PEMBAHASAN
Menurut Panduan Praktis Divisi K3LH (2009) Sistem tanggap darurat merupakan
suatu rangkaian kegiatan dalam suatu sistem manajemen dan kebijakan perusahaan tentang
prosedur tanggap darurat, responsibility, organisasi serta mekanisme alur kegiatan jika
terjadi kondisi gawat darurat di tempat kerja.
Sedangkan keadaan darurat menurut Departemen Tenaga Kerja (2003) adalah situasi
atau kejadian yang tidak normal yang terjadi tiba-tiba dan dapat mengganggu kegiatan
komunitas serta perlu segera ditanggulangi. Adapun penyebab keadaan darurat tersebut
antara lain:
1. Bencana alam (natural disaster seperti banjir, kekeringan, angin topan, gempa,
petir
Keadaan darurat tipe ini termasuk dalam kategori kecelakaan kecil yang
menempati suatu daerah tunggal (satu sumber saja), kerusakan asset dan luka
korban terbatas, dan penanganannya cukup dilakukan oleh petugas yang ada
di perusahaan.Akan tetapi, pada tipe ini kemungkinan timbulnya bahaya yang
lebih besar dapat terjadi.
b. Penanggung Jawab
Jika terjadi kecelakaan di tempat kerja, tim yang mempunyai
peranan penting adalah satgas medis dan satgas evakuasi serta dibantu
satgas lain. Penanggung jawab unit kerja bertanggung jawab dengan
pelaporan kecelakaan tersebut kepada pimpinan yang terkait tentang
penanganan yang telah dilakukan oleh satgas medis dan hal-hal yang
terkait dengan pelaporan.
c. Perawatan Rehabilitasi
Perawatan rehabilitasi diperlukan untuk menjamin karyawan dalam
penanganan kecelakaan yang dialami di tempat kerja. Karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja berhak mendapat pelayanan kesehatan
sampai tuntas hingga karyawan tersebut dapat kembali seperi semula ke
tempat karyawan bekerja.
Chisilia, A. S. (2010). TINJAUAN SISTEM PERTOLONGAN KECELAKAAN KERJA DAN SISTEM TANGGAP
DARURAT DI PT KRAKATAU STEEL CILEGON-BANTEN (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret
Surakarta).
Fajri, Rizka Chintia. 2009. Rancangan Lokasi Assembly Point di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Skripsi FKM UI: Depok.