Anda di halaman 1dari 4

3.

Konsep Utama Keperawatan Menurut Johnson


a. Keprawatan
Tujuan keperawatan adalah untuk menjaga keseimbangan sistem behavoral
dan stabilitas atau unutk membantu seseorang mencapai level keseimbangan
dan fungsi yang lebih optimal. Perawatan, seperti yang dipandang Johnson
adalah tindakan ekternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika
pasien dalam kondisi stress dengan memakai mekanisasi pengaturan yang
berkesan. Seni dan ilmu, memberikan ekternal baik sebelum dan selama
gangguan keseimbangan sistem dan karenanya membutuhkan pengetahuan
tentang order, disorder, dan kontrol. Aktivitas perawat tidak bergantung
pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap bagi medis atau pengobatan
(Alligood, 2014).

b. Manusia
Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan manusia dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik
manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
Manusia merupakan sistem dari bagian interpendent yang membutuhkan
beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. Johnson
lebbih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk
manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah
mengganggu keseimbangan sistem perilaku, integritas manusia terancam.
Usaha manusia untuk membangun kembali keseimbangan membutuhkan
pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk
membantu proses biologis dan penyembuhan (Alligood, 2014).

c. Kesehatan
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami
dan dinams, yang dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, dan sosial.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan
subsistem dari sistem perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan
dalam sistem ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan
yang kurang baik dalam persyaratan struktural atau fungsional cenderung
mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika sistem membutuhkan
sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan, suplai energi yang lenih besar
yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan. Hasil
keseimbangan sistem perilaku adalah 1) pengeluaran energi minimal, adanya
keberlangsungan pertahanan biologi dan sosial, serta bertambahnya derajat
kepuasan (Alligood, 2014).
d. Lingkungan
Lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan bagian sistem perilaku
individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem, dan dapat dimanipulasi oleh
perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu
menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem
perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap faktor
lingkungan dengan mengatur dan beradaptasi terhadap kekuatan yang
menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu
keseimbangan sistem perilaku dan mengancam stabilitas seseorang, sejumlah
energi dibutuhkan supaya sistem membangun kembali equilibrium dalam
menghadapi tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat
melanjutkan dengan perilaku yang baik.
Ketika terjadi sistem perilaku tidak seimbang, maka perawat menjadi
regulator lingkungan sementara dengan cara menyediakan kebutuhan
fungsional. Sehingga seseorang bisa beradaptasi dengan stressor. Tipe
fungsional dan jumlah kebutuhan akan sangat bervariasi tergantung dari
variable umur, jenis kelamin, kemampuan koping, budaya, tipe, dan
keparahan penyakit (Alligood, 2014).

4. Analisis Teori Johnson


a. Clarity (Kejelasan)
Johnson mengembangkan modelnya dari 4 konsep metaparadigma
keperawatan yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.model
Johnson memiliki definisi dan pernyataan dari setiap konsep.
1) Johnson mendefinisikan manusia secara jelas dan digambarkan
sebagai suatu sistem perilaku.
2) Terkait dengan lingkungan , Johnson tidak mendefinisikan secara
spesifik. Johnson tidak membuat rincian parameter terkait lingkungan
internal dan eksternal.
3) Johnson juga tidak mendefinisikan arti kesehatan secara spesifik,
sehingga arti dari sehat dan sakit dapat diartikan secara subjektif.
Hubungan konsep kesehatan dengan keseimbangan sistem perilaku
yang seimbang dan stabil telah dijelaskan secara jelas dalam model
ini. Sedangkan hubungan konsep kesehatan dengan perilaku yang
tidak seimbang dan tidak stabil belum dijelaskan secara jelas.
4) Johnson menjelaskan dan mendefiniskan tentang keperawatan secara
jelas yang mencangkup tujuan keperawatan dan metodologi
praktiknya.

Hubungan konsep yang membentuk model teorinya telah dijelaskan Johnson


untuk melihat fenomena dengan cara yang berbeda, tetapi Johnson tidak
menjelaskan secara jelas hubungan antara 4 konsep metaparadigma dalam
model teorinya. Johnson tidak menjelaskan secara terperinci hubungan antar
sub sistem dalam modelnya.

Johnson tidak menetapkan kriteria hasil ketika salah satu sistem dipengaruhi
oleh implementasi keperawatan, kriteria hasil yang dicapai setiap individu
dinilai sama meskipun individu berasal dari latar belakang budaya yang
berbeda.

b. Simplicity (Kesederhanaan)
Hubungan konsep dalam model teorinya dijelaskan secara sederhana bahwa
manusia digambarkan sebagai suatu sistem perilaku yang tersusun atas 7
subsistem.
Model sistem perilaku pada Johnson menjadikan pasien sebagai fokus,
namun karena keterbatasan informasi tentang peranan pasien, sehingga sulit
untuk menilai apakah hubungan antara sistem perilaku dan perawatan
bersifat interaktif atau reaktif.

c. Generality (Keumuman)
Model ini dapat digunakan pada individu yang sakit namun belum banyak
diaplikasikan pada individu dengan kondisi baik sehingga peran perawat
belum didefinisikan dengan jelas.
Model perilaku Johnson bersifat tidak fleksibel kearen model Johnson lebih
fokus pada perilaku individu sehingga sulit diterapkan pada individu yang
mengalami gangguan fisik.
Model Johnson berorientasi pada individu sehingga keluarga klien dianggap
sebagai lingkungan. Definisi dari konsep masih abstrak, sehingga sulit untuk
diaplikasikan.

d. Accessibility (Aksessibilitas)
Model Johnson masih bersifat abstrak, shingga sulit dilakukan untuk
pengujian hipotesis untuk pengembangan teori ini.

e. Derivable Consequence (Konsekuensi yang didapat)


Model Johnson berkontribusi dalam mengembangkan body of knowlegde
melalui penelitian untuk memvalidasi teori tersebut.
Model Johnson dapat dimanfaatkan oleh praktisi untuk membimbing dan
meningatkan praktik keperawatan.
Model Johnson konsisten dengan divalidasi menggunakan model/teori lain,
namun akan tetap meninggalkan pertanyaan yang belum terjawab pada
model Johnson yng pembuktian lebih lanjut melalui penelitian.
Teori ini memberikan ide baru pada praktik keperawatan dan membedakan
antara konsep medicine dan nursing, meskipun konsepnya tumpang tindih
dengan profesi psikososial.

Anda mungkin juga menyukai