35 Lampu CHG Menyala Saat Mobil Sedang Berjalan
∑𝑋ᴒ𝑌=𝑍 𝑚1 (𝑋).𝑚2 (𝑌)
𝑚3 = (1) C36 Stroom Aki Lemah Karena Putaran Altenator Kurang
1− ∑𝑋ᴒ𝑌= ᶲ 𝑚1 (𝑋)
C37 Dinamo Stater Tidak Berputar

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Lampu Waktu Sinyatakan Penerangan Agak Terang
C38
Sebelah
A. Implementasi Basis Pengetahuan
C39 Lampu Rating Tidak Menyala Sebelah
Dari basis pengetahuan yang dikumpulkan dapat
dikelompokkan menjadi 3 tabel yang diperlukan dalam Mobil Tiba-Tiba Berhenti Sendiri Pada Waktu Berjalan
C40
menganalisis. Diantaranya tabel yang digunakan adalah tabel Padahal Mesin Sehat Bahan Baker Masih Banyak
ciri (1), tabel masalah (2), dan tabel kaidah yang Lampu Penerangan Ada Yang Putus, Kemudian Pada
menerangkan relasi antara kaidah aturan (3).
C41 Bagian Rating Sekring Ada Yang Rusak Dan Tiba-Tiba
Tabel 1. Tabel Ciri
Kabel Dari Saluran Ke Body Ada Yang Terlepas
Kode Ciri Nama Ciri
C42 And Aki (Baterai) Melemah Tidak Ada Stroom
C01 Boros Bahan Bakar C43 Pengereman Tidak Optimal
C02 Mesin Sulit Dihidupkan C44 Penekanan Pada Rem Sangat Keras
C03 Mesin Tidak Normal C45 Susah Untuk Memasukan Gigi Transmisi
C04 Mesin Mobil Terasa Tersengal Saat Dihidupkan Pressure Plate Pada Kopling Rusak Sehingga Mesin
C46
C05 Mesin Mati Sendiri Tidak Bisa Diputus
C06 Mesin Tersendat-Sendat C47 Bunyi Berisik Pada Bagian Roda
C07 Laju Kendaraan Tidak Normal Naf Roda Longgar Sering Terjadi Gesekan Dan
C48
C08 Mesin Mobil Tidak Bertenaga Menimbulkan Bunyi Berisik
C09 Mesin Sering Menggelitik/Knocking
Volume Oli Selalu Berkurang Padahal Tidak Terjadi
C10 Tabel 2. Tabel Masalah
Kebocoran
Kode Masalah Nama Masalah
C11 Penggantian Oli Yang Tidak Sesuai Dengan Pabrikan
M1 Karburator
C12 Lampu Indikator Menyala
M2 Pompa Bahan Bakar
C13 Tekanan Oli Menurun
M3 Saluran Bahan Bakar
C14 Terdapat Rembesan Oli Pada Sambungan Blok Mesin
M4 Filter Bahan Bakar
M5 Filter Udara Dari ketiga tabel di atas diperlukan juga sebuah tabel
M6 Oli Tidak Cocok admin untuk menyimpan data-data admin yang terdiri dari
M7 Pompa Oli password dan username. Admin dibedakan dengan user yang
M8 Filter Oli
hanya bisa melakukan diagnosa kerusakan mobil. Admin
berfungsi sebagai operator yang bisa mengakses working
M9 Bak Penampung Oli
memory dan menentukan aturan kaidah beserta nilai
M10 Lampu Indikator Oli keyakinannya [2].
M11 Radiator
M12 Cooling Fan
M13 Tali Kipas
M14 Water Pump
M15 Selang & Pipa Pendingin Gambar 1. Struktur tabel admin.
M16 Cairan Pendingin
M17 Aki Relasi tabel atau penghubung antar tabel digambarkan
M18 Koil Rusak dalam gambar 2. Direlasikan kode_ciri di tabel ciri (1)
M19 Distributor dengan kode_ciri di tabel kaidah (3), dan kode_masalah di
M20 Platina tabel masalah (2) berelasi dengan kode_masalah di tabel
M21 Kabel Busi
kaidah (3).
M22 Alternator
M23 Cut Out Dan IC
M24 Vbelt (Tali Kipas)
M25 Dinamo
M26 Lampu,Saluran Kabel Body, dan Sekring
M27 Isi Dinamo
M28 Rem
M29 Kopling Dan Kampasnya
M30 Transmisi Gambar 2. Relasi antar tabel.
M31 Tromol Roda
B. Hasil Pengujian
Tabel 3 bagian baris menunjukkan ciri-ciri dan bagian Langkah-langkah yang diperlukan dari awal hingga
kolom menunjukkan masalah atau kerusakan. Di kolom yang menampilkan hasil diagnosa untuk user cukup sederhana
paling kanan terdapat kolom CF (Certainty Factor) yaitu cukup dengan memasukkan ciri-ciri atau gejala yang
menunjukkan nilai keyakinan yang didapat dari hasil terlihat pada mobil kemudian menekan tombol analisa
wawancara. Rentang yang digunakan yakni 0 sampai dengan seperti pada gambar 3 dan 4. Alur ini juga dapat
1. Nilai 0 menandakan tidak mungkin ciri itu berpengaruh digambarkan dengan flowchart pada gambar 5.
terhadap masalah dan 1 menandakan keyakinan penuh dari
ciri terhadap masalahnya.
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 CF
C01     0,7
C02      0,9
C03  0,8
C04  0,4
C05  0,95
C06    0,8
C07   0,8
C08     0,6
C09   0,85
C10   0,8
C11  0,8
C12     0,9
C13  0,9
C14  0,7
C15  0,8
C16  0,8
C17  0,5
C18  0,5
C19  0,9
C20  0,7
C21
C22


  0,8
0,8
Gambar 3. Tampilan depan untuk memasukkan ciri.
C23  0,7
C24  0,95
C25  0,95
C26  0,8
C27  0,8
C28  0,7
C29  0,9
C30  0,4
C31  0,8
C32  0,7
C33  0,9
C34  0,8
C35  0,8
C36  0,8
C37  0,5
C38  0,7
C39  0,8
C40  0,95
C41  0,8
C42  0,8
C43  0,5
C44  0,6
C45  0,6
C46  0,9
C47  0,5
C48  0,5
Dengan menerapkan rumus (1) dilakukan perhitungan
beberapa fungsi M3 sekaligus membuktikan ∑ 𝑀3 = 1.

0,09 0,09
M3 {M7, M22, M23, M27} = = = 0,473684211
1−0,81 0,19
0,09 0,09
M3{M1, M17, M18, M19, M25} = = = 0,473684211
1−0,81 0,19
0,01 0,01
M3 {θ} = = = 0,052631579
1−0,81 0,19

Kemudian menghitung kombinasi antara ciri pertama dan


ciri kedua dengan ciri ketiga dapat diilustrasikan dengan
Gambar 4. Tampilan hasil diagnosa kerusakan mobil.
penjelasan sebagai berikut:
M4 { M17 } (0,7) {θ} (0,3)
M3
{ M7, M22, M23, M27 Ø { M7, M22, M23,
} (0,473684211) (0,331579) M27 } (0,142105)
{ M1, M17, M18, M19, { M17 } { M1, M17, M18,
M25 } (0,473684211) (0,331579) M19, M25 }
(0,142105)
{θ} (0,052631579) { M17 } {θ} (0,015789)
(0,036842)

Dengan menerapkan rumus (1) dilakukan perhitungan


beberapa fungsi M4 sekaligus membuktikan ∑M4 = 1.
0,142105 0,142105
M3 { M7, M22, M23, M27 } = = = 0,212598425
1−0,331579 0,668421053
0,142105 0,142105
M3 {M1, M17, M18, M19, M25} = = = 0,212598425
1−0,331579 0,668421053
0,036842 0,036842
M3 {θ} = = = = 0,023622047
1−0,331579 0,668421053
0,331579+ 0,036842 0,368421
M3 { M17 } = = = 0,551181102
1−0,331579 0,668421053
Gambar 5. Flowchart bagian user.
Dari hasil seluruh perhitungan manual metode demster
shafer dengan tiga ciri masukkan didapatkan nilai tertinggi
Penjelasan dari mesin inferensi dengan metode dempster dari M17 yakni kerusakan aki dengan nilai keyakinan
shafer dapat dijelaskan dengan perhitungan manual sebesar 55,12%. Nilai ini sesuai dengan perhitungan melalui
sebagaimana penerapan rumus (1) sebagai berikut: sistem pakar yang sudah dikembangkan oleh peneliti (4).
Perlu digarisbawahi bahwa hasil diagnosa yang merupakan
Ciri-ciri yang dimasukkan :
jenis kerusakan berdasarkan nilai keyakinan yang terbesar
a. C02, mesin sulit dihidupkan. M1 { M1, M17, M18, dari setiap densitas. Ini berarti bahwa nilai keyakinan yang
M19, M25 } = 0,9. M1 {θ} = 0,1. rendah bukan berarti rendahnya kepercayaan terhadap hasil
diagnosa dan juga sebaliknya.
b. C12, lampu indikator menyala. M2 { M7, M22, M23,
M27 } = 0,9. M2 {θ} = 0,1. IV. KESIMPULAN
c. C28. Tidak ada stroom dari aki. M4 { M17 } = 0,7. Hasil pengembangan sistem pakar sebelumnya dalam
M4 {θ} = 0,3. penelitian ini dapat disimpulkan terdapat kesesuaian hasil
antara perhitungan teori dempster shafer secara manual
Ciri yang ketiga (C28) diberi fungsi densitas M4
dengan hasil perhitungan dari mesin inferensi sistem pakar.
dikarenakan M3 adalah hasil gabungan dari dua fungsi
Pernyataan yang dipaparkan sebelumnya dalam pendahuluan
densitas sebelumnya. Langkah-langkah mencari fungsi
memperoleh hasil yang sesuai dengan pembahasan pada bab
densitas M3 dapat diilustrasikan dengan penjelasan sebagai
pembahasan. Ini berarti sistem pakar diagnosa kerusakan
berikut:
mobil pada penelitian sebelumnya yang menggunakan
M1 { M1, M17, M18, {θ} (0,1) metode forward chaining dapat dikembangkan dengan
M2 M19, M25 } (0,9) metode dempster shafer. Sistem pakar diagnosa kerusakan
mobil seperti ini masih dapat dikembangkan lagi dengan
{ M7, M22, M23, Ø { M7, M22, M23, metode-metode lain untuk pengembangan mesin inferensi
M27 } (0,9) (0,81) M27 } (0,09) jenis lainnya seperti menggunakan metode certainty factor
atau teorema Bayes. Sistem pakar dengan mesin inferensi
{θ} (0,1) { M1, M17, M18, {θ} (0,01)
dempster shafer seperti ini juga dapat dikembangkan basis
M19, M25 } (0,09) lain seperti basis desktop sehingga bisa digunakan ketika
berada dalam luar jaringan ataupun berbasis android [5] Sulistyohati, Aprilia, and Taufiq Hidayat. "Aplikasi sistem pakar
sehingga mudah digunakan dimanapun. diagnosa penyakit ginjal dengan metode DEMPSTER-SHAFER."
Jurnal Fakultas Hukum UII (2008).
DAFTAR PUSTAKA [6] Anita Desiani, dan Muhammad Arhami. “Konsep kecerdasan buatan.”
Yogyakarta : ANDI OFFSET. 2006.
[1] Kusumadewi, Sri. “Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya)”.
[7] Widodo Budiharto, dan Derwin Suhartono. “ Artificial Intelegence
Yogyakarta : Graha Ilmu. 2003.
konsep dan penerapannya”. Yogyakarta : ANDI OFFSET.2014.
[2] Iswanti, Sari, dan Ratih Novia Anggraeny. "Implementasi Metode
[8] Suyoto. “INTELEGENSI BUATAN teori dan pemrogamman .“
Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Pendiagnosa Kerusakan Sepeda
Yogyakarta : Gava Media.
Motor." Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 14.1
(2019): 39-45. [9] Syahputra, Siswan. "Sistem Pakar Deteksi dan Penanganan
Kerusakan Pada Mesin Mobil dengan Metode Backward Chaining."
[3] Satwika, Ida Bagus Dhany, dan Ida Bagus. "Rancang Bangun Sistem
Jurnal Teknik dan Informatika 5.2 (2018): 60-66.
Diagnosis Kerusakan Pada Mobil Menggunakan Metode Forward
Chaining." Diambil dari: http://ojs. unud. ac. id/index. [10] Wulandari, Tika, Guna Yanti Kumala Sari Siregar Pahu, and Dita
php/JLK/article/download/4903/3686 (2012). Novita Sari. "PERANCANGAN SISTEM PAKAR DETEKSI
PERTUMBUHAN TANAMAN SEMANGKA BERBASIS
[4] Ramadiani dan Nurbasar. "Sistem Pakar Identifikasi Kerusakan Pada
WEBSITE DENGAN CERTAINTY FACTOR." Jurnal TAM
Mobil." Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 6.1
(Technology Acceptance Model) 9.2 (2019): 134-141.
(2016): 29-38.

Anda mungkin juga menyukai