Anda di halaman 1dari 10

3

Sejarah perkembangan filsafat


berdasarkan latar belakang wilayah

Filsafat timur
Filsafat barat Filsafat timur
tengah
Filsafat yunani kuno

Filsafat timur
Filsafat Barat Filsafat yunani
Filsafat cina
Filsafat abad
pertengahan
Filsafat India

Filsafat modern

Filsafat postmodernisme
kontemporer
Filsafat barat-filsafat yunani kuno
• Pada masa Yunani klasik, pertanyaan yang
berkembang adalah yang berhubungan
dengan alam semesta. Ini berangkat dari
kekaguman manusia terhadap hal-hal yang
ada di sekitarnya. Para filsuf mulai
menanyakan tentang hakikat kehidupan,
maka lahirlah beberapa jawaban
diantaranya: Thales berpendapat bahwa
penyebab utama kehidupan yaitu air, karena
ia melihat adanya kehidupan ini disebabkan
oleh ada air. Selanjutnya Empedokles
menyatakan api-udara-tanah-air. Sedangkan
Anaximandros menganggap penyebab
pertama kehidupan itu yang tidak terbatas.
Filsafat barat-filsafat yunani
• Pada masa ini, diwakili oleh Plato
dan Aristoteles dan pertanyaan
tentang kehidupan mulai
berkembang. Mereka tidak lagi
hanya melihat keluar(outside), akan
tetapi juga mulai melihat ke
dalam (inside). Persoalan tentang
manusia mulai dipertanyakan.
Seperti, apa hakikat manusia? Dari
mana manusia berasal? Adapun
Plato menjawab manusia itu terdidri
dari tubuh dan jiwa. Secara struktur
jiwa lebih tinggi dari tubuh. Tubuh
menjadi penjara jiwa. Jiwa akan
bebas ketika dia lepas dari
tubuhnya. Sedangkan Aristoteles
menjawab, hakikat manusia tidak
terpisah antara tubuh dan jiwa.
Tidak ada yang lebih tinggi secara
struktur, manusia terdiri secara
forma dan materi.
Filsafat barat-filsafat Abad Pertengahan

• Pada masa ini lahirnya agama sebagai kekuatan baru. Dengan


lahirnya agama sebagai kekuatan yang baru, wahyu menjadi
otoritas dalam menentukan kebenaran. Maka lahir beberapa
Filsuf  dari latar belakang rohaniwan atau juga disebut filsuf
skolastis, di antaranya yaitu: Augustinus dan Santo Anselmus.
Pada masa ini ada tiga aliran pemikiran filsafat yaitu: Stoisisme
yang terkenal karena filsafat etikanya, manusia berbahagia jika
dia bertindak rasional. Selanjutnya Epikurisme, yang juga
terkenal dalam filsafat etikanya, kita harus memiliki
kesenangan, tetapi kesenangan tidak boleh memiliki kita.
Kemudian neo-Platonisme, tentang idea kebaikan (idea
tertinggi dalam Plato) yaitu tentang yang esa, the one.
Filsafat barat-filsafat Modern
• Filsafat modern diawali dengan munculnya renaisans sekitar
abad XV dan XVI M, yang bermaksud lepas dari dogma,
akhirnya muncul semangat perubahan dalam kerangka berfikir.
Diantara filsuf masa renaisans ialah Francis Bacon, ia
berpendapat bahwa filsafat harus dipisahkan dari teologi.
Puncak masa renaisans muncul pada era Renē Descartes yang
di anggap Bapak Filsafat Modern dan pelopor aliran
rasionalisme. Argumentasi yang dimajukan bertujuan untuk
melepaskan dari kungkungan gereja. Akhirnya filsafat kembali
mendapat kejayaannya dan mengalahkan peran agama, karena
dengan rasio manusia dapat memperoleh kebenaran. Dan pada
masa ini muncul aliran empirisme, dengan pelopor utamanya
Thomas Hobbes dan Jhon Locke. Aliran ini berpendapat bahwa
pengetahuan dan pengenalan berasal dari pengalaman.
Filsafat barat-filsafat Postmodernisme
kontemporer
• Filsafat postmodernisme atau kontemporer ditandai dengan
keinginan untuk mendobrak sifat-sifat filsafat modern yang
menggunakan keuniversalitasan, kebenaran tunggal, dan
kebebasnilaian. Karena itu,filsafat postmodern sangat
mengagungkan nilai-nilai relativitas, berbeda dengan filsafat
modern yang mengagungkan narasi-narasi besar. Filsafat
postmodern cenderung lebih beragam dalam hal pemikiran.
Pada masa ini lahir beberapa aliran: pertama, pragmatisme
yang muncul di Amerika dan Inggris yang dipelopori oleh
William James. Kedua, fenomenologi yang muncul di Jerman
yang dipelopori oleh Edmund Husserl. Ketiga, eksistensialisme
yang dirintis oleh Soroen Kierkegaard.
Filsafat Timur-filsafat Cina
Zaman Neo- Zaman Modern (1900-
Zaman kuno (600-200 Zaman Pembaharuan sekarang)
(200 SM-1000 M) konfusianisme 1000 M
• Filsafat China dapat SM)
dikatakan hidup dalam Mashab YIN-YANG Masuknya Budhisme Ajaran untuk kembali Aliran filsafat cina
kebudayaan China. Hal ini yang banyak
disebabkan karena Mashab Mohisme- dari India dan lahirnya kepada ajaran
Mochia Budhisme di Cina konfusianisme yang dipengaruhi oleh
pemikiran filsafat selalu asli filsafat barat seperti
diberikan dalam setiap Mashab Legalisme-Fa- aliran pragmatism
jenjang pendidikan dari sejak Chia
pendidikan dasar sampai Mashab Dialektisisme-
pendidikan tinggi. Menurut Ming-Chia
rakyat China, fungsi filsafat
dalam kehidupan manusia
(Confusianisme, (Shan Budhisme, Neo
yaitu untuk mempertinggi Taoisme,) (Marks, Lenin, Mao Ze
tingkat rohani. Taoisme)
Dong)
Filsafat Timur-filsafat India
Periode Skolastik
Periode Weda Periode Wiracarita Periode Sutra-Sutra (200 M-sekarang)
(600 SM-200 M) 200 M-sekarang
• Menurut Rabindranath (1500-600 SM)
Tagore filsafat India Zaman ini belum bisa Periode ini meliputi Pada periode ini bahan Sukar sekali dipisahkan
berpangkal pada keyakinan disebut zaman filsafat berkembangnya yang berupa konsep dengan periode sutra-
bahwa ada kesatuan dalam arti yang upanishad yang tertua pemikiran menjadi sutra, tetapi disini
fundamental antara manusia sebenarnya karena dan sistem filsafat banyak, sehingga sukar muncul tokoh-tokoh
dan alam, harmini antara orang-orang masih (Darsyana). Sistem dari sekali untuk besar seperti Kumarila,
individu dan kosmos. meraba dan mencari Budhisme, Jainisme, disederhanakan serta Sankara, Syridhara,
Harmoni ini harus disadari dimana fikiran dan Syiwaisme, perlu membuat Ramanuja, Madhwa,
takhayul terus Wishhnuisme termasuk semacam rangkuman, Wacapati, Udayana,
supaya dunia tidak dianggap berkembang. Konsep dalam periode ini skema kefilsafatan yang Bashkara, dan Jayanta
sebagai tempat keterasingan religi boleh dikatakan pendek dan ringkas.
ataupun penjara. Orang bersifat mitologis. Kitab Ikhtisar ini dibuat dalam
India bukan belajar untuk suci sekaligus menjadi bentuk sutra-sutra
menguasai dunia, melainkan literatur mereka disebut
untuk berteman dengan weda
dunia. Filsafat senantiasa
bersifat religius. Tujuan
terakhir bagi filsafat yaitu
keselamatan manusia di
akhirat

Anda mungkin juga menyukai