Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata kuliah : Sistem Informasi manajemen
Dosen pengajar : Dr.M.Zaini,M,Si

Disusun Oleh
Kelompok 4

1. Donny Damala Pradana (1702015006)


2. Reditya Fadillah (1702015008)
3. Muhammad Reza Adha (1702015018)
4. Ridho Zainur Faidzin (1702015026)
5. Pajar Eka Putra Ramadhan (1702015040)
6. Rustang (1702015041)
7. Dimas Aditya Ramadhani (1702015049)
8. Abdur Rahman (1702015050)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas khadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sistem informasi
Manajemen dengan Judul “Sistem Informasi Pembelian dan pengelolaan
persediaan”.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan


berbagai buku dan sumber yang kami gunakan sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada kelompok kami yang sudah berpartisipasi dan
membantu dalam pembuatan makala ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi materi, susunan kalimat amupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan teruka kami menerima segala
kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................


Kata Pengantar ......................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................... iii

Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Masalah .................................................. 2

Bab II
Pembahasan
A. Definisi sistem informasi pembelian ................................... 3
B. Fungsi dari pembelian ........................................................ 3
C. klasifikasi transasaksi pembelian ........................................ 4
D. Prosedur dalam pembelian ................................................. 5
E. Pengertian persediaan ....................................................... 7
F. Jenis-jenis persediaan ........................................................ 8
G. Manfaat persediaan ............................................................ 8
H. Fungsi Persediaan.............................................................. 10
I. Faktor yang menentukan persediaan ................................. 11
J. Faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan.................. 12

Bab III
Penutup
Kesimpulan ............................................................................... 13

Daftar Pustaka .......................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang sangat penting pada
zaman sekarang ini. Sistem informasi banyak sekali digunakan dalam
berbagai macam pekerjaan baik itu dalam sektor publik maupun dalam
sektor bisnis. Pada sektor publik, sistem informasi diperlukan serta merta
untuk pelayanan publik. Sedangkan pada sektor bisnis, sistem informasi
diperlukan dalam mengurusi segala kegiatan yang berhubungan dengan
perusahaan dan bisnis lainnya, seperti pengelolaan data informasi suatu
perusahaan, pengelolaan data base suatu perusahaan, untuk mengurusi
anggaran yang ada, sebagai pengambilan keputusan, dan sebagainya.
Hal lainnya yang menggunakan sistem informasi dalam segala urusan
bisnis adalah pembelian persediaan. Dalam hal ini, sistem infomasi
mengurusi tentang bagaimana pembelian.persediaan yang ada dalam
perusahaan, dan juga sistem informasi mengurusi masalah pengelolaan
persediaan yang ada di suatu perusahaan. Dalam pembahasan diatas,
di makalah ini kami akan membahas tentang sistem informasi pembelian
dan pengelolaan persediaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik
suatu rumusan masalah dalam makalah ini, sebagai berikut ;
1. Apa definisi sistem informasi pembelian?
2. Apa fungsi dari pembelian?
3. Apa klasifikasi transasaksi pembelian?
4. Bagaimana prosedur dalam pembelian?
5. Apa pengertian persediaan?
6. Apa jenis-jenis persediaan?
7. Apa manfaat persediaan?
8. Apa fungsi Persediaan?
9. Apa faktor yang menentukan persediaan?
10. Apa faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan?

1
C. Tujuan penulisan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas , maka dapat ditarik suatu
tujuan penulisan masalah, sebagai berikut ;
1. Untuk mengetahui definisi sistem informasi pembelian
2. Untuk mengetahui fungsi dari pembelian
3. Untuk mengetahui klasifikasi transaksi pembelian
4. Untuk mengetahui prosedur dalam pembelian
5. Untuk mengetahui pengertian persediaan
6. Untuk mengetahui jenis-jenis persediaan
7. Untuk mengetahui manfaat persediaan
8. Untuk mengetahui fungsi persediaan
9. Untuk mengetahui faktor yang menentukan persediaan
10. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Informasi Pembelian


Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku
produk yang didapat dari pemasok atau supplier. Pembelian adalah salah
satu fungsi dasar yang umum ada di semua jenis perusahaan. Dikatakan
fungsi dasar karena perusahaan tidak dapat beroperasi dengan baik
tanpanya. Dari sifatnya, pembelian adalah bagian dasar dan integral dari
manajemen bisnis. Pembelian yang efektif mencakup kegiatan seperti
mewawancarai penjual, negosiasi dengan pemasok potensial,
menganalisa tawaran dan menentukan pilihan, memilih pemasok,
mengeluarkan perintah pembelian, menangani masalah dengan pemasok,
dan menyimpan rekaman informasi yang diperlukan

B. Fungsi Pembelian
Menurut Mulyadi (2001:299) , fungsi dari pembelian yaitu :
1. Fungsi gudang
Fungsi gudang dalam sistem informasi pembelian
bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai
dengan posisi persediaan yang ada digudang dan untuk menyimpan
barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi pembelian
Bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan
barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang
dipilih.
3. Fungsi penerimaan
Bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap
jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna
menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh
perusahaan.

3
4. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian
adalah fungsi pencatatan utang dan fungsi pencatatan persediaan.

C. Klasifikasi Transaksi Pembelian


Adapun klasifikasi dari transaksi pembelian yang mendukung
sistem informasi pembelian adalah sebagai berikut :
1. Pembelian secara kontan
Yaitu pembelian yang dilaksanakan secara cash and carry,
kebiasaan yang umum dimasa sekarang yaitu jangka waktu satu
bulan pun dianggap kontan.
2. Pembelian secara kredit
Yaitu pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran lebih
dari satu bulan.
3. Pembelian secara tender
Yaitu pembelian yang dilaksanakan apabila menyangkut nilai
cukup besar.
4. Pembelian dengan cara impor
Yaitu pembelian yang menggunakan prosedur impor dengan
memanfaatkan letter of credit(L/C).
5. Pembelian secara komisi
Yaitu pembelian barang yang bersifat titipan, atas barang-
barang yang terjualah yang kemudian dibayar.
6. Pembelian dipasar berjangka/ future trading
Yaitu pembelian atas barang-barang yang memiliki standar
kualitas yagn ditawarkan dipasar berjangka, selain kuallitas telah
terjamin juga dapat menutup kemungkinan kerugian karena adanya
kenaikan harga.
7. Pembelian secara cicilan pada sewa guna usaha (Leasing)
Yaitu suatu cara pembelian dimana harga atas barang dibayar
secara mencicil setelah diperhitungkan bunga bank. Bentuk lain
adalah beli sewa yaitu pembayaran berupa sewa atas barang
tersebut dianggap angsuran barang.

4
8. Pembelian secara kontrak
Yaitu suatu pembelian dengan menggunakan prosedur
kontrak yang memuat hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Biasanya pembelian secara kontrak dilaksanakan apabila terjadi
penjualan secara kontrak pula.
9. Pembelian melalui perantara (komisioner, makelar)
Yaitu suatu jenis pembelian yang menggunakan jasa
komisioner atau makelar sebagai perantara dalam pembelian dan
untuk jasa yang mereka berikan,mereka menerima komisi atau
provisi.
10. Pembelian secara remburs
Lebih bersifat cara pembayaran, yaitu pembayaran dilakukan
kepada pembawa atau yang mengangkut barang.

D. Prosedur Dalam Pembelian


1. Prosedur Pembelian Tunai
Bodnar dan hopwood (2003 : 417) pembelian merupakan sinomim
dari pengadaan, yang diartikan sebagai berikut. Pengadaan adalah
proses bisnis memilih sumber, pemsanan, dan memperoleh barang dan
jasa. Siklus pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi pembelian,
baik itu secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi Pembelian berarti suatu sistem pembelian atau
suatu sistem transaksi untuk mendapatkan barang-barang baik secara
kredit maupun secara tunai di dalam suatu organisasi / perusahaan yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi yang penting, memberi sinyal kepada management dan
menyediakan suatu dasar informasi pembelian untuk pengambilan
keputusan yang cerdik.
Dalam sistem pembelian terdapat 2 kegiatan utama yaitu kegiatan
pembelian dan kegiatan penerimaan barang yang dibeli.

5
2. Fungsi pembelian dalam suatu perusahaan meliputi :
Pembelian barang dagangan, bahan baku, bahan penolong, suku
cadang, dan berbagai supplies seperti supplies kantor, dll.
Dalam pembahasan kali ini, siklus pembelian terdiri atas :
 Pembelian Tunai berdasarkan penawaran supplier
 Pembelian Tunai berdasarkan inisiatif perusahaan
 Pembelian kredit berdasarkan penawaran supplier
 Pembelian kredit berdasarkaninisiatif perusahaan

3. Prosedur permintaan pembelian


Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan
pembelian dalam formulir surat perrnintaan pembelian kepada fungsi
pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang
langsung pakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan
pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat
permintaan pembelian.

4. Prosedur permintaan penawaran harga dan penelitian pemasok


Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat
permintaan penawaran harga kepada petnasok untuk memperoleh
informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang
lai, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai
pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.

5. Prosedur order pembelian


Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order
pembetian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada
unit-unit organisasi lain dalam perusahaan, mengenai order pembelian
yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

6. Prosedur penerimaan barang


Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan
mengenai jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok,

6
dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan
peneriinaan barang dari pemasok tersebut.

7. Prosedur pencatatan utang


Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memriksa dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan
pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan
utang.

8. Prosedur distribusi pembelian


Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari
transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.

E. Pengertian Persediaan
Menurut M. Munandar (1991 : 56) bahwa yang dimaksud dengan
inventory adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha
pokok perusahaan, bagi perusahaan perdagangan barang-barang tersebut
berupa persediaan barang dagangan, sedangkan bagi perusahaan yang
berproduksi (industri) berupah persediaan barang mentah, persediaan bahan
pembantu, persediaan barang yang sedang diproses dan persediaan barang
jadi.
Sofjan Assauri (1993:169) persediaan dapat didefinisikan
bahwab Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang
normal
Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan
pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang
mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise
Inventory” (persediaan barang dagangan).
Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam
perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih
lanjut didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk
dari barang yang bersangkutan.

7
F. Jenis – Jenis Persediaan
Pembagian jenis persediaan dapat berdasarkan proses manufaktur
yang dijalani dan berdasarkan tujuan. Pembagian berdasarkan proses
manufaktur, maka persediaan dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
1. Persediaan bahan baku.
Yaitu bahan baku yang akan diproses lebih lanjut dalam proses
produksi.
2. Persediaan bahan setengah jadi.
Yaitu bahan baku yang sedang di proses dimana nilainya merupakan
akumulasi biaya bahan baku (raw material cost), biaya tenaga kerja (direct
labor cost), dan biaya overhead (factory overhead cost).
3. Persediaan barang jadi.
Yaitu barang jadi yang berasal dari barang yang telah selesai
diproses dan telah siap untuk dijual sesuai dengan tujuannya.
4. Persediaan barang pembantu.
Yaitu bahan pembantu yang dibutuhkan dalam proses produksi
namun tidak secara langsung dapat dilihat secara fisik pada produk yang
dihasilkan.
5. Persediaan barang dagangan.
Yaitu barang yang langsung diperdagangkan tanpa mengalami proses
lanjutan.

G. Manfaat Persediaan
Dalam menejemen persediaan sudah tentu ada manfaatnya, berikut
merupakan manfaat dari manajemen persediaan.
1. Memanfaatkan Diskon Kuantitas
Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam
kuantitas yang besar.Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga
ada yang disimpan sebagai persediaan.
2. Menghindari Kekurangan Bahan (Out Of Stock).
Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan,
kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tersebut, maka
perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh

8
keuntungan.Untuk menghindari situasi tersebut, perusahaan harus
mempunyai persediaan barang jadi.

3. Manfaat Pemasaran.
Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang
lengkap, maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan
kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan. Reputasi perusahaan
bisa meningkat.Di samping itu jika perusahaan selalu mampu memenuhi
keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan
semakin baik, dan perusahaan semakin untung.

4. Peningkatan Tingkat Pelayanan


Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi
juga ketepatan, kepercayaan, dan macam-macam pengapalan.
Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan pengetahuan
pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan
memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi instruksi; indetifikasi dari
daerah distribusi untuk dibagi antara beberapa pelanggan atau grup dan
mudah untuk menyortir dari staging area dan pergerakan stok.
Hal ini menjamin bahwa produk yang benar berada ditempat yang
benar pada waktu yang tepat. Tingkat pelayanan tertinggi dapat
menyediakan pelanggan sehubungan dengan respons yang cepat
terhadap permintaan atau perubahan persyaratan dimana hal ini akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.

5. Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik


Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang
secara menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk memantau dan
mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses yang instan
terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan peresediaan, jumlah
yang ada, jumlah yang harus diorder lagi dan biaya yang dapat diketahui
pada saat itu juga terhadap persediaan untuk direspons secara cepat
dalam rangka pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan
mengelolah beberapa lokasi yang berbeda-beda memungkinkan

9
manajemen dari gudang-gudang yang berbeda-beda dan penelusuran
persediaan melalui lot, secara seri atau menggunakan level.

H. Fungsi - Fungsi Persediaan


Fungsi persediaan yaitu untuk menghindari keterlambatan barang,
hilangnya barang dan dengan adanya persediaan, maka operasional
perusahaan dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen
dapat terus berjalan sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Freddy Rangkuti dalam buku “Manajemen Persediaan
Aplikasi di Bidang Bisnis”, fungsi utama persediaan yaitu :
1. Fungsi Decoupling.
2. Fungsi Economic Lot Sizing.
3. Fungsi Antisipasi.

Dari istilah diatas dapat di uraikan sebagai berikut :


1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan
dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung padasupplier.
Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan
sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan
waktu pengiriman.
Persediaan barang dalam proses diadakan agar departemen-
departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga
kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi
permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan.Persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak
dapat diperkirakan atau diramalkan disebut Fluctuations Stock.

2. Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan Lot Size ini perlu


mempertimbangkan penghematan-penghematan atau potongan
pembelian., biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan
sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan
pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-

10
biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang,
investasi, resiko, dan sebagainya).

3. Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi


permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan
pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman.Dalam
hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (Seasional
Inventories).

Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat


enam fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi
kebutuhan perusahaan antara lain:
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau
barang yang dibutuhkan perusahaan
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga
harus dikembalikan
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman
sehingga perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak
tersedia dipasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan
kuantitas (Quantity Discount).
6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya
barang yang diperlukan

I. Faktor yang Menentukan Persediaan


Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana
menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui faktor-
faktor yg mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya perlu
dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang
dimaksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi
adalah bahan baku dan penolong.
Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong
dipengaruhi oleh faktor :

11
1. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan untuk
menjaga kelangsungan (kontinuitas) proses produksi. Semakin banyak
jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat
persediaan bahan baku.
2. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan
baku yang tinggi dan sebaliknya.
3. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama
(undurable good). Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat
tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpannya dalam jumlah
besar. Agar kontinuitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga-jaga
perusahaan sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan persediaan
cadangan (safety stock). Persediaan cadangan atau disebut pula
persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang
harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi.

J. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan


Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan
faktor :
 Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan datang.
 Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian
yang tinggi menyebabkan jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1
periode pembelian
 Jumlah dana yang tersedia
 Daya tahan material

Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan adalah:


 Bahan baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman
produksi, dapat diandalkan pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan
pembelian dan kegiatan produksi.
 Barang dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu
yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk ke proses produksi
sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.
 Barang jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi
produksi dan penjualan.

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem Informasi Pembelian berarti suatu sistem pembelian atau
suatu sistem transaksi untuk mendapatkan barang-barang baik secara kredit
maupun secara tunai di dalam suatu organisasi / perusahaan yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-
prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi yang penting, memberi sinyal kepada management dan
menyediakan suatu dasar informasi pembelian untuk pengambilan
keputusan yang cerdik.Pembelian itu memiliki beberapa klasifikasi transaksi
pembelian dan ada beberapa prosedur dalam proses bisnis memilih sumber,
pemesanan, dan memperoleh barang dan jasa.
Siklus pembelian juga suatu kegiatan atau transaksi pembelian, baik
itu secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi. Maka dari itu perlu
adanya suatu sistem yang mengatur itu semua agar dapat menjadi teratur
dan tertib dengan memanfaatkan teknologi dan informasi yaitu Sistem
Informasi pembelian dan pengelolaan persediaan. sehingga mencapai
tujuan yang efektif dan efisien.
Persediaan adalah suatu aktivas yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang
normal.Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan
pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang
mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise
Inventory” (persediaan barang dagangan). Persedian memiliki beberapa
manfaat dan fungsi-fungsi dari persediaan itu sendiri, dimana dalam kaitan
nya dengan sistem iformasi pembelian dan pengelolaan persediaan ini juga
berkaitan proses bisnis memilih sumber, pemesanan, dan memperoleh
barang dan jasa. Siklus pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi
pembelian, baik itu secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi
dengan keteraturan dalam sebuah sistem yaitu Sistem Informasi
pembelian dan pengelolaan persediaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://akuntansi14.blogsop.com/2014/12/makalah-tentang-sistem-
informasi.html?m=1 (Diakses pada tanggal 22 April 2019)

htt://eminuttosita.blogspot.com/2014/03/normal-0-false-false-en-us-x-
none.html?m=1 (Diakses pada tanggal 22 April 2019)

http://diahayupuspitad.blogspot.com/2015/12/makalah-sistem-informasi-
manajemen.html?m=1 (Diakses pada tanggal 22 April 2019)

14

Anda mungkin juga menyukai