Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH ARSITEKTUR BARAT

TUGAS 3
ARSITEKTUR KUNO “ BIZANTIUM “

Disusun oleh:

SEPTA ARIANI

( 142018024 )

DOSEN: RENY KARTIKA SARI, ST.MT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR


ARSITEKTUR BIZANTIUM

A. SEJARAH BIZANTIUM

Pada tahun 667 SM dan dinamai menurut nama Raja mereka Byzas atau Byzantas
(Bahasa Yunani: Βύζας atau Βύζαντας). Nama "Byzantium" merupakan Latinisasi dari nama
asli kota tersebut Byzantion. Kekaisaran Bizantium atau sering dikenal dengan Kekaisaran
Romawi Timur. Bahkan sering disebut kekaisaran Romawi, oleh penduduk dan negara-
negara tetangganya. Byzantium Berpusat di ibukota konstantinopel. Byzantium merupakan
sebuah kota yunani kuno. Byzantium termasuk bagian dan timur Eropa Selatan, Timur
Tengah , dan Afrika utara. Dan diperintah langsung oleh kaisar romawi kuno.

Peristiwa penting yang mendefinisikan Kekaisaran Romawi/Bizantine adalah


Pertempuran Adrianopel. pada 378. Kekalahan ini, bersama dengan meninggalnya Kaisar
Valens, merupakan salah satu tanggal untuk pembagian dunia kuno dan pertengahan.
Kekaisaran Roma terbagi lebih jauh oleh pelanjut Valen Theodosius I yang memerintah pada
392. Pada 395 dia membagi dua bagian kepada dua anaknya Arcadius dan Honorius;
Arcadius menjadi penguasa Timur, dengan ibu kota di Konstantinopel, dan Honorius
menjadi penguasa di barat, dengan ibu kotanya di Ravenna. Pada saat ini biasa untuk
memanggil Kekaisaran ini sebagai "Romawi Timur" dari pada "Bizantin"/"Bizantium".Pada
527 M Iustinianus I menjadi kaisar mengantikan konstatinus I. 532-537 Iustinianus
membangun gereja Hagia Sophia (Αγία Σοφία/Kebijaksanaan Suci).

Pada 29 mei tahun 1453 Bangsa Ottoman Turki merebut Konstantinopel. Dan itulah
akhir dari Kekaisaran Romawi Timur. Setelah jatuh ketangan ottoman turki, ia menjadi
kerajaan yang sangat kuat diberi nama kerajaan Ottoman. Setelah itu entah sejak kapan
tidak diketahui bangsa ottoman menyebut turki sebagai Istanbul.

Bizantium adalah ibukota Konstantinopel didirikan oleh Kaisar Romawi Konstantinus I di


atas situs sebuah kota yang sudah ada sebelumnya, Bizantium, yang didirikan pada
permulaan masa ekspansi kolonial Yunani, kemungkinan besar sekitar 671-662 SM.

B. LETAK GOGRAFIS BYZANTIUM

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kingdom of Bulgaria, Black Sea

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Mediteranian Sea, Africa

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Rome, Ravenna

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Persia, Arabia

Byzantium terletak di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu jalur
sutra maupun di laut antara laut tengah dengan laut hitam dan dianggap sebagai titik
terbaik, sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.
C. ARSITEKUR BIZANTIUM

Arsitektur Bizantium adalah arsitektur dari Kekaisaran Bizantium. Arsitektur


byzantium memiliki pengaruh yang besar dari kekristenan. Dan byzantium merupakan
lanjutan dari arsitektur romawi. Dan dari kemajuan teknologi serta politik dan perubahan
teritorial munculah gaya timur secara bertahap. Dalam rencana pembuatan gereja mereka
mulai mengunakan salib yunani. Bahkan mosaik diganti sebagai hiasan ukiran. Kubah besar
ditumpu diatas tiang-tiang. Dan untuk cahaya, jendela dibuat seperti saringan cahaya
melalui lembaran tipis alabaster sehinga interiornya terkesan lembut.

Arsitektur Bizantium dibagi dalam 3 periode yaitu:


1. Periode Bizantium awal
Dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad ke 9 adalah abad eksperimen
desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi tidak cocok
dengan kebiasaan setempat yang mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama
gereja dan buka pada salah satu sudut ruangnya, sehingga denah basilica yang memanjang
tidak dapat untuk upacara tersebut. Sedangkan salib Yunani yang panjang keempat sayap
sama, lebih cocok digunakan untuk upacara tersebut. Kebanyakan gereja berukuran kecil,
bagian dalam berkesan terang dan luas karena kesederhanaan bentuk pilaster dan
pelengkung tanpa hiasan serta terang yang diperoleh dari bukaan jendela dan pintu yang
leber, juga lubang-lubang yang dibuat pada atap kubahnya.

2. periode pertengahan
Antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13 tidak lagi mempergunakan 1
type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya terpusat yang berbeda masing-
masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain
segi-8 dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti
dengan mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas. Kesan lembut diperoleh dari
hiasan yang rumit, dan bagian dalam menjadi remang-remang. Sedangkan kesederhanaan
dan ketegasan bentuk pada periode sebelumnya hilang.
3.Periode akhir
Hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan pengembangannya
ditekankan pada unsur vertical baik bagian luar maupun dalamnya. Gereja periode
pertengahan biasanya mempunyai satu kubah bola, pada periode akhir mempunyai 5 kubah
bola, yaitu kubah besar ditengah dan kubah yang lebih kecil pada masing-masing sudutnya.

D. CIRI-CIRI ARSITEKTUR BIZANTIUM


1. Denah:

 segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah


dan kubah kecil mengelilingi kubah utama, sehingga
bentuknya memusat serta simetris.

 sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambil


bentuk cross.

2. Dinding:

 Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaic yang
terbuat dari pualam warna-warni yang menggambarkan ajarannya.
3. Bukaan Pintu dan Jendela:

 Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan
jendela

 Jendela-jendela kecil ½ lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive)

4. Atap:

 metode pembuatan atap dari bahan batu ataupun beton

 Kubah dibentuk dengan type - simple (biasa ½ lingkaran)

 melon shaped (kubah belewah)

 compound (majemuk)

5. Kolom:

 kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital)


bergaya Korintia dan Komposit.

 Tidak ada bentukan manusia di sculpture Byzantium.


Unsur dekoratif dibuat dari bentukan gulungan, lingkaran
dan bentuk geometris lainnya atau dari bentukan yang
mengikuti bentuk daun dan bunga.
6. Sky Line:

Secara keseluruhan pandang, gereja izantium


merupakan kelompok banyak kubah yang mengelilingi
kubah utama secara simetris, sehingga berkesan
vertikal.

E. Karakteristik Arsitektur Byzantium

Tumbuh dari berbagai dasar dan akar kebudayaan, antara lain :


 Gaya klasik seni Romawi-Hedonis yang berbau keagamaan.
 Budaya pembuatan makam bawah tanah gereja Kristen romawi dari abad II
dan III.
Bentuk bangunan terpusat

 Bentuk bangunan terpusat ini di spesifikasikan pada pola pengaturan ruang


(organisasi ruang).
 Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari
sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat
yang luas dan dominan
 Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya berbentuk
teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang
sekunder di sekelilingnya.

Bentuk denah secara keseluruhan berbentuk salib Yunani


yang mempunyai sisi sama panjang.
 Denah yang berbentuk salib Yunani ini dianggap
lebih cocok dan efisien untuk mewakili arsitektur
Byzantium.
 Biasanya denah berbentuk salib Yunani sama sisi,
berbeda dengan salib Romawi.
Bentuk Konstruksi Kubah Melengkung

 Teknik pembuatan langit-langit bangunan berbentuk lengkung yang


dinamakan kubah itu diambil dari arsitektur sekuler kota-kota di pesisir
Yunani.
 Biasanya lengkungan kubah diekspose untuk interior bangunan dengan
penambahan Mozaik yang menjadi salah satu kebanggaan arsitektur
Byzantium.
 Interior bangunan kayad engan mosaik yang penuh warna,menghiasi
dinding, kubah, dan langit-langit(warna dominan adalah biru dan
emas).
 Gambarmosaik adalah cerita-cerita dariInjil atauceritakekaisaran
 Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca)yang
direkatkan di lapisan semen.
Menonjolkan Struktur Kolom
Kolom merupakan salah satu aspek yang diperhitungkan dalam
arsitektur Byzantium. Baik dari segi jumlah, ukuran, warna dan material yang
digunakannya.

F. Pengaruh Kebudayaan

a. Pengaruh Arsitektur Byzantium dengan Romawi

Gaya bangunan dan styleByzantine pertama kali mengikuti arsitektur Romawi,


Mosaik dengan karakter ukiran/pahatan dekorasi dan ornamen, atap lengkung, Kubah besar
(dengan material batu dan beton), material batu/batu bata.

b. Pengaruh agama Kristen

 Denah berbentuk salib Yunani.


 Interior dihiasi dengan mozaik-mozaik dan lukisan
dinding yang berbau Kristen.

c. Pengaruh kebudayaan dari timur

 Konstantinople adalah kota yang terletak di bagian timur, sehingga gaya


ketimurannya sedikit banyak mempengaruhi gaya arsitektural bangunannya.

G. SISTEM KEPERCAYAAN

 Byzantium merupakan bangsa yang menganut agama Kristen pertama


 Pada masa pemerintahan Theodisius Agung (379-395) agama Kristen dinyatakan
sebagai agama resmi Negara dan para warga Negara Byzantium dituntut untuk
memeluknya, tetapi masih ada juga yang tetap memuja berhala.
 Kehidupan keluarga Byzantium baik tukang, kaum bangsawan, pandai emas, pelaut,
para jendral maupun ibu-ibu rumah tangga dikuasai oleh agama, maka susananya
berbau adikodrati (tahayul belaka).
 Masyarakat percaya bahwa Kaisar adalah wakil Tuhan mereka. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan jabatan kekaisaran dianggap bersifat keramat.
 Mozaik dan Icon yang menggambarkan sistem Kepercayaan di Byzantium

H. BANGUNAN PADA ZAMAN BIZANTIUM

Kekaisaran Byazantium adalah kekaisaran Kristen, sehingga Peradaban


Byzantium dapat pula dikatakan sebagai Peradaban Kristen, yang sudah mulai
terbentuk sejak masa-masa akhir Kekaisaran Romawi (Barat). Seperti pada peradaban-
peradaban sebelumnya yang terbangun di atas pondasi bangunan keagamaan, inti
Peradaban Kristen adalah gereja. Begitu pula nantinya Peradaban Islam dengan
bangunan masjidnya.

1. Kathedral Hagia Sophia (Kebijaksanaan Suci)

Dibangun pada masa kaisar pertama Constantin dan


diperbaiki kembali setelah terbakar dan hancur oleh Kaisar
Yustinianus pada tahun 517 AD. Bangunan ini merupakan
masterpiece dari masa Byzantium, terbesar dan tertinggi
diantara gereja lain di Konstantinopel. Gereja ini menjadi pusat
pemerintahan dunia Kristen Orthodoks.

Lebar gereja mencapai 305 meter dan tinggi ± 548 meter,


dengan sekeliling dinding yang dihias mosaic warna warni serta
cmerlang keemasan. Arsitek (pada zaman Yustinianus) adalah
Isodorus dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.Bangunan ini pada tahun 1453 M, diduduki
oleh bangsa Turki dan diubah menjadi Mesjid, dengan mnghilangkan bagian-bagian yang
berhias gambar makhluk hidup.
Fungsi
Hagia Sophia yang mengalami perubahan dari gereja ke masjid selama
hampir lima abad, sekarang akhirnya berfungsi sebagai museum. Pencetus fungsi
museum ini oleh penguasa Turki yang Muslim nasionalis, Mustafa Kemal Atatürk.
Pada 1923, museum Hagia Sophia diawasi oleh pemerintah sebagai cagar budaya
peninggalan masa lalu. Ini adalah satu-satunya tempat di dunia ini dimana kita bisa
melihat simbol-simbol agama Kristen dan Islam berdampingan pada satu tempat.
(Febrianita, dkk, 2014).

Bentuk

Denah utama Hagia Sophia adalah ruang tengah berbentuk bujur sangkar
yang berukuran 32,6 x 32,6. Di sudut-sudutnya terdapat kolom-kolom struktural
yang sangat masif dan lebar. Kolom ini menyanggah pelengkung setengah lingkaran
yang menyanggah kubah utam. Lebar gereja mencapai 305 meter dan tingi ±548
meter, bentuk dasar banguan segi empat dengan luas 18.000 M 2, dengan sekeliling
dinding yang dihias mosaic warna warni serta cemerlang keemasan.
Arsitek (pada zaman Yustinianus) adalah Isodorus dari Miletus dan Anthemius
dari Tralles. Bangunan ini pada tahun 1453 M, diduduk oleh bangsa Turki dan diubah
menjadi Masjid, dengan menghilangkan bagian-bagian yang berhias gambar makhuk
hidup.

Kubah utama
Sistem Struktur dan Kontruksi
Pada bangunan Hahgia sophia sistem
struktur yang digunakan adalah Dinding pemikul
(Bearing Wall). Pada dinding, Penggunaan batu
bata terlebih dahulu diselesaikan dan dibiarkan
mapan sebelum lapisan permukaan interior dan
lantai marmer dipasang, bagian komponen
bangunan yang berdiri sendiri ini menjadi
karakteristik dari kontruksi Byzantium.
Penggunaan batu bata yang sama dengan bata Romawi, tebalnya sekitar 15
inchi dan diletakkan pada lapisan mortar. Mortar sebagai perekat antara batu bata
berupa campuran antara kapur dan pasir, dengan pecahan tanah liat, keramik atau
bata, yang hasilnya sama kerasnya dengan bangunan terbaik di Roma.

Ketebalan
dinding 15 inchi

Dinding dan Kolom


 Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan
mosaik yang terbuat dari pualam warna-warni yang menggambarkan
ajarannya.
 Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu
dan jendela.

 Jendela-jendela kecil ½ lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive).

Bukaan jendela

 Kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan


Komposit.

Atap
Kubah merupakan ciri khas arsitektur
Byzantine, yang kemudian ditopang dengan struktur
pendentive. Pendentive adalah struktur yang
menopang kubah, berbentuk A terbalik dengan kolom
dibawahnya. (Febrianita, dkk, 2014).
Kubah tersebut, menjadi ciri khas tradisional
bangsa Timur, menjadi motif umum asitektur
Byzantine, yang merupakan gabungan dari konstruksi
kubah dengan gaya kolumnar klasik. Kubah dengan bermacam-macam variasi dipakai
untuk menutupi denah persegi dengan teknik ‘Pendetives’. Kubah dan lengkung
Byzantine diperkirakan dibuat tanpa menggunakan
penyokong sementara atau perancahan atau ‘centering’
dengan penggunaan batu bata datar yang besar, hal ini
merupakan sistem yang cukup nyata yang kemungkinan
didapat dari metode Timur. Jendela-jendela disusun pada
bagian bawah kubah, yang pada periode berikutnya
dinaikkan letaknya pada ‘drum‟ yang tinggi. (Febrianita, dkk, 2014).

Elemen Seni
Salah satu segi terpenting bagi kota baru
Konstantinopel adalah kota tersebut bukan
merupakan duplikat dari kota Roma yaitu dengan
dibangun gereja Kristen pertama Hagia Sophia serta
menyelesaikan banyak gereja lainnya.
Seni dekorasi motif Mosaic yang cemerlang
dan gemerlapan berkembang pesat. Sedangkan Arsitektur bangunan bersegi banyak
dengan atap kubah bermunculan dimanapun, dibukit Yugoslavia, dilembah Rumania
digurun Suria Bizantium yang mengembangkan hirarki bentuk semacam itu.

Lantai
Secara keseluruhan lantai bangunan Hagia Sophia, material yang digunakan
rata-rata adalah marmer, yang didatangkan dari pulau-pulau di Laut Mediterania
bagian timur.
Interior pada gereja hagia sophia

2. Forum Constantinous
Merupakan forum besar diantara 6 forum umum kota,
didominasi oleh porfir. Disini para kaisar merayakan
kemenangannya, para saudagar bertemu membicarakan usaha
mereka dan lain-lain kegiatan penduduk.

3. Hypodro

Letaknya berdekatan dengan gereja Hagia Sophia,


bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan
pacuan kereta pada mulanya, selanjutnya berkembang untuk
tontonan serbaguna, pertarungan tombak, akrobat dan lain-
lain.
Bangunan ini sangat mirip dengan Circus Maximus yang ada di
Roma, dimana panjang arenanya mencapai 396 meter.
Seni-Seni Mozaik pada Zaman Bizantium

Kira-kira tahun 530 M, adalah zaman yang kaya akan inovasi dalam sejarah MOSAIC .
Ini bisa dilihat didalam gereja-gereja zaman Byzantium yang banyak dihiasi karya MOSAIC
yang sangat indah dengan kreasi yang mengagumkan . Pada zaman itu , Bizantium
merupakan pertemuan perdagangan timur dan barat . Hal ini ternyata mempengaruhi corak
gambar MOSAIC zaman itu , seperti pengaruh Mesir dimana selalu menampilkan gambar
mata yang lebar .

Pada zaman kepingan kaca merupakan komponen utama MOSAIC . Untuk


memperoleh penampilan efek kaca yang lebih variatif, kaca tersebut dibakar dengan
membubuhkan Oksida Metal , Tembaga , Besi , Emas dan Perak . Sehingga terjadilah warna-
warni kepingan yang unik dan ini menjadikan bertambah indahnya motif gambar MOSAIC .
KESIMPULAN

 Karakter utama: interior mosaic yang brilian


 Denah dapat berbentuk basilica, salib, lingkaran atau polygon
 Pintu masuk di sebelah barat, altar di sebelah timur
 Bahan bangunan utama adalah bata, disusun berdasar pola dekoratif atau dilapis
plasteran
 Atap ditutup oleh lapisan timah
 Dari luar bangunan terlihat cukup sederhana, datar, dengan jendela yang kecil dan ber-
teralis
 Namun interior kaya dengan mosaik yang penuh warna, menghiasi dinding, kubah dan
langit-langit. Warna dominan adalah biru dan emas.
 Gambar mosaik adalah cerita-cerita dari Injil atau cerita kekaisaran
 Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca) yang direkatkan di lapisan
semen.
 Capital kolom Byzantium memiliki banyak ornamen. Biasanya monogram (inisial) kaisar
atau penguasa dipahat di capital kolom.
 Bentuk umum capital kolom adalah keranjang atau kubus.
 Fitur lain yang penting pada gereja Byzantium adalah kubah. Kubah Byzantium
diletakkan di atas bukaan denah berbentuk persegi (kubah Romawi diletakkan di atas
bukaan denah bentuk lingkaran).

Anda mungkin juga menyukai