Soal UTS Wastu - Sapta Dwi - Jawab
Soal UTS Wastu - Sapta Dwi - Jawab
BAGIAN : A
5. Aspek-aspek yang tidak termasuk dalam ruang lingkup pengawasan Mutu adalah :
a. Sosial c. Hukum
b. Masyarakat d. Keamanan
6. Benda yang bernilai ekonomi dan dapat diperdagangkan adalah :
a. benda c. komoditas
b. benda ekonomis d. barang konsumsi
12. Mutu bisa dilihat dari beberapa sudut pandang, yang tidak biasa dipakai adalah
a. definisi berdasarkan produk
b. definisi berdasarkan proses produksi
c. definisi berdasarkan konsumen/pemakai
d. definisi berdasarkan performanya
14. Dalam kegiatan pengawasan mutu di industri, bagian mana yang bukan tugas
dan wewenang QC
a. pembelian c. produk
b. bahan baku d. proses produksi
Jawaban :
1. ……2. …….3. ……..4. …… 5. ….. 6. ……7. …….8. ……..
Mutu Sensori
1. Metode analisis sensori terdiri dari uji pembedaan (discriminant), uji afeksi dan uji
deskripsi. Berikan dua contoh dari masing-masing uji tersebut.
a.
b.
c.
2. Sebutkan dua jenis uji yang tepat untuk kasus berikut dan jelaskan mengapa
digunakan uji tersebut :
a. Seleksi panelis
b. Penggantian terhadap salah satu ingredient yang harganya mahal
c. Penerimaan produk baru di pasar
d. Uji stabilitas penyimpanan
Mutu Mikrobiologi dan HACCP
1. Sebutkan bahaya apa yang terdapat dalam bahan pangan dan dua contoh cara
pencegahannya.
a.
b.
c.
2. HACCP plan dapat berbentuk tabel yang berisi kolom tahap proses, kategori
CP/CCP, jenis bahaya, batas kritis dan cara monitoring. Buatlah satu contoh tabel
HACCP plan pada industri pangan yang bahan baku, tahap proses dan produknya
telah anda ketahui dengan baik.
Tahap proses Kategori Bahaya Batas Kritis Monitoring
(CP atau
CCP)
a.
b.
c.
d.
(baris dapat ditambah jika diperlukan)
3. Uji mikrobiologi
Microorganism Criteria
Listeria monocytogenes Absent in 1 g, n=5, c=0
Salmonella Absent in 25 g, n=5,
c=0
Coliforms (30oC) m=10, M=102, n=5, c=2
Staphylococcus aureus m=10, M=102, n=5, c=2
Aerobic colony count m=105, M=5x105, n=5,
(30oC) c=2
Kriteria mutu mikrobiologi dari produk es krim adalah seperti pada tabel di atas.
Mikroba apa yang dianggap paling berbahaya? Mengapa? Apakah produk ini dapat
diterima jika menghasilkan data :
a. Koliform : dari 5 sampel yang diambil terdapat 3 sampel yang mengandung koloni
koliform sejumlah 100.
b. Salmonella : dari 5 sampel, terdapat 1 sampel yang memiliki jumlah koloni 1?
c. S. aureus : dari 5 sampel, terdapat 1 sampe
l yang memiliki jumlah koloni 100?
PG BU DWI 2017
1. Evaluasi sensori dapat dikategorikan sebagai metode ilmiah karena :
a. pengukuran respon bersifat obyektif
b. respon panelis bersifat konsisten dan tidak tergantung lingkungan
c. membutuhkan standarisasi dan pengendalian yang tepat pada setiap tahap
d. hanya mengukur sifat subyektif panelis
2. Urutan evaluasi sensori yang biasa dilakukan adalah :
a. Penampakan, bau/aroma, tekstur, citarasa
b. Penampilan, konsistensi/rheologi, aroma, flavor
c. Tekstur permukaan, flavor, aroma, rasa
d. Warna, flavor, bau, rasa
10. Uji segitiga dan uji duo trio merupakan uji pembedaan yang paling banyak
digunakan, menguji dua contoh yang serupa, menggunakan 20-40 panelis semi
terlatih, namun kedua uji ini berbeda dalam hal :
a. Uji duo trio menggunakan contoh standar sebagai acuan
b. Uji segitiga menggunakan contoh standar sebagai acuan
c. Pada Uji duo trio peluang panelis menilai benar adalah 1/3
d. Pada Uji segitiga peluang panelis menilai benar adalah ½
11. Jika ingin mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai citarasa
produk, sebaiknya digunakan uji :
a. Tingkat nilai atribut (Attribute rating)
b. Ratio scaling
c. Analisis profil citarasa
d. Analisis profil tekstur
12. Pengujian mikrobiologi bertujuan untuk menduga jumlah mikroba, pendugaan
yang dilakukan secara langsung dengan menghitung jumlah koloninya adalah :
a. Uji Total Plate Count
b. Uji MPN
c. Uji produk metabolik
d. Uji patogenitas
13. Permasalahan yang tidak wajib dipertimbangkan dalam sampling adalah :
a. Jumlah sampel per batch atau jumlah produksi per hari
b. Kompromi antara akurasi dan biaya
c. Konsistensi sampel, apakah homogen atau heterogen
d. Sertifikasi petugas sampling
14. Pada two class sampling, jika nilai n = 10, c = 0, hal ini berarti bahwa :
a. Pada pengujian sampel, jika terdapat 10 koloni Salmonella, maka batch
tersebut akan ditolak seluruhnya
b. Pada 10 unit sampel yang dianalisis untuk Salmonella. Jika satu unit
mengandung koloni Salmonella maka seluruh batch akan ditolak
c. Jika sampel mengandung koloni Salmonella antara 0-10, maka seluruh batch
akan ditolak
d. Jika sampel mengandung koloni Salmonella antara 0-10, maka seluruh batch
akan diterima
15. Pada produk es krim, bakteri Staphylococcus aureus memiliki parameter
m=10, M=102, n=5 dan c=2, hal ini berarti :
a. Dari 5 unit sampel, jika terdapat 2 sampel yang mengandung bakteri S.
aureus , sebanyak 101 – 102 koloni, maka seluruh batch masih diterima
b. Dari 5 unit sampel, jika terdapat 2 sampel yang mengandung bakteri S.
aureus , sebanyak 101 – 102koloni, maka seluruh batch ditolak
c. Dari 102 unit sampel, jika terdapat 10 sampel yang mengandung bakteri S.
aureus , sebanyak 2 – 5 koloni, maka seluruh batch diterima
d. Dari 102 unit sampel, jika terdapat 10 sampel yang mengandung bakteri S.
aureus , sebanyak 2 – 5 koloni, maka seluruh batch ditolak
16. Berdasarkan urutan resiko bahayanya, maka urutan bahan pangan yang benar
adalah :
a. Ikan, daging babi, unggas, telur
b. Daging babi, daging sapi, unggas, es krim
c. Unggas, daging sapi, ikan, susu
d. Sea food, unggas, daging, ikan
17. National Academy of Science (NAS) merekomendasikan HACCP untuk
proses produksi pangan terutama untuk :
a. Produk air minum dalam kemasan
b. Produk buah-buahan dan sayuran
c. Produk perikanan dan peternakan
d. Produk pangan siap saji
18. CCP harus dimonitor untuk memastikan bahwa langkah tersebut terkontrol.
Contoh CCP umumnya berupa proses berikut ini, kecuali :
a. Sterilisasi
b. Pasteurisasi
c. Pengecilan ukuran
d. Mikrofiltrasi
19. HACCP adalah :
a. Pendekatan yang bersifat reaktif untuk menjamin keamanan pangan
b. Sistem zero risk dimana dilakukan pengendalian yang ketat pada semua tahap
produksi
c. Perangkat manajemen untuk melindungi pangan dari bahaya
d. Analisis produk akhir yang dikembangkan untuk menjamin mutu pangan
20. Termasuk dalam tujuh prinsip HACCP, kecuali :
a. Penentuan batas kritis
b. Pemantauan titik kritis pengendalian
c. Penerapan GMP dan SSOP
d. Identifikasi bahaya dan tindakan pencegahan
21. Dalam HACCP, bahaya terutama mengacu pada kondisi atau kontaminan
pangan yang menyebabkan penyakit (food born deseases) yaitu :
a. Mikroflora kulit
b. Bakteri patogen
c. Koliform
d. Bakteri asam laktat
22. Contoh dari program yang harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum
melaksanakan HACCP adalah :
a. Penentuan diagram alir proses produksi
b. Menentukan batas kritis
c. Melakukan tindakan perbaikan jika ada penyimpangan
d. Melakukan dokumentasi
23. Pertimbangan utama dalam menentukan bahaya adalah :
a. Bahaya mikrobiologi harus diprioritaskan
b. Bahaya biologi dan kimia dianggap kurang penting
c. Kemungkinan kejadian dan tingkat keparahan
d. Daftar bahaya potensial
24. Bahaya harus dikontrol jika :
a. Kemungkinan terjadi sangat kecil namun sangat berbahaya
b. Kemungkinan akibatnya dapat diterima oleh konsumen
c. Kemungkinan menghasilkan resiko yang tidak dapat diterima oleh konsumen
d. Kemungkinan mempengaruhi citra produk di masyarakat
25. Titik kritis adalah :
a. Dimana pengendalian dapat diaplikasikan dan penting untuk mencegah atau
menghilangkan bahaya
b. Bahaya keamanan pangan dapat dihilangkan sama sekali
c. Terdapat tahap berikutnya yang dapat menghilangkan bahaya
d. Titik dimana bahaya mulai timbul