Anda di halaman 1dari 17

PERMINTAAN PEMERIKSAAN,

PENERIMAAN SPESIMEN,
PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Dokumen : SOP / KLARI/ VIII /
UKP-LAB / 02 / 2016
SOP No. Revisi : 0/0
TanggalTerbit : 18 Juli 2016
Halaman :1/3

Hj.Sulawati Rahayu,SKM.MM
UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA II NIP. 19710805 198912 2 002

1. Pengertian Prosedur permintaan pemeriksaan laboratorium klinik adalah suatu cara

menyiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan

menyiapkan serta melengkapi formulir pemeriksaan laboratorium.

Penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen adalah Perlakuan

terhadap spesimen yang akan dilakukan pemeriksaan dengan cara yang benar untuk

menunjang analisis sehingga pemeriksaan teliti.

2. Tujuan Untuk mempermudah berjalan nya proses pemeriksaan laboratorium terhadap

pasien.

Spesimen memenuhi syarat untuk dianalisis dan menghindari tertukar nya sampel

satu dengan yang lain.

3. Kebijakan Kebijakan kepala Puskemas No. 055 / KAPUS-KLARI / VII / 2016 Tentang

Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen, Pengambilan Dan Penyimpanan

Spesimen
4. Referensi 1. Permenkes No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium

Pusat Kesehatan Masyarakat

2. Pedoman Pratik Laboratorium Kesehatan Yang Benar ( Good

Laboratory Praktek )
5. Langkah- langkah PERMINTAAN PEMERIKSAAN PELAYANAN LABORATORIUM
1. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga mendaftar di bagian pendaftaran (
Loket ) sesuai dengan kebutuhan / unit pelayanan yang dituju.
2. Dokter / paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien, apabila
memerlukan pemeriksaan laboratorium dokter / paramedis menjelaskan
kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan laboratorium.
3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter / paramedis
membuat surat pengantar / formulir pemeriksaan untuk pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
4. Pasien membawa surat pengantar ke bagian laboratorium.
5. Petugas laboratorium mempersilakan pasien duduk dan menjelaskan
pemeriksaan laboratorium apa saja yang yang dilakukan.
6. Petugas membuat rincian biaya pemeriksaan laboratorium dan
mempersilakan pasien untuk melakukan pembayaran di kasir dan
membawa kembali bukti pembayaran ke laboratorium.
7. Untuk pasien yang dirawat inap keluarga pasien membawa surat pengantar
ke laboratorium, petugas laboratorium ke ruang perawatan untuk
mengambil darah pasien, hasil akan diserahkan langsung petugas
laboratorium ke dokter jaga atau perawat jaga di perawatan.
8. Apabila pasien sudah mengerti dan setuju pasien diambil darah.
9. Pasien di persilahkan dan menunggu hasil diluar ruangan.
10. Pasien dipersilahkan mengambil hasil dan menyerahkan kembali hasil ke
dokter / peramedis.
PENERIMAAN SPESIMEN
1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas laboratorium
2. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.
PENGAMBILAN SPESIMEN
A. Pengambilan Darah Vena
1. Petugas laboratorium meminta pasien duduk atau berbaring dengan
lengan pasien harus lurus, jangan membengkokan siku, memilih
lengan yang banyak melakukan aktivitas.
2. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepalkan tangan.
3. Petugas laboratorium memasang torniquet kurang lebih 10 cm diatas
lipatan siku.
4. Petugas laboratorium memilih bagian mediana cubiti.
5. Petugas laboratorium membersihkan kulit bagian yang akan diambil
darah nya dengan kapas alkohol 70 % dan membiarkan kering.
6. Petugas laboratorium tidak memegang kulit yang sudah dibersihkan.
7. Petugas laboratorium menusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum
menghadap keatas dengan sudut kemiringan 15 derajat.
8. Petugas laboratorium melepas torniquet dan meminta pasien melepas
A. Pengambilan Darah Kapiler

1. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi pada tempat yang akan ditusuk


dan membiarkan sampai kering.
2. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak
bergerak. Petugas laboratorium membersihkan bagian yang akan ditusuk
dengan kapas alkohol.
3. Darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering.
4. Darah yang keluar selanjut nya ntuk pemeriksaan.
B. Pengambilan sampel Urine, Faeces dan Sputum
1. Petugas laboratorium memberi label tampat untuk menampung sampel.
2. Petugas laboratorium memberi penjelasan pada pasien.
3. Sampel Urine : Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien
untuk mengambil urin yang pancar tengah ( urin keluar pertama dibuang
yang tengah – tengah ditampung dan yang terakhir dibuang ).
4. Sampel Faeces : Petugas laboratorium memberi penjelasan kepada pasien
untuk buang air kecil dahulu karena faeces tidak boleh tercampur dengan
urine.
Petugas laboratorium mengintruksikan kepada pasien untuk buang air besar
langsung kedalam pot faeces ( Kira- kira 2,5 gr ), segera menutup pot
dengan rapat.
5. Sampel Sputum : Petugas Laboratorium mengintrusikan kepada pasien
untuk berkumur – kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 – 3 kali, tahan
beberapa detik, kemudian batukan kuat – kuat, masukan ke pot dahak
sputum yang baik adalah yang kental jumlah nya cukup 2 – 3 ml, tutup
wadah sputum.
PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Petugas Laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda
atau dikirim ke laboratorium lain.
2. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan
diperiksa.
3. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk pnyimpanan spesimen.
4. Petugas laboratorium menyimpan spesimen yang menggunakan
spesimen plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan
terlebih dahulu baru disimpan.
5. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesimen yang
diperlukan misal nya urine atau faeces.
6. Petugas laboratorium memberi label spesimen nama dan tanggal
penyimpanan.
7. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
Unit Terkait Petugas Laboratorium, Paseien, Dokter, Perawat
PERMINTAAN PEMERIKSAAN,
PENERIMAAN SPESIMEN,
PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Dokumen :8.1.2.1
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 20 Maret 2016
Halaman :1/3
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Purwaharja II
UPTD PUSKESMAS PUSKESMAS
PURWAHARJA II
Kecamatan Purwaharja
Jalan Raya Siliwangi No. 149
41371,Purwaharja Kota Banjar Jawa Barat
Indonesia Hj.Sulawati Rahayu,SKM.MM
NIP. 19710805 198912 2 002

Pengertian Prosedur permintaan pemeriksaan laboratorium klinik adalah suatu cara


menyiapkan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan
menyiapkan serta melengkapi formulir pemeriksaan laboratorium.
Penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen adalah Perlakuan
terhadap spesimen yang akan dilakukan pemeriksaan dengan cara yang benar untuk
menunjang analisis sehingga pemeriksaan teliti.
Tujuan Untuk mempermudah berjalan nya proses pemeriksaan laboratorium terhadap
pasien.
Spesimen memenuhi syarat untuk dianalisis dan menghindari tertukar nya sampel
satu dengan yang lain.
Kebijakan Kebijakan kepala Puskemas No. 820 / / IX / PUSK / 2016
Referensi 1.Permenkes No. 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat.
2. Pedoman laboratorium Ganda soebrata
Langkah- langkah PERMINTAAN PEMERIKSAAN PELAYANAN LABORATORIUM
11. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga mendaftar di bagian pendaftaran (
Loket ) sesuai dengan kebutuhan / unit pelayanan yang dituju.
12. Dokter / paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien, apabila
memerlukan pemeriksaan laboratorium dokter / paramedis menjelaskan
kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan laoratorium.
13. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter / paramedis
membuat surat pengantar / formulir pemeriksaan untuk pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
14. Pasien membawa surat pengantar ke bagian laboratorium.
15. Petugas laboratorium mempersilakan pasien duduk dan menjelaskan
pemeriksaan laoratorium apa saja yang yang dilakukan.
16. Untuk pasien yang dirawat inap keluarga pasien membawa surat pengantar
ke laboratorium., petugas laboratorium ke ruang perawatan untuk
mengambil darah pasien, hasil akan diserahkan langsung petugas
laboratorium ke dokter jaga atau perawat jaga di perawatan.
17. Apabila pasien sudah mengerti dan setuju pasien diambil darah.
18. Pasien di persilahkan menunggu hasil diluar ruangan.
19. Pasien dipersilahakan mengambil hasil dan menyerahkan kembali hasil ke
dokter / peramedis.
PENERIMAAN SPESIMEN
3. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas laboratorium
4. Petugas laboartorium Melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.
PENGAMBILAN SPESIMEN
B. Pengambilan Darah Vena
12. Petugas laboratorium meminta pasien duduk atau berbaring dengan
lengan pasien harus lurus, jangan membengkokan siku, memilih lengan
yang banyak melakukan aktivitas.
13. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepalkan tangan.
14. Petugas laboratorium memasang torniquet kurang lebih 10 cm diatas
lipatan siku.
15. Petugas laboratorim memilih bagian mediana cubiti.
16. Petugas laboratorium membersihkan kulit bagian yang akan diambil
darah nya dengan kapas alkohol 70 % dan membiarkan kering.
17. Petugas laboratorium tidak memegang kulit yang sudah dibersihkan.
18. Petugas laboratorium menusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum
menghadap keatas dengan sudut kemiringan 15 derajat.
19. Petugas laboratorium melepas torniquet dan meminta pasien melepas
kepalan tangan.
20. Petugas laboratorium melepas torniquet dan meminta pasien melepas
C. Pengambilan Darah Kapiler
5. dan membiarkan sampai kering.
6. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya
bergerak. Petugas laboratorium membersihkan bagian yang akan ditusuk
dengan kapas alkohol.
7. Darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering.
8. Darah yang keluar selanjut nya ntuk pemeriksaan.
D. Pengambilan sampel Urine, Faeces dan Sputum
6. Petugas laboratorium memberi label tampat untuk menampung sampel.
7. Petugas laboratorium memberi penjelasan pada pasien.
8. Sampel Urine : Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien
untuk mengambil urin yang pancar tengah ( urin keluar pertama dibuang
yang tengah – tengah ditampung dan yang terakhir dibuang ).
9. Sampel Faeces : Petugas laboratorium memberi penjelasan kepada pasien
untuk buang air kecil dahulu karena faeces tidak boleh tercampur dengan
urine.
Petugas laboratorium mengintruksikan kepada pasien untuk buang air besar
langsung kedalam pot faeces ( Kira- kira 2,5 gr ), segera menutup pot
dengan rapat.
10. Sampel Sputum : Petugas Laboratorium mengintrusikan kepada pasien
untuk berkumur – kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 – 3 kali, tahan
beberapa detik, kemudian batukan kuat – kuat, masukan ke pot dahak
sputum yang baik adalah yang kental jumlah nya cukup 2 – 3 ml, tutup
wadah sputum.
PENYIMPANAN SPESIMEN
11. Petugas Laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda
atau dikirim ke laboratorium lain.
12. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan
diperiksa.
13. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk pnyimpanan spesimen.
14. Petugas laboratorium menyimpan spesimen yang menggunakan
spesimen plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan
terlebih dahulu baru disimpan.
15. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesimen yang
diperlukan misal nya urine atau faeces.
16. Petugas laboratorium memberi label spesimen nama dan tanggal
penyimpanan.
17. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
dalam refrigenerator.
18. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
Unit Terkait Laboratorium
PERMINTAAN PEMERIKSAAN
No. Dokumen :8.1.2.1
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 20 Maret 2016
Halaman :1/1
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Klari

UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA II


Kecamatan Purwaharja
Jalan Raya Siliwangi No. 149 ,Purwaharja
Kota Banjar Jawa Barat Indonesia
Hj.Sulawati Rahayu,SKM.MM
NIP. 19710805 198912 2 002

Pengertian Prosedur permintaan pemeriksaan laboratorium klinik dari BP, UGD dan poned
adalah suatu tata cara menyiapkan pasien BP, UGD dan Poned yang akan
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan menyiapkan serta melengkapi formulir
pemeriksaan laboratorium
Tujuan Untuk mempermudah berjalan nya proses pemeriksaan laboratorium terhadap
pasien
Kebijakan Kepala PKM Klari
Referensi -
Prosedur 1. Dokter atau perawat jaga mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
2. Dokter atau perawat mengisi dan menandatangani formulir tersebut
3. Dokter atau perawat menyuruh keluarga pasien untuk memberikan formulir
ke bagian laboratorium
Unit Terkait Laboratorium
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen :8.1.2.2
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 20 Maret 2016
Halaman :1/1
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Purwaharja II

UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA II


Kecamatan Purwaharja
Jalan Raya Siliwangi No. 149 Purwaharja
Kota Banjar Jawa Barat Indonesia
Hj.Sulawati Rahayu ,SKM.MM
NIP. 19710805 198912 2 002

Pengertian Pemeriksaan laboratorium adalah untuk menentukan dan menegakan diagnosa


penyakit
Tujuan Pemeriksaan laboratorium untuk menegakan diagnosa penyakit
Kebijakan Pelaksanaan pemriksaan laboratorium sesuai yang tertuang dalam SOP
Referensi Buku panduan Laboratorium Ganda soebrata
Prosedur
1. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
METODE CYANMETH
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
2. Masukan reagen cyanmeth 5 ml pada tabung reaksi
3. Tambah 20 ul darah edta atau darah kapiler dengan menggunakan
mikropipet
4. Campur sampai homogen
5. Diamkan selama 2 menit baca pada alat hemoglobinometer
6. Catat hasil pemeriksaan Hb
7. Nilai normal Laki- laki 14 – 16 gr% perempuan 12 – 14 gr%
2.PEMERIKSAAN LEKOSIT
CARA TABUNG
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
2. Masukan 190 ul reagen turk kedalam tabung reaksi
3. Tambah 10 ul darah edta menggunakan mikropipet
4. Campur sampai homogen
5. Diamkan selama 15 menit hitung pada bilik hitung pada 4 kotak besar
Dengan menggunakan mikroskop lensa obyektif 10x
6. Hasil yang didapat dikalikan 1000
7. Nilai Normal 4000 – 10.000 / mm3
3.PEMERIKSAAN TROMBOSIT
CARA TABUNG
1. Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai
2. Masukan 1 ml regen amonium oxalat kedalam tabung reaksi
3. Tambahkam 10 ul darah edta atau darah kapiler dengan menggunakan
mikropipet
4. Campur sampai homogen
5. Diamkan selama 15 menit
6. Isi kedalam kamar hitung diamkan 5 – 10 menit
7. Hitung jumlah trombosit pada bilik hitung pada 25 kotak kecil dengan
menggunakan mikroskop memakai lensa obyektif 40x
8. Hasil yang didapat dikalikan 1000
9. Nilai normal 150.000 – 450.000 / mm3
4. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
1. Masukan darah edta atau darah kapiler pada alat hb meter
2. Catat hasil pemeriksaan hematokrit pada layar hb meter
3. Nilai Normal : laki – Laki : 40 – 48%
Perempuan : 37 – 43 %
5.PEMERIKSAAN LED
METODE : WESTERGREN
7.PEMERIKSAAN WIDAL KUALITATIF
METODE AGLUTINASI
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet serum sebanyak 20 ul letakan pada slide test ( Sebanyak 8 buah )
3. Teteskan 8 antigen sebanyak 1 tetes pada masing masing well
4. Kemudian goyangkan slide pada rotator selama 2 menit 100 rpm
5. Amati hasil nya
Positif ( + ) : Aglutinasi
Negatif ( - ) : Tidak ada aglutinasi

8.PEMERIKSAAN GULA DARAH


METODE STIK DENGAN ALAT GLUKOMETER
1. Siapkan bahan dan alat
2. Pasang alat stik gula darah pada alat
3. Ambil darah pasien dengan menggunakan lancet
4. Hapus tetesan darah pertama
5. Letakan stik gula darah pada jari pasien
6. Tunggu alat glukometer berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca
7. Nilai Normal :
Gula darah sewaktu : < 180 mg/dl
Gula darah puasa : 70 – 110 mg/dl
Gula darah 2 jam pp : 70 – 140 mg/dl
9.PEMERIKSAAN ASAM URAT
METODE STIK
1. Siapkan bahan dan alat
2. Pasang alat stik asam urat darah pada alat
3. Ambil darah pasien dengan menggunakan lancet
4. Hapus tetesan darah pertama
5. Letakan stik asam urat pada jari pasien
6. Tunggu alat berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca
7. Nilai Normal :
Laki – laki : 2,5 mg /dl -7,2 mg/dl
Perempuan : 2,5 mg/dl – 6,5 mg/dl
10.PEMERIKSAAN CHOLESTEROL TOTAL
METODE STIK
1. Siapkan bahan dan alat
2. Pasang alat stik cholesterol darah pada alat
3. Ambil darah pasien dengan menggunakan lancet
4. Hapus tetesan darah pertama
12.PEMERIKSAAN URINE RUTIN
1. Siapkan bahan dan alat
2. Celupkan Stik urine pada urine pasien
3. Bandingkan warna stik urine dengan standar dalam waktu kurang dari 2
menit
4. Masukan urine kedalam tabung reaksi 2/3 bagian centrifuge 2000 rpm
selama 5 menit
5. Buang supernatan ambil campur sedimen urine dengan clinipet
6. Letakan pada obyek glass tutup dengan deck glass
7. Lihat sediment urine dengan mikroskop lensa obyektif 10x kemudian 40x
8. Laporakan hasil sedimen urine erytrosit, Lekosit, epitel, kristal,
bakteri,silinder
13.PEMERIKSAAN GRAVINDEK / TES KEHAMILAN
METODE : RAPID TEST
1. Siapkan bahan dan alat
2. Celupkan stik teskehamilan pada urine pasien selama 30 detik
3. Angkat baca hasil tes setelah 5 - 10 menit
4. Positif : Garis merah dua
Negatif : Garis merah satu
14.PEMERIKSAAN BTA
METODE ZIEL NELSEN
1. Buat sedian pada obyek glas ukuran 2 x 3
2. Setelah kering fiksasi diatas nyala api sebanyak 3x
3. Tuangi dengan ZN A panaskan dengan api spirtus sampai keluar uap
diamkan selama 5 menit
4. Cuci dengan air mengalir
5. Tuangi dengan ZN B sampai warna merah luntur
6. Cuci dengan air mengalir
7. Tuangi dengan ZN C selama 10 – 20 detik
8. Cuci dengan air
9. Keringkan diudara
10. Baca dengan menggunakan mikroskop lensa obyektif 100x dengan
meteskan minyak imersi pada sedian.
11. Baca hasil dengan skala IUATLD
Negatif : Tidak ditemukan BTA / 100 LP
Scanty : Ditemukan 1 – 9 BTA / 100 LP ( ditulis jumlah kuman yang
Ditemukan )
1+ : Ditemukan 1 – 99 BTA / 100 LP
2+ : Ditemukan 1 – 10 BTA / 1 LP
PEMERIKSAAN HIV
METODE : RAPID TEST
7. Stik ditulis nomor sampel
8. Pipet sebanyak 10 ul darah menggunakan mikropipet, letakan dalam
sumuran pada alat tes
9. Tambahkan buffer sebanyak 3 tetes
10. Tunggu hasil nya selama 20 menit
11. Jika hasil positif lanjutkan ke test selanjut nya
12. Positif : Garis merah dua
Negatif : Garis merah satu

Laboratorium

Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai