Analisis genetik telah mengungkap enzim yang berperan pada rekombinasi E.coli.
Dengan skrining Sel F+ E.coli yang sudah mutasi dengan teknik replica plating
memungkinkan orang mengidentifikasi mutan pada cawan yang mulanya tidak
membentuk rekombinan setelah berkonjugasi dengan sel Hfr. Mutan tidak bisa
berekombinasi berkaitan dengan adanya tiga gen, recA, recB, recC.
Enzim pada Insersi λ kedalam genom E.coli yang terjadi melalui rekombinasi
Fag λ mengkode enzim integrase yang berperan pada saat insersi DNA fag ke
dalam E.coli. Insersi tersebut terjadi melalui rekombinasi pada tapak-tapak spesifik di
kedua genom DNA dan hasil insersi melalui rekombinasi itu adalah terbentuknya satu
molekul sirkuler baru yang lebih besar.
Selain enzim integrasi, genom fag λ ke dalam genom E.coli juga membutuhkan
protein IHF serta ion-ion magnesium. Tapak-tapak spesifik yang menjadi tempat
berlangsungnya rekombinasi dalam rangka insersi itu adalah attP (pada genom fag λ)
dan attB(pada genom E.coli).
Enzim tersebut dapat berperan pada proses penggabungan, yang akhirnya
berakibat terbentuknya dua molekul DNA yang terpisah-pisah. Hal tersebut diuji
dengan dilakukan merancang terlebih dahulu terbentuknya suatu plasmid buatan yang
memiliki tapak spesifik attB maupun attP yang memungkinkan terbentuknya dua
molekul DNA sirkuler yang lebih kecil.
Enzim integrase dapat berperan sebagai enzim topoisomerase. Dalam hal ini
enzim integrase membuat suatu pemutusan, dalam posisi menyamping; jarak antara
kedua tempat yang terpotong adalah sejauh 7 nukleotida. Pemutusan unting DNA itu
terjadi pada tapak attP maupun tapak attB.
Diketahui pula bahwa baik enzim integrase maupun protein IHF berikatan pada
posisi yang berbeda sepanjang tapak attP. Segmen tapak attP 250 pasang nukleotida
itu melingkari enzim integrase membentuk struktur seperti suatu nukleosom yang
terkondensasi dan nukleus tersebut mengandung delapan monomer integrase sebanyak.
Kajian lain yang terkait dengan laju rekombinasi yang melibatkan tapak attP
dan attB menunjukan jika urutan inti attP dan attB mengalami perubahan maka laju
rekombinasi akan berkurang dan namun jika hanyak perubahan sedikit, maka laju
masih efisien. Enzim integrase membutuhkan suatu homologi urut-urutan pada daerah
inti, seperti halnya suatu urut-urutan khas yang merupakan tempat pengikatannya.
Sudah diketahui juga bahwa bilamana suatu profag λ diinduksi untuk tumbuh,
maka keadaannya yang terintegrasi akan beralih dan peristiwa itu disebut sebagai
eksisi; DNA fag maupun bakteri terlepas dan bebas satu sama lain. Dalam ini profag λ
memulai eksisi dengan cara mengekspresikan suatu protein yang disebut eksinase.
Protein enzim itu memungkinkan enzim integrase mengkatalisasi rekombinasi yang
mengakibatkan tapak-tapak pelekatan hybrid dari profag. Lebih lanjut kompleks
gabungan enzim integrase dan eksionase berikatan erat pada tapak hybrid bakteri
profag; dan keunikan yang berubah ini mendukung kemampuan enzim untuk
melaksanakan reaksi yang sebaliknya (reverse).
Pertanyaan
Gen recA+ dibutuhkan untuk rekombinasi pada E.coli. Pada kondisi in vitro protein
yang dimurnikan mengkatalisasi pembentukan struktur Holliday. Protein recA
berikatan pada molekul DNA unting ganda atau tunggal. Kemudian menggunakan
energi yang diperoleh dari hidrolisis ATP untuk membuka DNA unting ganda,
memungkinkan terjadi perpasangan dengan DNA unting tunggal. Hal ini
memungkinkan terjadi sinapsis molekul DNA yang memiliki urutan pasangan
nukleotida yang mirip. Protein recA juga mengkatalisasi transfer unting berikutnya
sehingga terbentuk suatu jembatan silang( struktur Holliday) diikuti migrasi
jembatan silang tadi.