KELURAHAN KALAMPANGAN
KOTA PALANGKARAYA
MAKALAH
Oleh Kelompok VI
FITRI WULANDARI CBA 117 006
RIFKI FAIZAN CBA 117 024
MASANIA TELAMBANUA CBA 117 026
DIDI PRASETYO CBA 117 084
CALLEN DERU P CBA 117 072
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian terdiri dari dua kata yang merupakan kata majemuk
yaitu gabungan dari kata "penyuluhan" dan 'pertanian'. Penyuluhan berasal dari
kata 'suluh' yang berarti obor atau pemberi terang dalam gelap. Oleh karena itu,
penyuluhan dapat diartikan sebagai usaha memberi terang atau petunjuk bagi
orang yang berjalan dalam kegelapan. Pertanian berarti penerapan karya manusia
pada alam tumbuhan dan hewan sehingga dapat memperoleh dan menaikkan
produksi yang lebih bermanfaat bagi kehidupannya sendiri beserta keluarganya
serta bagi lingkungan masyarakat (Hernanto, 2010).
Penyuluhan pertanian dari arti katanya adalah usaha untuk memberikan
keterangan, penjelasan, petunjuk, bimbingan, tuntunan, jalan, dan arah yang harus
ditempuh oleh setiap orang yang berusaha tani agar menaikkan guna, mutu dan
nilai produksinya sehingga lebih bermanfaat (Hernanto, 2010).
Pada prakteknya penyuluhan pertanian adalah suatu sistem pendidikan di luar
sekolah (non formal) yang ditujukan kepada petani dan keluarganya, dimana
mereka belajar sambil berbuat (learning by doing) untuk mengetahui dan bisa
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi secara baik, menguntungkan dan
memuaskan. Sjawal (1984) mengemukakan bahwa sebagai sistem pendidikan,
penyuluhan adalah usaha untuk menimbulkan perubahan yang diinginkan dalam
perilaku (behavior) para petani dan keluarganya. Perilaku yang diinginkan
meliputi pengetahuan yang lebih luas, keterampilan teknis yang lebih baik,
kecakapan mengelolah yang lebih efisien, sikap yang progresif dan motivasi
tindakan yang lebih rasional. Totok Mardikanto dan Sri Sutarni Mardikanto
merumuskan definisi pneyuluhan pertanian sebagai 'suatu sistem pendidikan non
formal di luar sekolah bagi para petani dan keluarganya agar terjadi perubahan
perilaku yang lebih rasional dengan belajar sambil berbuat (learning by doing)
sampai mereka tahu, mau, dan mampu berswakarsa untuk memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi baik sendiri-sendiri maupun secara bersamaan guna terus
memajukan usaha tani dan menaikkan jumlah, mutu, macam, serta jenis dan nilai
produksinya sehingga tercapai kenaikan pendapatan yang lebih bermanfaat bagi
3
Penyuluhan adalah turunan dari kata exstension yang dipakai secara luas dan
umum dalam bahasa Indonesia penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang
berarti pemberi terang ditengah kegelapan. Dalam bahasa Belanda penyuluhan
disebut Voorlichting yang berarti memberi penerangan untuk menolong seseorang
menemukan jalannya, dalam bahasa Inggris dan jerman mengistilahkan
penyuluhan sebagai pemberian saran atau Beratung yang berarti seseorang dapat
memberikan petunjuk bagi seseorang tetapi seseorang tersebut yang berhak untuk
menentukan pilihannya. Penyuluhan pertanian secara umum adalah proses
pendidikan nonformal yang diberikan kepada keluarga tani dengan tujuan agar
petani dapat memecahkan masalahnya sendiri kususnya dalama bidang pertanian
dan meningkatkan pendapatan nya. Pengertian penyuluhan pertanian menurut
Mardikantoro,1993 adalah proses penyebaran informasi yang berkaitan dengan
upaya perbaikan cara-cara berusahatani demi tercapainya pendapatan dan
perbaikan kesejahteraan keluarganya .pengertian penyuluhan pertanian menurut
salmon 1972 penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan luar sekolah untuk
petani dan keluarganya. Menurut Van Den Ban 1999 penyuluhan adalah
keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar
dengan tujuan membantu sesamanaya memberikan pendapat sehingga bisa
membuat keputusan yang benar. Undang-Undang yang mengatur tentang
penyuluhan tercantum dalam uu no 16 tahun 2006 tentang sistem penyuluhan
pertanian,perikanan,kehutanan (SP3KP), (Rukmana, 2001).
- Kendala yang dihadapi oleh petani yaitu lahan yang digunakan sering
tergenang oleh banjir dan cara mereka mengatasinya yaitu dengan menanam
tanaman menggunakan polybag.
- Hasil tanaman sekali dipanen bisa mencapai ± Rp 100.000 rb.
- Petani menjual hasil panen kepada pedagang pengumpul sebagai langganan
dalam memasarkan hasil panen.
IV. PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara dengan Ibu Sariyem
yang dilakukan di Jalan Bereng Bengkel yang meliputi deskripsi keluarga yaitu
untuk mengetahui identitas dari Ibu Sariyem, status sosial ekonomi keluarga
dimana Ibu Sariyem merupakan ketua kelompok tani Soremi Manunggal di Jalan
Bereng Bengkel, karena mempunyai lahan tanaman sayur milik sendiri sebesar ¼
ha dan keadaan rumah yang baik, kepunyaan ternak dan media komunikasi yang
banyak, pada identifikasi kebudayaan, cara bercocok tanam Ibu Sariyem yang
tidak berubah menggunakan pola tanam monokultur dan polikultur dan sistem
rotasi tanaman dengan menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik. Perubahan
sosial budaya terlihat dari pemakaian alat bajak dan traktor dalam pengolahan
tanah, dan pada identifikasi kelembagaan diketahui bahwa bibit dan pupuk dibeli
dari toko pertanian secara kontan serta tenaga kerja dari tetangga sendiri. Hasil
panen langsung dijual ke tengkulak dan haga yang disesuaikan oleh kedua belah
pihak.
IV.2. Saran
Sebaiknya di Jalan Bereng Bengkel diberikan penyuluhan tentang bagaimana
cara pengendalian hama penyakit dengan musuh alami dan pengendalian biologis
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN