Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny. S umur 28

tahun P2A0 6 hari post partum normal menggunakan manajemen kebidanan 7

langkah varney yaitu:

A. Pengkajian Data

Tanggal 12 Mei 2015 Jam : 14.30 WIB

1. Keluhan utama : Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang kedua 6

hari yang lalu yaitu tanggal 7 Mei 2015 jam : 03.00 WIB

2. Data Obyektif

KU : Baik Kesadaran : Komposmentis

TD : 120/80 mmHg - Kontraksi uterus baik

N : 82 x/menit -TFU pertengahan pusat dan simpisis

R : 24 x/menit -Pengeluaran darah normal

S : 36,5°C

Teori: Rencana asuhan pada ibu nifas 6 hari post partum harus dibuat

secara menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah

sebelumnya atau sesuai dengan keadaan ibu saat itu, apakah dalam

keadaan normal/sehat atau mengalami gangguan/sakit. Pada Ibu yang

melahirkan di rumah sakit atau klinik – klinik bersalin, asuhan pada bayi

ibu nifas 6-8 jam ini juga harus diinformasikan dan di ajarkan kepada

orang tua bayi sehingga saat kembali kerumah , mereka sudah siap dan
dapat melaksanakan asuhan sendiri. Secara umum asuhan yang diberikan

pada ibu nifas 6 hari meliputi hal –hal yang berkaitan proses involusi,

menilai tanda infeksi, memastikan pemberian ASI eksklusif dan

penyulitnya, konseling asuhan pada bayi, perawatan tali pusat serta

pencegahan hipotermi BBL.

Analisa : Dari praktIk dan teori tidak ada kesenjangan.

B. Interpretasi data

a. Diagnosa :

Ny. S umur 28 tahun P2A0 6 hari postpartum normal

Dasar :

S : Ibu mengatakan ini kelahiran yang kedua 6 hari yang lalu

O : KU : Baik Kesadaran : Komposmentis

TD : 120/80 mmHg - Kontraksi uterus baik

N : 82 x/menit -TFU pertengahan pusat dan simpisis

R : 24 x/menit -Pengeluaran darah normal

S : 36,5°C

Masalah

Tidak ada

C. Diagnosa Potensial

Diagnose potensial tidak ada karena pada saat kunjungan nifas kedua pada

hari ke 6 postpartum tidak terjadi kegawatdaruratan. Sehingga antara teori

dan praktek tidak ada kesenjangan.


D. Antisipasi Tindakan Segera.

Antisipasi : tidak ada

Analisa: Dari praktek dan teori tidak ada kesenjangan karena tidak terjadi

kegawatdaruratan pada ibu nifas.

A. Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh

Tanggal 12 Mei 2015 Jam 14.30 WIB

1. Beritahu hasil pemeriksaan dan keadaan ibu

2. Nilai apakah ada tanda infeksi

3. Pastikan ibu memberikan ASI pada bayinya dan tanyakan penyulitnya

4. Berikan KIE tentang ASI eksklusif , kebutuhan gizi pada ibu nifas , cara

menyusui yang benar, tanda bahaya pada ibu nifas, perawatan tali pusat pada

bayi dan pencegahan hipotermi pada bayi.

5. Rencanakan kunjungan nifas berikutnya yaitu 2 minggu setelah persalinan.

B. Pelaksanaan

Tanggal 12 Mei 2015 Jam 14.35 WIB

1. Memberitau hasil pemeriksaan dan keadaan ibu

2. Menilai apakah terdapat infeksi pada ibu nifas ( jahitan perinium,

pengeluaran lokea, masalah pada pemberian ASI )

3. Memastikan ibu memberikan ASI eksklusif dan menanyakan penyulitnya

4. Memberikan KIE tentang ASI eksklusif , kebutuhan gizi pada ibu nifas,

cara menyusui yang benar, tanda bahaya pada ibu nifas, perawatan tali pusat

pada bayi dan pencegahan hipotermi pada bayi.


5. Merencanakan kunjungan nifas berikutnya yaitu 2 minggu setelah

persalinan.

C. Evaluasi

Tanggal 12 Mei 2015 Jam 14.45 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan keadaannya

2. Jahitan luka parinium tidak ada tanda infeksi, pengeluaran lokea jenis

sanguinolenta berwarna merah kecoklatan.

3. Ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya, ibu tidak menemui penyulit

dalam pemberian ASI.

4. Ibu sudah mengetahui KIE tentang ASI eksklusif ,kebutuhan gizi pada ibu

nifas, cara menyusui yang benar, tanda bahaya pada ibu nifas, perawatan tali

pusat pada bayi dan pencegahan hipotermi pada bayi.

5. Ibu sudah mengetahui kunjungan nifas berikutnya yaitu 2 minggu setelah

persalinan.

Anda mungkin juga menyukai