Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“AKHLAK ISLAM”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama dengan dosen Djodi
Setiawan, S.Ag.

Disusun Oleh :

- Muni Ledia Astuti

- Vina Nurpratiwi

Kelas : D4 MANAJEMEN BISNIS 1C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


POLITEKNIK POS INDONESIA
OKTOBER 2016

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 3
1.1 Pengertian Akhlak ,Etika dan Moral ................................................................................................... 3
1.2 Persamaan Antara Akhlak ,Etika dan Moral ....................................................................................... 5
1.3 Akhlak Terhadap Allah ........................................................................................................................ 6
1.4 Akhlak Terhadap Manusia dan Lingkungan ....................................................................................... 7
BAB II ............................................................................................................................................................. 9
PENUTUP ....................................................................................................................................................... 9
2.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 10

2
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Akhlak ,Etika dan Moral

Secara substansial Akhlak, Etika dan Moral memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan
keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama
manusia dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah ukuran
kebaikan dan keburukan itu sendiri.

 Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Sedangkan menurut
istilah; akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada hakikatnya adalah sikap yang melekat pada diri
manusia, sehingga manusia dapat melakuakannnya tanpa berfikir (spontan).
Contohnya : Bila kehendak itu dibiasakan memberi, maka kebiasaan itu adalah akhlak
dermawan
Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak:
1) Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.
2) Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
3) Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
4) Dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5) Dilakukan dengan ikhlas.

 Indikator Manusia Berakhlak

Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’al-

3
khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah sikap
mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati dan perbuatan.

Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati.
Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barang siapa melakukan
dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu
berkurang.

Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah memiliki
budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak
kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat,
penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi
teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak
pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.

Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia yang
menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan allah, sesama
makhluk dan alam semesta.

 Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata “ethikos“, berarti “timbul dari
kebiasaan” maksudnya segala sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi
ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat.

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak

4
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

 Pengertian Moral

Moral berasal dari bahasa Latin “mores” yaitu jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan.
Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena
itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya. Sedangkan
manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki
nilai positif di mata manusia lainnya.

Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit
adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak
bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral
itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya.

Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Setiap budaya
memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah
terbangun sejak lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran,
perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.

1.2 Persamaan Antara Akhlak ,Etika dan Moral

Persamaan antara akhlak, etika dan moral ini bisa kita lihat dari segi fungsi dan
perannya, yakni sama-sama menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan
oleh manusia untuk ditentukan baik dan buruknya, benar dan salahnya sehingga dengan ini akan
tercipta masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tenteram serta sejahtera lahir dan batin.
Objek dari akhlak,etika dan moral yaitu perbuatan manusia, ukurannya yaitu baik dan buruk.

Perbedaan antara akhlak dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan dapat kita lihat
pada sifat dan kawasan pembahasannya, di mana etika lebih bersifat teoritis dan memandang

5
tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral lebih bersifat praktis, yang ukurannya
adalah bentuk perbuatan. Serta sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan
buruk pun berbeda, di mana akhlak berdasarkan pada al-Qur’an dan al-Sunnah, etika berdasarkan
akal pikiran, sedangkan moral, kesusilaan dan kesopanan berdasarkan kebiasaan yang berlaku
pada masyarakat. Jika masyarakat menganggap perbuatan itu baik, baik pulalah nilai perbuatan
itu.

1.3 Akhlak Terhadap Allah

Kita sebagai umat islam memang selayaknya harus berakhlak baik kepada Allah, karena
Allah lah yang telah menyempurnakan kita sebagai manusia yang sempurna. Untuk itu akhlak
kepada Allah itu harus yang baik-baik jangan akhlak yang buruk. Seperti kalau kita sedang diberi
nikmat, kita harus bersyukur kepada Allah.
Menurut pendapat Quraish Shihab bahwa titik tolak akhlak kepada Allah adalah
pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji;
demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya.
Seorang yang berakhlak luhur adalah seorang yang mampu berakhlak baik terhadap Allah ta’ala
dan sesamanya
.
Adapun contoh Akhlak kepada Allah itu antara lain:
a. Taqwa kepada Allah SWT.
Definisi taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala Perintahnya
dan menjauhi segala larangannya.
b. Cinta kepada Allah SWT.
Definisi cinta yaitu kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan
seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih
sayang.
c. Ikhlas
Definisinya yaitu semata-mata mengharap ridlo Allah. Jadi segala apa yang kita lakukan itu
semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT.
d. .Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.

6
Yaitu kita dianjurkan untuk melakukan Tadzabur Alam, memikirkan tentang bagaimana kita
diciptakan, dan lain-lain yang berkaitan dengan ciptaan Allah yang lain, supaya kita dapat
merasakan keagungan Allah SWT. Sehingga kita dapat berakhlak yang baik kepada Allah.
e. .Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
Sebagai hamba Allah yang baik hendaknya kita melakukan Amar ma’ruf,
f. .Menjauhi apa yang dilarang Allah SWT.
Sebagai hamba Allah yang baik hendaknya kita Nahi Munkar.

1.4 Akhlak Terhadap Manusia dan Lingkungan

 Akhlak Terhadap sesama Manusia


1. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan

Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh semua agama, termasuk
agama islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya kalau semua elemen membangun ukhuwah
dalam komunitasya. Apabila ada kelompok tertentu dengan mengatas-namakan agama tetapi
enggan memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan maka perlu dipertanyakan kembali
komitmen keagamaannya.

2. Ta’awun atau saling menolong

Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban dalam setiap Muslim. Sudah semestinya
konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup yang sempit. Tolong
menolong menjadia sebuah keharusan karena apapun yang kita kerjakan membuuhkan
pertolongan dari orang lain. Tidak ada manusia seorang pug di muka bumi ini yang tidak
membutuhkan pertolongan dari orang lain.

3. Sukan memanfaatkan kesalahan orang lain

Isalam mengjarkan umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan kesalahn orang
laian tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang yang berbuat salah kepadanya .
Pemaaf adal sikap memberi maaf terhadap kesalahaan satu perwujudan daripada ketakwaaan
kepada Allah.

7
4. Menepati janji

Janji memang ringan diucapkan namun beraa untuk ditunaikan. Menepati janji adalah bagian
dari iman. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda kemunafikan

 Akhlak Terhadap Lingkungan

Yang dimaksud dengan akhlak terhadap lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar
manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tidak bernyawa.Pada
dasarnya akhlak yang diajarkan al-Qur'an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia
sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan
manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta
bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaanya.

Dalam pandangan Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau
memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada
makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut mampu menghormati proses yang sedang berjalan, dan terhadap
proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertangung jawab, sehingga
ia tidak melakukan perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri
manusia itu sendiri.

Binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya di ciptakan oleh


Allah SWT, dan menjadi milik-Nya, serta kesemuanya memiliki ketergantungan kepada-Nya.
Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa semunya adalah "umat"
Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.

8
BAB II

PENUTUP
2.1 Kesimpulan

Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan
buruknya adalah akal. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi
yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, sikap
hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu
tuhan

Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan
istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”

Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku.

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang


dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari.
Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ichsanwebblog.wordpress.com/2014/11/20/makalah-pendidikan-agama-islam-etika-moral-dan-
akhlak/

10

Anda mungkin juga menyukai