Maternitas Nutrisi Ibu Hamil
Maternitas Nutrisi Ibu Hamil
i) Kalsium
Selama trimester ketiga, terjadi perpindahan sejumlah kalsium kepada janin
yang sedang memulai membentuk dan memperkuat tulang tulangnya. Jika ibu
tidak meningkatkan asupan kalsiumnya, kebutuhan kalsium bagi janin yang
sedang dalam masa pembentukan tulang ini akan diambil dari tulang ibunya.
Kalsium berperan penting dalam mekanisme pengatturan selama masa kehamilan
dan menyusui. Kalsium juga akan meningkatkan absorbsi intestinal yang terjadi.
Rekomendasiasupan harian atau Recommended Daily Intake (RDI) kalsium untuk
wanita hamil adalah 1.100 mg. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan
gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis. Terdapat pada susu,
yoghurt, roti, sayuran hijau, ikan, tulang yang lembut seperti salmon dan sarden,
biji bijian, tahu, jus jeruk, susu kedelai dan kacang kacangan.
Beberapa jenis makan dan kandungan kalsium
Food Serving size Calcium content
Yoghurt 8 ounces plain, low-fat yoghurt 415 milligrams
Milk 1 cup skim milk 306 milligrams
Kelebihan peningkatan berat ini tampaknya tidak mempengaruhi jumlah berat yang
tetap bertahan sampai periode 18 bulan setelah melahirkan.
6. Penatalaksaan perawatan
Hal ini memberi kemungkinan untuk mengubah kebiasaan makan, pola hidup, dan
status berat badan sebelum mulai hamil. Akan tetapi, biasanya hal ini tidak terjadi. Nutrisi
yang optimal tidak dapat mencegah semua masalah yang mungkin selama masa hamil,
tetapi memberi dasar yang kuat untuk menopang kebutuhan ibu dan janinnya yang sedang
berkembang.
a) Pengkajian
i. Wawancara
Cara yang baik untuk memulai pengkajian nutrisi ialah dengan
meminta wanita tersebut memberi respons terhadap kuesioner, yang
meliputi bukan saja informasi asupan diet, tetapi juga sumber yang
tersedia, minuman yang dikonsumsi dan kebiasaan makan lain. Format
apapun yang dipakai, informasi berikut perlu diperoleh:
Kebiasaan makan, termasuk riwayat diet dengan mengingat
asupan makanan selama 24jam terakhir dan makanan yang
sering dikonsumsi.
Analisis asupan makanan dengan memakai pedoman piramida
makanan
Skrining untuk mendeteksi masalah lain
Penggunaan alkohol, obat terlarang, rokok, kopi
Sikap terhadap peningkatan berat badan
Status emosi dalam menghadapi kehamilan
Perubahan berat badan signifikan yang baru terjadi
Hamil diusia remaja
Hamil dengan janin kembar
Rencana pembiayaan makan ibu untuk bayinya
ii. Uji laboratorium
Hemoglobin dan hematokrit adalah tes praktis yang dilakukan dalam
perawatan prenatal rutin. Skrining umum untuk mendeteksi diabetes
gestasional penting dilakukan pada semua wanita hamil. Tes ini dilakukan
pada minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan. Wanita yang hasil tesnya posistif
harus dirujuk ke ahli gizi terdaftar untuk mendapat penatalaksanaan
nutrisi.
iii. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik harus meliputi pemeriksaan payudara untuk
mengidentifikasi masalah seperti inversi puting, yang perlu dibahas bila
ibu berniat menyusui bayinya. Setiap masalah medis yang memiliki
implikasi terhadap nutrisi, seperti diabetes perlu diidentifikasi.
Informasi tentang penggunaan obat obatan serta suplemen vitamin dan
mineral juga harus ditanyakan. Sebagian besar gangguan klinis akibat
gangguan nutrisi yang ditemukan selama masa reproduksi adalah karies
dan peridontitis.
b) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan terkait nutrisi yang sering muncul pada pengkajian
meliputi hal berikut:
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan