PENDAHULUAN
administratif Teluk Ambon berada di dua wilayah administratif, yaitu Kota Ambon
dan Kabupaten Maluku Tengah. Secara geomorofologi terbagi menjadi dua bagian,
yaitu Teluk Ambon Dalam (TAD) yang bersifat lebih tertutup dan Teluk Ambon Luar
(TAL) yang bersifat terbuka karena berhadapan langsung dengan laut banda. Kedua
bagian ini teluk dipisahkan oleh satu ambang yang sempit dan dangkal yang dikenal
penghasil kapur khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama
polychaeta, porifera, dan tunicata serta biota lain yang hidup bebas di perairan
sekitarnya. Dalam kerahgka ekologis, terumbu karang sebagai tempat mencari makan
dan tempat hidup berbagai organisme hewan maupun tumbuhan laut seperti : ikan,
penyu, udang kerang, dan rumput laut. Secara fisik terumbu karang juga menjadi
pelindung pantai dengan kehidupan ekosistem perairan dangkal lainnya dan abrasi
dan terlihat mengisi seluruh daerah di terumbu, sehingga dapat dikatakan bahwa ikan
ekosistem terumbu karang disebabkan oleh tingginya variasi habitat terumbu atau
tidak hanya tersusun oleh komunitas karang saja, melainkan juga terdiri atas daerah
berpasir, ceruk dan celah, daerah alga, serta zona-zona yang berbeda yang melintasi
hamparan terumbu.
Tujuan yang hendak diperoleh dari pengamatan sumber daya hayati laut ini
sama, dan juga diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dalam bidang kelautan
ruang lingkup pada penelitian ini. Adapun ruang lingkup yang dimaksud mencakup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Ikan Terumbu
Ikan terumbu merupakan ikan yang hidup dari masa juvenile hingga dewasa di
terumbu karang. Menurut Nybakken (1992), ikan karang merupakan organisme yang
jumlahnya terbanyak dan juga merupakan organisme besar yang mencolok yang
komposisi taksa komunitas ikan terumbu dari suatu terumbu karang ke terumbu
karang lainnya sangat besar, tetapi komunitas ikan terumbu mempunyai kesamaan
dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok ikan yang kadang-kadang terdapat
terumbu karang dan ikan yang tergantung pada terumbu karang sebagai tempat
terumbu karang terdapat empat kelompok ikan yang melakukan pemijahan, yaitu:
3. Kelompok ikan yang membuat sarang untuk menjaga telurnya (nest builders),
contohnya: Apogonidae.
yaitu: kelompok ikan pemakan segala (omnivores), kelompok ikan pemakan detritus
pemijahan dan sarang/daerah asuhan. Ikan-ikan target diwakili oleh famili Serranidae
b) Ikan-ikan indikator, yaitu jenis ikan karang yang khas mendiami daerah terumbu
c) Ikan-ikan major, merupakan jenis ikan berukuran kecil, umumnya 5 sampai 25 cm,
dengan karakteristik pewarnaan yang beragam sehingga dikenal sebagai ikan hias.
Pomacentridae (ikan betok laut), Apogonidae (ikan serinding), Labridae (ikan sapu-
sapu), dan Blenniidae (ikan peniru). Lowe and McConel (1987) mengelompokkan
1. Kelompok ikan yang terkadang terdapat pada terumbu karang seperti ikan dari
2. Kelompok ikan yang tergantung pada terumbu karang sebagai tempat mencari
dua kelompok yaitu ikan yang aktif pada siang hari (diurnal) dan ikan yang aktif pada
malam hari (nokturnal). Menurut Lowe dan McConel (1987) sebagian besar ikan
karang bersifat diurnal serta ikan yang bersifat nokturnal biasanya merupakan ikan
karnivora. Menurut Randall et all. (1990), ikan-ikan diurnal umumnya ikan herbivora
yang berwarna cerah yang pada malam hari bersembunyi di celah-celah batu atau
gua-gua kecil dekat permukaan karang serta ada yang membenamkan diri dalam
pasir. Beberapa deskripsi famili ikan karang menurut Randall et all. (1990) yaitu:
detritus. Surgeonfishes mampu memotong ikan-ikan lain dengan duri tajam yang
2. Balistidae: golongan triggerfish, karnivora yang hidup soliter pada siang hari,
memakan berbagai jenis invertebrata termasuk moluska yang bercangkang keras dan
spesies penggali dasar yang memakan campuran alga dan invertebrata; sebagian
pemakan plankton, dan sebagian spesialis makan pada kulit atau sirip dari ikan-ikan
4. Caesonidae: dikenal sebagai ekor kuning, pada siang hari sering ditemukan pada
terumbu, sepanjang hamparan tubir dan puncak dalam gobah. Meskipun merupakan
perenang aktif, mereka sering diam untuk menangkap zooplankton dan biasanya
cemerlang, memakan tentakel atau polip karang, invertebrata kecil, telur-telur ikan
Kebanyakan karnivora penggali dasar yang memakan invertebrate dasar yang kecil,
bentuk, ukuran dan warna yang sangat berbeda. Kebanyakan spesies penggali pasir,
karnivora bagi invertebrata dasar; sebagian juga merupakan pemakan plankton dan
beberapa spesies kecil memindahkan ectoparasit dari ikan-ikan lain yang lebih besar.
10. Mullidae: dikenal dengan goatfish, memiliki sepasang sungut di dagunya, yang
invertebrata dasar atau ikan-ikan kecil pada pasir atau lubang di terumbu, banyak
berbeda secara individu dan lokal bagi spesies yang sama. Beberapa spesies
telur-telurnya di dasar yang dijaga oleh ikan jantan. Termasuk didalam kelompok ini
13. Scaridae: dikenal sebagai parrotfish, herbivora, biasanya mendapatkan alga dari
substrat karang yang mati. Mengunyah batu karang beserta alga serta membentuk
pasir karang, hal ini membuat parrotfish menjadi salah satu produsen pasir penting
14. Serranidae: dikenal dengan sea bass, kerapu, predator penggali dasar, ikan
15. Sygnathidae: dikenal sebagai kuda laut atau pipefish. Beberapa memiliki warna
menghisap pada moncong pipanya. Jantannya memiliki kantong eram sebagai tempat
16. Zanclidae: memiliki bentuk seperti Acanthuridae dengan mulut yang tabular
(damselfishes)
(Moorish idols)
Indonesia sebagai negara tropis, kaya akan sumber daya hayati, yang dinyatakan
dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Potensi ikan terumbu sangat
industri bahan pakan alami. Dengan Perairan Indo-Pasifik yang sebagian besar
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dan
terumbu karang berkisar antara 1.800-4.200 g karbon/m 2/tahun, dimana salah satu
gugus terumbu karang dapat menopang lebih dari 3.000 jenis fauna dan flora
(Dwiponggo,1992).
Salah satu kelompok biota yang hidup di terumbu karang adalah ikan, yang
dan Labridae merupakan ikan terumbu yang memiliki jumlah jenis terbanyak serta
McManus et al., 1992; Allen, 1975; Green, 1996). Famili Pomacentridae memiliki
sekitar 400 jenis, sedangkan Labridae sekitar 320 jenis (Sale, 1991).
Beberapa jenis ikan terumbu mempunyai nilai ekonomis penting, baik untuk
komsumsi dalam negeri maupun ekspor. Kecuali dalam bentuk segar, dibekukan atau
olahan, ikan terumbu juga banyak di ekspor dalam keadaaan hidup antara lain adalah
1. Kajian Pustaka
III.2 Materi
Alat Kegunaan
Skin Dive Alat bantu dalam penyelaman agar
mengidentifikasi ikan
Papan Jalan Alat bantu untuk menulis di dalam
air
Kertas Tahan Air Alat untuk menulis di dalam air
Pensil Alat bantu untuk menulis di dalam
air
Roll Meter Alat yang digunakan untuk
membuat transek
Buku Identifikasi Ikan Karang Sebagai patokan dalam identifikasi
ikan karang
III.3 Metode
setiap kali ulangan dengan sepanjang transisi 5 m sehingga ada 3 kali ulangan.
Metode ini dianggap sebagai pelebaran dari transek garis untuk membentuk
sabuk terus atau serangkaian kuadrat (English et al. 1994). Pengambilan data
dilakukan pada dua kedalaman yaitu kedalaman 1-5 meter dan kedalaman 6-
pengambilan data dengan metode manta tow. Hasil dari survey awal dari
manta tow adalah penentuan titik untuk line intercept transect (LIT).
a. Manta Tow
km/jam atau seperti orang yang berjalan lambat. Apabila ada faktor lain
keras dank rang lunak) dan karang mati.Peralatan yang digunakan dalam
metode manta tow iniadalah kaca mata selam (masker), snorkel, fin,
tebal 2 cm, tali yang panjang 20 m dan berdiameter satu cm, pelampung
kecil, alat tulis bawah air, stop watch dan GPS. Data dari hasil Manta
karang di suatulokasi.
ada dilapangan dan hasil manta tow. LIT digunakan untuk menentukan
Wilkinson, 2004).
indeks keseragaman (E) dan indeks dominansi (C), biomassa dan potensi wisata.
Kelimpahan adalah banyaknya jumlah individu dan jumlah jenis yang ditemukan
pada luas daerah pengamatan. Kelimpahan ikan karang dapat dihitung dengan
keanekaragaman
dalam suatu komunitas ikan karang Keanekaragaman dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
rendah;
sedang; dan
c. H’ ≥ 3 = Keanekaragaman tinggi, penyebaran tinggi, kestabilan komunitas tinggi.
Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0-1 dengan kategori sebagai berikut:
dominansi yang tinggi suatu spesies terhadap spesies-spesies lainnya. Rumus indeks
dikumpulkan kemudian dicari nilai tengah dari nilai panjang total ikan. Kemudian
dikonversi menjadi berat (kg) yang menentukan biomassa (kg) ikan, dalam suatu area
PENUTUP
Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dan
memiliki kenakeragaman biota yang cukup tinggi. Salah satu kelompok biota yang
hidup di terumbu karang ialah ikan yang merupakan sumber daya terpenting di
maka potensi ikan terumbu di suatu daerah dapat dikatakan tinggi pula. Karena
terumbu karang memiliki manfaat yang sangat besar bagi ikan terumbu dikarenakan
ikan terumbu melakukan kegiatatan untuk memijah, tempat tinggal, dan mencari
makan.