Audit 1 Persentasi
Audit 1 Persentasi
KELOMPOK 2
Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Sebelum mempelajari prosedur audit secara mendalam,perlu difahami lebih dahulu isi
laporan audit, agar dapat diikuti kemana auditingdiarahkan. Isi laporan audit diarahkan. Isi
laporan baku terkait pada format yang telah ditetapkan oleh ikatan Akuntasi Indonesia
(IAI) dan menyajikan isi laporan yang akan dipakai untuk menjelaskan makna setiap kalimat
yang ada di dalam laporan.
Laporan audit juga merupakan media yang dipakai oleh ouditor dalam berkomunikasi
dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut aouditor menyatakan
pendapatnya mengenai kewajiban laporan keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut
disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berupa audit baku. Laporan ini
sangatlah penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi lainya karena laporan
menginformasikan pemakai informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan
yang diperolehnya. Dan suatu pandangan pemakai, laporan dianggap sebagai produk utama
yang diperoleh. Dari satu pandang pemakai laporan sebagai produk utama dari proses
atastasi. Standar profesianal akutan publik (SPAP) mengharuskan dibuatnya laporan setiap
kali laporan akuntan publik dikaitkan laporan keuangan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan laporan audit?
2. Apa hakekat dan kebutuhan akan laporan audit ?
3. Bagaimana cara membuat laporan audit?
4. Bagaimana kondisi laporan wajar tanpa pengecualian ?
5. Apa saja tipe-tipe laporan audit?
6. Apa yang mempengaruhi pelaporan audit ?
7. Apa yang menyebabkan penyimpangan ?
BAB II
PEMBAHASAN
3. Paragraf Pendapat
Paragraf pendapat memenuhi empat standar pelaporan. Kalimat paragraf dijelaskn
sebagai berikut :
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas...
Dalam menafsirkan arti dann pentingnya kalimat ini, hendaknya disimpulkan bahwa
pendapat tersebut dinyatakan oleh orang atau orang-orang yang profesional, berpengalman
dan ahli.
...menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material... posisi keuangan... hasil
usaha dan arus kas...
Yang di maksud dalaam kata-kata menyajikan secara wajar adalah bahwa penyajian
laporan keuangan telah memadai tanpa berat sebelah.Pendapat wajar tanpa pengecualian
menyatakan kepercayaan auditor bahwa laporan keuangan mencapai tujuan yang ditetapkan
dengan menyajikan secara wajar posisi keuangan neraca, laporan laba rugi, laporan laba
ditahan serta laporan arus kas.
...sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum...
Kalimat ini memenuhi standar pelaporan pertama yang menyatakan bahwa laporan harus
menunjukkan laporan keuangan disusun sesuai dengan GAAP.
Laporan audit standar wajar tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi-kondisi berikut
ini terpenuhi:
1. Semua laporan , yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditambah, dan
laporan arus kas sedah termasuk dalam laporan keuangan.
2. Ketiga stadar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan.
3. Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul , dan auditor telah dilaksanakan
penugasan audit sesuai dengan ketiga standar pekerjaan lapangan.
4. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku
umum.
5. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambah kan paragraf
penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan Audit.
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas yang ditambahkan dalam
laporan Audit bentuk baku (Unqualified opinion explanatory language)
Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor
menambahkan paragraph penjelas (atau bahasa penjelasan lain) dalam laoparan audit
miskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh
auditor.
Keadaan tersebut meliputi:
1) Pendapat wajar sebagaian didasaarkan atas laporan auditor indepeden lain.
2) Untuk mencegah agar laporan tidak menyesatkan .
3) Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin tentang adanya
kesangsian.
4) Diantara dua priode akutansi terdapat suatu perubahan materialdengan penggunakan standar
akutansi atau dalam metode penerapannya.
5) Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan komperatif
6) Data keuangan akutan tertentuyang berhubungan dengan laporan audit atas laporan
keuangan komperatif.
7) Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh badan pengawas pasar modal
(bapepam)
8) Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit secara
materialtidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Dalam hal ini, auditor akan menyatakan salah satu pendapat dari jenis pendapat berikut ini:
a. Pendapat wajar dengan pengecualian, yang menyatakan bahwa kecuali dampak dari hal-hal
yang berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan keuangan menyajikan secara wajar
sesuai dengan GAAP.
b. Pendapat tidak wajar, yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara
wajar sesuai GAAP.
c. Menolak memberikan pendapat, yang menyatakan bahwa auditor tidak memberi pendapat
atas laporan keuangan.
Penyimpangan dari GAAP, meliputi prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum,
penerapan GAAP ynag salah, dan kegagalan untuk membuat pengungkapan yang diwajibkan
oleh GAAP.Sebagai contoh, apabila laporan keuangan entitas mencerminkan perubahan
prinsip-prinsip akuntansi yang tidak dibuat sesuai dengan pendapat APB No.20, maka
laporan keuangan mengandung penyimpangan dari GAAP. Dalam kondisi ini, auditor akan
menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar. Pendapat tidak
wajar hanya digunakan pada penyimpangan yang berdampak sangat material terhadap
laporan keuangan.
Pada kondisi ini auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
untuk membuktikan satu atau lebih asersi sesuai dengan GAAP atau tidak dikenal dengan
istilah pembatasan lingkup. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian
atau menolak memberikan pendapat. Penolakkan untuk memberikan pendapat hanya
digunakan apabila terdapat pembatasan lingkup yang berkaitan dengan masalah yang dapat
memberikan dampak sangat material terhadap laporan keuangan. Apabila salah satu dari
pendapat jenis lain ini dinyatakan, pendapat tersebut harus diberikan penjelasan atau lebih
paragraf tepat sebelum paragraf pendapat. Paragraf pendapat yang diawali dengan refrensi
paragraf penjelas, diikuti dengan susunan kalimat sesuai untuk jenis pendapat yang telah
disebutkan diatas.
A. KESIMPULAN
Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan
keuangan yang di audit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat
standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.
Ada lima pokok tipe laporan Audit yang diterbikan oleh auditor adalah:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas yang ditambahkan dalam
laporan Audit bentuk baku (Unqualified opinion explanatory language)
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)
4. Pendapat tidak wajar (adverse Opinion)
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion)
Kondisi yang menyebabkan penyimpangan, kondisi-kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan auditor menerbitkan laporan. Penyimpangan dari laporan tergolong dalam
salah satu dari dua kategori berikut :
1. Laporan standar dengan bahasa penjelasan
2. Jenis-jenis pendapat lain