BAB 2
AKUNTANSI PERENCANAAN
Akuntansi manajemen tradisional berfokus ke penyediaan informasi untuk
pengelolaan yang bersifat tactical dan operational. Mengapa demikian? Ada dua
penyebab: Pertama, titik berat pengelolaan dalam manajemen tradisional berada di
pengelolaan yang bersifat tactical dan operational. Oleh karena akuntansi
manajemen merupakan bagian terpadu proses manajemen, maka akuntansi
manajemen tradisional berfokus ke penyediaan informasi untuk pengelolaan yang
bersifat tactical dan operational. Kedua, teknologi yang dipakai untuk memproses
informasi akuntansi adalah pen-and-ink technology atau lebih sering disebut
manual system. Oleh karena itu, akuntansi manajemen tradisional hanya mampu
menangkap informasi terutama yang bersifat keuangan dan informasi masa lalu.
Informasi yang bersifat kualitatif, kuantitatif nonkeuangan, dan masa depan
(future information) berada di luar kemampuan manual system yang digunakan
oleh akuntansi manajemen tradisional. Keterbatasan manual system itulah yang
menyebabkan akuntansi manajemen tradisional tidak mampu menyediakan
informasi untuk kepentingan perencanaan.
Sebagaimana telah dibahas dalam Bab 1 Akuntansi Manajemen Strategik,
karakteristik lingkungan bisnis turbulen dan kompetitif yang dimasuki oleh
perusahaan telah menggeser titik berat pengelolaan dari pengelolaan yang bersifat
tactical dan operational ke pengelolaan yang bersifat strategik. Akuntansi
manajemen strategik sebagai bagian terpadu sistem manajemen strategik berfokus
ke penyediaan informasi yang bersifat strategik. Karena pengelolaan yang bersifat
strategik seluruhnya terdiri dari kegiatan perencanaan (perumusan strategi,
perencanaan strategik, dan penyusunan program), maka akuntansi manajemen
strategik didesain dengan fokus ke pemenuhan kebutuhan manajemen dalam
proses perencanaan yang bersifat strategik. Akuntansi perencanaan yang
merupakan sistem informasi yang berfokus ke penyediaan informasi kualitatif,
kuantitatif nonkeuangan, dan kuantitatif keuangan dalam proses perencanaan
menjadi pilar utama akuntansi manajemen strategik (strategic management
accounting). Di samping itu, kita sekarang sudah berada di Jaman Jejaring yang di
dalamnya teknologi informasi merupakan tulang punggung teknologi yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Computerized
accounting menjadi pemampu pengelolaan informasi kualitatif, kuantitatif
nonkeuangan, kuantitatif keuangan, dan informasi masa depan.
Bab ini membahas akuntansi perencanaan. Pertama dibahas konsep
perencanaan dan pentingnya informasi dalam proses perencanaan. Kemudian
dibahas rationale yang melandasi perlunya akuntansi dalam proses perencanaan.
Dalam bab ini dibahas protokol1 akuntansi perencanaan—konvensi atau standar
pengidentifikasian, penangkapan, penggolongan, dan pencatatan, serta penyajian
informasi dalam proses perencanaan. Pada akhir bab ini diuraikan manfaat sistem
akuntansi perencanaan dalam sistem manajemen strategik.
1
Protokol adalah istilah yang diciptakan di bidang komputasi untuk menggambarkan konvensi atau standar
yang digunakan untuk mengendalikan atau memungkinkan koneksi, komunikasi, dan trasfer data di antara
titik akhir komputasi. Protokol akuntansi adalah konvensi atau standar yang digunakan untuk pengelolaan
informasi.
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Contoh 1
Tim yang terdiri dari direksi dan senior managers melaksanakan proses
strategy crafting untuk memilih strategi yang akan digunakan dalam
pengerahan dan pengarahan seluruh sumber daya organisasi dalam
mencapai visi perusahaan. Gambar 2.1 menggambarkan (1) strategy
crafting process, (2) informasi yang dipakai sebagai basis pemilihan
strategi, dan (3) informasi keluaran yang dihasilkan dari strategy crafting
process.
2
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
INFORMASI
INFORMASI YANG KELUARAN
STRATEGY DIJADIKAN BASIS STRATEGY
CRAFTING PEMILIHAN STRATEGI CRAFTING
PROCESS (2) PROCESS
(1) (3)
Trend watching Trends dan dampak
potensialnya terhadap bisnis
perusahaan
SWOT analysis Peluang, ancaman, kekuatan,
dan keterbatasan
Pemilihan strategi
Tahap Masukan Informasi masukan dasar yang
diperlukan untuk memilih
strategi
Tahap Penandingan Informasi yang melandasi
penciptaan berbagai alternatif
strategi
Tahap Keputusan Informasi yang melandasi Strategi pilihan
pemilihan strategi pilihan
Gambar 2.1 Strategy Crafting Process, Informasi yang Dijadikan Basis
Pemilihan Strategi, dan Informasi Keluaran Proses Strategy Crafting Process
3
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
4
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
STRATEGIC STRATEGIC
MANAGEMENT MANAGEMENT
SYSTEM ACCOUNTING
Sistem Perumusan
Strategi
Sistem Perencanaan
Strategik Akuntansi Perencanaan
Sistem Penyusunan
Program
Sistem Penyusunan
Anggaran
Sistem Pengimplementasian
Akuntansi Implementasi
Rencana
Sistem Pemantauan
5
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
6
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
2
Database management system (DBMS) adalah suatu perangkat lunak komputer yang didesain sebagai cara
untuk mengelola semua database yang terpasang dalam suatu sistem harddrives atau jejaring.
3
Suatu tag adalah kata kunci atau istilah yang tidak bersifat hirarkhis (non-hierarchical keyword or term)
yang dilekatkan pada sepotong informasi (seperti internet bookmark, digital image, atau computer file).
Metadata semacam ini membantu menjelaskan sebuah unsur dan memungkinkannya untuk ditemukan lagi
melalui browsing atau searching.
7
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
4
Unless commitment is made there are only promises and hopes, but no plan (Peter F. Drucker)
8
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
informasi keluaran yang dihasilkan dari proses perencanaan. Kedua tipe informasi
perencanaan tersebut disediakan dalam database sehingga membentuk peta
perjalanan bisnis dalam bentuk softcopy. Informasi perencanaan dalam database
inilah yang memampukan perusahaan melakukan perencanaan berkelanjutan,
memungkinkan perusahaan beroperasi dengan sense and respond mode—mode
operasi yang cocok dengan karakteristik lingkungan bisnis turbulen dan
kompetitif.
Contoh 2
Sebuah tim yang terdiri dari Direksi dan senior managers melakukan
rekonfirmasi atau redefinisi misi dan visi perusahaan. Tim ini menyepakati
proses yang digunakan untuk merekonfirmasi atau meredefinisi misi dan
visi perusahaan terdiri dari tiga tahap: (1) trend watching, (2) SWOT
analysis, dan (3) envisioning. Akuntansi perencanaan mendokumentasikan
informasi yang dipakai sebagai basis pengambilan keputusan tentang misi
dan visi (yaitu informasi yang tercantum dalam Gambar 2.3 kolom 2). Di
samping itu, akuntansi perencanaan mendokumentasikan misi dan visi yang
dihasilkan dari proses rekonfirmasi atau redefinisi misi dan visi (yaitu
informasi yang tercantum dalam Gambar 2.3 kolom 3). Informasi dalam
kolom 2 merupakan penyebab dipilihnya misi dan visi yang tercantum
dalam kolom 3. Dokumentasi informasi penyebab dan akibat oleh akuntansi
perencanaan dalam proses rekonfirmasi atau redefinisi misi dan visi tersebut
ditujukan untuk menguatkan kesepakatan5 yang telah dicapai dalam proses
perencanaan.
5
Jika tidak ada dokumentasi informasi perencanaan, personel tidak memiliki referensi andal tentang
kesepakatan yang telah dibuat di antara mereka. Ketiadaan referensi ini secara potensial menjadi penyebab
timbulnya perbedaan penafsiran atas kesepakatan yang telah dibuat di antara personel. Kondisi inilah yang
berpotensi menimbulkan masalah dalam pengimplementasian rencana.
9
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
INFORMASI
KELUARAN
PROSES PROSES
REKONFIRMASI INFORMASI YANG DIJADIKAN REKONFIRMASI
ATAU REDEFINISI SEBAGAI BASIS REKONFIRMASI ATAU REDEFINISI
MISI DAN VISI ATAU REDEFINISI MISI DAN VISI MISI DAN VISI
(1) (2) (3)
Trend watching Trends dan dampak potensialnya
terhadap bisnis perusahaan
SWOT analysis Peluang, ancaman, kekuatan, dan
keterbatasan
Envisioning
Kebutuhan apa yang Informasi yang disepakati sebagai
kami penuhi? jawaban atas pertanyaan tentang
kebutuhan yang dipenuhi oleh
perusahaan
Dalam bisnis apa Informasi yang disepakati sebagai Misi perusahaan yang
kami berusaha? jawaban atas pertanyaan tentang bisnis telah disepakati untuk
yang di dalamnya perusahaan berusaha ditegaskan kembali
atau misi baru
perusahaan yang telah
disepakati
Apa kompetensi inti Informasi yang disepakati sebagai
kami dalam bisnis jawaban atas pertanyaan tentang
tersebut? kompetensi inti yang digunakan untuk
menjalankan bisnis
Bagaimana gambaran Informasi yang disepakati sebagai Visi perusahaan yang
masa depan penguat gambaran masa depan telah disepakati untuk
perusahaan? perusahaan ditegaskan kembali
atau visi baru
perusahaan yang telah
disepakati
Gambar 2.3 Proses Rekonfirmasi atau Redefinisi Misi dan Visi Perusahaan
10
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
11
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
12
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Contoh 3
Proses perencanaan strategik PT KXT disepakati oleh personel perusahaan
melalui dua tahap utama berikut ini: (1) penerjemahan misi, visi, dan
strategi ke dalam company scorecard dan (2) cascading processes. Gambar
2.4 melukiskan proses akuntansi perencanaan yang didesain sejalan dengan
proses perencanaan strategik untuk mengelola keluaran yang dihasilkan
oleh proses perencanaan strategik.
13
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Catatan Rinci
Seringkali masih ada orang yang belum menyadari bahwa mereka sekarang sudah
berada di Jaman Jejaring—suatu jaman yang di dalamnya jarak dan waktu dibuat
menjadi tidak berarti oleh komputer dan telekomunikasi. Seringkali orang takut
dengan informasi rinci, padahal computerized accounting memiliki kemampuan
luar biasa dalam mengolah informasi rinci. Informasi yang dipakai sebagai basis
pengambilan keputusan dalam perencanaan dapat ditangkap dan
didokumentasikan serinci yang diperlukan oleh personel. Begitu juga informasi
keluaran yang dihasilkan dari pengambilan keputusan dalam proses perencanaan
dapat ditangkap dan didokumentasikan serinci yang diperlukan oleh personel.
14
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Sifat Informasi
Akuntansi perencanaan mengolah informasi yang bersifat kualitatif, kuantitatif
nonkeuangan, dan kuantitatif keuangan. Bahkan dalam dua tahap pertama total
business planning (perumusan strategi dan perencanaan strategik) semua
informasi yang diolah oleh akuntansi perencanaan berupa informasi kualitatif.
Pada tahap penyusunan program dan penyusunan anggaran, akuntansi
perencanaan mulai mengolah informasi kuantitatif nonkeuangan dan kuantitatif
keuangan karena di kedua tahap tersebut manajemen mulai merencanakan
pengelolaan sumber daya langka. Oleh karena dalam pengimplementasian
rencana, personel mengonsumsi berbagai sumber daya langka (seperti bahan
baku, jam orang, jasa) untuk memperoleh pendapatan, maka akuntansi
implementasi rencana terutama mengolah informasi kuantitatif keuangan.
Horizon Waktu
Oleh karena perencanaan terdiri dari serangkaian pengambilan keputusan tentang
masa depan, maka informasi yang dipakai sebagai basis pengambilan keputusan
dan apa yang diputuskan selalu berkaitan dengan masa depan. Akuntansi
perencanaan mengolah informasi masa depan—informasi yang diperkirakan atau
direncanakan akan terjadi di masa depan. Di lain pihak, karena dalam
pengimplementasian rencana manajemen mengorbankan berbagai sumber daya
untuk mendapatkan pendapatan (penerimaan sumber daya) maka akuntansi
implementasi rencana mengolah informasi masa lalu—yaitu informasi tentang
15
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
nilai sumber daya yang telah dikorbankan dan diperoleh dari pelaksanaan apa
yang telah direncanakan sebelumnya.
Sumber Informasi
Telah disebutkan di muka, perencanaan merupakan serangkaian pengambilan
keputusan tentang masa depan perusahaan. Dalam proses pengambilan keputusan
tersebut dibangun kesepakatan-kesepakatan tentang apa yang hendak diwujudkan
di masa depan dan tentang action plans yang disepakati untuk mewujudkannya.
Dengan demikian informasi yang diolah oleh akuntansi perencanaan bersumber
dari berbagai kesepakatan yang dibuat oleh personel perusahaan dalam proses
perencanaan. Oleh karena perencanaan dilaksanakan oleh personel organisasi,
maka kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dari proses perencanaan
merupakan kesepakatan internal—yaitu kesepakatan yang dibangun oleh kalangan
internal perusahaan.
Di lain pihak, pelaksanaan rencana melibatkan kesepakatan antara perusahaan
dengan pemangku kepentingan di luar perusahaan seperti pemasok, customer,
kreditor, investor, mitra bisnis, karyawan, dan instansi pajak. Dengan demikian
informasi yang diolah oleh akuntansi implementasi rencana bersumber dari
berbagai kesepakatan yang dibuat oleh perusahaan dengan pemangku kepentingan
di luar perusahaan.
16
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
jawaban atas pertanyaan mendasar (kebutuhan apa yang kami penuhi, siapa
customer kami, dalam bisnis apa kami berusaha, dan apa yang terbaik kami
lakukan dalam bisnis tersebut). Informasi yang menjadi basis untuk menjawab
pertanyaan mendasar tersebut diperoleh dari hasil SWOT analysis. Informasi
peluang dan ancaman yang diidentifikasi dalam SWOT analysis ini diperoleh
dari hasil trend watching (yaitu dari dampak trend perubahan lingkungan
terhadap bisnis perusahaan). Linkage yang bersifat nonhirarkhis dibangun
antara pernyataan misi dan visi (umumnya masing-masing berupa pernyataan
yang terdiri dari satu kalimat) dengan informasi penjelasan pernyataan misi
dan visi. Setiap kata atau frasa dibuatkan penjelasan agar seluruh personel
mendapatkan pemahaman yang sama atas makna yang terkandung dalam
pernyataan misi dan visi.
Hubungan
Nonhirarkhis
Penjelasan Rinci
Pernyataan Misi
Pernyataan Misi
dan Visi
Perusahaan
Perusahaan
Jawaban atas
Pertanyaan
Mendasar
Hubungan
Hirarkhis
(Sebab-Akibat)
Hasil SWOT
Analysis
Hasil
Trendwatching
17
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
RANGKUMAN
Sistem manajemen strategik dibagi menjadi dua tahap pengelolaan: tahap
perencanaan dan tahap implementasi rencana. Tahap perencanaan memerlukan
empat tahap utama: perumusan strategi, perencanaan strategik, penyusunan
program, dan penyusunan anggaran. Keempat tahap perencanaan tersebut
dilaksanakan secara bersistem melalui integrated total business planning system
yang menggunakan Balanced Scorecard sebagai basisnya. Sistem manajemen
strategik memerlukan akuntansi manajemen strategik yang menyediakan
18
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
DAFTAR PUSTAKA
19
Mulyadi, Universitas Gadjah Mada
Fred R. David, Strategic Management.: Concepts and Cases. Upper Saddle River:
Prentice Hall, 2003.
Robert S. Kaplan dan David P. Norton. The Execution Premium: Linking Strategy
to Operations for Competitive Advantage. Boston: Harvard Business Press,
2008.
Fred R. David, Strategic Management.: Concepts and Cases. Upper Saddle River:
Prentice Hall, 2003.
Robert S. Kaplan dan David P. Norton. The Execution Premium: Linking Stratgy
to Operations for Competitive Advantage. Boston: Harvard Business Press,
2008.
20