(silakan dilengkapi format di bawah ini sebagai bentuk laporan penelitian dosen yang
melibatkan mahasiswa)
Tanggal
14 Juli 2019
Hubungan Tingkat Pengetahuan Osteoporosis dengan Perilaku Pencegahan Osteoporosis pada Wanita
Pre-menopause, serta Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Osteoporosis
2 Pembimbing (1 dosen maksimal 5 mahasiswa, jika lebih dari 5 maka harus kolaborasi dengan dosen lain)
3 Kekhususan/Bidang Kepakaran
Pendidikan dokter
Osteoporosis adalah salah satu penyakit kronis tidak menular yang dikarakteristikan dengan
adanya penurunan kepadatan, kekuatan dan struktur tulang sehingga menyebabkan penderitanya
lebih rentan mengalami patah tulang (Rachner, 2011). World Health Organization (WHO)
memasukkan osteoporosis dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia. Banyak orang tidak
menyadari bahwa osteoporosis merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer). Berbeda dengan
radang pada sendi (artritis), osteoporosis hanya sedikit menunjukkan tanda-tanda kepada penderita
pada keadaan dini dan sering penyakit ini baru diketahui setelah terjadinya komplikasi berupa patah
tulang (Tandra, 2009).
Osteoporosis juga menepati peringkat tinggi diantara penyakit-penyakit yang menyebabkan
seseorang berbaring ditempat tidur dengan komplikasi yang serius (WHO, 2007). Oleh karena itu,
gangguan kepadatan tulang ini menimbulkan beban ekonomi yang cukup besar (Alexander and
knight, 2010).
Mengingat peningkatan yang stabil dalam kehidupan masyarakat harapan dan perubahan
dalam asupan makanan dan pekerjaan (misalnya, sedikit orang terlibat dalam pekerjaan pertanian),
aktivitas fisik berkurang, meningkat perilaku menetap, kita menduga bahwa osteoporosis dapat
menjadi lebih umum dan prevalensi dapat terus meningkat dalam waktu dekat. Namun, peningkatan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan asupan makanan dalam beberapa tahun terakhir
mungkin terbukti memperlambat kejadian penyakit ini. Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya
osteoporosis, yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor
risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga,
riwayat fraktur, sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi anatra lain adalah indeks massa
tubuh, konsumsi alkohol, merokok, menopause dini, aktivitas fisik, penyakit sistemik dan
penggunaan steroid jangka panjang (Racher, 2011).
Dampak lanjut dari pre menopause adalah osteoporosis. Perilaku wanita pre menopause
untuk melakukan pencegahan osteoporosis bisa dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan tentang
pencegahan osteoporosis (Setiani, et al., 2015)
Tercatat lebih dari 200 juta orang di seluruh Dunia mengalami gangguan kepadatan tulang.
Di Amerika Serikat, kasus fraktur tulang akibat osteoporosis mencapai > 1,2 juta setiap tahunnya.
Sementara di China, menurut data International Osteoporosis Foundation, terjadi peningkatan
osteoporosis sebesar 300% dalam 30 tahun terakhir. Di Inggris, setiap tahunnya sekitar 150.000-
200.000 penderita osteoporosis mengalami fraktur tulang. Dengan tingginya kasus fraktur tulang
pada penderita osteoporosis, angka mortalitas yang terjadi pun akan tinggi yaitu sekitar > 20%
dalam tahun pertama setelah timbulnya fraktur tulang (Harvey, 2009).
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan Pusat Penelitian Gizi dan Makanan
Departemen Kesehatan tahun 2002, prevalensi kejaidan osteoporosis di Indonesia mencapai 19,7%.
Di provinsi Sumatera Selatan, kejadian osteporosis sebesar (27,7%), di Jawa Tengah (24,05%),
Yogyakarta (23,5%). Dan di 4 kota lain sebesar 29% yang menderita osteoporosis dari 100.000
responden. Masalah, pada tahun 2005, Puslitbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan yang
bekerja sama dengan PT. Fonterra Brands Indonesia melakukan penelitian pada 65,727 orang dan
didapatkan hasil yaitu sebesar 10,3% menderita osteoporosis, 41,8% osteopenia dan 47,9% normal
(Permatasari, 2008).
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan , maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai permasalahan yang Osteoporosis. Permasalahan tersebut diantaranya
Hubungan tingkat pengetahuan oseoporosis dengan perilaku pencegahan osteoporosis pada wanita
pre-menopause, Hubungan antara obesitas dengan osteoporosis , Hubungan aktivitas fisik dan sikap
lansia tentang osteoporosis dengan kejadian osteoporosis, Hubungan antara pola konsumsi pangan
dan aktivitas fisik dengan kejadian osteoporosis pada lansia serta Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian osteoporosis di ...........
6 Permasalahan Cantumkan juga hipotesis (bila ada) atau pertanyaan penelitian.
Jangan melebihi kolom yang tersedia.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka permasalahan pada
penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana Hubungan tingkat pengetahuan oseoporosis dengan perilaku pencegahan
osteoporosis pada wanita pre-menopause?
2. Bagaimana Hubungan antara obesitas dengan Kejadian osteoporosis pada lansia?
3. Bagaimana Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian osteoporosis?
4. Bagaimana Hubungan fungsi keluarga dengan pencegahan tentang osteoporosis dengan
kejadian osteoporosis pada lansia?
5. Bagaimana Hubungan antara pola konsumsi pangan dan aktivitas fisik dengan kejadian
osteoporosis pada lansia?
7 Tujuan Riset Uraikan tujuan khusus dan makna riset harus diuraikan dengan jelas.
Jangan melebihi tempat yang disediakan.
Untuk Mengetahui :
1. Untuk Mengetahui tingkat pengetahuan osteoporosis dengan perilaku pencegahan osteoporosis
pada wania pre-menopause
2. Untuk Mengetahui hubungan antara obesitas dengan Kejadianosteoporosis Pada Lansia
3. Untuk Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian osteoporosis
5.Untuk Mengetahui hubungan antara pola konsumsi pangan dan aktivitas fisik dengan kejadian
osteoporosis pada lansia?
8 Rencana Riset Uraikan dengan jelas tetapi ringkas strategi umum dari riset yang diusulkan serta
pendekatan bersangkutan telah dihubungi dan memberikan persetujuan. Jangan melebihi halaman ini spasi
tunggal (12 pts Font)
Alexander, I.M dan Knight, K.A 2010. 100 Questions and Answer about Osteoporosis dan
Osteopenia. 2ndedition. Sudbury. Jones and Bartlett Publisher
Harvey, Nicholas and Cooper Cyrus, Editor: Gibney, M J, et al. Pencegahan Penyakit
Osteoporosis dan Fraktur Panggul, dalam Buku Gizi Kesehatan Masyarakat (Public Health
Nutrition). Jakarta: EGC. 2009
Permatasari, Tria Astika Endah. 2008. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan
Kejadian Osteoporosis Pada Kelompok Dewasa Usia 40-50 Tahun Di Kota Depok Tahun
2008. [Tesis] Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Rachner TO, khosla S.Hofbauer LC. 2011 osteoporosis : now and the futu reo lancet
Setiani, D.Y., Setyaningsih, R., & Fungky, W.Y. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Osteoporosis dengan Perilaku Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Pre-menopause. JIK.
Vol. 3 No. 2 September 2015
Tandra, H.2009. Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang osteoporosis: mengenal,
mengatasi dan mencegah tulang keropos. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama