KELOMPOK 2 :
1. Abigail Wedelia (201811001)
2. Aulia Fathania (201811008)
3. Farah Fitria Arahmi (201811014)
4. Melinda Ramadhanty (201811020)
5. Selvi Ayu Faradinata (201811027)
6. Zumrotus Sholikhah (201811034)
7. Sheva Nasya Mulia (201811041)
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Teknisi yang
memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi klien dan
pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan
keperawatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap
mikroorganisme infeksius, meningkatnya jumlah dan jenis penyakit yang
disebabkan oleh mikroorganisme dalam fasilitas perawatan.
Klien dapat terpajan pada mikroorganisme baru atau berbeda, yang beberapa
dari mikroorganisme tersebut dapat saja resisten terhadap banyak antibiotik.
Dengan cara ini mempraktikan teknik pencegahan dan pengembalian infeksi
perawat dapat menghindarkan penyebaran mikroorganisme terhadap klien.
b. Tujuan
Tinjauan Pustaka
1. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan upaya untuk mencegah dan
meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat
sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs)
merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien
pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan
terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia
meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.
Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Demikian sambutan Dirjen Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak, yang yang dibacakan oleh Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga,
dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, Sp.OK, Ph.D, ketika membuka Seminar dan Kongres Nasional
yang diinisiasi oleh Kemenkes ini berlangsung selama tiga hari (27 29 Oktober 2014), dihadiri
kalangan praktisi perawat kesehatan kerja yang bekerja di instansi pemerintah, perusahaan
Tujuan dibentuknya PERKESJA untuk menghimpun para perawat praktisi yang bekerja di
perusahaan, para akademisi dengan berminat pada perawatan kesehatan kerja dan juga para
Lebih lanjut dr. Muchtaruddin mengungkapkan, hasil laporan pelaksanaan kesehatan kerja di 26
Provinsi di Indonesia tahun 2013, jumlah kasus penyakit umum pada pekerja ada sekitar
2.998.766 kasus, dan jumlah kasus penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan berjumlah 428.844
kasus. Rendahnya jumlah kasus terkait kerja yang relatif rendah tidak menggambarkan keadaan
sesungguhnya, tetapi lebih pada tidak terdeteksi dan terdiagnosis. Rumah sakit merupakan suatu
industri jasa yang padat karya, padat pakar, padat modal dan padat teknologi, dimana risiko
terjadinya kecelakaan akibat kerja sangat tinggi. Salah satu kecelakaan akibat kerja yang banyak
terjadi di rumah sakit adalah kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik, yaitu merupakan suatu
pekerjaan yang berkaitan dengan menyuntik. Data kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik pada
perawat di RSD pada bulan januari sampai maret tahun 2010, tercatat terdapat 9 kasus
kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik pada perawat di beberapa ruang perawatan. Dari 9 kasus
tersebut terdapat 1 kasus tertusuk jarum suntik bekas menyuntik pasien suspect typus dan
hepatitis B. Karena kelalaian dan kecelakaan kerja di rumah sakit, perawat tersebut mendapat
penyakit akibat kerja dan setelah di periksa perawat tersebut + menderita hepatitis B dari pasien.
1. Identifikasi penyebab penyakit akibat kerja yang terjadi di rumah sakit tersebut !
3. Buatlah skema upaya pencegahan penyakit akibat kerja terhadap kasus di atas !
B. Pembagian Peran
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Infeksi dapat masuk ke tubuh
manusia melalui beberapa tahap. Adapun tanda dan gejala yang diakibatkan infeksi tersebut
berbeda-beda, tergantung dari penyebab dari infeksi yang mengakibatkannya.
B. Saran
Disarankan bagi pembaca agar dapat lebih menjaga kesehatan diri diantaranya dengan
menjaga personal hygiene agar dapat terhindar dari penyakit yang
diakibatkan oleh mikroorganisme.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/39385574/Pengaruh-Politik-Thd-Penetapan-Kebijakan-Kesehatan