Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. A
2. Umur : 33 tahun
3. Alamat Dan Telfon : Pariaman
4. Komposisi Keluarga :
No. Nama Gender Hub dgn Kk Ttl / Umur Pendidikan
1 Ny. H Perempuan Istri 31 tahun SMA
2 An. Y Laki - laki Anak ke – 1 8 tahun SD kelas 1
3 Tn. R Laki - laki Adik Ny. H 26 tahun Sedang kuliah

Genogram

Keterangan :
: Perempuan : Tinggal serumah

: Laki – Laki : Klien : meninggal

5. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn. A adalah tipe extended family dimana keluarga Tn.A terdiri
dari istri dan anak, dan juga ada adik dari Ny. H yang tinggal serumah dengan
keluarga Tn. A.
6. Suku :
Keluarga Tn.A merupakan keluarga yang memiliki suku Minangkabau. Dalam
keseharian, keluarga Tn.A menggunakan bahasa Minang untuk berkomunikasi.
7. Agama :
Keluarga Tn.A adalah keluarga yang memeluk agama Islam. Kegiatan keagamaan
yang dipraktikan keluarga Tn. A adalah shalat dan terkadang mengaji sehabis
shalat. Keluarga Tn.A kadang-kadang mengikuti sholat berjamaah di Mesjid
terdekat, terkadang hanya sholat di rumah. Ny. H juga terkadang mengikuti
pengajian di masjid terdekat.
8. Status Sosek Keluarga :
Pencari nafkah dalam keluarga adalah Tn. A yang bekerja sebagai penjual alat
dan bahan bahan bangunan, dan terkadang Ny. H juga membantu Tn. A yang
bekerja sebagai penjual alat dan bahan bangunan. Pendapatan : 8-10jta perbulan,
pengeluaran dari keluarga Tn.A cukup memenuhi kebutuhan keluarga.
9. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga Tn. A tidak memiliki jadwal tertentu untuk liburan. Keluarga Tn. A
terkadang pergi jalan – jalan ketika libur hari – hari besar.

II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga


10. Tahap perkembangan Keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Tn. A adalah keluarga dengan anak sekolah
dimana anak pertama Tn. A yaitu An. Y sedang bersekolah SD kelas 1. Tahap
perkembangan keluarga ini memiliki tugas perkembangan :
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkungan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk menigkatkan kesehatan anggota
keluarga.
11. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga Tn.A yang belum terpenuhi adalah membantu
anak dalam bersosialisasi pada lingkungan, karena An. Y masih takut untuk
bersosialisasi dengan orang disekitar lingkungan kecuali dari keluarga terdekat
mereka. Untuk tahapan seperti mempertahankan keintiman pasangan dan
memenuhi kebutuhan sudah terpenuhi. Ny. H juga setiap malamnya terkadang
membantu An. Y untuk mengerjakan PRnya.
12. Riwayat Keluarga Inti :
Pernikahan Tn.A dan Ny.H dilakukan atas perjodohan yang telah dilakukan oleh
kedua orang tua Tn.A dan Ny.H , sehingga akhirnya menikah dan memilik 2
orang anak. Tetapi anak Ke-2 meniggal akibat menderita penyakit hidrocepalus.
Saat ini, Ny. H sedang hamil 5 bulan, tetapi Ny. H mengalami anemia. Ny. H pada
pemeriksaannya ke posyandu pada tanggal 14 april 2016 bidan desa mengatakan
TD systole hanya 80 dan Hb rendah, Ny. H juga sering mengeluhakan pusing dan
sering terasa lelah dan terkadang dia cuma tiduran saja dirumah akibat keluhan
yang dia rasakan.
13. Riwayat Keluarga Sebelum :
Orang tua dari Ny. H memilki riwayat penyakit Hipertensi dan asam urat. An. Y
dulu juga pada saat berumur 4 tahun pernah mengalami kejang.

III. Lingkungan
14. Karakteristik rumah
Rumah dari keluarga Tn.A adalah semi permanen, mereka menempati rumah
bantuan yang disediakan oleh pemerintah dulu pada saat sehabis gempa 2009
karena rumah mereka yang dulu hancur. Lingkungan disekitar rumah Tn. A
tampak tidak rapi dan bersih karena tempat disebelah rumah Tn. A yang sekarang
Tn. A sedang membangun rumah baru. Biasanya untuk BAB, keluarga Tn.A harus
pergi ke rumah tetangga di sebelah rumah Tn.A karena di rumah Tn.A tidak ada
tempat untuk BAB, hanya ada kamar mandi untuk mandi dan BAK.

Denah Rumah Tn.A


Kamar
mandi
dapur

R. kamar
R. Tamu
R. kamar

teras

Karakteristik tetangga & komunitas rw :


Keadaan lingkungan keluarga Tn.A adalah tetangga-tetangga yang ada disekitar
tempat tinggal Tn. A sebagian besar termasuk keluarga – kelaurga dari Ny.H dan
biasanya ketika ada pesta semua tetangga akan ikut membantu dan memeriahkan
pesta yang diadakan, sedangkan ketika ada kemalangan para tetangga akan ikut
menghormati dan turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi. Disana juga
tidak ada aturan khusus yang berlaku sedangkan untuk sampah biasanya ada
petugas kebersihan yang membersihkan sampah yang sudah ditumpuk pada satu
tempat.
15. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.A sudah tinggal di lingkungannya yang sekarang dari tahun 2007,
Ny. H sudah sejak dari lahir tinggal di lingkungan yang sekarang, tetapi Tn. A
baru tinggal di daerah sekarang sejak menikah dengan Ny. H
16. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.A biasanya berkumpul pada waktu sehabis maghrib pada saat selesai
bekerja untuk sekedar duduk dan bercakap-cakap. Untuk interaksi dengan
masyarakat keluarga Tn. A terjalin dengan baik karena sebagian besar masyarakat
di lingkungan tempat tiggal mereka adalah termasuk keluarga, dan juga karena
Tn. A membuka toko alat dan bahan bangunan sehingga komunikasi dan interaksi
terjalin baik.
17. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Tn. A sekarang ini tidak memakai kartu jaminan kesehatan apapun.
Tetapi keluarga Tn. A berencana untuk membuat kartu BPJS.

IV. Struktur Keluarga


18. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang terjadi dalam keluarga Tn.A adalah pola komunikasi
fungsional. Ny.H mengatakan bahwa di keluarga tersebut ketika ada
permasalahan perasaan yang disampaikan selalu tersampaikan dengan jujur dan
terbuka. Sehingga ketika ada yang tidak disukai pada suatu hal di keluarga
biasanya keluarga akan mengetahui hal tersebut.
19. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga Tn.A biasanya dilakukan secara
musyawarah dan terbuka. Tetapi Tn. A tetap sebagai pengambil keputusan.
20. Struktur peran
a. Formal
Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. H sebagai istri dari Tn. A, An. Y sebagai
anak dari Tn. A dan Ny. H, dan Tn. R sebagai adik dari Ny.h
b. Informal
Tn. A sebagai pencari nafkah di keluarganya dan di bantu oleh Ny. H. Ny. H
selain sebagai istri yang terkadang membantu suaminya, Ny. H juga sebagai
ibu yang membantu anaknya ketika sedang mengerjakan PR.
21. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. A masih percaya akan pengobatan kampung, ketika anaknya sakit
terkadang keluarga Tn. A pergi ke tempat bedah ayam untuk mencek penyakit
anaknya.

V. Fungsi Keluarga
22. Fungsi afektif :
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit lansung
dibawa ke Rumah Sakit atau ke Puskesmas terdekat.
23. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Tn.A dan masyarakat disekitar rumah Tn.A terjalin dengan
baik, terlihat dimana terkadang Ny. H sering duduk bareng dengan ibu – ibu atau
keluarga yang berada disekitar untuk bercerita – cerita atau sekedar berkumpul.

24. Fungi perawatan keluarga (termasuk pemeriksaan fisik)


 Kemampuan mengenal masalah kesehatan keluarga
Keluarga megetahui gejala dan tanda-tanda penyakit yang ada, hal ini
dapat diketahui yaitu ketika ada kondisi keluarga yang terlihat tidak sehat,
maka keluarga akan memeriksakannya.
 Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Dalam keluarga Tn. A, ketika ada yang demam atau sakit, maka keluarga
akan membawa ke tempat pengobatan terdekat seperti Puskesmas dan
Rumah Sakit terdekat, dan terkadang membawa ke pengobatan tradisional
seperti membawa ke dukun dan tempat bedah ayam.
 Merawat anggota keluarga yang sakit
Ketika Ny. H sering merasakan pusing atau lemas Tn. A biasnya
membiarkan Ny. H untuk tidak beraktivitas dulu dan membiarkan Ny. H
untuk beristirahat. Dan Tn. A juga memberikan vitamin dan susu untuk
Ny. H.
 Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Ny. H terkadang membersihkan rumahnya, tetapi ketika Ny. H tidak
sanggup membersihkan Ny. H terkadang meminta bantuan sepupunya
yang tinggal disebelah rumah.
 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan atau
pelayanan kesehatan di masyarakat
Ny. H memriksakan kehamilannya setiap bulan setiap tanggal 14 ke
posyandu yang diadakan di dekat rumahnya.

VI. Stres dan Koping Keluarga


25. Stressor jangka pendek :
Tn. A merasa khawatir dengan kondisi istrinya saat ini karena kehamilan istrinya
yg sekarang sangat lemah, padahal mereka sudah lama ingin mempunyai anak.
Sedangkan menurut Ny. H dia juga takut dengan kondisinya saat ini, dia merasa
tidak dapat membantu suami dan anaknya karena dia sering merasa pusing, dia
juga merasa takut dengan kehamilannya akan terjadi sesuatu jika kondisinya
seperti ini terus.
26. Stressor jangka panjang :
Tn. A merasa khatir pada saat proses kelahiran nanti akan berdampak buruk
dengan istri dan calon anaknya karena kondisi kandungan istri lemah. Ny. H juga
merasa khawatir jika calon anaknya ini akan bernasib sama dengan anak kedua
mereka yang mengalami Hidrocepalus dan kini sudah tiada.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
Respon keluarga Tn. A terhadap masalah adalah dengan musyawarah. Apabila
salah satu anggota keluarga marah, anggota keluarga lainnya diam dan bersabar.
Setelah amarah tersebut telah reda barulah anggota keluarga lain
membicarakannya baik-baik.

28. Strategi koping yang digunakan :


Ny. H mengatakan sering mendiskusikan masalah – masalah yang timbul dalam
keluarganya dengan suaminya dan terkadang juga meminta nasihat dari orang
tuanya, dan mereka akan mencari solusi dari masalah tersebut bersama sama
dengan musyawarah dan saling bertukar pikiran tentang ide atau solusi

29. Strategi adaptasi disfungsional :


Yang dalam terdapat dalam keluarga adalah kekerasan verbal dengan membentak
yang dilakukan oleh Ny. H ketika anaknya tidak mau dilatang, kemudian adanya
komunikasi tertutup yang dilakukan oleh Ny. H saat beliau marah. Dan saat
emosinya sudah reda barulah dibicarakannya baik – baik.
VII. Harapan Keluarga
Harapan dari keluarga Tn. A adalah agar Ny. H dapat selalu sehat dan nanti pada
persalinan Tn.A berharap agar istrinya dimudahkan dalam persalinan dan anak
mereka lahir selamat. Ny. H juga berharap agar kondisinya saat ini tidak terus
berlanjut sampai saat persalinan, dan Ny. H berharap agar anaknya nanti lahir dengan
selamat

Diagnosa Keperawatan
NANDA NOC NIC
INTOLERANSI Setelah dilakukan PENGELOLAAN ENERGI/
AKTIVITAS tindakan keperawatan MANAJEMEN ENERGI
Definisi: selama .......x24 jam Definisi: pengaturan penggunaan energi
ketidakcukupan daya tahan pasien akan untuk merawat dan mencegah kelelahan
energi secara meningkat dengan dan mengoptimalkan fungsi.
fisiologis maupun indikator: Intervensi:

untuk meneruskan  Menunjukan  Bantu pasien untuk

atau menyelesaikan kebiasaan rutin mengidentifikasi pilihanpilihan

aktivitas yang diminta  Aktivitas aktivitas

atau aktivitas sehari-  Konsentrasi  Rencanakan aktivitas untuk


hari (adanya respon  Tertarik dengan periode dimana
jantung dan paru) lingkungan  pasien mempunyai energi paling
 Pola makan banyak
Faktor yang  Tidak ada letargi  Bantu dengan aktivitas fisik teratur
berhubungan:  Hb normal  Tentukan persepsi lain pasien
 Imobilisasi  Ht normal tentang penyebab fatigue
 Kelemahan  Dorong verbalisasi perasaan
fisik keterbatasan
 Ketidakseimba
ngn suplay
oksigen dengan
kebutuhan
HOME CARE
PENGKAJIAN KELUARGA : Ibu Hamil Resiki Tinggi (Anemia)

Oleh : Kelompok B2

Rizka Putri Kurnia 1311311005

Putri Dahlia 1311311007

Hasnatul Fikriyah 1311311009

Istiqamah Yuliyas 1311312027

Yoshi Hernanda 1311312029

Hasrini Fitria Kamal 1311312031

Noni Halmi Surianti 1311312035

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2016

Anda mungkin juga menyukai