Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

WAIBAKUL TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN


PRIVASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WAIBAKUL
NOMOR : RSUD. W/ 03/SK/PRW/53.17/III/2019
TANGGAL : 09 AGUSTUS 2019

BAB I
DEFINISI

A. Umum
Kaidah tuntunan moral bagi tenaga kesehatan adalah privacy,
confidentialty, fidelity dan veracity. Privacy berarti menghormati hak
privacy pasien. Confidentialty berarti kewajiban menyimpan informasi
kesehatan sebagai rahasia. Fidelity berarti kesetiaan Veracity berarti
menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran.
Privasi merupakan salah satu hak pasien. Dalam memberikan
pelayanan, rumah sakit perlu membangun kepercayaan dan
komunikasi terbuka dengan pasien, termasuk bagaimana rumah sakit
dapat menjaga privasi pasiennya. Pasien merupakan individu yang
unik dengan kebutuhan, kekuatan, budaya dan kepercayaan masing-
masing.
Mengingat privasi pasien sangatlah penting untuk dijaga maka dalam
pelaksanaan pelayanan diperlukan panduan menjaga privasi pasien
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan.
Hak privacy pasien adalah kebebasan atau keleluasaan pribadi
setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara
langsung maupun tidak langsung di rumah sakit.
Privasi yaitu terkait dengan kerahasiaan individu . Adapun privasi yang
perlu dijaga selama pelayanan meliputi :
1. Perlindungan kerahasiaan atas informasi /data kesehatan .
2. Rekam medis merupakan milik RS dan bila diperlukan pasien
dapat menerima resume/ringkasan catatan medis .
3. Pasien memiliki hak untuk dirahasiakan bahwa sedang dirawat di
rumah sakit kecuali kepada pihak tertentu yang secara hukum
rumah sakit dan atau dokter tidak diperkenankan
merahasiakannya.

1
4. Dalam memberikan pelayanan baik saat anamnesa, pemeriksaan,
prosedur tindakan dan perawatan semua petugas diwajibkan
menjaga privasi pasien

B. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan


1. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit , riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga
kerahasiaan oleh Rumah Sakit
2. Informasi tentang identitas, diagnosis dan riwayat penyakit,
riwayat pasien, dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Memenuhi permintaan aparat penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum perintah pengadilan.
b. Permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri
c. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
d. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit
medik sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Waibakul
2. Tujuan Khusus :
a. Menjaga dan menjamin kerahasiaan pasien.
b. Sebagai perlindungan hukum.
c. Memberi rasa nyaman dan aman kepada pasien.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup hak pasien dalam hal standar privasi meliputi :


A. Privasi Identitas Pasien
B. Privasi di Ruang Perawatan
C. Privasi di Ruang Pemeriksaan
D. Privasi saat dilakukan tindakan
E. Privasi saat memandikan
F. Privasi saat membantu BAB/BAK
G. Privasi saat transportasi
H. Privasi saat di kamar operasi
I. Privasi Rekam Medis
J. Privasi saat akan mengakhiri kehidupan

Perlindungan privasi pasien berlaku pada semua ruang lingkup pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah Waibakul meliputi :

A. Unit Rekam Medik


B. Unit Gawat Darurat
C. Unit Rawat Inap
D. Unit Rawat Jalan
E. Unit Bedah Sentral

BAB III
TATA LAKSANA

3
Tahapan Prosedur Privasi Pasien
1. Privasi Identitas Pasien
a. Menjaga identitas pasien/informasi tentang kesehatan pasien
agar tidak dapat dilihat/dibaca oleh khalayak umum
b. Identitas pasien tidak dicantumkan di Nurse Station, didepan
kamar pasien dan di dalam kamar pasien.
2. Privasi di Ruang Perawatan
a. Untuk kamar perawatan yang memuat lebih dari satu orang
agar menempatkan pasien dalam satu kamar, tidak bercampur
antara (dengan menjaga privasi laki dan perempuan)
b. Apabila keadaan point a tidak memungkinkan, pastikan ada
pembatas pada setiap tempat tidur pasien serta mendapat
persetujuan dari keluarga dan pasien.
c. Memastikan satu orang perawat (PPJP) dan satu orang dokter
(DPJP) yang bertanggung jawab terhadap pasien.
d. Peliputan yang dilakukan oleh media massa baik berupa
wawancara maupun pengambilan gambar harus mendapat ijin
dari Direktur (Sub Bagian Umum), dokter yang merawat pasien,
pasien/keluarga pasien
e. Melakukan wawancara terkait kesehatan, survey akreditasi,
penelitian harus seijin pasien.
3. Privasi di Ruang Pemeriksaan
a. Menempatkan pasien dalam ruang pemeriksaan
b. Menutup gorden dan atau pintu pada saat melakukan
pemeriksaan
c. Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan
d. Memberitahukan pasien/keluarga pasien akan dilakukan
pemeriksaan dan memberikan ijin keluarga pasien untuk
melihat jalannya pemeriksaan seijin dari pasien
4. Privasi Pasien saat Melakukan tindakan
a. petugas memberi salam dan memperkenalkan diri
b. petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan, serta meminta izin untuk melakukan tindakan
tersebut.
c. Menutup pintu, gorden dan kelurga pasien menunggu di luar
ruangan/memberikan ijin untuk menunggu kepada yang
mempunyai keterkaitan kepentingan dengan kondisi pasien
d. Membuka bagian yang akan dilakukan tindakan

4
e. Menutup bagian yang tidak dilakukan tindakan
f. Kalau perlu memberikan pakaian khusus pada pasien
5. Privasi Memandikan Pasien
a. Memberitahu kepada pasien dan keluarga, pasien akan
dimandikan
b. Menutup gorden dan menyarankan keluarga pasien di dalam
atau menunggu diluar seijin pasien
c. Membuka bagian tubuh yang hanya akan dibersihkan saja
secara bertahap
d. Menggunakan selimut mandi
6. Privasi pasien Membantu BAB / BAK
a. Memberitahu kepada keluarga pasien agar menunggu diluar
b. Menutup gorden
c. Membuka pakaian bawah pasien
d. Menutupi pasien dengan selimut mandi
7. Privasi pasien saat Melakukan Transportasi
a. Menutupi tubuh pasien dengan selimut
b. Memastikan bahwa semua bagian tubuh pasien tertutup
kecuali muka pasien
c. Menaikkan pengaman brancard / bed
8. Privasi Pasien di kamar Operasi
a. Membuka bagian/area yang akan dioperasi
b. Tidak membicarakan privasi pasien walaupun pasien sudah
diberikan anasthesi
c. Jangan tertawa/menertawakan keadaan pasien walaupun
pasien dalam kondisi terbius
d. Menutup kembali semua tubuh pasien pada saat selesai operasi
9. Privasi Rekam Medis Pasien
a. Memastikan penempatan Rekam Medis pasien di tempat yang
aman (terlindung dari resiko rusak, diubah ubah juga tidak
dapat diakses atau dipergunakan oleh pihak yang tidak
berwenang)
b. Rekam medis hanya boleh dibawa oleh petugas Rumah Sakit
Umum Daerah Waibakul
c. Rekam Medis hanya boleh dibaca oleh dokter,perawat dan
tenaga kesehatan lain yang merawat pasien tersebut
d. Semua Rekam Medis setelah pasien pulang ,agar segera
dilengkapi,dan kemudian dikembalikan istalasi rekam medis.

5
10. Privasi Pasien di akhir Kehidupan
a. Keluarga pasien diinformasikan kondisi pasien
b. Bila pasien dirawat di ruangan maka dibatasi/ditutup
gorden/sampiran sehingga terpisah dari pandangan pasien
lainnya
c. Mengurangi kegiatan di kamar tersebut atau meminimalkan
kebisingan
d. Memfasilitasi bila keluarga pasien membutuhkan
pendampingan rohaniawan

Dengan ditetapkan panduan Pelaksanaan Privasi pasien di RSUD


Waibakul maka setiap personil Rumah Sakit agar senantiasa
memperhatikan privasi pasien dalam melaksanakan tindakan dan selalu
berpegangan pada standar prosedur operasional.

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi perlindungan privasi pasien dapat di lihat pada :

6
A. Formulir General Consent
B. Formulir Permintaan Privasi
C. Semua SPO Tentang Perlindungan Privasi Pasien

Anda mungkin juga menyukai