MAKALAH ELEKTROLIT CAIRAN TUBUH Diajukan
MAKALAH ELEKTROLIT CAIRAN TUBUH Diajukan
Disusun oleh :
Ai Ehan
Firsa Fidian Khodizah
Maya Faradilah
Naufal Adam Gunada
Resta Mahesa
Rilo Pambudi
Widya Nur Amorraharti
Makalah dengan judul Elektrolit Cairan Tubuh telah diterima pada hari
oleh
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. karena dengan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul yang penulis buat adalah
Elektrolit Cairan Tubuh yang diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas
hambatan, namun dengan bimbingan serta bantuan baik moril maupun materil
dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu pada
1. Hj. Meti Kusmiati,M.Si dan Ria Nurpalah,M.Si selaku dosen mata kuliah
bantuannya.
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULAUN
A. Latar Belakang
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu
basa didalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh asupan, distribusi dan
saluran air dan elektrolit, serta pengaturan komponen – komponen tersebut oleh
ginjal dan paru. Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh melalui makanan,
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam sveluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya. Jika salah satu
adalah penyakit. Orang dewasa yang sehat, aktif bergerak dan memiliki orientasi
dan asam basa yang normal karena mekanisme adaftaif tubuhnya. Namun bayi,
bayi, orang dewasa yang menderita penyakit berat, klien dengan gangguan
orientasi atau klien yang imobilitasi, serta lansia sering kali tidak mampu
merespon secara mandri dan seiring dengan waktu kemampuan adaptif tubuh
A. Pengertian
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price,
2006). Kemudian elektrolit itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan
(Price, Silvia, 2006). Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka
berbagai cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu
Semua jenis cairan tubuh yang terlarut maupun tidak terlarut air, sebagai
berikut:
1. Air
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir
60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari
berat badannya.
Solut(terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut)
elektrolit dannon-elektrolit.
Cairan ekstraselular (CES). CES merupakan cairan yang terdapat di luar sel
dan menyusun sekitar 30% dari total cairan tubuh. CES meliputi cairan
intravascular, cairan interstisial, dan cairan transeluler. Cairan interstisial terdapat
dalam ruang antar-sel, plasma darah, cairan serebrospinal, limfe, serta cairan
rongga serosa dan sendi. Akan tetapi, jumlahnya terlalu sedikit untuk berperan
dalam keseimbangan cairan. Guna mempertahankan keseimbangan kimia dan
elektrolit tubuh serta mempertahankan pH yang normal, tubuh melakukan
mekanisme pertukaran dua arah antara CIS dan CES. Elektrolit yang berperan
adalah : kation dan anion.
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan
tidak bermuatan listrik, seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan
asam-asam organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium
(K+), Kalsium (Ca++),magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-),
fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
1Kation :
.
Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0mEq 10 mEq
2Anion :
.
Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
e. Stress
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.
Saat stress, tubuh mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan
konsentrasi glukosa darah, dan glikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan
retensi air dan natrium.Disamping itu, stress juga menyebabkan peningkatan
produksi hormone anti deuritik yang dapat mengurangi produksi urine.
f. Penyakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh Misalnya : Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan
kehilangan air melalui IWL,penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat
mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
g. Tindakan Medis
Beberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan
cairan dan elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan cairan lambung dapat
menyebabkan penurunan kadar kalsium dan kalium.
h. Pengobatan
Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara
berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam
tubuh.Akibatnya, terjadi defist cairan tubuh. Selain itu, penggunan diuretic
menyebabkan kehilangan natrium sehingga kadar kalium akan meningkat.
Penggunaan kortikostreroid dapat pula menyebabkan retensi natrium dan air
dalam tubuh.
i. Pembedahan
Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami
ketidakseimbangan cairan. Beberapa klien dapat kehilangan banyak darah selama
perode operasi, sedangkan beberapa klien lainya justru mengalami kelebihan
beban cairan akibat asupan cairan berlebih melalui intravena selama
pembedahan atau sekresi hormon ADH selama masa stress akibat obat- obat
anastesia.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan tubuh dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Total jumlah volume
cairan tubuh (total body water-TBW) kira-kira 60 % dari berat badan pria dan 50 % dari
berat badan wanita. Jumlah volume ini tergantung pada kandungan lemak badan dan
usia.
Mekanisme kerja cairan dan elektrolit dalam tubuh melalui tiga proses yaitu
difusi, osmosis, dan transportasi. Cairan tubuh didistribusikan di antara dua
kompartemen yaitu pada intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler kira-kira 2/3
atau 40 % dari BB, sedangkan cairan ekstraseluler 20 % dari BB. Pengeluaran cairan
terjadi melalui organ tubuh yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan gastrointestinal.
Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit normal adalah akibat dari
keseimbangan dinamis antara makanan dan minuman yang masuk dengan
keseimbangan yang melibatkan sejumlah besar sistem organ. Cairan tubuh dan elektrolit
yang dikonsumsi lebih banyak maka cairan yang dikeluarkan juga lebih banyak.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh ada
sembilan faktor yaitu usia, aktivitas, iklim, diet, stress, penyakit, tindakan medis,
pengobatan, dan pembedahan. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam
tubuh dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kelebihan dan kekurangan cairan dan
elektrolit.
3.2 Saran
http://scribd.edu.id/PemeriksaanNonProteinNitrogen/html.