Disusun oleh :
BIOLOGI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan
tujuan :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Menurut Brundtland Report dari PBB,
pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,
dan sebagainya) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Konservasi adalah upaya perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistem di permukaan
bumi yang mana bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam
hayati serta kesetimbangan ekosistemnya , sehingga dapat lebih mendukung upaya
peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia, sedangkan pembangunan adalah
seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Dalam pembangunan diperlukan
berbagai modal yaitu keseluruhan sumberdaya yang dimiliki dan dapat digunakan dalam
proses pembangunan. Adapun modal dasar pembangunan sebagai berikut :
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil perjuangan
seluruh rakyat,
b. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, wilayah nusantara yang luas dan
berkedudukan di khatulistiwa pada posisi silang di dua samudera dan
dua benua.
c. Kekayaan alam yang beraneka ragam di darat, laut dan udara dimanfaatkan secara
bertanggung jawab untuk kemakmuran rakyat (Nurlia et al,. 2015).
Modal dasar ini harus dimiliki untuk melaksanakan pembangungan berkelanjutan yang mana
diharapkan dapat melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem agar
tercipta keseimbangan lingkungan. Tentunya masih saja ada hambatan dalam mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan. Yaitu masalah kependudukan, masalah kemiskinan,
masalah kualitas lingkungan hidup dan masalah keamanan dan ketertiban.
Ciri-ciri pembangungan berwawasan lingkungan :
a. Pembangunan dilaksanakan berdasarkan nilai kemanusian dan memperhatikan moral
atau nilai-nilai adat istiadat sosial budaya yang berlaku di dalam masyarakat.
b. Pembangunan yang memperhatikan lingkungan fisik (ramah lingkungan) alam dan
lingkungan.
c. Pembangunan yang mencerminkan usaha peningkatan produksi nasional berupa
tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif.
d. Pembangunan yang dapat meningkatan pendapatan perkapita dan kesejahteraan
penduduk.
e. Pembangunan yang senantiasa inovasi mengikuti perkembangan zaman terhadap
struktur ekonomi yang seimbang antara struktur ekonomi , industri, dan perdagangan.
f. Pembangunan yang dapat memperluas kesempatan kerja untuk menampung
masuknya golongan usia kerja baru dalam kehidupan ekonomi.
g. Pembangunan yang bertujuan menuju pemerataan atau keseimbangan pendapatan
antar golongan dan antar daerah.
h. Pembangunan yang dapat membina lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih
menunjang kegiatan pembangunan.
i. Pembangunan yang memiliki usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi dan
sosial, budaya, politik, dan keamanan.
j. Pembangunan yang bersifat fundamental, ideal, dan memiliki program jangka pendek
hingga jangka panjang serta tujuan yang mulia.
1. Tindakan Pemerintah
Kebanyakan upaya untuk mencapai keseimbangan antara kebutuha msyarakat dengan
perlindungan spesies dan habitat akan ditentukan oleh inisiatif terkait yang dimunculkan oleh
berbagai unsur, baik masyarakat yang peduli, berbagai organisasi konsevasi, maupun
pemerintahan. Hasil dari berbagai inisiatif biasanya berupa produk hukum dan peraturan
lingkugan. Upaya tersebut dapat beragam, namun biasanya dimulai ari kemauan serta
keputusn perseorangan maupun kelompok yang merasa berkepentingan untuk mencegah
pengrusakan habitan dan spesies, demi melestarikan sesuatu yang berguna secara ekonomi,
budaya, biologi, kelilmuan maupun rekreasi.
Salah satu pembangunan yang nyata dalam dekade ini adalah kederadaan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), yang banyak menggerakkan masyarakat untuk melindungi
lindungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk melindungi lingkungan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Praktek konservasi tradisional tentu saja tidak dapat dilepaskan dari sistem pengetahuan
masyarakat lokal, sebagaimana telah disebutkan, karena berdasarkan pengetahuan itulah
masyarakat mempraktekkan aspek-aspek konservasi yang khas di daerahnya. Dengan
demikian, konservasi tradisional meliputi semua upaya pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya alam oleh masyarakat tradisional, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
mempraktekkan kaidah-kaidah konservasi berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam
guna kelestarian pemanfaatannya. Praktek-praktek tersebut umumnya merupakan warisan
dari nenek moyang (karuhun atau leluhur) mereka, dan bersumber dari pengalaman hidup
yang selaras dengan alam, semisal dalam masyarakat Kanekes (Baduy, Banten), di mana
praktek-praktek pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat tradisional tersebut
memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian, yang kemudian oleh dikenal dan dinamakan
sebagai kearifan tradisional.
Beberapa contoh dari bentuk-bentuk kearifan lokal yang terkait dengan pemanfaatan
sumber daya hutan secara lestari antara lain:
2.6
2.7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konservasi adalah pemanfaatan, pengelolaan sumber daya termasuk satwa, air, udara,
terbarukan atau tidak secara lestari. Konservasi harus memiliki regulasi agar manusia bisa
menggunkan sumber daya alam secara bijak dan lestari. Selain itu terdapat konservasi
dibidang biologi. Biologi konservasi tentunya tidak bisa lepas keanekaragaman hayati,
karena keduanya merupakan yang saling berkaitankeanekaragaman hayati di bagi menjadi 3
tingkat yaitu Keanekaragaman jenis, Keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem.
Berdasarkan kondisi habitatnya dikenal 2 tipe habitat, yaitu habitat mikro dan habitat makro.
Migrasi merupakan suatu cara mempertahankan eksistensi individu maupun populasi sejenis.
DAFTAR PUSTAKA