Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENELITIAN PENERAPAN KALIMAT

EFEKTIF PADA MAKALAH MAHASISWA FAKULTAS


MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA (462010000955)

Dosen Pengampu
Isnu Wahyono, M.Pd

Disusun oleh:

KELOMPOK : 4

AULIYA RENI HADISA (1911013220014)


DINDA SYAPUTRY (1911013220002)
RINTA DWI TAKARINI (1911013220005)
SITI FATIMAH (1911013320014)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
BANJARBARU
Abstrak
Penelitian ini didasari olah banyaknya kesalahan pada penulisan
kalimat efektif pada karya ilmiah dalam hal ini adalah makalah
mahasiswa fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat.
Makalah ini membahas permasalahan khususnya tentang ciri-ciri
syarat, dan kesalahan dalam penggunaan kalimat efektif. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal mendasar berkaitan denan
kalimat efektif seperti definisi, syarat, ciri-ciri, dan berbagai macam
bentuk penulisan kalimat efektif. Jenis penelian laporan ini adalah
penelitian evaluasi. Metode pengumpulan data laporan ini
menggunakan metode observasi yaitu mengamati sampel secara
langsung, dari penelitian ini didapatkan banyak sekali kesalahaan
penulisan pada makalaah mahasiswa Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat,
kesalahannya cukup beragam antara lain, ketidaksesuaian dengan
EYD, kesalahaan penggunaan kata hubung atau konjungsi, kalimat
yang tidak padu, dan pemborosan kata.
Kata kunci : kalimat efektif pada makalah mahasiswa FMIPA.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah,
rahmat dan karunianya. Shalawat serta salam senantiasa penyusun curahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Sehingga penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul penelitian
penerapan kaidah penulisan kalimat efektif pada dua buah makalah mahasiswa
FMIPA.
Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Isnu
Wahyono selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan tidak lupa juga kami
ucapkan terima kasih kepada kakak-kakak tingkat karena sudah membantu
memberikan referensi makalah kepada kami.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
apabila terdapat kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf.

Banjarbaru, 12 September 2019

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 ALATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling
berinteraksi. Bahasa berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada
diri pembicara atau penulis untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan
tertentu. Oleh karena itu, bahasa hendaknya mampu mendukung maksud
secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat
diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai
sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah susunan kalimat yang sessuai dengan kaidah
kebahasaan dengan baik dan tepat sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD),
kalimat tersebut juga mampu mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.
Akan tetapi, terkadang tujuan itu tidak tercapai karena lawan bicara atau
pembaca tidak memahami maksud yang ingin disampaikan penulis. Supaya
kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat,
unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-
unsur kalimat seharusnya ada tidak boleh dihilangkan dan unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan
kesesuaiannya dengan kaidah kebahasaan.
Dalam karya tulis ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak
memenuhi syarat kaidah kebahasaan. Hal ini karena, kalimat-kalimat yang
dituliskan tidak logis, bertele-tele, atau tidak sesuai kaidah kebahasaan.
Dengan adanya permasalahan itu, kami sebagai penulis ingin mengidentifikasi
kesalahan kaidah kebahaasaan yang terfokus pada kalimat efektif pada karya
tulis ilmiah (makalah) mahasiswa fakultas matematika dan ilmu pengetahuan
alam universitas lambung mangkurat.

1.2 PEMBATASAN MASALAH


Batasan-batasan masalah pada penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan hanya berfokus pada kaidah kebahasaan mengenai kalimat
efektif.
2. Pembahasan kalimat efektif hanya membahas permasalahan meliputi,
a. Definisi kalimat efektif.
b. Syarat kalimat efektif.
c. Ciri- ciri kalimat efektif.
d. Perbaikan kalimat efektif sesuai kaidah kebahasaan.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah yang akan di bahas pada laporan ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud kalimat efektif?
2. Apa saja syarat kalimat efektif?
3. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif?
4. Bagaimana contoh kalimat efektif yang baik dan benar?

1.4 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan penelitian pada laporan ini,yaitu:
1. Menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui pengertian kalimat efektif.
3. Mengetahui syarat kalimat efektif.
4. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.
5. Dapat meemperbaiki dan memberikan contoh kalimat efektif yang sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat penulisan laporaan ini,yaitu:
1. Mengetahui dan memahami kaidah kebahaasaan terkhusus kalimat efektif
sehingga mampu menyusun suatu karangan atau karya ilmiah yang sesuai
dengan kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia agar dapat menyampaikan
maksud dan tujuan suatu karya tulis ilmiah dengan tepat.
2. Mampu menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
ketentuan kaidah kebahasan yang berlaku didalam kegiatan sehari-hari
terkhusus forum resmi.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kalimat Efektif


Seperti yang sering kita dengar, sebuah makalah tidak akan
sempurna jika tidak menggunakan kalimat efektif. Membuat sebuah
kalimat tentu bukan hal yang sulit. Namun, apakah kalimat yang
dibuat sudah termasuk kalimat efektif ?Apa sih kalimat efektif itu ?
Kalimat efektif adalah kata yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku, serta mudah untuk dipahami. Kaidah yang menjadi
patokan adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang
disempurnakan (EYD).
2.2 Syarat Kalimat Efektif
Syarat kalimat efektif yaitu :
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat dikatakan efektif jika menggunakan ejaan maupun
tanda baca yang tepat.
2. Sistematis
Kalimat paling sederhana tersusun atas subjek, predikat, objek,
pelengkap, juga keterangan. Jika tidak ada kalimat penegasan,
subjek dan predikat harus selalu berada di awal kalimat.
3. Tidak boros dan bertele-tele
Pastikan kalimat yang dirumuskan ringkas, jangan sampai kalimat
yang dibuat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata. Karna
dapat membingungkan orang yang membacanya.
4. Tidak ambigu
Yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk
menghindari pembaca dari multitafsir.

2.3 Ciri-ciri Kalimat Efektif


Ciri-ciri kalimat efektif yaitu:
1. Kesepadanan struktur
Kesepadanan struktur meliputi kelengkapan struktur dan
penggunaannya. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung subjek
dan predikat.
a. Jangan taruh kata depan di depan subjek karna dapat
mengaburkan pelaku di dalam kalimat. Contoh kalimat :
Bagi semua mahasiswa diharapkan hadir tepat waktu.
(tidak efektif) Semua mahasiswa diharapkan hadir tepat
waktu. (efektif)
b. Jangan gunakan konjungsi yang di depan predikat karena
membuatnya menjadi perluasan dari subjek. Contoh
kalimat : Dia yang pergi dengannya. (tidak efektif) Dia pergi
dengannya. (efektif)
c. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh
lebih dari satu. Contoh kalimat : Dinda sakit sehingga Dinda
tidak dapat bekerja. (tidak efektif) Dinda sakit sehingga
tidak dapat bekerja. (efektif)
2. Kehematan kata
Salah satu syarat kalimat efektif adalah tidak bertele-tele, jangan
menyusun kata bermakna sama di dalam sebuah kalimat.
a. Kata jamak. Contoh kata : Para siswa-siswi sedang
mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak
efektif) Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk
perguruan tinggi. (efektif) Ketidakefektifan terjadi karena
kata para merujuk pada jumlah jamak dan siswa-siswi juga
mengarah pada jumlah lebih dari satu.
b. Kata sinonim. Contoh kata : Dinda masuk ke dalam ruang
kelas. (tidak efektif) Dinda masuk ruang kelas. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke
dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama.
3. Kesejajaran bentuk
Menyangkut soal imbuhan sesuai kedudukannya pada suatu
kalimat. Jika pada suatu fungsi menggunkan imbuhan me-,
selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh kalimat : Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah
cara pengolahannya. (tidak efektif) Hal yang mesti diperhatikan
soal sampah adalah cara mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat. Dalam
beberapa kasus, bias saja meletakkan keterangan di awal kalimat
untuk memberi efek penegasan. Contoh kalimat : Kamu sapulah
lantai rumah agar bersih! (tidak efektif) Sapulah lantai rumahmu
agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan kalimat
Kelogisan berguna untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat.
Contoh kalimat : Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat
kami persilakan. (tidak efektif) Bapak Kepala Sekolah dipersilakan
menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada laporan ini adalah penelitian evaluasi
(evaluation research). Penelitian evaluasi adalah jenis penelitian yang
diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan
keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas
MIPA. Sedangkan waktu penelitian berlangsung dari tanggal 13 sampai
dengan 17 September 2019.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.
2005 : 90). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,
2002:108). Sehingga dari penjelasan yang telah dipaparkan tersebut penulis
mengambil mahasiswa FMIPA sebagai populasi.

3.3.2 Sampel Penelitian


Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti (Djarwanto, 1994:43). Sampel yang
baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah
sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan
karakteristik populasi.
Penulis dalam melakukan penelitian ini mengambil sampel dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Arikunto (2010:183)
menjelaskan bahwa “purposive sampling dilakukan dengan cara
mengambil subjek bukan didasarkan strata, random atau daerah
tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.” Berdasarkan
penjelasan tersebut, penulis mengambil mahasiswa prodi Biologi
angkatan 2016 dan 2017 sebagai sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses peneliti
dalam pengumpulan data. Masing-masing penelitian memiliki proses
pengumpulan data yang berbeda, tergantung dari jenis penelitian yang hendak
dibuat oleh peneliti. Pengumpulan data kualitatif pastinya akan berbeda
dengan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data statistik juga tidak
bisa disamakan dengan pengumpulan data analisis.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode observasi sebagai
metode pengumpulan data. Pengumpulan data dengan metode observasi
langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengembilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut.

3.5 Teknik Analisis Data


Menurut Sugiyono (2015:206) “Analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
Penulis dalam penelitian ini memutuskan untuk menggunakan teknik data
kualitatif sebagai teknik menganalisis data. Teknik analisis data kualitatif
menurut Sugiyono berarti suatu metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang dimana peneliti
merupakan sebagai instrumen kunci, dari pengambilan sampel sumber data
yang dilakukan dengan cara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
trianggulasi, analisa data yang bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekan pada makna dari generalisasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pngamatan

No Kalimat yang dikutip


1. Dalam menjalankan aktifitas kehidupan makhluk hidup membutuhkan
energi. Dan energi itu berasal dari makanan.
2. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan,
dengan cara fotosintesis.
3. Tumbuhan sebagai autotroph dalam fotosintesis menghasilkan beberapa
produk yang digunakan maklhuk hidup lain sebagai pembangun energi,
salah satu dari produk itu adalah karbohidrat.
4. Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh tiga
unsur utama, yaitu karbon (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O).
5. Sehingga ada karbohidrat yang masuk kelompok struktur sederhana
seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur komplek atau
polisakarida.
6. Serelia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-umbian merupakan
sumber pati di dunia.
7. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang
dikandungnya (triosa, tetrosa, pentose, dan heksosa) dan gugus aktifnya,
yang bisa berupa aldehida atau keton.
8. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.
9. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena
mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan.
10. Pisang merupakan tanaman buah–buahan yang banyak tumbuh dan
tersebar di seluruh Indonesia.
11. Sebaran daerah produksi pisang hamper di seluruh wilayah Indonesia,
dengan sebaran produksi tertinggi berada di pulau jawa, jawa barat, jawa
timur, dan jawa tengah.
12. Kulit pisang kapok masih memiliki kandungan gizi salah satunya yaitu
karbohidrat, lemak, serat, air dan pectin.
13. Komponen karbohidrat terbesar pada buah pisang adalah pati pada daging
buahnya dan akan diubah menjadi sukrosa, glukosa, dan pruktosa pada
saat matang.
14. Ada empat jenis pisang yaitu pisang yang dimakan buahnya tanpa
dimasak, pisang yang dimakan setelah buahnya masak, pisang yang
diambil seratnya, dan pisang berbiji.
15. Produksi pisang di Indonesia yang cukup tinggi tidak sebanding dengan
konsumsi masyarakat, sehingga mengakibatkan banyaknya pisang yang
tidak dimanfaatkan karena daya simpan buah pisang yang relatif singkat.
16. Makhluk hidup dalam menjalankan aktifitas kehidupannya membutuhkan
energy. Salah satu dari produk dari makhluk hidup yang dapat
menghasilkan energi adalah karbohidrat.
17. Pati sukun komposisi berubah dengan kematangan buah, dengan gula
yang dilepaskan dari pati sebagai buah matang.
18. Hal ini dapat berdampak positif bagi masyarakat terutama yang penderita
diabetes.
19. Buah dengan tingkat ketuaan optimal tua menghasilkan tepung paling
putih.
20. Pemanfaatan sukun sebagai bahan alternatif sumber pangan didasari pada
kandungan karbohidrat yang tinggi dari sukun yang setara dengan beras
21. Pemanfaatan sukun tidak terbatas hanya pada daging buahnya saja.
22. Sukun dianggap sepenuhnya sebagai makanan untuk orang miskin.
23. Sebagai agen anti tumor yang dapat dilihat dengan masing masing struktur
unsur kimia tang terdapat pada buah sukun.
24. Produk serta hal ini dapat berdampak positif bagi masyarakat terutama
yang penderita diabetes karena pada dasarnya tepung sukun memiliki
kadar glukosa yang sedikit.
25. Menurut (Shabella, 2012) Tingkat ketuaan buah menentukan rendemen
tepung.
26. Buah dengan tingkat ketuaan optimal tua menghasilkan tepung paling
putih.
27. Tepung sukun pada 100 g mengandung kadar air.
28. Genus Artocarpus dapat menghasilkan sejumlah besar metabolit sekunder
yang biasanya kaya fenilpropanoid seperti flavonoid dan flavon.
29. Pada 1984 dan 1988, Wootton dan Tumaalii menerbitkan penelitian
serupa pada isolat pati dari sukun dengan identifikasi dan perbandingan
yang jelas antara kultivar.
30. Pati sukun komposisi berubah dengan kematangan buah, dengan gula
yang dilepaskan dari pati sebagai buah matang (Graham dan Negron,
1981).
31. Perbedaan ini dalam komposisi nutrisi dengan kematangan juga
berkontribusi terhadap variasi
32. Kandungan karbohidrat dan nilai gizinya, buah sukun dapat digunakan
sebagai sumber pangan lokal, salah satunya adalah tepung sukun.
33. menyebar di seluruh daerah tropis dengan memindahkan orang Polinesia
ke tempat itu mulai membudidayakan secara luas oleh penduduk
kepulauan Pasifik.
34. Di akhir 1700-an, beberapa varietas sukun Polinesia tanpa biji Karibia;
dimana, sukun dianggap sepenuhnya sebagai makanan untuk orang
miskin.
35. dimanfaatkan seperti daging buahnya yang kaya akan karbohidrat dapat
dimanfaatkan sebagai sumber alternatif pangan.
36. Daun dari buah sukun dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif
pembuatan obat herbal begitupun juga dengan akarnya.
37. Buah sukun dapat digunakan untuk menunjang ketahanan pangan dan
pemanfaatan sukun sebagai bahan pangan semakin penting.
38. penghambatan sel-sel leukemia dan sebagai agen anti-tumor yang dapat
dilihat dengan masing-masing struktur unsur kimia yang terdapat pada
buah sukun.
39. Sukun di Indonesia kebanyakan di konsumsi dalam bentuk olahan
baik di goreng maupun di rebus dari buah yang masih mentah.
40. Sehingga buah sukun popular saat ini sebagai pangan alternatif
pengganti nasi.
41. … seperti pekarangan, ladang atau kebun maupun dibudidayakan
secara komersial pada lahan yang relatif luas.
42. … salah satunya adalah kandungan karbohidrat dan senyawa kimia
lainnya yang terdapat pada sukun (Artocarpus altilis) . Buah sukun
memiliki kandungan karbohidrat, vitamin, mineral dan senyawa
kimia lainnya, hal ini menunjukkan bahwa sukun memiliki banyak
potensi dari segi pemanfaatannya.
43. Oleh sebab itu, perlu adanya pengetahuan tentang bagaimana kandungan
karbohidrat dan senyawa kimia lainnya yang terdapat pada sukun agar
dapat mengetahui apakah hal tersebut dapat memberikan potensi sebagai
sumber energi agar pemanfaatannya….
44. Untuk mengetahui bagaimana komposisi dan senyawa yang terkandung
dalam sukun (Artocarpus altilis) apakah dapat berpotensi dari segi
pemanfaatan.
45. Tanaman sukun telah dimanfaatkan sebagai pangan sejak 40.000 tahun
sebelum masehi.
46. Sir joseph Banks yang berlayar di HMS Endeavour dengan Kapten Cook,
mengakui potensi sukun sebagai makanan untuk daerah tropis lainnya.
47. Ia pun mengusulkan kapada Raja George III untuk mengangkut tanaman
sukun dari Tahiti ke Karibia yang dikomandani Kapten William bligh
48. Perjalanan kedua pada tahun 1791, akhirnya sukses membawa sukun ke
karibian.
49. Kini sukun telah menyebar luas berbagai belahan dunia terutama di
lingkar tropis.
50. Sukun (Artocarpus altilis) sukun itu didomestikasi di New Guinea
(Ragone, 1997).
51. Diunggulkan sukun terjadi liar hanya di New Guinea di mana itu adalah
anggota dominan dari hutan dataran rendah sekunder.
52. Meskipun ditularkan secara luas di seluruh Pasifik pada zaman prasejarah,
mungkin juga hanya menyebar ke arah barat dalam beberapa abad
terakhir.
53. Menurut (Crawfurd, 1820) berpendapat bahwa sukun telah menyebar ke
Jawa dari Maluku sebagai hasil dari perdagangan di abad sebelumnya
54. Nama-nama Melayu membedakan antara unggulan ( kelur) dan
diunggulkan ( sukun) jenis dan nama untuk jenis unggulan tampaknya
telah dipinjam ke Thailand dan kemudian ke Khmer.
55. Sekitar 3.000 tahun yang lalu, sukun adalah yang pertama dijinakkan di
Pasifik barat dan menyebar di seluruh daerah tropis dengan memindahkan
orang Polinesia ke tempat itu mulai membudidayakan secara luas oleh
penduduk kepulauan Pasifik.
56. Di akhir 1700-an, beberapa varietas sukun Polinesia tanpa biji Karibia;
dimana, sukun dianggap sepenuhnya sebagai makanan untuk orang
miskin.
57. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pohon kacang telah ditanam di
Polinesia Prancis, Kaledonia Baru, Palau, Pohnpei dan Hawai‘i, terutama
oleh para imigran Filipina (Morton, 1987).
58. Untuk memahami hubungan antara sukun dan kerabat liar, (Zerega et al.,
2004) mengumpulkan 254 sampel sukun dan kerabatnya, di antara sampel
24 di antaranya adalah A.mariannensis, 30 A. camansi dan 200 kultivar
Pasifik.
59. Tanaman sukun (bread fruit) memiliki nama ilmiah Artocarpus altilis
termasuk famili Moraceae.
60. Tinggi pohon sukun dapat mencapai 30 m, dapat tumbuh baik sepanjang
tahun (evergreen) di daerah tropis basah dan bersifat semi-deciduous di
daerah yang beriklim monsoon.
61. Mahkota berbentuk kerucut ketika pohon-pohon muda atau tumbuh di
bawah kondisi teduh menjadi bulat dan agak tidak teratur ketika lebih tua.
62. Biasanya daunnya kasar, halus dan memiliki lobus dalam dengan ukuran
bervariasi mulai dari 22 hingga 90 cm dan lebar 20-50 cm.
63. Pola daun lobus dapat bervariasi di antara kultivar, paling sering daun
dengan 5-11 lobus.
64. Daunnya sering berwarna hijau gelap mengkilap di sisi atas dan hijau di
bawah sisi,kadang-kadang ditutupi dengan rambut kemerahan pucat di
pelepah (Deivanai & Bhore, 2010)
65. Buah bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan tekstur permukaan, seringkali
berbentuk bundar, lonjong, atau lonjong mulai dari 9 hingga 20 cm, lebar
dan lebih dari 30 cm panjang, beratnya 0,25-6 kg.
66. Kulitnya kuning kehijauan dengan pola tanda heksagonal dan tanda
mungkin permukaannya halus, berduri, atau runcing.
67. Namun, banyak kultivar menghasilkan buah tanpa biji; meskipun ovula
terlihat, mereka biasanya kecil dan dalam kebanyakan kasus akan
dibatalkan.
68. Tetapi dalam beberapa jenis kultivar buah menghasilkan biji, biji
berwarna coklat, biasanya mengkilap, bulat atau obovoid, terkompresi
tidak teratur dan dapat berkecambah segera; karena itu tidak dapat
dikeringkan atau disimpan.
69. Pohon yang tumbuh dari biji mulai menghasilkan buah sekitar 6-10 tahun
atau lebih cepat.
70. Unsur-unsur mineral yang terkandung dalam buah sukun antara lain
adalah Kalsium (Ca), Fosfor (P) dan Zat besi (Fe), sedangkan vitamin
yang menonjol antara lain adalah vitamin B1, B2 dan vitamin C.
71. Sukun dapat dijadikan sebagai pangan alternatif karena keberadaannya
tidak seiring dengan pangan konvensional (beras), artinya keberadaan
pangan ini dapat menutupi kekosongan produksi pangan konvensional.
72. Berdasarkan kandungan karbohidrat dan nilai gizinya, buah sukun dapat
digunakan sebagai sumber pangan local dengan kandungan
karbohidratnya yang tinggi.
73. Dengan beberapa cara pengolahan, buah sukun dapat digunakan untuk
menunjang ketahanan pangan dan pemanfaatan sukun sebagai bahan
pangan semakin penting.
74. Buah-buahan adalah sumber karbohidrat vitamin dan rendah lemak yang
sangat baik, salah satunya dalah buah sukun.
75. Terlepas dari kekayaan karbohidratnya, sukun diganti sebagian untuk
tepung gandum di banyak produk roti, kue dan camilan.
76. Lebih jauh, itu bagus sumber serat, kalsium, tembaga, besi, magnesium,
kalium, tiamin dan niasin
77. Di Karibia, daun senescence digunakan untuk itu siapkan teh untuk
mengurangi tekanan darah; itu juga dianggap mengendalikan diabetes.
78. Lebih jauh lagi di Taiwan, daun sukun digunakan untuk mengobati
penyakit hati dan demam.
79. Getah sering digunakan untuk mengobati patah tulang, terkilir, linu
panggul.
80. Pohon multiguna ini juga menyediakan bela diri untuk kain, lem, pakan
ternak, dan senyawa anti nyamuk lebih banyak lagi (Whistler, 1988).
4.2 Pembahasan
No Kalimat yang dikutip Pembenaran Alasan
1. Dalam menjalankan aktifitas Dalam menjalankan Kata “dan energi
kehidupan makhluk hidup aktifitas kehidupan itu” termasuk
membutuhkan energi. Dan makhluk hidup pemborosan
energi itu berasal dari membutuhkan energi kalimat
makanan. yang berasal dari
makanan.
2. Makhluk hidup yang dapat Tumbuhan adalah
membuat makanan sendiri makhluk hidup yang
adalah tumbuhan, dengan dapat membuat
cara fotosintesis. makanan sendiri
dengan cara
fotosintesis
3. Tumbuhan sebagai autotrof Tumbuhan sebagai
dalam fotosintesis autotrof dalam
menghasilkan beberapa fotosintesis
produk yang digunakan menghasilkan beberapa
maklhuk hidup lain sebagai produk yang digunakan
pembangun energi, salah satu maklhuk hidup lain
dari produk itu adalah sebagai pembangun
karbohidrat. energi, salah satu dari
produk itu adalah
karbohidrat.
4. Karbohidrat adalah Karbohidrat adalah Komponen=bahan
komponen bahan pangan komponen pangan yang
yang tersusun oleh tiga unsur tersusun oleh tiga
utama, yaitu karbon (C), unsur utama, yaitu
Hidrogen (H), dan oksigen karbon (C), Hidrogen
(O). (H), dan oksigen (O).
5. …, sehingga ada karbohidrat …,sehingga ada Penggunaan
yang masuk kelompok karbohidrat yang dengan
struktur sederhana seperti masuk kelompok
monosakarida dan disakarida struktur sederhana
dan dengan struktur komplek seperti monosakarida
atau polisakarida. dan disakarida dan
struktur komplek atau
polisakarida.
6. Serelia, seperti beras, Serelia, seperti beras, Pengunaan
gandum, dan jagung serta gandum, jagung dan konjungsin dan
umbi-umbian merupakan umbi-umbian dan serta
sumber pati di dunia. merupakan sumber pati
di dunia.
7. Monosakarida digolongkan Monosakarida Yang bisa berupa
berdasarkan jumlah atom bisa di ganti
karbon yang dikandungnya digolongkan seperti
(triosa, tetrosa, pentose, dan berdasarkan jumlah
heksosa) dan gugus aktifnya, atom karbon yang
yang bisa berupa aldehida dikandungnya (triosa,
atau keton. tetrosa, pentose, dan
heksosa) dan gugus
aktifnya, seperti
aldehida atau keton.
8. Ini kemudian bergabung, Ini kemudian Penggunaan
menjadi misalnya bergabung, menjadi misalnya
aldoheksosa dan ketotriosa. aldoheksosa dan berlebihan
ketotriosa.
9. Glukosa adalah suatu Glukosa adalah suatu
aldoheksosa dan sering aldoheksosa yang
disebut dekstrosa karena sering disebut
mempunyai sifat dapat dekstrosa karena
memutar cahaya terpolarisasi mempunyai sifat dapat
kearah kanan. mempolarisasi cahaya
kearah kanan.
10. Pisang merupakan tanaman Pisang merupakan buah Pengunanaan
buah–buahan yang banyak yang banyak tumbuh tanaman buah
tumbuh dan tersebar di dan tersebar di seluruh berlebihan
seluruh Indonesia. Indonesia.
11. Sebaran daerah produksi Sebaran daerah Penjelasan pulau
pisang hamper di seluruh produksi pisang hampir jawaa sudah
wilayah Indonesia, dengan di seluruh wilayah mencakup
sebaran produksi tertinggi Indonesia, dengan keterangan
berada di pulau jawa, jawa sebaran produksi selanjutnya
barat, jawa timur, dan jawa tertinggi berada di
tengah. pulau Jawa
12. Kulit pisang kapok masih Kulit pisang kapok Kata salah
memiliki kandungan gizi masih memiliki satunya tidak
salah satunya yaitu kandungan gizi yaitu sesuai dengan
karbohidrat, lemak, serat, air karbohidrat, lemak, keterangan
dan pectin. serat, air dan pektin. kalimat
selanjutnya
13. Komponen karbohidrat Komponen karbohidrat
terbesar pada buah pisang terbesar pada buah
adalah pati pada daging pisang adalah pati pada
buahnya dan akan diubah daging buahnya dan
menjadi sukrosa, glukosa, dan akan diubah menjadi
pruktosa pada saat matang. sukrosa, glukosa, dan
pruktosa pada saat
matang.
14. Ada empat jenis pisang yaitu Ada empat jenis pisang
pisang yang dimakan yaitu pisang yang
buahnya tanpa dimasak, dimakan tanpa
pisang yang dimakan setelah dimasak, pisang yang
buahnya masak, pisang yang dimakan setelah
diambil seratnya, dan pisang buahnya masak, pisang
berbiji. yang diambil seratnya,
dan pisang berbiji.
15. Produksi pisang di Indonesia Produksi pisang di Kata banyaknya
yang cukup tinggi tidak Indonesia yang cukup berlebihan
sebanding dengan konsumsi tinggi tidak sebanding
masyarakat, sehingga dengan konsumsi
mengakibatkan banyaknya masyarakat, sehingga
pisang yang tidak mengakibatkan banyak
dimanfaatkan karena daya pisang yang tidak
simpan buah pisang yang dimanfaatkan karena
relatif singkat. daya simpan buah
pisang yang relatif
singkat.
16. Salah satu dari produk dari Salah satu produk dari Pengulangaan
makhluk hidup yang dapat makhluk hidup yang kata berlebihan
menghasilkan energi adalah dapat menghasilkan
karbohidrat. energi adalah
karbohidrat.
17. Pati sukun komposisi berubah Pati sukun komposisi
dengan kematangan buah, berubah dengan
dengan gula yang dilepaskan kematangan buah,
dari pati sebagai buah dengan gula yang
matang. dilepaskan dari pati
sebagai buah matang.
18. Hal ini dapat berdampak Hal ini dapat Penggunaan
positif bagi masyarakat berdampak positif bagi konjungsi yang
terutama yang penderita masyarakat terutama tidak perlu
diabetes. penderita diabetes.
19. Buah dengan tingkat ketuaan Buah dengan tingkat Tidak perlu kata
optimal tua menghasilkan ketuaan optimal tua
tepung paling putih. menghasilkan tepung
paling putih.
20. Pemanfaatan sukun sebagai Pemanfaatan sukun
bahan alternatif sumber sebagai bahan alternatif
pangan didasari pada sumber pangan
kandungan karbohidrat yang didasari pada
tinggi dari sukun yang setara kandungan karbohidrat
dengan beras yang tinggi dari sukun
yang setara dengan
beras
21. Pemanfaatan sukun tidak Pemanfaatan sukun Penggunaan
terbatas hanya pada daging tidak terbatas pada hanya sudah di
buahnya saja. daging buahnya saja. jelaskan pda kata
terbatas
22. Sukun dianggap sepenuhnya Sukun dianggap sebagai Kata sepenuhnya
sebagai makanan untuk orang makanan untuk orang tidak perlu
miskin. miskin.
23. Produk serta hal ini dapat
berdampak positif bagi
masyarakat terutama yang
penderita diabetes karena
pada dasarnya tepung sukun
memiliki kadar glukosa yang
sedikit
24. Produk serta hal ini dapat
Produk serta hal ini dapat Kata “yang”
berdampak positif bagi
berdampak positif bagi pemborosan
masyarakat terutama yangmasyarakat terutama kalimat
penderita diabetes karena
penderita diabetes karena
pada dasarnya tepung sukun
pada dasarnya tepung
memiliki kadar glukosa yang
sukun memiliki kadar
sedikit glukosa yang sedikit
25. Menurut (Shabella, 2012)Menurut (Shabella, 2012) Kata “rendemen”
Tingkat ketuaan buah
Tingkat ketuaan buah diganti agar
menentukan rendemen tepung
menentukan hasil tepung mudah dipahami
26. Buah dengan tingkat ketuaan
Buah dengan tingkat Kata “tua” sudah
optimal tua menghasilkanketuaan optimal dijelaskan pada
tepung paling putih menghasilkan tepung kata sebelumnya
paling putih.
27. Tepung sukun pada 100 g Tepung sukun 100g Kata “pada”
mengandung kadar air mengandung kadar air merupakan
pemborosan
kalimat
28. Genus Artocarpus dapat Genus Artocarpus dapat Kata “besar”
menghasilkan sejumlah besar menghasilkan sejumlah dihilangkan
metabolit sekunder yang metabolit sekunder yang karena sudah ada
biasanya kaya fenilpropanoid biasanya kaya kata sejumlah
seperti flavonoid dan flavon fenilpropanoid seperti
flavonoid dan flavon
29. Pada 1984 dan 1988, Pada 1984 dan 1988, Menambahkan
Wootton dan Tumaalii Wootton dan Tumaalii imbuhan me-
menerbitkan penelitian serupa menerbitkan penelitian pada kata
pada isolat pati dari sukun serupa pada isolat pati “identifikasi” agar
dengan identifikasi dan dari sukun dengan sesuai
perbandingan yang jelas mengidentifikasi dari kedudukannya
antara kultivar. perbandingan yang jelas pada kalimat
antara kultivar.
30. Pati sukun komposisi berubah Komposisi pati sukun Kata “komposisi”
dengan kematangan buah, berubah dengan diltakkan pada
dengan gula yang dilepaskan kematangan buah, awal kalimat agar
dari pati sebagai buah matang dengan gula yang mudah dipahami
(Graham dan Negron, 1981) dilepaskan dari pati
sebagai buah matang
(Graham dan Negron,
1981)
31. Perbedaan ini dalam Perbedaan ini dalam Kata “dengan”
komposisi nutrisi dengan komposisi nutrisi dan diganti kata “dan”
kematangan juga kematangan juga agar lebih sesuai
berkontribusi terhadap variasi berkontribusi terhadap
variasi
32. Kandungan karbohidrat dan Kandungan karbohidrat Kata “nya”
nilai gizinya, buah sukun dan nilai gizi, buah merupakan
dapat digunakan sebagai sukun dapat digunakan pmborosan
sumber pangan lokal, salah sebagai sumber pangan kalimat
satunya adalah tepung sukun lokal, salah satunya
adalah tepung sukun
33. menyebar di seluruh daerah menyebar di seluruh Penambahan kata
tropis dengan memindahkan daerah tropis dengan agar menjadi
orang Polinesia ke tempat itu memindahkan orang kalimat yang jelas
mulai membudidayakan Polinesia ke tempat itu dan mudah
secara luas oleh penduduk dan mereka mulai dipahami
kepulauan Pasifik membudidayakan secara
luas oleh penduduk
kepulauan Pasifik
34. Di akhir 1700-an, beberapa Di akhir 1700-an, Kata “dimana”
varietas sukun Polinesia tanpa beberapa varietas sukun dan “sepenuhnya”
biji Karibia; dimana, sukun Polinesia tanpa biji dihilangkan agar
dianggap sepenuhnya sebagai Karibia; Sukun dianggap tidak menjadi
makanan untuk orang miskin sebagai makanan untuk pemborosan
orang miskin kalimat
35. dimanfaatkan seperti daging dimanfaatkan seperti Penambahan kata
buahnya yang kaya akan daging buahnya yang “dan” agar
karbohidrat dapat kaya akan karbohidrat kalimat mudah
dimanfaatkan sebagai sumber dan dapat dimanfaatkan dipahami
alternatif pangan. sebagai sumber alternatif
pangan.
36. Daun dari buah sukun dapat Daun dari buah sukun Kata “pun”
dimanfaatkan sebagai bahan dapat dimanfaatkan dihilangkan agar
alternatif pembuatan obat sebagai bahan alternatif tidak menjadi
herbal begitupun juga dengan pembuatan obat herbal pemborosan
akarnya begitu juga dengan kalimat
akarnya
37. Buah sukun dapat digunakan Buah sukun dapat Menambahkan
untuk menunjang ketahanan digunakan untuk kata “nya” agar
pangan dan pemanfaatan menunjang ketahanan kalimat menjadi
sukun sebagai bahan pangan pangan dan ringkas
semakin penting. pemanfaatannya sebagai
bahan pangan semakin
penting.
38. penghambatan sel-sel penghambatan sel-sel Kata “dengan”
leukemia dan sebagai agen leukemia dan sebagai diganti kata
anti-tumor yang dapat dilihat agen anti-tumor yang dengan kata
dengan masing-masing dapat dilihat dari masing- “dari” agar
struktur unsur kimia yang masing struktur unsur kalimat mudah
terdapat pada buah sukun. kimia yang terdapat pada dipahami
buah sukun.
39. Sukun di Indonesia Sukun di Indonesia Kalimat efektif
kebanyakan di konsumsi kebanyakan dapat tidak hanya
dalam bentuk olahan baik di dikonsumsi dalam dilihat dari
goreng maupun di rebus bentuk olahan yang banyak
dari buah yang masih sudah digoreng sedikitnya kata.
mentah. maupun direbus Namun kalimat
dengan bahan buah akan dikatakan
yang masih mentah. efektif apabila
susunan kata
padu dan saling
berhubungan.
40. Sehingga buah sukun Sehingga saat ini buah Penukaran kata
popular saat ini sebagai sukun populer sebagai pada kalimat
pangan alternatif pengganti bahan pangan tersebut sangat
nasi. pengganti nasi. penting, karena
tanpa ditukar,
kalimat akan
terasa janggal.
Penghapusan
kata “alternatif”
sangat
diperlukan agar
kalimat dapat
efektif. Selain itu,
makna
“alternatif” dan
“pengganti”
dalam konteks
tersebut sama.
41. … seperti pekarangan, … seperti pekarangan, Dari kata
ladang atau kebun maupun ladang atau kebun. “kebun” sampai
dibudidayakan secara Sedangkan untuk dengan kata
komersial pada lahan yang pekarangan yang luas “luas”, perlu
relatif luas. budidaya secara diperbaiki
komersial dapat karena tidak ada
diterapkan.. tanda baca yang
dapat membuat
kalimat tersebut
efektif. Kata
“maupun” sangat
membuat
kalimat tersebut
tidsk padu.
42. …tumbuhan dari famili ini … tumbuhan dari famili Banyak sekali
membuat Artocaarpus ini membuat kata-kata yang
menarik untuk dikaji Artocaarpus tertarik perlu diperbaiki
tentang pemanfaatannya, untuk mengkaji tentang dalam kalimat
salah satunya adalah pemanfaatannya, salah tersebut, mulai
bagaimana kandungan satunya adalah tentang dari
karbohidrat dan senyawa kandungan penambahan
kimia lainnya yang terdapat karbohidrat, vitamin, imbuhan yang
pada sukun (Artocarpus mineral, dan senyawa sangat tidak
altilis) . Buah sukun kimia lainnya yang padu dengan
memiliki kandungan terdapat pada sukun kata lainnya.
karbohidrat, vitamin, (Artocarpus altilis) . Hal Kalimat terkesan
mineral dan senyawa kimia ini menunjukkan bahwa diulang-ulang
lainnya, hal ini sukun memiliki banyak sehingga kata-
menunjukkan bahwa sukun potensi dari segi kata dalam
memiliki banyak potensi pemanfaatannya. kalimat tersebut
dari segi pemanfaatannya. tidak efektif.
Kalimat tersebut
terkesan tidak
langsung
merujuk pada
inti dalam
kalimat tersebut.
43. Oleh sebab itu, perlu adanya Oleh sebab itu, perlu Kalimat disusun
pengetahuan tentang adanya pengetahuan ulang oleh penulis
bagaimana kandungan tentang apa saja bahan karena langkah
karbohidrat dan senyawa yang terkandung pada penulisan kalimat
kimia lainnya yang terdapat sukun. Baik itu tersebut memang
pada sukun agar dapat karbohidrat maupun harus dikoreksi
mengetahui apakah hal senyawa kimia lainnya. agar kalimat
tersebut dapat memberikan Agar dapat diketahui menjadi padu.
potensi sebagai sumber energi apakah hal tersebut
agar pemanfaatannya…. dapat menjadi potensi
sumber energi agar
pemanfaatannya. ….
44. Untuk mengetahui bagaimana Untuk mengetahui apa Penghapusan kata
komposisi dan senyawa yang saja komposisi dan “bagaimana”
terkandung dalam sukun senyawa yang menjadi “apa
(Artocarpus altilis) apakah terkandung dalam saja” dirasa akan
dapat berpotensi dari segi sukun (Artocarpus membentuk kata
pemanfaatan. altilis) yang dapat sebelumnya dan
berpotensi dari segi sesudahnya
pemanfaatannya. menjadi padu.

45. Tanaman sukun telah Tanaman sukun telah Penambahan kata


dimanfaatkan sebagai pangan dimanfaatkan sebagai “bahan” dirasa
sejak 40.000 tahun sebelum bahan pangan sejak akan membuat
masehi. 40.000 tahun sebelum kata sesudahnya
masehi. menjadi lebih
jelas
46. Sir joseph Banks yang Sir joseph Banks yang Penambahan kata
berlayar di HMS Endeavour berlayar di HMS “bahan” dirasa
dengan Kapten Cook, Endeavour dengan akan membuat
mengakui potensi sukun Kapten Cook, mengakui kata sesudahnya
sebagai makanan untuk potensi sukun sebagai menjadi lebih
daerah tropis lainnya. bahan makanan untuk jelas
daerah tropis lainnya.
47. Ia pun mengusulkan kapada Ia pun mengusulkan Penambahan
Raja George III untuk kapada Raja George III nama latin dirasa
mengangkut tanaman sukun untuk mengangkut akan membuat
dari Tahiti ke Karibia yang tanaman sukun kalimat tersebut
dikomandani Kapten William (Artocarpus altilis) dari menjadi lebih
bligh Tahiti ke Karibia yang indah
dikomandani Kapten
William bligh
48. Kini sukun telah menyebar Kini, sukun telah Penambahan kata
luas berbagai belahan dunia menyebar luas ke “ke” dirasa akan
terutama di lingkar tropis. berbagai belahan dunia, membuat kalimat
terutama di lingkar menjadi enak
tropis. dibaca
49. Sukun (Artocarpus altilis) Sukun (Artocarpus Penghapusan
sukun itu didomestikasi di altilis) didomestikasi di kalimat “sukun
New Guinea (Ragone, 1997). New Guinea (Ragone, itu” dirasa akan
1997). membuat kalimat
lebih efektif,
karena subjek
yang tadinya lebih
dari satu telah
dikurangi
50. Diunggulkan sukun terjadi Sukun yang unggul Penghapusan dan
liar hanya di New Guinea di tumbuh bebas hanya di penambahan
mana itu adalah anggota New Guinea, yaitu beberapa kata
dominan dari hutan dataran negara anggota dalam kalimat
rendah sekunder. dominan dari hutan tersebut sengat
dataran rendah membantu
sekunder. kalimat menjadi
efektif. Susunan
kalimat
sebelumnya
sangat boros kata,
dan agak sedikit
membingungkan
51. Meskipun ditularkan secara Meskipun tumbuh Penghapusan dan
luas di seluruh Pasifik pada tersebar di seluruh penambahan
zaman prasejarah, mungkin wilayah Pasifik pada beberapa kata
juga hanya menyebar ke arah zaman prasejarah, dalam kalimat
barat dalam beberapa abad teerdapat kemungkinan tersebut sangat
terakhir. juga hanya menyebar membantu
ke arah barat dalam kalimat menjadi
beberapa abad terakhir. efektif.
52.
53. Menurut (Crawfurd, 1820) Menurut (Crawfurd, Beberapa kata
berpendapat bahwa sukun 1820) berpendapat ditukar, karena
telah menyebar ke Jawa dari bahwa sukun telah penulis merasa
Maluku sebagai hasil dari menyebar dari Maluku kata “dari” harus
perdagangan di abad ke Jawa sebagai hasil menjadi awal
sebelumnya dari perdagangan di tujuan dan
abad sebelumnya kata“ke” menjadi
akhir tujuan
54. Nama-nama Melayu Nama-nama Melayu Penulis sangat
membedakan antara unggulan membedakan antara bingung untuk
( kelur) dan diunggulkan ( unggulan ( kelur) dan memahami makna
sukun) jenis dan nama untuk diunggulkan ( sukun). dari “telah
jenis unggulan tampaknya Jenis dan nama untuk dipinjam ke
telah dipinjam ke Thailand jenis unggulan Thailand dan
dan kemudian ke Khmer. tampaknya telah kemudian ke
diadaptasi dari Khmer.” Maka
Thailand dan Khmer. dari itu, penulis
mengasumsikan
bahwa kalimat
yang dimaksud
adalah “telah
diadaptasi dari
Thailand dan
Khmer.”
55. Sekitar 3.000 tahun yang lalu, Sekitar 3.000 tahun Susunan kalimat
sukun adalah yang pertama yang lalu, sukun adalah benar-benar
dijinakkan di Pasifik barat tumbuhan yang memprihatinkan,
dan menyebar di seluruh pertama disemai di sehingga penulis
daerah tropis dengan wilayah Pasifik barat mengasumsikan
memindahkan orang dan menyebar ke bahwa kalimat
Polinesia ke tempat itu mulai seluruh daerah tropis tersebut dapat
membudidayakan secara luas dengan memanfaatkan dituliskan ulang
oleh penduduk kepulauan orang Polinesia ke seperti yang ada
Pasifik. tempat itu dan mulai di kolom
dibudidayakan secara pembenaran.
luas oleh penduduk
kepulauan Pasifik.
56. Di akhir 1700-an, beberapa Di akhir 1700-an, Penghapusan dan
varietas sukun Polinesia tanpa beberapa varietas penambahan
biji Karibia; dimana, sukun sukun Polinesia tanpa beberapa kata
dianggap sepenuhnya sebagai biji Karibia dianggap dalam kalimat
makanan untuk orang miskin. sebagai makanan untuk tersebut sangat
orang miskin. membantu
kalimat menjadi
efektif.
57.
58. Untuk memahami Untuk memahami Pemborosan kata
hubungan antara sukun dan hubungan antara sukun pada susunan
kerabat liar, (Zerega et al., dan kerabat liar, (Zerega kalimat ini dapat
2004) mengumpulkan 254 et al., 2004) dinetralisir
sampel sukun dan mengumpulkan 254 dengan
kerabatnya, di antara sampel sukun dan penghapusan
sampel 24 di antaranya kerabatnya, 24 sampel di beberapa kata
adalah A.mariannensis, 30 antaranya adalah
A. camansi dan 200 kultivar A.mariannensis, 30 A.
Pasifik. camansi dan 200 kultivar
Pasifik.
59. Tanaman sukun (bread fruit) Tanaman sukun (bread Penambahan kata
memiliki nama ilmiah fruit) memiliki nama “ini” dirasa dapat
(Artocarpus altilis) termasuk ilmiah (Artocarpus membantu
famili Moraceae. altilis) ini termasuk kalimat menjadi
famili Moraceae. lebih efektif
60.
61. Mahkota berbentuk kerucut Mahkota berbentuk Penghapusan dan
ketika pohon-pohon muda kerucut ketika pohon- penambahan
atau tumbuh di bawah kondisi pohon masih muda. beberapa kata
teduh menjadi bulat dan agak Namun, apabila tumbuh dalam kalimat
tidak teratur ketika lebih tua. di bawah kondisi teduh tersebut sangat
akan menjadi bulat dan membantu
agak tidak teratur kalimat menjadi
ketika lebih tua. efektif.
62. Biasanya daunnya kasar, Biasanya daunnya Penambahan kata
halus dan memiliki lobus kasar, halus dan “yang” dirasa
dalam dengan ukuran memiliki lobus yang dapat membantu
bervariasi mulai dari 22 dalam dengan ukuran kalimat menjadi
hingga 90 cm dan lebar 20-50 bervariasi mulai dari 22 lebih efektif
cm. hingga 90 cm dan lebar
20-50 cm.
63. Daunnya sering berwarna Daunnya sering Penukaran kata
hijau gelap mengkilap di sisi berwarna hijau gelap dirasa dapat
atas dan hijau di bawah mengkilap di sisi atas membantu
sisi,kadang-kadang ditutupi dan hijau di sisi bawah, kalimat menjadi
dengan rambut kemerahan kadang-kadang ditutupi lebih efektif
pucat di pelepah (Deivanai & dengan rambut
Bhore, 2010) kemerahan pucat di
pelepah (Deivanai &
Bhore, 2010)
64. Buah bervariasi dalam Buah bervariasi baik Susunan kalimat
bentuk, ukuran, dan tekstur dalam bentuk, ukuran, agak kacau.
permukaan, seringkali dan tekstur permukaan. Namun,
berbentuk bundar, lonjong, Seringkali berbentuk penghapusan dan
atau lonjong mulai dari 9 bundar, lonjong dengan penambahan
hingga 20 cm, lebar dan ukuran mulai dari 9 beberapa kata
lebih dari 30 cm panjang, hingga 20 cm, lebar lebih dalam kalimat
beratnya 0,25-6 kg. dari 30 cm, dan beratnya tersebut sangat
0,25-6 kg. membantu
kalimat menjadi
efektif.
65. Kulitnya kuning kehijauan Kulitnya kuning Penghapusan dan
kehijauan dengan penambahan
dengan pola tanda heksagonal
pola heksagonal dan
dan tanda mungkin beberapa kata
permukaannya halus,
dalam kalimat
permukaannya halus, berduri, berduri, atau
tersebut sangat
atau runcing. runcing.
membantu kalimat
menjadi efektif.
66. Namun, banyak kultivar Namun, banyak kultivar Penghapusan dan
menghasilkan buah tanpa biji; yang menghasilkan penambahan
meskipun ovula terlihat, buah tanpa biji. beberapa kata
mereka biasanya kecil dan Meskipun ovula dalam kalimat
dalam kebanyakan kasus akan terlihat, mereka tersebut sangat
dibatalkan. biasanya kecil dan membantu
dalam kebanyakan kalimat menjadi
kasus akan diabaikan. efektif.
67. Tetapi dalam beberapa jenis Tetapi dalam beberapa Penghapusan dan
kultivar buah menghasilkan jenis kultivar buah penambahan
biji, biji berwarna coklat, menghasilkan biji yang beberapa kata
biasanya mengkilap, bulat berwarna coklat, dalam kalimat
atau obovoid, terkompresi biasanya mengkilap, tersebut sangat
tidak teratur dan dapat bulat atau obovoid, membantu
berkecambah segera; karena terkompresi tidak kalimat menjadi
itu tidak dapat dikeringkan teratur namun dapat efektif.
atau disimpan. berkecambah dengan
cepat oleh karena itu
tidak dapat dikeringkan
atau disimpan.
68. Pohon yang tumbuh dari biji Pohon yang tumbuh Penghapusan dan
mulai menghasilkan buah dari biji akan penambahan
sekitar 6-10 tahun atau lebih menghasilkan buah beberapa kata
cepat. sekitar 6-10 tahun atau dalam kalimat
mungkin juga lebih tersebut sangat
cepat. membantu
kalimat menjadi
efektif.
69. Unsur-unsur mineral yang Unsur-unsur mineral Penghapusan kata
terkandung dalam buah sukun yang terkandung dalam dan mengganti
antara lain adalah Kalsium buah sukun antara lain dengan kata yang
(Ca), Fosfor (P) dan Zat besi adalah Kalsium (Ca), lebih cocok dalam
(Fe), sedangkan vitamin yang Fosfor (P) dan Zat besi kalimat tersebut
menonjol antara lain adalah (Fe), sedangkan vitamin sangat membantu
vitamin B1, B2 dan vitamin yang terkandung antara kalimat menjadi
C. lain adalah vitamin B1, efektif.
B2 dan vitamin C.
70. Sukun dapat dijadikan Sukun dapat dijadikan Penghapusan kata
sebagai pangan alternatif sebagai bahan pangan dalam kalimat
karena keberadaannya tidak alternatif karena tersebut sangat
seiring dengan pangan keberadaannya tidak membantu
konvensional (beras), artinya seiring dengan pangan kalimat menjadi
keberadaan pangan ini dapat konvensional (beras), efektif.
menutupi kekosongan artinya keberadaan
produksi pangan pangan ini dapat
konvensional. menutupi kekosongan
produksi pangan
konvensional.
71. Dengan beberapa cara Dengan beberapa cara Penghapusan dan
pengolahan, buahsukun pengolahan, buah penambahan
sukun dapat digunakan beberapa kata
dapat digunakan untuk
sebagai penunjang dalam kalimat
menunjang ketahanan pangan ketahanan pangan yang tersebut sangat
sukun lebih penting
membantu
dan pemanfaatan
kalimat menjadi
sebagai bahan pangan efektif.
semakin penting.

72. Buah-buahan adalah sumber Sukun adalah salah satu Penulis


karbohidrat vitamin dan buah-buahan yang mengganti
rendah lemak yang sangat mengandung karbohidrat susunan kalimat
baik, salah satunya dalah serta vitamin yang sangat agar makna
buah sukun. baik dan tentunya juga kalimat dapat
dengan kadar lemak yang dipahami lebih
rendah baik lagi
73. Terlepas dari kekayaan Terlepas dari tingginya Susunan kalimat
karbohidratnya, sukun diganti kadar karbohidrat, sukun agak kacau.
sebagian untuk tepung dapat menggantikan Namun,
gandum di banyak produk tepung gandum yang penghapusan dan
roti, kue dan camilan. biasanya menjadi bahan penambahan
untuk membuat produk beberapa kata
roti, kue dan camilan. dalam kalimat
tersebut sangat
membantu
kalimat menjadi
efektif.
74. Lebih jauh, itu bagus sumber Lebih dari itu, sukun Penulis
serat, kalsium, tembaga, besi, mengandung serat, mengganti
magnesium, kalium, tiamin kalsium, tembaga, besi, susunan kalimat
dan niasin magnesium, kalium, agar makna
tiamin dan niasin yang kalimat dapat
baik dipahami lebih
baik lagi
75. Di Karibia, daun senescence Di Karibia, daun Penulis
digunakan untuk itu siapkan senescence digunakan menambahkan
teh untuk mengurangi sebagai bahan untuk beberapa kata dan
tekanan darah; itu juga membuat teh, yang dapat mengganti
dianggap mengendalikan mengurangi tekanan susunan kalimat
diabetes. darah, dan dianggap agar kalimat dapat
dapat mengendalikan dipahami lebih
diabetes. baik lagi karena
kalimat
sebelumnya agak
membingungkan
76. Lebih jauh lagi di Taiwan, Sedangkan di Taiwan, Penulis
daun sukun digunakan untuk daun sukun digunakan mengganti kata
mengobati penyakit hati dan untuk mengobati “lebih jauh lagi”
demam. penyakit hati dan menjadi
demam. “sedangkan”
dengan alasan
kalimat efektif
tidak hanya
menyangkut
borosnya kata
dalam suatu
kalimat, namun
cocok atau
tidaknya kata
dalam kalimat
tersebut agar
menjadi sinkron
juga perlu
diperhatikan
77. Getah sering digunakan untuk Getah sering digunakan Penulis
mengobati patah tulang, untuk mengobati patah menambahkan
terkilir, linu panggul. tulang, terkilir, dan linu kata “dan” agar
panggul. kalimat menjadi
lebih indah
78. Pohon multiguna ini juga Pohon multiguna ini juga Penulis
menyediakan bela diri untuk dapat menjadi sumber mengurangi dan
kain, lem, pakan ternak, bahan untuk pembuatan menambakan kata
senyawa anti nyamuk lebih kain, lem, pakan ternak, agar susunan
banyak lagi (Whistler, 1988). senyawa anti nyamuk, kalimat lebih bisa
dan lain-lain dipahami dengan
baik

Simpulan:
Bahasa adalah alat komunikasi yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
dapat diterima oleh pendengar serta pembaca. Bahasa yang baik adalah bahasa
yang berisi kalimat efektif. Pada pembuatan makalah, kalimat efektif
merupakan hal yang sangat penting diperhatikan. Tujuan dari makalah ini
adalah untuk lebih memahami lagi seperti apa kalimat efektif itu serta
menentukan mana kalimat efektif dan mana kalimat tidak efektif. Agar tidak
terjadi kesalahan lagi saat menggunakan kalimat efektif.
Saran :
Sebaiknya dalam pembuatan makalah, pahami dulu apa itu kalimat efektif.
Agar isi dari makalah yang di buat dapat tersampaikan dengan jelas kepada
pembacannya. Agar tidak terjadi multi tafsir akibat kalimat yang ambigu,
kalimat yang bertele-tele akibat terlalu banyak susunan kata tidak penting,
susah di pahami maksud dan tujuannya akibat tidak sistematis dan tidak
berlandaskan ejaan yang disempurnakan (EYD)

Daftar isi

Anda mungkin juga menyukai