Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

I. Pengertian

Waham adalah kepercayaan yang salah terhadap objek dan tidak konsisten dengan latar
belakang intelektual dan budaya ( Rawlin, 1993, dikutip oleh Keliat, 2008 ).

Waham merupakan keyakinan seseorang berdasarkan penelitian realistis yang salah,


keyakinan pasien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya (
Keliat, Ba, 1999 ). Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari
pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol ( Depkes Ri. 2000 ).

Waham dibangun atas unsur-unsur yang tidak berdasarkan logika, individu tidak mau
melepaskan wahamnya, walaupun telah tersedia cukup bukti-bukti yang obyektif tentang
kebenaran itu. Biasanya waham digunakan untuk mengisi keperluan atau keinginan-
keinginan dari penderita itu sendiri.

Waham merupakan suatu cara untuk memberikan gambaran dari berbagai problem sendiri
atau tekanan-tekanan yang ada dalam kepribadian penderita biasanya:

1. Keinginan yang tertekan


2. Kekecewaan dalam berbagai harapan
3. Perasaan rendah diri
4. Perasaan bersalah
5. Keadaan yang memerlukan perlindungan terhadap ketakutan

II. PENYEBAB
1. FAKTOR-FAKTOR PRESIPITASI/PEMICU
a. Kesehatan (Gizi buruk, kurang tidur, keletihan, kurang olah raga, dll)
b. Lingkungan (Rasa bermusuhan, Kurang puas dengan perumahan, Stres, Tekanan
terhadap penampilan dan pekerjaan, Kesukaran interpersonal, isolasi sosial, dll
c. Sikap / perilaku (Konsep diri kurang, Kurang kontrol diri, Hilang motivasi, Perilaku
agresif, perilaku amuk, dll
2. FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI
a. Biologi / genetik, diturunkan
 Neurobiologis, adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbik
 Neurotransmiter, abnormalitas pada dopamin, serotonin, dan glutamate
b. Psikologi
 Penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien
 Penolakan dapat dirasakan dari ibu, teman yang bersikap dingin, cemas, tidak
positif menilai diri sendiri,atau terlalu dilindungi.
 Pola asuh tidak adekuat, konflik dan kekerasan dalam rumah tangga.
c. Sosial budaya
 Keyakinan
 Konflik sosial
 Peperangan dan kekerasan
 Kemarahan
 Isolasi, permusuhan, perasaan tidak berguna atau pun tidak berdaya

III. TANDA DAN GEJALA


1. Waham kebesaran Meyakini bahwa dirinya memiliki
kebesaran/khusus diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
2. Waham curiga Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha mengikuti atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai kenyataan
3. Waham agama Meyakini terhadap suatu agama secara berlebihan, di
tempatkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
4. Waham nihilistik Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meninggal di ucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
5. Waham somatik Meyakini bahwa tubuh/bagian tubuhnya
terganggu/terserang penyakit, di ucapkan berulang kali tetapi tidak sesui
kenyataan.

Tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan waham (standar asuhan
keperawatan jiwa RSJP BOGOR dikutip oleh RSjP Banjarmasi, 2001), yaitu :
1. Waham dengan perawatan minimal
a. Berbicara dan berperilaku sesui dengan realita.
b. Bersosialisasi dengan orang lain.
c. Mau makan dan minum..
d. Ekspresi wajah tenang
2. Waham dengan perawatan parsial
a. Iritabel
b. Cenderung menghindari org lain.
c. Mendominasi pembicaraan.
d. Berbicara kasar
3. Waham dengan perawatan total
a. Melukai diri dan atau orang lain
b. Menolak makan/minum obat karena takut diracuni.
c. Gerakan tidak terkontrol.
d. Ekspresi tegang
e. Iritabel
f. Mendomonasi pembicaraan.
g. Bicara kasar.
h. Menghindari orang lain.
i. Mengungkapkan keyakinannya yang salah berulang kali.
j. Perilaku bizar

IV. RENTANG RESPON WAHAM

Respon Adaptif Respon Maladaptif

- Pikiran logis -Distorsi pikiran - Gangguan pikir/Delusi


V. PATOPSIKOLOGI

Lingkungan/Kesehatan

Biologi/genetik Psikologi Sosial budaya

-Neurobiologis,adanya - penolakan & kekerasan - Keyakinan Konflik sosial

gangguan pd porteks dalam kehidupan klien

pre frontal & kortek limbik - penolakan dapat dari ibu - Peperangan kekerasan

teman yg bersikap dingin, cemas

tdk positif menilai diri sendiri - Kemarahan

Neurotransmiter,abnormal- - Pola asuh tidak adekuat, - Isolasi,Permusuhan,

Litas pada dopamin, konflik dan kekerasan Perasaan tidak ber-

Serotonin dan glutamate dalam rumah tangga. Guna atau tidak berdaya

- Ketidak mampuan mempercayai orang lain


- Ketidak mampuan menilai lingkungan yang berkualitas

Perasaan takut

Kewaspadaan berlebihan

WAHAM/DELUSI
VI. POHON MASALAH

Risiko Perilaku kekerasan

Perubahan proses pikir : Waham........... (CORE PROBLEM)

Isolasi sosial : Menarik diri

Perubahan Konsep diri : harga diri rendah

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan proses pikir : WAHAM….

Anda mungkin juga menyukai