Askep Minggu 1
Askep Minggu 1
FADLIYATUN NA’IMAH
NIM. P1337420919111
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Web Of Caution (WOC)
BAB II LAPORAN KASUS KELOLAAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
B. Analisa Intervensi Keperawatan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya. Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh
trauma atau tenaga fisik. Fraktur radius adalah fraktur yang terjadi pada
tulang radius akibat jatuh dan tangan menyangga dengan siku ekstensi.
Fraktur radius distal adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa
terjadi pada pergelangan tangan. Umumnya terjadi karena jatuh dalam
keadaan tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan lanjut
usia. Bila seseorang jatuh dengan tangan yang menjulur, tangan akan tiba-
tiba menjadi kaku, dan kemudian menyebabkan tangan memutar dan
menekan lengan bawah. Jenis luka yang terjadi akibat keadaan ini
tergantung usia penderita. Pada anak-anak dan lanjut usia, akan
menyebabkan fraktur tulang radius. Fraktur radius distal merupakan 15 %
dari seluruh kejadian fraktur pada dewasa.
Trauma yang menyebabkan fraktur di daerah pergelangan tangan
biasanya merupakan trauma langsung, yaitu jatuh pada permukaan tangan
sebelah volar atau dorsal. Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar
menyebabkan dislokasi fragmen fraktur sebelah distal ke arah dorsal.
Dislokasi ini menyebabkan bentuk lengan bawah dan tangan bila dilihat
dari samping menyerupai garpu. Benturan mengena di sepanjang lengan
bawah dengan posisi pergelangan tangan berekstensi. Tulang mengalami
fraktur pada sambungan kortikokanselosa dan fragmen distal remuk ke
dalam ekstensi dan pergeseran dorsal. Garis fraktur berada kira-kira 3 cm
proksimal prosesus styloideus radii. Posisi fragmen distal miring ke dorsal,
overlapping dan bergeser ke radial, sehingga secara klasik digambarkan
seperti garpu terbalik (dinner fork deformity).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 34 th
Alamat : Demak
Pendidikan : S1
Pekerjaan: : TNI/Polri
Tanggal masuk : 15 September 2019
Diagnosa Medis : Fraktur radius ulna
Nomor registrasi : C7762236
b. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn.F
Umur : 51 thn
Alamat : Demak
Hubungan dengan klien : Kakak
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (saat masuk Rumah sakit dan saat ini)
Klien mengatakan nyeri
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Kurang lebih 5 jam sebelum masuk rumah sakit mengalami
kecelakaan lalu lintas pasien mengendarai sepeda motor
menabrak mobil, pasien terjatuh kekanan bertumpu pada
telapak tangan kanan, pasien dibawa ke RSUD Ungaran dan
dilakukan foto rontgen kemudian dirujuk ke RSDK masuk
ruang Rajawali 2B Blok 2 bed 2 pukul 22:30 WIB. Klien
mengatakan nyeri karena patah tulang, rasanya seperti ditekan
di tangan kanan dari ujung jari sampai lengan atas, nyerinya
sedang, intermitten saat bergerak kurang lebih selama 15 menit.
3. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan klien belum pernah mengalami kecelakaan dan
belum pernah dirawat di rumah sakit.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan klien tidak memiliki alergi, tidak merokok
dan dikeluarganya tidak memiliki riwayat penyakit baik yang
menular maupun menurun.
4. Pengkajian Pola Fungsional
a. Pola Manajemen dan Persepsi Kesehatan
Keluarga mengatakan klien jika sakit langsung memeriksannya ke
pelayanan kesehatan terdekat
b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit: klien makan 3 kali sehari, dan setiap porsi satu
setengah centong dengan lauk biasa. Klien minum 6-7 gelas/hari.
Saat sakit: pada saat sakit klien dapat menghabiskan seporsi
makanan yang sudah disediakan dan klien minum 4-6 gelas/hari.
c. Pola Eliminasi
BAB
BAK
2) Paru-paru
Inspeksi : Ekspansi dada simetris, tidak ada bekas luka/luka di area
dada.
Palpasi : Pergerakan dinding dada sama, tactil fremitus teraba
(untuk bagian kiri dan kanan suaranya sama)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, tidak terdapat suara napas tambahan
h. Abdomen
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Tanggal 30/08/2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 16.9 g/dL 13,00-16,00
Hematokrit 48.2 % 40-54
Eritrosit 5.92 10^6/uL 4,4-5,9
MCH 28.5 pg 27,00-32,00
MCV 81.4 fL 76-96
MCHC 35.1 g/dL 29,00-36,00
Leukosit 13.2 10^3/uL 3,8-10,6
Trombosit 284 10^3/uL 150-400
RDW 12 % 11,60-14,80
MPV 9.8 fL 4.00-11.00
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 228 mg/dL 80-160
Ureum 21 mg/dL 15-39
Creatinin 0.92 mg/dL 0.60-1.30
Elektrolit
Natrium 140 mmol/L 136-145
Kalium 3.8 mmol/L 3.5-5.1
Chlorida 102 mmol/L 98-107
Koagulasi
Plasma Protrombin Time
(PPT)
Waktu Prothrombin 10.9 detik 11.0-14.5
PPT kontrol 10.3 detik
Partial Thromboplastin
Time (PTTK)
Waktu 33.7 detik 24.0-36.0
Thromboplastin APTT 35.8 detik
Kontrol
Tanggal 16/09/2019
Hasil foto rotgen
1. Fraktur radius dextra 1/3 tengah transvisi
2. Fraktur ulna dextra 1/3 tengah obliq
3. Fraktur basis matecarpal V radius dextra
8. Program Terapi
a. Infus ringer laktat 20 tpm
b. Pasang spalk
c. Asam mefenamat 500 mg/8 jam peroral
B. ANALISIS DATA
No Data Masalah Etiologi
1 Ds : klien mengatakan nyeri Nyeri Akut Agen injury fisik:
P : patah tulang dan saat fraktur
tangan kanan mendapat
gerakan
Q: seperti ada yang menekan
R: di tangan kanan dari ujung
jari sampai lengan atas
S: skala 4, intermitten
T: kurang lebih 15 menit
Do : muka klien terlihat datar
Hasil rontgen
1. Fraktur radius dextra 1/3
tengah transvisi
2. Fraktur ulna dextra 1/3
tengah obliq
3. Fraktur basis matecarpal V
radius dextra
2 DS: Ketidakefektifan suplai darah jaringan
Pasien mengatakan pusing.
perfusi jaringan perifer
DO:
Tekanan darah pasien rendah
<100 mmHg
Terdapat nyeri tekan
3 5
5 5
3 DS: Resiko Infeksi gangguan integritas
Pasien mengatakan cemas kulit
karna terdapat tulangnya
yang patah
DO:
Hasil rontgen
Fraktur radius dextra 1/3
tengah transvisi
Fraktur ulna dextra 1/3
tengah obliq
Fraktur basis matecarpal V
radius dextra
Leukosit 13.2 10^3/uL
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi perifer berhubungan dengan suplai darah ke jaringan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik (fraktur)
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
E. Implementasi Keperawatan
No
Hari/tgl Jam Tindakan Respon Paraf
Dx
16-9-19 08:00 3 Mengkaji penyebab Ds : klien ‘imah
nyeri : lokasi, mengatakan nyeri
P : patah tulang dan
intensitas, lamanya
saat tangan kanan
nyeri, skala nyeri.
mendapat gerakan
Q: seperti ada yang
menekan
R: di tangan kanan
dari ujung jari
sampai lengan atas
S: skala 4,
intermitten
T: kurang lebih 15
menit
Do : muka klien
terlihat datar
Hasil rontgen
1. Fraktur radius
dextra 1/3 tengah
transvisi
2. Fraktur ulna
dextra 1/3 tengah
obliq
3. Fraktur basis
matecarpal V radius
dextra
09:00 1,2,3 Mengobservasi DS: klien ‘imah
tanda-tanda vital mengatakan lemas.
DO : Td : 130/80
mmHg, nadi : 80
x /menit suhu : 360C,
respirasi : 20
x/menit.
09:30 1,2,3 Menciptakan DS: klien ‘imah
lingkungan yang mengatakan suka
nyaman tempat yang bersih.
DO: tampak keluarga
klien merapikan
ruangan klien.
10:00 3 Mengajarkan klien DS: klien ‘imah
teknik mengatakan paham
relaksasi/nafas dan merasa lebih
dalam rileks.
DO : klien kooperatif
dapat diajak
kerjasama dan
mampu melakukan
secara mandiri.
10:00 1,2,3 Melaksanakan DS: klien ‘imah
advis dokter mengatakan setuju
memberikan obat diberikan obat.
DO: tampak klien
oral asam
diberikan obat dan
mefenamat
tidak ada reaksi
alergi.
11:00 2 Mengajarkan DS: Klien ‘imah
teknik cuci tangan mengatakan bisa
melakukan cuci
tangan 6n langkah
DO: klien melakukan
cuci tangan
F. CATATAN PERKEMBANGAN
Selasa, 14:00 1 S:
17/09/2019 Pasien mengatakan sudah tidak begitu
pusing
O:
Tekanan darah 130/80 mmHg
Terdapat nyeri tekan
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Perawatan sirkulasi
2. Kaji sirkulasi perifer
3. Evaluasi nadi perifer dan edema
4. Inspeksi kulit adanya luka
5. Ubah posisi 2 jam sekali
6. Monitor H
7. Monitor tanda vita
8. Manajemen cairan
9. Catat intake dan output
10. Monitor status hidras
11. Monitor status nutrisi
14:00 2 S:
Pasien mengatakan cemas karna
terdapat tulangnya yang patah
O:
Hasil rontgen
Fraktur radius dextra 1/3 tengah
transvisi
Fraktur ulna dextra 1/3 tengah obliq
Fraktur basis matecarpal V radius dextra
Leukosit 13.2 10^3/uL
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Kontrol infeksi
2. Pencegahan infeksi
3. Monitor tanda dan gejala infeksi
4. Monitor hasil la
5. Ajarkan pasien tentang tanda-tanda
infeksi
14:00 3 S: klien mengatakan nyerinya sedikit ‘imah
berkurang
P : patah tulang dan saat tangan kanan
mendapat gerakan
Q: seperti ada yang menekan
R: di tangan kanan dari ujung jari
sampai lengan atas
S: skala 3, intermitten
T: kurang lebih 10 menit
O: klien tampak lebih tenang
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Pertahankan imobilisasi pada
bagian yang patah.
2. Observasi TTV
3. Anjurkan klien menggunakan
teknik relaksasi bila nyeri datang.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgetik
5. Usul program pemasangan ORIF
Rabu, 14:00 1 S:
18-9-2019 Pasien mengatakan pusing.
O:
Tekanan darah pasien rendah <100
mmHg
Terdapat nyeri tekan
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Perawatan sirkulasi
2. Kaji sirkulasi perifer
3. Evaluasi nadi perifer dan edema
4. Inspeksi kulit adanya luka
5. Ubah posisi 2 jam sekali
6. Monitor H
7. Monitor tanda vita
8. Manajemen cairan
9. Catat intake dan output
10. Monitor status hidras
11. Monitor status nutrisi
14:00 2 S:
Pasien mengatakan cemas karna
terdapat tulangnya yang patah
O:
Hasil rontgen
Fraktur radius dextra 1/3 tengah
transvisi
Fraktur ulna dextra 1/3 tengah obliq
Fraktur basis matecarpal V radius dextra
Leukosit 13.2 10^3/uL
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Kontrol infeksi
2. Monitor tanda dan gejala infeksi
3. Monitor hasil lab
4. Ajarkan pasien tentang tanda-tanda
infeksi
14:00 3 S: klien mengatakan nyerinya sedikit ‘imah
18-9-2019 berkurang
P : patah tulang dan saat tangan kanan
mendapat gerakan
Q: seperti ada yang menekan
R: di tangan kanan dari ujung jari
sampai lengan atas
S: skala 3, intermitten
T: kurang lebih 10 menit
O: klien tampak lebih tenang
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Pertahankan imobilisasi pada
bagian yang patah.
2. Observasi TTV
3. Anjurkan klien menggunakan
teknik relaksasi bila nyeri datang.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgetik
5. Telah dilakukan program
pemasangan ORIF
BAB III
PEMBAHASAN
A. ANALISA KASUS
Tn. A usia 34 tahun dirawat ruang Rajawali 2B dengan diagnose
medis Fraktur radius ulna. Pada pemeriksaan fisik didapatkan klien
tampak terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri, TD : 110/50 mmHg ;
Nadi : 89x/menit RR : 26x/menit ; Suhu : 36,9 C , Nilai E4 V5 M6, tidak
ada akumulasi secret dimulut,
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya. Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh
trauma atau tenaga fisik. Fraktur radius adalah fraktur yang terjadi pada
tulang radius akibat jatuh dan tangan menyangga dengan siku ekstensi.
Fraktur radius distal adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa
terjadi pada pergelangan tangan. Umumnya terjadi karena jatuh dalam
keadaan tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan lanjut
usia. Bila seseorang jatuh dengan tangan yang menjulur, tangan akan tiba-
tiba menjadi kaku, dan kemudian menyebabkan tangan memutar dan
menekan lengan bawah. ,
B. SARAN
1. Klien dan keluarga
kepada pasien agar pasien dapat menyadari kondisi penyakit yang
diderita perlunya pengobatan dan terapi suportif lain untuk menjaga
kesehatannya. Menjeleskan kepada keluarga tentang penyakit dan
kondisi pasien sehingga dapat memahami dan memberikan dukungan
secara fisik dan psikis dalam memperbaiki kualitas hidup pasien.
2. Perawat
Diharapkan pemantauan lebih intensif terhadap kondisi pasien yang
semakin menurun
DAFTAR PUSTAKA
Laila (2017) pengaruh terapi kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri
sendi pada wanita lanjut usia di graha werdha maria joseph pontianak dan
graha werdha kasih bapa kabupaten kubu raya
(online) http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/downloa
d/26943/75676577575 diakses hari kamis, 15-8-2019 pukul 10:00 WIB