A. Pengantar
Generasi Alpha adalah generasi yang lahir dari 2010-2024.1 Penamaan Alpha dibuat
karena generasi yang lahir sebelumnya telah menggunakan nama Generasi Z sehingga daftar
nama alfabet habis maka para ilmuwan menggunakan alfabet Yunani. 2 Mereka adalah anak-anak
dari generasi Y atau generasi Z.3 Generasi Alpha ini tergolong masih anak-anak sekitar 0-9 tahun.
Pada rentang usia itu seorang anak tengah berada pada masa pertumbuhan baik secara fisik,
kognitif, maupun moral yang belum sempurna. Maka seorang anak dinilai belum memiliki
kemampuan untuk membentengi diri dari berbagai efek buruk yang ada di sekitarnya.4
Generasi ini pula dekat dengan teknologi dan memanfaatkannya sebagai sarana untuk
mendapatkan informasi, melakukan komunikasi secara instan, bermain game, dan lain
sebagainya. Generasi Alpha ini dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih pintar dibandingkan
generasi-generasi sebelumnya karena mereka lahir di mana segalanya sudah canggih.
Generasi "Alpha" terdiri dari individu dengan karakteristik perilaku berfokus pada
kreativitas, dinamika, kepemimpinan, dan pengaruh mereka akan bertanggung jawab untuk
memilih karier mereka di masa depan.6 Selain itu generasi ini juga memiliki beberapa
karakteristik seperti:
Terbiasa dengan teknologi
1 Mark McCrindl, The ABC of XYZ: Understanding the Global Generations (Australia: UNSW Press, 2009), 222.
2 Mark McCrindl, The ABC of XYZ: Understanding the Global Generations (Australia: UNSW Press, 2009), 220.
3 Thompson Augusto dos Reis, “Study on The Alpha Generation And The Reflections of Its Behavior in the
Organizational Environment,” Journal of Research in Humanities and Social Science 6 (2018): 10.
4 Dyna Herlina dkk., Digital Parenting Mendidik Anak di Era Digital (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), 4.
5 https://kumparan.com/@kumparanmom/karakter-anak-generasi-alfa-dan-tips-menghadapinya-
1551961868673713559
6 Thompson Augusto dos Reis, “Study on The Alpha Generation And The Reflections of Its Behavior in the
Organizational Environment,” Journal of Research in Humanities and Social Science 6 (2018): 17.
Generasi Alpha lahir pada saat teknologi sudah canggih dan sudah merupakan hal yang
biasa. Karena itu, sejak masih bayi pun mereka sudah akrab gadget seperti smartphone, tablet,
atau laptop.
Generasi Alpha merupakan generasi baru yang masih anak-anak dan mereka lahir di
zaman modern yang sudah berteknologi maju. Kehadiran mereka tentu akan menjadi penerus
bangsa maka agar menjadi penerus yang baik perlu adanya perhatian kepada mereka dengan cara
mendidik mereka. Maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendidik mereka yaitu:
Bersikap Kritis
Kritis dalam berpikir penting diajarkan pada anak-anak. Mereka menghadapi media
digital yang memuat berbagai konten dan pesan dari seluruh penjuru dunia dengan nilai-nilai
yang berbeda. Maka perlu menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak-anak. Jika hal itu
berhasil dilakukan maka anak-anak akan mengembangkan pola pikir dan sikap kritis dalam
bermedia dan mampu memanfaatkan fasilitas media yang serba canggih untuk kegiatan-kegiatan
positif.
Penutup
7
8 https://www.academia.edu/6799580/Psikologi_Pendidikan_Anak
Generasi Alpha adalah anak-anak generasi milenial yang lahir setelah tahun 2010. Mereka
merupakan generasi yang paling akrab dengan internet sepanjang masa. Generasi yang paling
akrab dengan teknologi digital dan generasi yang diklaim paling cerdas dibanding generasi
generasi sebelumnya. Meskipun demikian, mereka dinilai memiliki kekurangan, seperti: bossy,
dominan, suka mengatur, tak suka berbagi, tidak mau mengikuti aturan, teknologi menjadi
bagian dari hidup mereka, dan tidak akan mengetahui dunia tanpa jejaring sosial; dan
kemampuan berkomunikasi langsung jauh berkurang. Pada sisi lain, media digital menawarkan
kesempatan yang luas dan memberikan manfaat yang positif, di samping risiko-risiko digital.
Disinilah peranan orang tua sangat dibutuhkan. Anak- anak harus terbuka terhadap pendidikan
sikap terhadap media, agar dapat menolak godaan terbawa arus, terbawa bujukan teman- teman
dan eksploitasi komersial. Mereka harus diarahkan untuk menggunakan internet dengan
bertanggungjawab, dan agar tidak terjerumus ke dalam konsumerisme, pornografi dan fantasi-
fantasi kekerasan dan pengucilan diri.