TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non
sebaliknya jika lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut.Perilaku yang
kurang baik dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya
kesehatan perumahan dan permukiman adalah ketentuan teknis kesehatan yang wajib
perumahan atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan (Soedjadi,
pemukiman meliputi: pengelolaan sampah, air bersih, sarana pembuangan air limbah,
dan jamban.
Sampah adalah semua benda atau produk sisa dalam bentuk padat sebagai
akibat aktivitas manusia yang dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh
waktu tertentu akan membusuk. Hasil penguraian sampah organik berupa cairan
dan gas akan mencemari tanah, air dan udara.Gas yang dihasilkan berbau
Dengan timbulnya bau busuk akan mengundang lalat berkembang biak sehingga
Selain lalat, binatang penular penyakit lainnya seperti kecoa, nyamuk, tikus dll
akan berkembang biak pada sampah yang tentunya akan menularkan penyakit
kebakaran.
d. Menimbulkan bencana
Sampah yang dibuang di parit, kali dan sungai lama kelamaan bertumpuk dan
menghambat aliran air pada waktu musim hujan, akibatnya air meluap dan terjadi
banjir yang dapat merusak sarana infra struktur seperti jalan, jembatan ,parit
atau ledakan seperti yang terjadi di tempat pembuangan akhir Leuwi Gajah
Bandung
e. Mengganggu pemandangan
2. Pengelolaan sampah
tempat pembuangan akhir untuk dikelola lebih lanjut. Bagi permukiman yang dapat
sampah akan sampai di tempat pembuangan akhir untuk dikelola lebih lanjut
Kebersihan, sebaiknya agar pemukiman terhindar dari hal hal yang tak diharapkan
akibat dampak sampah, maka sudah saatnya memiliki layanan pembuangan sampah
penting adanya potensi yang mendukung untuk lancarnya pengelolaan sampah yang
baik memenuhi syarat kesehatan. Dimulai dengan skala kecil, misalnya melayani
hanya beberapa wilayah RT atau RW yang penting ada komitmen antara warga dan
kegiatan :
1. Daur ulang : sampah yang masih bisa dimanfaatkan akan didaur ulang, biasanya
metode penguraian secara alami akan menghasilkan kompos yang berguna untuk
pertanian.
Jenis-jenis sampah terdiri dari beberapa macam yaitu: sampah kering, sampah
a. Sampah kering
Sampah kering yaitu: sampah yang tidak mudah membusuk atau terurai seperti.
b. Sampah basah
Sampah basah yaitu: sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
membahayakan manusia seperti sampah yang berasal dari rumah sakit, sampah
hidupnya selalu memerlukan air. Dengan demikian semakin naik jumlah penduduk
serta laju pertumbuhannya semakin naik pula laju pemanfaatan sumber-sumber air.
bahwa air sudah saatnya dianggap sebagai benda ekonomi.Karena itu pengelolaan
sumber daya air menjadi sangat penting pengelolaannya sumber daya air ini
Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.Sekitar
tiga perempat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat
bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga digunakan
untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang ada disekitar
rumah.Ditinjau dari sudut kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas
setiap individu perhari sekitar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air
tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan dan
1. Sumber Air
Untuk kebutuhan sehari – hari, air dapat diperoleh dari beberapa sumber
diantaranya
a. Air Hujan
b. Air Permukaan
Air hujan merupakan penyubliman awan atau uap air menjadi air murni yang
ketika turun melalui udara akan melarutkan benda- benda yang terdapat didalam.
Diantaranya benda–benda yang larut diudara itu seperti gas, oksigen, karbondioksida,
nitrogen, jasad-jasad renik dan debu. Kelarutan gas karbondioksida didalam air hujan
akan membentuk asam karbonat yang menjadi air hujan menjadi asam. Beberapa
macam gas oksida dapat berada pula diudara, diantaranya yang penting ialah belerang
dan oksida nitrogen. Kedua oksida ini bersama- sama dengan air hujan akan
membentuk larutan asam nitrat dan asam sulfat. Setelah mencapai permukaaan bumi,
Air permukaan merupakan salah satu sumber yang bisa dipakai untuk bahan
baku air bersih. Dalam penyediaan air bersih terutama untuk air minum dalam
sumbernya diperhatikan 3 (tiga) hal penting yaitu mutu air baku, dan kontiunitas air
baku. Di bandingkan dengan sumber lain, air permukaan merupakan sumber air yang
paling tercemar. Hal ini terutama berlaku bagi tempat yang dekat dengan
ditumpahkan kepada air atau dicuci kepada air yang pada waktunya akan dibuang
pada badan air. Agar air bersih tidak menyebabkan penyakit bagi manusia maka air
tercemar apabila air itu berubah komposisinya atau keadaannya, secara langsung
ataupun tidak langsung sebagai akibat kegiatan manusia. Sehingga air itu menjadi
kurang berguna bagi kehidupan atau kebutuhan tertentu maupun semua kebutuhan
dibandingkan apabila air berada dalam keadaan alamiahnya semula (Slamet, 2002).
yang turut mengotor air hanya digolongkan kedalam kotoran (impurity). Air tanah
bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dengan cara membuat sumber atau
di luar rumah sekitar rumah. Nyamuk Ae. aegyptytidak berkembang biak di genangan
air yang langsung berhubungan dengan tanah. Jenis-jenis tempat perindukan nyamuk
a. Tempat penampungan air (TPA), untuk keperluan sehari-hari seperti drum, tangki
vas bunga, perangkap semut, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol, plastik dan
lain-lain).
hewan piaraan yang dimiliki oleh responden yang berada di lingkungan sekitar
rumah baik di dalam rumah maupun di luar rumah, misalnya: tempat minum
2).Barang-barang bekas
terpakai yang dapat menampung air, yang berada di dalam maupun di luar
rumah responden. Barang-barang tersebut antara lain: kaleng, ban bekas, botol,
Vas bunga yang dimaksud adalah vas bunga yang berisi air yang terletak di
1. Perangkap semut
Perangkap semut yang di maksud adalah tempat perangkap semut yang berisi
air yang biasanya diletakkan dibawah kaki meja untuk mencegah semut-semut
naik keatas meja yang berisi makanan yang terletak di dalam rumah
responden
yang menyatu dengan dispenser yang terletak di bawah alat yang digunakan
rumah responden.
Pot tanaman air yang dimaksud adalah pot-pot berisi air yang digunakan
sebagai media tanaman air untuk hidup, yang terletak di dalam maupun di luar
rumah responden.
c. Tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, pelepah daun, tempurung
kelapa, talang penampung air hujan (Surono, 2009 dan Soedarmo, 1998).
klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan penyakit
yaitu :
oleh bakteri dan patogen dari penderita atau carier. Bila air yang mengandung
kuman patogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan penyakit orang yang
bersangkutan.
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara. Pejamu perantara ini hidup dalam
misalnya schistosomiasis.
c. Water washed desease yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
a. Sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan
b. Masih ada masyarakat yang mengambil air untuk keperluan rumah tangga berasal
c. Sarana penampungan air hujan yang sudah retak, yang tidak dapat melindungi air
hujan yang disimpan di dalamnya agar tetap bersih, karena dinding yang retak
d. Sumur pompa tangan yang tidak dilengkapi lantai kedap air menjadi sumur
tersebut tidak sehat, karena air bekas pakai dapat meresap air dalam sumur.
Sarana pembuangan air limbah yang sehat yaitu yang dapat mengalirkan air
limbah dari sumbernya (dapur, kamar mandi) ke tempat penampungan air limbah
dengan lancar tampa mencemari lingkungan dan tidak dapat dijangkau serangga dan
Rumah yang membuang air limbahnya di atas tanah terbuka tanpa adanya
menjadi tidak sehat. Akibatnya menjadi kotor, becek, menyebabkan bau tidak sedap
2011).
Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri
atau tempat-tempat umum lainya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
lingkungan hidup. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black
water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
ekskreta ( tinja dan urin), air bekas cucian, dapur dan kamar mandi, dimana
Air buang ini umumnya berasal dari daera perkotaan, perdangangan, selokan,
Air buangan yang berasal dari macam industri. Pada umumnya lebih sulit
a. Menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah tanpa
diolah sebelumnya
alam. Pengolahan air limbah ini dapat dilakukan secara pribadi ataupun terpusat.
Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangan
mikroorganisme patogen, larva nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media
Bila air limbah itu dibuang begitu saja tanpa diolah sebelumnya maka beberapa syarat
bau.
Saluran limbah yang bocor atau pecah menyebabkan air keluar dan tergenang
serta meresap ke tanah. jika jarak terlalu dekat dengan sumber air dapat mencemari
sumber air tersebut. Tempat penampungan air yang terbuka dapat menyebabkan
2.2.Lingkungan Biologik
2.2.1 Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak
dari sinar matahari (alami), yaitu semua jalan yang memungkinkan untuk masuknya
cahaya matahari alamiah, misalnya melalui jendela atau genting kaca. Cahaya
Cahaya alamiah yakni matahari, cahaya ini sangat penting karena dapat
rumah yang cukup sehat harus mempunyai jalan masuk yang cukup (jendela), luasnya
langsung ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini
selain sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya.Selain itu jalan masuknya
b. Cahaya Buatan
menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan juga
2.2.2. Ventilasi
yang buruk terhadap kesehatan para penghuni rumah tersebut, untuk itu pengaturan
sirkulasi udara sangat diperlukan. Fungsi ventilasi adalah untuk menyediakan udara
segar dan melenyapkan udara jenuh, tetapi tidak ada sangkut pautnya dengan
memenuhi syarat kesehatan mengakibatkan perasaan sesak, pengap, cepat lelah dan
oleh tubuh dan bertahan di dalam ruangan, tidak ada pergerakan udara serta
kelembaban yang tinggi akibat uap air yang dilepaskan paru-paru ( Entjang, 2000).
Pertukaran udara yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar. Dengan
demikian, setiap rumah harus memiliki jendela yang memadai.Luas jendela secara
keseluruhan kurang lebih 15% dari luas lantai.Susunan ruangan harus sedemikian
rupa sehingga udara dapat mengalir bebas jika jendela dan pintu terbuka (Chandra,
2007).Menurut Kepmenkes RI No. 829 (1999), kualitas udara di dalam rumah tidak
2.2.3. Kelembaban
yang tinggi dapat menjadi tempat yang disukai untuk berkembangbiaknya nyamuk
Ae.aegypti. Penghuni rumah yang mempunyai kelembaban ruang keluarga lebih besar
dari 70% berisiko terkena DBD dibandingkan penduduk yang tinggal pada
adalahdemam mendadak 2 sampai dengan 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah,
akutyang disebabkan oleh virus dengan gejala-gejala seperti sakit kepala, sakit pada
Menurut Soegijanto (2003) gejala klinik utama pada DBD adalah demam
danmanifestasi perdarahan baik yang timbul secara spontan maupun setelah uji
torniquet.Gejala klinik :
3. Hepatomegali
4. Renjatan, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) ataunadi tak
padaumumnya antara 39°C–40°C menetap antara 5–7 hari, pada fase awal
demamterdapat ruam yang tampak di muka leher dan dada. Selanjutnya pada
fasepenyembuhan suhu turun dan timbul petekia yang menyeluruh pada tangan dan
DBD (overdiagnosis).
1) Kriteria klinis tersebut seperti demam tinggi tanpa sebab yang jelas
hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari peningkatan hemotokrit 20% atau lebih.
WHO (1997) membagi derajat DBD dalam 4 (empat) tingkat, yaitu sebagai
berikut:
Derajat II: Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau pendarahan lain.
Derajat III: Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dam lembut,
Derajat IV: Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah
manusia pada gigitan berikutnya. Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan
2000).
Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak dalam tubuh nyamuk maka
nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infiektif). Dalam
tubuh manusia virus memerlukan waktu tunas 4-6 hari (intrinsic incubation period)
darah selama 4–7 hari setelah 1 sampai 2 hari baru mulai demam. Bila penderita
tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke
dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar
diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Penularan ini
nyamuk akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya (proboscis), agar
darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan
Penularan nyamuk DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk
1. Sekolah
Anak sekolah merupakan kelompok umur yang paling rentan untuk terserang
penyakit DBD.
2. Puskesmas/rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan lainnya orang datang dari
ibadah.
Pada daerah ini penduduk umumnya berasal dari berbagai wilayah yang
kemungkinan diantaranya terdapat penderita atau carier yang membawa tipe virus
dengue yang berlainan dari masing-masing daerah asal. (Depkes RI, 2005).
dalamtempat-tempat yang berisi sedikit air, harus jernih dan terlindung dari
cahayamatahari langsung. Tempat air yang dipilih adalah tempat air di dalam rumah
Tempat air yang tertutup lebih disukai oleh nyamuk betina sebagai
dipasangsecara baik dan jarang dibuka, ruang didalamnya relatif lebih gelap
tawon,diletakkan satu demi satu di permukaan atau sedikit di bawah permukaan air
dalamjarak lebih kurang 2,5 cm dari dinding tempat perindukan. Telur dapat
kelembabanterlampau rendah, maka telur akan menetas dalam waktu 4 hari. Dalam
setiapkali bertelur dan biasanya pada interval 4-5 hari. Walaupun nyamuk betina
berumurkira-kira 9-10 hari, waktu itu cukup bagi nyamuk untuk makan, bagi virus
Nyamukbetina dapat terbang sejauh 2 km, tetapi kemampuan normalnya adalah kira-
kota di Indonesia. Dari penyelidikan intensif selama 2 (dua) musim dalam setahun
menggigit (feeding habit), kebiasaan istirahat (resting habit) dan jarak terbang
Biasanya tidak melebihi jarak 500 (lima ratus) meter dari rumah. Nyamuk
a. Tempat Penampungan Air (TPA), untuk keperluan sehari-hari seperti drum, tangki
b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum
burung, vas bunga, perangkap semut, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol,
c. Tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, pelepah daun, tempurung
dengan pita atau garis-garis putih keperakan diatas dasar hitam, yamuk ini sering
dan dewasa.
Nyamuk dewasa
1-2 hari
Pupa Telur
(kepompong)
Jentik
Setiap bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir.
Telur berbentuk ellips atau oval memanjang, warna hitam, ukuran 0,5–0,8 mm,
permukaan poligonal, tidak memiliki alat pelampung, diletakkan satu per satu pada
benda–benda yang terapung pada dinding bagian dalam tempat penampungan air
yang berbatasan langsung dengan permukaan air. Jentik kecil berwarna transparan
dengan corong pernafasan berwarna hitam (siphon) yang menetas dari telur dan akan
tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5–1 cm. Jentik akan selalu bergerak aktif
Pada waktu istirahat posisi hampir tegak lurus dengan permukaan air.Biasanya
berada di sekitar dinding tempat penampungan air. Setelah 6-8 hari jentik akan
sering berada di permukaan air. Setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk menghisap darah sampai telur
dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari.Jangka waktu tersebut satu siklus
gonotropik.
Nyamuk betina biasanya mencari mangsa pada siang hari dengan 2 (dua)
ini sangat efektif sebagai penular penyakit.Tempat yang disenangi nyamuk untuk
beristirahat selama menunggu waktu bertelur adalah tempat yang gelap, lembab, dan
misalnya karena angin atau terbawa kenderaan, nyamuk ini dapat berpindah lebih
jauh. Untuk mempertahankan cadangan air dalam tubuh nyamuk dari penguapan oleh
tidak jauh dari tempat perindukan, tempat mencari mangsa dan tempat istirahat,
olehinang, temperatur, kelembaban, kadar karbon dioksida (CO2) dan warna. Untuk
jarakyang lebih jauh faktor bau memegang peranan penting bila dibandingkan
(Soegijanto,2003).
2.4.2. Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara vektor
interaksi vektor penular penyakit DBD dengan manusia yang dapat mengakibatkan
a. Lingkungan fisik
semakin dekat jarak antara rumah semakin mudah nyamuk menyebar kerumah
2. Macam kontainer
bentuk, warna, kedalaman air, tutup dan asal air mempengaruhi nyamuk dalam
3. Ketinggian tempat
ataspermukaan laut.
4. Iklim
Iklim adalah salah satu komponen pokok lingkungan fisik, yang terdiri dari :suhu,
a. Suhu udara
atau bahkan berhenti bila suhunya turun sampai di bawah suhukritis.Pada suhu
yang lebih tinggi dari 350C juga mengalami perubahandalam arti lebih lambatnya
b. Kelembaban nisbi
nyamukbetina 101 hari dan umur nyamuk jantan 35 hari, kelembaban nisbi
kelembabankurang dari 60% umur nyamuk akan menjadi pendek, tidak bisa
lambungkekelenjar ludah.
nyamuk.
d. Curah hujan
survei yang dipilih secara acak yang meliputi survei nyamuk, survei jentik, dan
survey perangkap telur. Survei jentik dilakukan dengan cara pemeriksaan terhadap
semua tempat air di dalam dan di luar rumah dari 100 (seratus) rumah yang diperiksa
di suatu daerah dengan mata telanjang untuk mengetahui ada tidaknya jentik. Dalam
pelaksanaan survai ada 2 (dua) metode yang meliputi : (Depkes RI, 1998)
Survei ini dilakukan dengan mengambil satu jentik disetiap tempat genangan air
yang ditemukan ada jentiknya untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut jenis
jentiknya.
Survei ini dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya jentik disetiap tempat
penyakit DBD, survei jentik yang biasa digunakan adalah cara visual dan ukuran
semua desa/kelurahan setiap 3 (tiga) bulan oleh petugas puskesmas pada rumah–
House Indeks (HI) adalah persentase jumlah rumah yang ditemukan jentik yang
diperiksa ditemukan jentik pada container di rumah penduduk yang dipilih secara
acak.
Jumlah container yang terdapat jentik dalam 100 rumah.Angka Bebas Jentik dan
daerah.Tidak ada teori yang pasti Angka Bebas Jentik dan House Index yang
minimal 1% yang berarti persentase rumah yang diperiksa jentiknya positif tidak
boleh melebihi 1% atau 99% rumah yang diperiksa jentiknya harus negatif.
iklim tropis. Tetapi, hal ini berubah sejak timbulnya wabahdemam dengue di Manila
1992).
hangat danminum banyak seperti air teh, susu, sirup, oralit dan lain-lain. Jika dalam
dua haripanas tidak turun atau timbul tanda/gejala lanjut seperti perdarahan kulit
mematikannyamuk Ae. aegypti yang ada dan siklus II untuk mematikan nyamuk
SarangNyamuk.
2004).
nyamuk Ae. Aegypti yang dilakukan di rumah dan tempat umum secara teratur
3. Desa/Kelurahan rawan III (potensial) yaitu apabila dalam tiga tahun terakhirtidak
transportasi yang ramai dengan wilayah lain dan persentase ditemukanjentik lebih
DBD,dan ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut atau
nyamuk penyebab DBD adalah dengancara modifikasi lingkungan yaitu (Depkes RI,
2003).
1. Perbaikan saluran air: apabila aliran sumber air tidak memadai dan hanyatersedia
2. Talang air/tangki air bawah tanah atau sumber air bawah tanah anti
ruangberdinding batu, pipa penyaluran, katup, katup pintu air, kotak keran
hidran,meteran air dan lain-lain, akan dapat menampung air dan menjadi
darikeramik, tanah liat dan bak semen, galon dan wadah-wadah yang lebih
d. Diwadah tertentu lainnya: alat pendingin air, wadah kondensasi air di bawah
dandibersihkan.
dalam tanah.
g. Mengisi lubang pagar: pagar atau pembatas pagar yang terbuat dari
tanamanberlubang seperti bambu harus dipotong pada ruasnya dan pagar beton
mengurangiperindukan Aedes.
h. Botol, kaca dan kaleng, semuanya merupakan wadah penampung air yangharus
(Chahaya, 2003).
yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur harta serta
mengalirkannya melalui anak – anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut
suatu kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan
dan menghasilkan curah hujan yang jatuh diatasnya ke sungai yang bermuara ke
danau atau laut. Suatu Daerah Aliran Sungai ( DAS ) adalah kumpulan dari sub DAS
yang lebih kecil dengan ukuran maupun bentuk DAS yang berbeda dengan yang
lainnya.
pada permukaan bumi yang dibatasi oleh punggungan perbukitan atau pegunungan di
hulu sungai kearah lembah di hilir. DAS oleh karenanya merupakan satu kesatuan
Agar manfaat DAS dapat diproleh secara optimal dan berkelanjutan maka
bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan
dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (
perlindungan fungsi tata air, karena itu setiap terjadinya kegiatan di daerah hulu akan
menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit dan
keseluruhan DAS. Perlindungan ini antara lain dari segi fungsi tata air, dan oleh
dalam suatu DAS, bagian hulu dan hilr mempunyai keterkaitan bifisik melalui daur
hidrologi.
Kedua DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai
yang di kelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan
ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kualitas air, kemampuan
menyalurkan air dan ketinggian muka air tanah serta terkait pada prasarana pengairan
Ketiga DAS bagian hilir didasarkan fungsi pemanfaatan air sungai yang
dikelolah untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi,
yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air,
ketingian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta
Dari uraian diatas secara umum dapat dipahami bahwa pengelolaan kawasan
sungai merupakan pengelolaan lingkungan hidup dan sumberdaya alam, yang dapat
sungai, agar dapat menghasilkan hasil air ( water yield ) untuk kepentingan pertanian,
industri, irigasi, tenaga listrik, rekreasi dan sebagainya. Namun dalam perkembangan
Sehingga semua aktors dan kegiatan pembangunan dalam satuan kawasan sungai
optimal dari sumber daya vegetasi, tanah dan air sehingga mempu memberi manfaat
pengelolaan DAS dipahami sebagai satu proses formulasi dan implementasi kegiatan
atau program yang bersifat manipulasi sumber daya alam dan manusia yang terdapat
di DAS untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan terjadinya
kerusakan sumber daya air dan tanah yang dalam hal ini termasuk identifikasi
keterkaitan antara tata guna lahan, tanah dan air dan keterkaitan antara daerah hulu
dan hilir.
Sungai ) yaitu :
perananya.
5. Perencana mulai mengakui DAS sebagai unit terbaik untuk tujuan manajemen
Untuk mewujudkan daerah aliran sungai yang baik dan sehat diperlukan
adanya pengelolaan terpadu. Salah satu konsep pengelolaan terpadu daerah aliran
sungai yang dianggap penting adalah peran serta masyarakat dalam pelestarian daerah
aliran sungai.
lain : (1) masih tumpang tindihnya peraturan antar sektor misalnya, (2) perbedaan
visi, misi, persepsi dan tujuan antar stakeholder, (3) ego sektoral, (4) tidak adanya
rencana induk pengelolaan sebagai rujukan, (5) penggunaan lahan tidak sesuai
peruntukan, (6) tidak adanya sistem pengelolaan informasi terpadu, (7) kurangnya
dan rendahnya kondisi sosial ekonomi, dan (8) keterbatasan dana dalam pelaksanaan
1. Perencanaan, dalam bentuk pola rencana jangka panjang, rencana teknik lapangan
konservasi tanah dan air dan untuk peningkatan peran serta masyarkat.
Agar pengelolaan daerah aliran sungai dapat dilakukan secara optimal, maka
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan daerah aliran sungai sebagai suatu
unit pengelolaan. Pelaksanaan yang ditunjang oleh peraturan perundangan dan sistem
antar sektor dan adanya pembagian biaya dan keuntungan antar bagian hulu dengan
bagaian hilir. Ini berarti aspek kelembagaan dalam pengelolaan darah aliran sungai
pembangunan wilayah sampai saat ini menghadapi berbagai masalah yang kompleks
dan saling terkait, antara lain ditunjukkan dengan masih belum adanya keterpaduan
antar sektor, antar instansi dan antar daerah serta partisipasi masyarakat yang belum
optimal dalam pengelolaan DAS yang berujung pada kerusakan DAS yang semakin
mengkhawatirkan.
sangat kompleks dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai peruntukan.
sumberdaya darat. Sehingga pengelolaan DAS yang bijak hendaklah didasarkan pada
kebutuhan manusia tersebut. Perubahan kualitas dan kuantitas air sungai akibat
perubahan tutupan lahan berpengaruh terhadap resiko penyakit bawaan air terhadap
penduduk yang tinggal di sepanjang sungai DAS, dari hulu sampai ke hilir.
pengolahan air limbah yang memadai akan menyebabkan memburuknya kualitas air
sungai untuk keperuntukan sumber air minum, budidaya ikan air tawar, pertanian dan
pariwisata.
pada era ekonomi daerah, pengelolaan sumberdaya alam pada DAS lebih
menimbulkan kerusakan hutan dan lahan yang cukup parah pada daerah hulu dan
dan meningkatkan berbagai aktivitas ekonomi dan sosial, telah menimbulkan dampak
untuk menampung segala aktivitas semakin bertambah dan eksploitasi kekayaan alam
menyebabkan langkanya air pada beberapa daerah tempat dalam kawasan DAS
(Budiharso, 2008).
ditujukan untuk terwujudnya kondisi yang optimal dari sumberdaya vegetasi, tanah
dan air sehingga mampu memberi manfaat secara maksimal dan berkesinambungan
bagi kesejahteran manusia. Selain itu pengelolaan DAS dipahami sebagai suatu
sumberdaya alam dan manusia yang terdapat di DAS untuk memperoleh manfaat
produksi tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya air dan tanah, yang
dalam hal ini termasuk identifikasi keterkaitan antara tataguna lahan, tanah dan air,
terpadu merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mengurangi dan
menghadapi permasalahan sumberdaya air baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.
lingkungan yang didasarkan pada data akademis maupun teknis, beragamnya kondisi
lingkungan pada beberapa daerah dan perkembangan ekonomi dan sosial sebagai
beragam dan spesifik juga solusinya. Keberagaman ini harus diperhitungkan dalam
penggunaan DAS secara berkelanjutan ada dalam suatu rangkaian kerangka kerja.
komponen komponen DAS dan penelusuran hubungan antar komponen yang saling
hanya bersifat parsial dan sektoral, tetapi sudah terarah pada penyebab utama
kerusakan dan akibat yang ditimbulkan, serta dilakukan secara terpadu. Salah satu
persoalan pengelolaan DAS dalam konteks wilayah adalah letak hulu sungai yang
serta daerah hilirnya berada di kabupaten lainnya. Oleh karena itu, daerah–daerah
yang dilalui harus memandang DAS sebagai suatu sistem terintegrasi, serta menjdi
mengendalikan hubungan timbal balik antara sumberdaya air bagi manusia secara
secara hukum formal tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1970 tentang
yang menyeluruh atas konflik–konflik yang timbul sebagai konsekuensi dari tekanan
Hal ini ditambah dengan belum jelasnya tata ruang secara menyeluruh juga telah
menambah beban atas berbagai konflik kepentingan. Konflik DAS sebagai unit
dalam arti luas. Hingga saat ini belum ada kelembagaan utuh atau forum tentang
masih rendahnya kesadaran masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya tentang arti
penting DAS sebagai sumber air bersih bagi masyarakat. Karena itu masih diperlukan
didasarkan kepada satu atau beberapa undang-undang yang sejenis atau sebidang.
Daerah aliran sungai harus dipandang sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh
menyeluruh yang terdiri dari pembuangan air limbah, daerah tangkapan air, sumber
sumber air, sungai, danau, dan waduk, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-
terdapat timbunan sampah yang sangat menganggu baik dalam hal nilai estetika
maupun dalam lingkup kesehatan masyarakat yang berada disepanjang DAS. Hal ini
akan berdampak pada menurunnya kualitas air sungai khususnya khususnya sungai.
maupun pelaku ekonomi yang berada disepanjang DAS yang membuang sampah
di DAS
disebabkan oleh adanya pengaruh faktor penjamu (host), penyebab (agent) dan
lingkungan akan mempengaruhi host, sehingga akan timbul penyakit secara individu
karena nyamuk ini biasanya hidup di kebun-kebun (Depkes RI, 2004). Pada
AGENT
VGV
NN
VEKTOR
HOST ENVIRONMENT
Sumber : CDC, 2002 Gordis, 2000; Gerstman, 1998 ; Mausner dan Kramer,1985
dalam Murti (2003).
(1). Agent
Pejamu adalah manusia atau organisme yang rentan oleh pengaruh agent.
Lingkungan adalah kondisi atau faktor berpengaruh yang bukan bagian dari agent
sedemikian rupa dalam bentuk kerangka teori seperti pada gambar 2.3 berikut ini :
Kejadian DBD
Lingkungan Pemukiman
• Lingkungan luar rumah:
1. Sampah
2. Saluran pembuangan air
limbah
3. Tempat perindukan
nyamuk Kejadian Demam
• Lingkungan dalam rumah: Berdarah Dengue (DBD)
1. Sarana air bersih
2. Pencahayaan
3. Ventilasi
4. Kelembaban