1
Tujuan dan Sasaran
Pembangunan
2
REPUBLIK
INDONESIA
VISI MISI INDONESIA DALAM RPJPN 2005 – 2025 (Pembangunan Jangka Panjang)
Visi Pembangunan: INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR. Sedangkan misi Pembangunan Nasional adalah:
1 2 3 4
Mewujudkan masyarakat Mewujudkan bangsa Mewujudkan masyarakat Mewujudkan Indonesia
Me
berakhlak mulia, bermoral, yang berdaya-saing demokratis berlandaskan aman dan bersatu
beretika, berbudaya, dan hukum
beradab berdasarkan
falsafah Pancasila
5 6 7 8
Mewujudkan pemerataan Mewujudkan Indonesia Mewujudkan Indonesia Mewujudkan Indonesia
pembangunan dan asri dan lestari menjadi negara kepulauan berperan pentingdalam
berkeadlian yang mandiri, maju, kuat, pergaulan dunia
dan berbasiskan Internasional
kepentingan Nasional
3
REPUBLIK
INDONESIA
TAHAPAN RENCANA RPJMN DALAM SKEMA RPJPN 2005-2025:
TIGA KATAKUNCI:
a. Struktur Perekonomian yang Kokoh
b. Keunggulan Kompetitif Wilayah
c. SDM Berkualitas
4
REPUBLIK
SASARAN PEMBANGUNAN SDGs TANGGUNG JAWAB BERSAMA
INDONESIA
17 169 241
Tujuan Target Indikator
5
REPUBLIK
INDONESIA
TANTANGAN DAN
2
MODAL DASAR
6
REPUBLIK
TANTANGAN PEMBANGUNAN: MEGA TREND
INDONESIA
Penduduk dunia menjadi 9,45 miliar (Asia 55%). DIGITAL ECONOMY Perdagangan global tumbuh 3,4% per
Tren demografi global mendorong urbanisasi, tahun. Negara berkembang menjadi poros
arus migrasi, dan penduduk usia lanjut. perdagangan dan investasi dunia dengan
pertumbuhan 6% per tahun.
BONUS DEMOGRAPHY
7
REPUBLIK
MODAL DASAR PEMBANGUNAN
INDONESIA
Indeks Daya Saing Global Infrastruktur Peringkat Indonesia diproyeksikan untuk menjadi
Ekonomi terbesar di Dunia pada 2050
meningkat dari peringkat 60 ke peringkat 52
4 (World in 2050, PWC)
9
REPUBLIK
PELUAN DALAM VISI INDONESIA 2045
INDONESIA
10
PELUANG PERAN JASA KONSULTAN: RANCANGAN TEKNOKRATIK (RPJMN 2020-2024)
REPUBLIK
INDONESIA
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
2020-2024 dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
FOKUS FOKUS
FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN FOKUS PEMBANGUNAN POLITIK,
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
MANUSIA EKONOMI KEWILAYAHAN INFRASTRUKTUR
PENGARUSUTAMAAN
Kesetaraan Kerentanan
Tata Kelola Bencana dan Modal Sosial Budaya Transformasi Digital
Gender
Perubahan Iklim
11
REPUBLIK
INDONESIA
4 Langkah ke Depan
12
KERANGKA KERJA PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN JASA KONSULTAN 13
BIDANG POLHUKAM BIDANG KEMARITIMAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BIDANG KEPENDUDUKAN
• Ancaman Kejahatan Siber • 6,04% sumbangan PDB • Gini Koefisien masih tinggi 0.391
Maritim yang termasuk dalam • Produksi minyak dan gas bumi terus • Tingkat Pengangguran Terbuka
(Paham Radikal, Narkoba,
kategori rendah menurun, sementara kebutuhan 5.13% terdiri dari penganggur
Kejahatan Transnasional)
• Produktivitas kemaritiman energi terus meningkat
• Pemilu yang aman dan terdidik: SMA, SMK Diploma
belum optimal • Harga pangan (khususnya beras) • Bonus Demogtafi; 68.5% usia
damai
• Kawasan konservasi perairan yang masih berfluktuatif dan
• Kejahatan Transnasional produktif sebesar 181 Juta Jiwa
hanya seluas 19,1 juta Ha cenderung meningkat
• Lemahnya sentralitas
• Penurunan kuantitas, kualitas dan
ASEAN, Belum
aksesibilitas air untuk memenuhi
terpadunya Diplomasi
kebutuhan rumah tangga, pertanian,
Ekonomi, Lemahnya BIDANG IPTEK dan industri
koordinasi antar Lembaga BIDANG BUDAYA
• Tingkat pencemaran dan kerusakan
• Infrastruktur Iptek masih belum
lingkungan hidup masih tinggi dan • Peningkatan upaya inclusivitas
memadai
• Masih belum optimalnya fungsi banyaknya kasus lingkungan hidup warisan budaya ditandai dengan
BIDANG KESEHATAN Science Techno Park (STP) registrasi 25.130 cagar budaya,
yang sudah ada. pembangunan 11 museum tematis,
• Peningkatan kualitas dan
• Kapasitas dan jumlah SDM revitalisasi 17 museum, 4 taman
pemerataan pelayanan
peneliti/perekayasa masih
BIDANG WILAYAH budaya, dan 118 desa adat.
kesehatan rendah. • Peningkatan ketahanan dan peran
• Penguatan sistem kesehatan • Kelembagaan dan jaringan budaya Indonesia di tengah
meliputi farmasi dan alat Iptek dinilai masih rendah
• Pembangunan infrastruktur di peradaban dunia
kesehatan, SDM kesehatan, sehingga diperlukan berbagai seluruh wilayah
pembiayaan kesehatan , upaya peningkatan. • Peningkatan mutu Sumber Daya
keamanan obat dan • Masih rendahnya anggaran Manusia (SDM) yang terampil,
makanan,. litbang terdidik dan profesional
• Pengelolaan sumber-sumber
inovasi masih belum optimal
TANTANGAN & KENDALA PENGUATAN & PENGEMBANGAN JASA 15
KONSULTAN
Aspek Kebijakan Aspek Regulasi Aspek Operasional Aspek Akuntabilitas Profesionalitas dan
Pengadaan dan Audit Kompetensi
1. Belum ada Institusi 1. Belum ada payung 1. Proses pengadaan 1. Auditor belum 1. Terbatasnya akses
Pembina untuk Jasa hukum Usaha Jasa yang tidak efisien standar menerapkan pelatihan
Non Konstruksi Konsultansi Non (pembuktian kaidah pemeriksa peningkatan
(sertifikasi dan Konstruksi dokumen dilakukan jasa konsultansi kompetensi tenaga
standar kompetensi) 2. Standar billing rate berulang-ulang pada sehingga berpotensi konsultan
2. Belum ada roadmap sangat bervariasi dan setiap pokja) terjadi kriminalisasi 2. Terbatasnya akses
arah pengembangan stagnan sejak 1998 2. Sinkronisasi Perpres pelaku usaha mendapatkan
jasa konsultan non 3. Belum ada aturan No 16 th 2018 2. Masih ditemukan tenaga ahli yang
konstruksi terkait jaminan mutu terhadap kemampuan perbedaan audit kompeten dengan
dan penilaian anggaran users payroll baik kontrak sistem insentif yang
terhadap hasil lumpsum maupun berlaku
unit price
pekerjaan jasa
konsultansi
PERAN BAPPENAS DALAM PENGUATAN & PENGEMBANGAN JASA 16
KONSULTAN
BAB II. ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2 UU NO. 25 TAHUN 2004
(1) Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan,
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, UU Sistem Perencanaan
serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan Nasional. Pembangunan Nasional (UU SPPN)
(2) Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan.
(3) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
diselenggarakan berdasarkan Asas Umum
Penyelenggaraan Negara. PERMEN BAPPENAS
(4) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
bertujuan untuk:
a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Selaku
sinergi baik antarDaerah, antarruang, antarwaktu, Kepala Lembaga
antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah; Lembaga Pembina Jasa Konsultan
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan; Kementerian PPN/Bappenas
menyelenggarakan tugas perencanaan
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
pembangunan nasional termasuk dukungan Bekerjasama dengan
e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya jasa konsultan non- konstruksi dalam rangka Bappeda-Bappeda
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan penyelenggaraan realisasi rencana
berkelanjutan. pembangunan yang efektif & Efisien.
POKOK – POKOK PERMEN BAPPENAS No. 4 Tahun 2018
PASAL 1 PASAL 2 PASAL 3 PASAL 4 PASAL 5
21
27
29
75 65 73
Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju; RG : Ragu-ragu; ST : Setuju; SS : Sangat Setuju
18
PERLU SISTEM INTEGRASI DATA HAK DAN TANGGUNGJAWAB ANTARA
KONSULTAN PENGGUNA DAN PENYEDIA JASA DITUANGKAN
DALAM KONTRAK
STS TS RG ST SS
STS TS RG ST SS
01
00
2
2
44 35
53 63
Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju; RG : Ragu-ragu; ST : Setuju; SS : Sangat Setuju
19
HASIL KUESIONER ROAD SHOW BAPPEDA – INKINDO (dalam %)
BAPPENAS PEMBINA KONSULTAN BAPPEDA PEMBINA KONSULTAN DAERAH PERLU ROADMAP PENGEMBANGAN
NASIONAL 70 65 JASA KONSULTAN NASIONAL
80 75 80
60
70 48 70
50
60 60
47 40
50 50
40 30 40
30 30
20
20 20
10
10 10
0 0 0
Bappeda Inkindo Bappeda Inkindo Bappeda Inkindo
Sumber: Field Study Jakon ke Bappeda dan INKINDO daerah, diolah 2019
20
PERLU SISTEM INTEGRASI JASA KONSULTAN HAK DAN TANGGUNGJAWAB ANTARA PENGGUNA
57 DAN PENYEDIA DITUANGKAN DALAM KONTRAK
56
56 70
63
56 60
55
50 48
55
40
54
54 30
53
53
20
53
10
52
52 0
Bappeda Inkindo Bappeda Inkindo
Sumber: Field Study Jakon ke Bappeda dan INKINDO daerah, diolah 2019
21
22
TERIMA KASIH