Anda di halaman 1dari 1

Asia Tenggara Jadi Target Penipuan Iklan Online

Senilai US$ 260 Juta


AppsFlyer menerbitkan laporan mengenai ad fraud (penipuan melalui iklan) di Asia Pasifik. Perusahaan analisis pemasaran dan
atribusi internet ini menganalisis 2,5 miliar instalasi yang terdiri atas 8.000 aplikasi di segmen keuangan, e-commerce, travel,
utilities, hiburan, dan permainan.AppsFlyer mengidentifikasi bahwa Asia Tenggara menjadi target utama penipuan melalui iklan
internet di Asia Pasifik dengan risiko senilai lebih dari US$ 260 juta atau sekitar Rp 3,64 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Asia Tenggara
menjadi target penipuan melalui iklan online karena penetrasi internet yang tinggi, peningkatan kualitas konektivitas, dan integrasi
sistem pembayaran elektronik.India merupakan target kedua terbesar dari penipuan melalui iklan internet di Asia Pasifik, dengan
potensi risiko US$ 186 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Sementara itu, total potensi kerugian yang dihadapi para pemasar di Asia
Pasifik akibat penipuan iklan di internet mencapai US$ 650 juta atau sekitar Rp 9,1 triliun. (Baca Databoks: Survei CIGI: Facebook,
Medsos yang Banyak Digunakan untuk Menyebar Hoaks)

Anda mungkin juga menyukai